MATAHARI (On Going)

By Yullpretttt

466 214 18

Gak ada Deskripsi. Langsung Nikah aja! Ups... I'm waiting for your comments on my story. 😍 ## _I'm really s... More

Prolog
Bab 1 >•< {MOS}
Bab 2 >•< {{Bola
Bab 3 >•< {Status}
Bab 4 >•< Omah}}
Bab 5 >•< {Terjerumus Fitnah}
Bab 6 >•< {{Pernikahan_Sah💦
Bab 7 >•< {Mari sekolah}
Bab 8 >•< Gibran cemburu}}
Bab 9 >•< {Mantu cucu......'}
Bab 10 >•< {{Kamar kita
Bab 11 >•< {Terbongkar ? ...}
Bab 12 >•< MATAHARI}}
Bab 13 >•< {{Drama
Bab 14 >•< {Labuhan hati?...'}
Bab 15 >•< {{Keliling komplek
Bab 16 >•< [I am done]
Bab 18 >•< [ Ikan yang tenggelam. ]
Bab 19 >•< [ Sendal jepit 💿 📸 ]

Bab 17 >•< [ Mede Opah. ]

5 6 2
By Yullpretttt

Hatiku Hancur ,Pa!

Matahari.
__________

###


Pulang dari sekolah Matahari menuju rumahnya. Lebih tepatnya rumah sang ayah. Rumah yabg dulunya hangat kini hanya menyisakan duka terlebih lagi untuk dirinya. Matahari menyeret malas kakinya menuju kamar pojok paling belakang lalu masuk dan berganti pakaian.

Tak lupa membawa tas punggung yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Matahari akan berangkat kerja.

"DASAR ANAK KURANG AJAR! KEMANA KAMU SEMALAM! HAH! JADI ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG! MAU NYA KAMU INI APA SIH! PAPA KERJA PAGI SAMPE PETANG DAN KAMU MALAH ENAK-ENAKAN KELUAR KELAYABAN TIDAK TAU UNTUNG!"

Plakkk! Plakkk! Papa matahari menampar keras pipi Matahari tanpa mempertanyakan kepada matahari.

"Papa tau? matahari sayang papa." ucapnya sentu menatap mata merah milik sang papa. "Matahari kangen papa yang hangat bahkan selalu menanyai kabar Matahari setiap harinya. Papa tau? Matahari sakitt, sakittttt , ha-hati matahari hancur Matahari rindu papa yang dulu yang tidak pernah kasar terhadap matahari . Matahari Rindu papa yang marah besar pada nyamuk yang menggigit matahari sampai-sampai besoknya papa memanggil pemadam kebakaran hanya untuk meng'asap rumah bahkan rutin." matahari tersenyum lalu terkekeh pelan. "Apa papa lupa? Dan sekarang Orang itu sudah tidak ada ..." ucap Matahari menatap lembut namun tersiratkan kekecewaan yang teramat sangat. "Dia yang paling menyakiti matahari saat ini." ucap Matahari lagi sambil berbalik meninggalkan sang Papa yang masih mematung menatap punggung sang putri yang terus bergetar sampai hilang dari hadapannya.

Sultan papa matahari. Kini ia menunduk melihat tangannya yang bergetar dari lubuk hatinya yabg terdalam ia tidak ada niatan untuk menyakiti sang putri. Ia dadanya naik turun menahan sesak. Ia juga tidak mau ini terjadi. Kaki yang ia buat untuk berdiri tiba-tiba lemas. Ia menggapai tembok untuk berjalan. Tak terasa ia sudah di depan kamar Matahri. Ia ingin membukanya, tapi , tidak bisa di buka. Ia merutuki perbuatannya. Dengan tergesa Sultan mengobrak abril laci yang ada di kamarnya. Ketemu! Ia menangis sejadi-jadinya. Hancurr! Ia menghancurkan anaknya sendiri. Lalu bagaimana hidup putrinya selama ini? Dari mana uang yang di dapatnya untuk sekolah dan kebutuhan lainnya.

Sultan berlari kencang menuju kamar pojok paling belakang. "SIALANN! AAGGGHHHH!" umpatnya berteriak mendapati hal yang begitu menyesakkan. Kasur kecil tipis tanpa ranjang menghiasi kamar kecil ini. Lalu meja yang tersusun rapi buku di atasnya. Lalu 1 kardus kecil untuk menaruh baju-baju yang terlihat kusam.

Satu isakan keluar lagi dari mulut Sultan dan di susul oleh isakan-isakan lainnya.

Begitu menyakitkan dan menyesakkan. Sultan lupa. Ia merampas semua hak yang harusnya ia berikan untuk Matahri. Kamar yang ia kunci lalu tabungan. Tabungan yang ia genggam erat di tangannya, padahal ia selalu mengisi tabungan milik sang putri setiap minggunya.

Dari mana Matahari mendapatkan uang selama ini? Pikir Sultan mengusap kasar air matanya ia meremas kuat dadanya yabg begitu sakit.

Dengan tertatih Sultan ingin mengejar Matahari. Tapi matahari sudah hilang ia tidak menemukan Matahari. Sultan mengejar Matahari menggunakan mobilnya, tapi sayang... Bahkan Sultan tidak tau apa saja yabg di lakukan oleh Matahari selama ini. Ia menjadi sosok ayah yabg tidak berguna. Sultan memukul-mukul kenjang setir kemudi. Lalu mendongakkan kepalanya. Sultan akan cari tahu tentang anaknya, "Aya macam apa aku ini . Mengurus satu putri saja tidak becuss!" umpatnya pada diri sendiri.

Kringg kringg Hp Sultan berbunyi Sultan mengangkatnya. "Iya?" jawabnya.

"Maaf ,Pak, Meeting yang di Amrik di percepat hari ini." ucap asisten pribadi sultan dari sana.

"Baik, siapkan jadwal yang pas." ucap Sultan langsung mematikan dan melempar hp nya ke belakang.

"Maafkan Papa, Tari. Papa janji setelah ini Papa akan melakukan apa saja yang Tari mau." Sultan berbicara kepada foto kecil di mobil yang selalu tergantung foto matahari saat masih kecil. Dan Tari adalah panggilan sayang Sultan untuk Matahari.

Sultan membelokkan setir menuju ke kantornya.

###

Di lain tempat Gibran, Diko, Agus dan langit sedang berkumpul mereka bermain game di rumah Gibran.

"Kacang di bawah meja enak banget Gib, masih ada lagi gak?" tanya Diko sambil menggoyang goyangkan satu toples kacang yang sudah habis.

"Lo ambik dari mana itu?" tanya Gibran memicing, pasalnya ia tidak pernah membeli camilan kacang di kamarnya.

"Di bawah meja ruang tamu." jawab Diko.

"Hah. Doyan lo?" Kaget Gibran menahan tawa.

"Ngapa lo! Enak juga." Diko.

"Tau tu Pelit dasar , Gue aja gak di kasih." Ucap Agus menatap Diko yang bodo amat.

"Ck, Masih ada gak,Gib?" tanyanya lagi.

"Tanya Omah di bawah aja, soalnya Omah yang beli." jawab Gibran menahan tawa lagi.

"Oh." Diko beranjak dari duduknya mencari omah. Ingin meminta lagi.

"wahahahhhahaah!" Tawa Gibran pecah begitu saja ketika Diko keluar dari kamarnya. Lalu melanjutkan Permainannya masih dengan wajah yang merah padam menahan tawa.

"Kenapa lo?" Langit yang sejak tadi diam bertanya dan menatap aneh Gibran.

"Stress." Agus.

"Tunggu aja," ucap Gibran menjawab Langit tanpa perduli Agus.

Tak lama datanglah Diko dengan wajah yang Suram , aneh , sedih di campur masan yang campur aduk.

"Huwaaa!" tangisnya tanpa air mata.

"Anjing! Budek kuping Gue." Agus.

"Astagfirullah! Monyet gak boleh kasar." ujar Langit sok bijak.

"Lo juga pe'ak!" Agus.

Langit mengangkan bahunya lalu nyengir kuda. " Kenapa lo dateng dateng bikin ricuh?"

"Sahabat apaan sih lo! Kenapa lo gak bilang!" Diko sudah menaik turunkan dadanya menatap Gibrab tajam. Tanpa menjawab pertanyaan langit.

"Hahahahah, Lah lo gak tanya." jawab Gibran sambil mengusap air mata yang berada di sudut matanya. Akibat menertawakan Dito.

Tak perduli Gibran yang aneh Agus berkata "Mana kacangnya , Gue mintak. Gue juga mau kali."

Tokk tokkk

Tibalah Opah datang dengan membawa 2 toples di tangannya.

"Ternyata ada yang doyan kacang Omah, ini masih banyak. Gibran aja tuh yang sok-sok an gak mau." jawabnya Omah sambil terkekeh kecil.

Agus merebut cepat toples yang di pegang Omah. Takut keduluan Dito. Agus memeletkan lidah mengejek Dito karena dirinya lebih dulu dari dirinya.

Omah ikut duduk bergabung bersama teman-teman Gibran lalu duduk samping Agus. Setelahnya Omah membuka Coklat yang sejak tadi ada di sakunya. Sambil tersenyum Omah membuka coklat lalu mengemutnya bak permen setelahnya Omah mengeluarkan dari mulutnya sisa kacang mede yang ada di dalam coklat.

Shokkk! Kawan-kawan Gibran kaget di buatnya. Mata mereka Melebar sempurna sampai akan keluar melihat pemandangan yang cukup menjijikkan di mata mereka. Jadii.... Kacangnya ... !!

Agus menutup kembali toples akan ia buka. Lalu menggesernya pelan menjauh dari hadapannya.

Berbeda dengan Gibran yang santai saja melihat Omahnya. Tidak mengagetkan. Sudah terlalu biasa menurutnya.


°°°
____________________________________________________________________________________________________

°°°

🐬🐬🐬 Gimana gaissss!🌼🌼🌼

Lanjut gak nihh!

Vote ya!

Komen jangan lupa

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 125K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
13.2M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
766K 56K 33
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.6M 272K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...