Diary vio

By Yulialiya30

157 63 42

yang penasaran sama ceritanya langsung baca aja ya 🤭🤭🤭 More

Diary vio
Puitis

RASA

42 20 2
By Yulialiya30


"Vio kamu kenapa nak? Kok baju kamu basah semua? Ini juga lututnya kenapa?"

"Vio jatuh bu, gak hati hati tadi pas di kampus."

"Vio kenapa buk? Sambung ayahku"

"Iniloh yah. Liat deh!"

"Sesekali buk mungkin si vionya kangen main hujan-hujanan." Ucap ayah sambil tertawa.

"Ihh ayahh ada-ada aja deh!" Balasku berusaha tertawa.

Begitulah keluargaku meskipun dalam kesederhanaan tapi ada seorang ayah yang selalu membuat hariku bisa melupakan sejenak kejadian gila yang barusan terjadi. Malam itu ayah mengobati lukaku dan memijat kakiku.

"Duh!" Jeritku yang kesakitan

"Sakit nak?"

"Engga kok yah. Lebih sakit lagunya cita-citata malahan." Candaku.

Kamipun banyak tertawa malam itu. Aku bersyukur memiliki ayah sepertinya. Ayah yang selalu Perhatian, selalu menyanyangiku dan ibu. Aku sangat bersyukur kepada tuhan aku memiliki keluarga seperti ini.

*****

Pagi ini badanku sedikit lemah. Rasanya seperti berada di kutub utara. Aku tak sanggup untuk bangun dari tempat tidur. Aku memanggil ibu dan ayah tapi sepertinya mereka telah pergi bekerja. Aku mencoba untuk mengerakkan badan dan kakiku. Aku harus cepat bangun karna hari ini juga ada ujian.

Pagi yang cukup cerah. Banyak awan di langit. Langit yang biru menambah indahnya langit hari ini. Aku berjalan menuju kampus sambil melihat sekeliling. Banyak orang berlalu lalang. Apakah hari ini ada acara? Tidak biasanya banyak orang disini.

*****

"Hey vio? Apa kabar?" Sapa rio kepadaku

Aku tersenyum mendengar perkataannya. Lucu sekali anak yang satu ini. Padahal setiap hari aku bertemu dengannya. Dia selalu mengajakku berbicara. Membicarakan hal-hal yang kadang aku tak mengerti.

"Guyssssss, hari ini pak doni gak dateng beliau berhalangan hadir. Jadi ujiannya diganti jadi tugas kelompok. Ini nama - nama kelompoknya gue bacain ya!"

"Asikkk din! Mantap!!" Sahut rio kepada dinda.

"Mantap - mantap! Apaan lu yang mantap - mantap?" Jawab dinda dengan ketus.

"Lah ko jawabnya ngegas sih. Santai dong!" Sahut rio.

"Terserah gue!" Sambil melanjutkan nama- nama kelompok yang dibacakan.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua. Rio dan dinda, Mereka seperti anjing dan kucing. Setiap hari tak ada yang namanya "damai". Mereka selalu bertengkar dengan hal - hal kecil.

"Kelompok berikutnya asih, doni, vio dan rangga!"

"Apaaaaa?" Aku shock mendengar nama kelompok ku. Kenapa harus rangga? Kenapa? Mengapa dunia ini sangat kecil? Aku ingin menghilangkan rasaku padanya. Oh tuhan tolonglah!" Gumamku.

"Udah ya! Tolong ya guyss duduk sesuai kelompok!"

Semua anak - anak mulai untuk duduk dikelompok masing-masing. Aku dengan rasa berat hati melangkah ke tempat adanya rangga.

"Vioo?" Sapa asih kepadaku

" hi?" Balasku dengan senyuman

"Untung ya kita sekelompok. Seneng banget gue! Happy banget. Apalagi ada si ganteng rangga! Makin betah."

"Nih materi kelompok lu!"

"Oke boss! Maacih!" Balas aisyah kepada dinda.

"Kerjain tuh! Jangan cuma nyengir-nyengir mulu!"

"Iya-iya dasar nenek lampir!"

"Lo ngomong apa tadi?"

"Ha? Apa? Gak ada! siapa yang ngomong sama lu! Gue ngomong sama vio kali! Jangan Ge-er!"

"Udah selesai?" Gue mau ngebagi tugas nih apa-apa aja yang harus dikerjain." Sambung rangga.

"Iya ranggakuh." Sahut asih dengan manja.

Rangga mulai menjelaskan materi yang ada di tangannya. Penjelasanya sangat detail dan mudah dipahami. Dia membagi tugas, setiap orang mendapatkan 1 topik yang harus dikerjakan. Namun jujur aku sedikit risih. Selama ia menjelaskan aku tak berani untuk melihatnya aku hanya bisa merunduk saja. Sesak untuk berada di dekatnya.

"Rangga, sumpah gue gak tau harus mulai dari mana?" Ucap asih

"Yukk mulai dari sekarang kita ngejalanin hubungan ini!"

"idih nyambar aja lu don! Kayak petir!"

"Kalo gue petir elo apa?"

"Gue tabok lo ya!" Canda asih

"Aku mau izin keluar bentar." Sambungku

"Mau kemana vio?"

"Aku ke toile bentar asih."

"Lu gak apa-apa vio? Dari tadi gue perhatiin wajah lo pucet banget?" Sambung doni.

"Gak apa-apa emang kulit wajah aku kayak gini." Sambil tersenyum

Aku berjalan ke arah luar. Tubuhku rasanya teroyong-oyong saat berjalan. Pandanganku sedikit kabur. Kepalaku sakit.

***********

RAKA POV

"Kemana sih nih anak dari tadi ke toilet belom balik-balik? Gumamku.
"Eh gue keluar dulu bentar. Don lo handle bentar ya!"

Kenapa sih gue jadi kepikiran nih cewe. Kenapa gue jadi khawatir gini? Anjirr.... Lagian ngapain juga gue mikirin dia. Sadar dong rangga! Sadar!

"Eh hati-hati dong kalo jalan!"

"Maaf rangga i-tu..i-tuh..."

"Apaan sih? Klo ngomong yang benar lu jess!"

"Vio dia pingsan di toilet!"

************

"Rangga kamu dari mana nak? Ini kok ada darah?"

"Gak usah sok baik lu! Dasar pelakor! Gak usah pegang-pegang! Gak inget lu apa yang elo lakuin ke mama gue? Najis!!"

Perempuan yang kayak gini harus disingkirin. Munafik dan sok baik. Hidup gue emang gak kekurangan materi apapun, tapi yang gue butuh bukan itu. Gue cuma pengen keluarga yang lengkap, keluarga yang saling menyayangi disaat susah ataupun senang. Bokap yang  gak peduli sama gue. Gak peduli sama anak-anaknya. Dia cuma nyari uang + istri baru untuk melepaskan nafsu bejatnya.

"Rangga!! Bentak seseorang.

"Apa? Papa mau bela perempuan hina ini lagi?"

"Plekkkkkkk!" Tamparan keras menghantam wajah rangga.

"Masssss udah udah!"

"Ini anak harus dikasih pelajaran! Biar bisa menghargai orang!"

"Menghargai? Papa bilang menghargai?? Lucu!!! Anda pernah menghargai mama saya tidak?!!

"Masss udah mas! Udah cukup!"

"Apaaaaaa? Mau nampar lagi?! Tampar!! Ayo tampar!!

"Kamu gak tau apa yang mama kamu..."

"Mas jangan!"

"Yang apa pah?! Mama ngapain?!  Rangga capek pah! Capek!! Papah selalu nyalahin mama karna perempuan ini!!

Rangga pergi dari ruangan tempat mereka bertengkar. Suasana hatinya bertambah kacau. Ia tak tau harus melakukan apa. Kebencian semakin larut dalam dirinya. Rangga sangat membenci perempuan yang sudah menghancurkan keluarganya.

Ia pergi ke kamar dan mengganti pakaiannya. Tanpa disadari pikirannya melayang kepada vio. Gadis yang selama ini menyukainya. Gadis yang terkadang membuat sesuatu dalam diri rangga bergetar, namun rangga yang selalu menutupi itu dengan kebencian. Ia tak akan jatuh cinta. Cinta hanya membuatnya tersakiti. Cinta hanya saling menyakiti satu sama lain. Cinta itu munafik.

Rangga memegang baju putih yang sudah terkena darah. Ya itu darah vio. Saat pingsan tadi ranggalah yang menolong vio. Rangga melihat vio sudah terbaring lemah, wajah yang begitu pucat dan darah mengalir di hidungnya. Entah kenapa saat itu rangga menjadi begitu khawatir. Seakan takut kehilangan. 

Bersambung.....

Huhuhu akhirnya bisa ngelanjutin cerita ini. Maaf ya mungkin ceritanya sedikit dramatis. 😢🤣. Mohon dibaca ya cerita aku. Beneran dibaca loh wkwk jgn cuma di vote terus komen semangat kk lanjutinnya hehe aku mau kalian emng bener ngebaca cerita aku. Jadi aku tau kekurangan aku gimana. Dan saran dari kalian sangat penting buat aku. Pleasee guys dibaca ya hehe thx u 🥺

Tolong ditunggu cerita kelanjutannya ya 😊




Continue Reading

You'll Also Like

78.8K 3.1K 24
MENGANDUNG 18+❗⚠️❗⚠️❗ sorry kalo ada typo yaw🤗
99.6K 3.6K 16
"siapa namamu?" "o-oline kakk"
22.7K 642 11
[One Shoot] [Two Shoot] 1821+ area❗ Adegan berbahaya ‼️ tidak pantas untuk di tiru Cast : Taehyung (Top) Jungkook (bot) # 1 oneshoot (23/05/2024) #...
536K 7.1K 55
cerita singkat