ONLY MINE (TERBIT)

By urgirlxixi_

646K 40.1K 3.6K

revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing open po 15 maret - 24 maret 2024 Don't copy my st... More

Prolog
Sekolah baru
Kantin
Altra
Basecamp
Instagram
Berangkat bareng
Heboh
Debaran
Basket
Khawatir
Rumah
Feeling
Khawatir 2
Perhatian kecil
Visual
Girls time
Batra or Altra
Baper
Rooftop
10 days
Pernyataan
Salting
Rumah galang
Bu bos Altra
Treat like a princess
Marah?
Kok manja?
Danger
Sayang
Licik
With u
Secret Echa
Galang baper
Winner
Kamu
Moodboster
Diculik?
She's Mine!
holi-yay¹
holi-yay²
Holi-yay³
Ada apa?
Jelas beda
Rusuh
Will never
Persiapan
Ruang dance
Crafty
Ada apa 2
Fav smile
Love story
Ulang tahun sekolah
That's my girl
Sea
Inget posisi cantik
accident
Start game?
Pertempuran
Clear and success
jeoulsy
Teka teki
Renggang?
Kesalahan
Hurt
Kenyataan
Back home?
Lose
Rapuh
Yang sebenarnya
Pembalasan
Come back
Falling deeper
School
365 days
Extra part
Info
spoiler
info lagi
terbit

Keciduk

10.2K 580 55
By urgirlxixi_

"MAMA RAFA NGESELIN IH!"

Galang tersentak diakhir tangga mendengar teriakan itu, lalu melihat Rafa yang keluar dari balik pintu dengan cengengesan.

"Eh kak Galang," Rafa berlari menghampiri cowok itu.

"Ka Echa kenapa?"

Rafa menyengir polos, "Asik banget gangguin kak Echa lagi dateng bulan."

Galang tersenyum tipis, "Dibawah ada martabak Rafa mau?"

"Mau kak,"

"Abis itu ke kamar lagi ya," pinta Galang.

"Siap kak," Rafa berlari kecil menuruni tangga.

Tok tok

Galang mengetuk pintu kamar Echa yang tertutup, tidak ada jawaban. Cowok itu mengucap salam pelan lalu menghampiri echa yang tengkurap dengan kepala menghadap jendela besar.

"Rafa keluar jangan ganggu kaka," lirih Echa.

Galang menyentuh bahu gadis itu.

"Ck apasih?!" Echa membalikkan badan nya masih dengan mata terpejam.

"Bangun"

Echa terpaksa membuka mata mendengar suara deep, "Loh?"

"Kamu ngapain?" Echa duduk lalu melipat kakinya.

Galang tak menjawab tangannya mengulurkan plastik makanan kepada Evha dan terima oleh gadis itu.

"Aaa kebab," seru Echa tersenyum tapi langsung pudar menatap Galang cemberut.

"Tadi kenapa dimatiin telpon nya?"

Galang berdeham sebentar, "Ada bunda."

Echa mengangguk malas lalu memakan kebab nya, "Sini duduk" gadis itu menepuk pinggiran kasur, dan Galang duduk disitu.

"Masih sakit?"

Muka echa berubah sedih, "Masih" lirihnya, mulutnya masih mengunyah kebab dengan pelan.

"Mau dielus?

"Lo ngapain nanya itu Galang" batin cowok itu menggerutu.

"Mau, pijitin ya" Mata Galang membola dapat persetujuan dari gadis itu. Galang meneguk ludah beberapa kali gugup, tangan nya terulur memegang ujung baju Echa dan hendak membukanya.

"Ya-yameteee," teriak Rafa dari pintu.

Galang langsung menarik tangannya lalu berdiri seraya menggaruk tengkuk kepala yang tak gatal.

"Kak Galang bisa di gantung sama ayah loh" ancam Rafa mendekati Echa lalu duduk dikasur.

"Ap-apaan sih Raf," muka Echa merona.

"Mau ah," Rafa mengambil minuman boba dari plastik.

"Gak boleh," ucap Echa cepat seraya merebut boba itu.

"Pelit," sinis Rafa.

"Hus hus keluar"

"Aku suruh ka Galang kesini"

"Ih ganggu orang pacaran aja"

Galang tertawa, "Kebawah aja jangan dikamar."

"Tapi aku mau tiduran tau"

"Di sofa aja," Galang menggandeng tangan kiri Echa.

"Rafa pengen cari pacar deh," ucapnya polos.

Galang dan echa melotot, "Gak boleh!" ucapnya serempak.

"Emang kenapa?"

"Masih kecil Rafaaaa, mau kaka bilangin ayah?" ancam Echa.

"Abisnya ka Echa jarang main sama Rafa"

"Ututuuu ade aku, nanti kaka temenin nonton anime deh"

"Bener ya ka?"

Echa mengangguk, "Yuk kebawah" Rafa mengangguk lalu berjalan duluan.

Mereka berdua bergandengan tangan turun kebawah, dengan tangan kiri Galang membawa boba dan tangan kanan Echa memegang kebab yang sedang dimakan.

"Aduh kaya mau nyebrang aja," cibir Lusi dari bawah.

Echa mencebik, "Mama jangan usil deh"

Galang menggeleng-geleng kepalanya, ia menarik Echa menuju ruang tengah yang terdapat Tv besar didepannya.

"Tante tinggal dulu ya lang mau masak buat makan malem"

"Iya tan," jawab Galang.

Echa mengunyah kebab ditangannya dengan mata terkantuk-kantuk, badannya oleng berkali-kali membuat Galang gemas.

"Abisin dulu"

Gadis itu menggeleng pelan, kepala nya dijatuhkan pada sandaran sofa kanan lalu tangan satunya keatas menyerahkan bungkus kebab itu pada Galang.

"Buat kamu" Galang menerima nya, digeser kepala echa agar tidur dibahu cowok itu.

"Kaki nya gabisa lurus kalo gini" ucap Echa pelan sembari memeluk tubuh Galang dari samping.

"Yaudah disini" cowok itu menepuk pahanya, kepala Echa mendarat disitu lalu matanya terbuka menatap Galang.

"Tidur," cowok itu mengelus rambut panjang Echa dengan lembut.

"Ganteng banget sih," Echa meneliti setiap inci pahatan diwajah Galang dengan senyum manis. Galang yang mendengar nya langsung mengalihkan pandangan menatap Tv besar didepan, telinganya merah untung saja gadis itu tidak melihat.

"Liat sini," Echa menarik wajah Galang, "Aku cantik gak?"

"Cantik"

Gadis itu tersenyum manis dengan pipi merah, "Ummm maacii" jawabnya gemas.

Galang tersenyum, tangannya mengelus kepala Echa berulang kali agar gadis itu tertidur. Tapi gadis itu malah memperhatikannya menbuat Galang salah tingkah, cowok itu mendekatkan wajah nya pada Echa membuat gadis itu melotot. Hidung mereka sedikit lagi bersentuhan bahkan deru nafas mereka saling beradu.

"Astagfirullah, Galang mau om gantung?!"

0o0

Galang duduk disamping Zio sambil menunduk dimeja makan, Echa duduk disebrangnya. Tatapan Zio seolah ingin menerkam mangsa.

"Udah ih dimakan," Lusi membuka suara.

"Ayah" cicit Echa.

Zio menghela nafas, "Jangan gitu ya lain kali."

"Wadimor men," sahut Rafa tiba-tiba.

"Rafa," tegur Lusi.

Rafa menampilkan cengiran, "Maaf mah gara-gara tiktok."

"Tiktok mulu," cibir Echa.

"Kalo kaya tadi om jadi pengen nikahin kalian,"

Galang mengangkat muka lalu terkejut, "M-maaf om"

"Ayah ini ngomong nya" ucap Echa.

Zio terkekeh, "Bercanda yuk makan!"

Galang bernafas lega, ia melirik Echa didepan yang sedang makan sambil menggerakkan kaki nya menyentuh kaki cowok itu.

"Sini," ucap Echa tanpa suara menyuruh cowok itu duduk disamping nya.

"Ayah kamu," Galang menunjuk Zio dengan dagu.

"Ngga papa," Echa mengibaskan tanganya.

Galang pelan-pelan berdiri sambil membawa piringnya.

"Mau kemana galang?"

"Suru anak om pindah," cengir Galang.

"Haduh pacaran mulu"

"Ish ayah kaya gak pernah muda aja," kesal Echa.

"Yaudah sana, nanti tuan putri ngambek" Zio terkekeh membuat echa cemberut sebal. Galang membawa piringnya dan duduk disamping echa, gadis itu langsung merapatkan duduknya pada Galang.

"Kalo gini susah makannya," ucap Galang.

"Biarin," acuh Echa tetap menyender dibahunya.

"Makan dulu," titah cowok itu.

"Suapin"

"Manja" sahutnya, tapi Galang tetap menyodorkan sendok itu kedepan mulut Echa dan diterima oleh gadis itu.

Zio berdecak, "Setelah liat ini ayah mau keluar terus pukulin semua orang yang lewat."

"Mama juga mau banting piring rasanya," sahut Lusi ikut-ikutan.

"Rafa mau cari pacar aja," ucapnya polos.

"HEH!" pekik mereka serempak.

0o0

Mamel sangat ramai malam ini, beberapa anak bergerombol mengobrol ria ditemani makanan dan minuman, serta asap-asap rokok melayang diudara.

Varo menepuk bahu Irham lalu duduk disampingnya, "Pak bos belum dateng nih"

"Paling juga ngapel dulu," Ragil menyesap kopinya.

"The power of Echa," sahut Rehan.

"Ro ambilin kopi gue dong didepan," suruh Kevan.

"Mager"

"Ck, tolong anjir gak bisa ditinggal nih" Kevan menunjuk laptop dipangkuannya.

Varo berdiri sambil menendang-nendang angin kesal, sedangkan yang menyuruh tersenyum puas.

"Ongkir gocap," Varo menaruh kopi itu dimeja.

"Anjir PDP banget, ambil kopi didepan doang"

"PDP apaan van?" tanya Ragil.

"Pemerasan dalam pertemanan"

"HUAHAHAHA" Rehan dan Irham menyemburkan tawanya.

"Istilah dari mana tuh?" tanya Irham.

"Gue yang buat, ngapa? gaterima?" sewot Kevan

"Meh meh" Varo maju-mundur seraya mengepalkan tangan.

"Ssttt suara motor pak bos bukan?" mereka semua diam dan pasang telinga.

brutt.

"ANJING! Rehan," umpat Kevan, semua reflek menutup hidung.

"Najong banget, pantes gak ada yang mau" ucap Ragil membuat Rehan mendelik sinis.

"Kentut gue wangi duit goblok, lagian ada yang mau sama gue" balasnya sombong.

"Wangi duit," Irham geleng-geleng kepala.

"Siapa? Dera mau sama lo?"

"Dera sahabat gue"

"Terus?"

"Ya gak terus-terus, dede gemesnya mau sama gue" jawab Rehan.

"Kelas berapa?" tanya Irham.

"10 Ipa 3"

"Dera gimana?" tanya Ragil.

Rehan menghela nafas, "Sebenernya gue sama Dera itu udah deket dari kecil. Orangtua dia selalu minta gue jagain Dera karena kakaknya lagi diluar negeri. Tadinya kita berdua dijodohin, cuma gue sama Dera gak setuju dan minta jalan masing-masing. Meski begitu gue tetep jagain Dera kaya biasa, dan dia juga seperti biasa selalu nolak gue."

"Gue sama dia emang gak terlibat perasaan, tapi kita sama-sama nyaman. Itu yang buat gue betah deket sama dia"

"Lumayan rumit juga kisah lo" ucap Varo.

"Lo udah ngomong sama Dera?"

"Udah, dia juga ditembak sama cowok kelas 12 Ips 1 tapi belum jawab soalnya dia mau nanya juga ke gue. Akhirnya dia terima itu, dan kita sepakat masih tetep kaya dulu"

Ragil memijit kepalanya, "Paleng gue"

"Jadi misi sekarang tentang keluarga nya?" gumam seseorang.

"Ham mau kemana lo?" Varo melihat Irham keluar.

"Toilet" jawabnya singkat.

"Lo ngapain sih serius banget" Rehan memperhatikan Kevan, Varo yang kepo pun hendak mengintip isi laptop cowok itu.

"Ngga ada apa-apa anjir gue lagi donlot film juga," Kevan menutup laptopnya cepat.

"Dih pantes aja wifi lemot tau nya elo," ucap Ragil.

"Sembarangan, heh wifi disini masang 3 buat anak-anak Altra ya" sewot Kevan.

"Minta om Fino pasang lagi boleh kali ya?" pikir Varo.

"Boleh haha--eh yang ditunggu udah dateng"

Galang berhigh five dengan inti Altra yang ada diruangan itu, lalu melepas jaket nya dan mendaratkan bokongnya di sofa.

"Bagus ya pak bos jam 9 baru dateng," sindir Varo.

"Sorry," Cowok itu tersenyum tipis.

"Paling gabisa bucin, tapi sekalinya bucin dapet yang bikin nyaman" Ragil tersenyum miring, "Gimana lang?" lanjutnya.

"Gatau, tanya aja Echa"

Varo dan yang lainnya tersenyum lebar penuh arti melihat Galang berbeda setelah kenal Echa.






to be continue

Tanya sama echa kenapa bisa buat galang kaya gitu?

keciduk 2 kali kan hahaha.

ngeri digantung - galang

VOTE DAN KOMEN!!!

Paling gabisa bucin, tapi sekalinya bucin...

Gatau deh tanya aja echa☺☺☺

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 73.6K 47
SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVAT, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Sekelompok geng motor bernama Killer Demon yang dikenal kejam serta psikopat tidak akan membi...
764K 3.3K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...
860K 44.1K 58
Arekha Abilo Justine Lecester, selalu bersifat dingin, irit dalam berbicara dan tidak ingin berurusan dengan perempuan sudah menjadi image dari laki...
387K 27.4K 56
PEMBACA GELAP DAN PENJIPLAK DILARANG KERAS MAMPIR DISINI!! Hay, cerita pertama. Prince Of BlackCarlos bercerita tentang ketua geng motor bertemu den...