Simple {Jennie Kim}

By Smile_Ruby

121K 11.7K 2.7K

Cerita ringan seputar kehidupan gadis bermata kucing dan orang2 yg ia sayang. . . .#slow.ae . . .Amatiran bar... More

(1) Keluarga
(2) Pagi
(3) Ice Cream
(4) Mandu
(5) Pantai I
(6) Pantai II
(7) Teman Baru?
(8) Gummy Smile
(9) Insiden
(10) Berbohong?
(11) Janji
(12) Kekasih Oppa
(13) Sesal
(14) Keributan
(15) Sunbae
(16) Egois?
(17) Mian
(18) Camping I
(19) Camping II
(20) Sedikit Modus
(21) Hampir
(22) Terulang
(23) Flashback
(24) Gebetan
(25) Amarah
(26) Pelampiasan
(27) Bercanda?
(28) Mimpi
(29) Dowoon!
(30) Jeju
(31) Rindu
(32) Bobby
(33) Aura Dingin
(34) Spesialis Pengganggu
(35) Nugu?
(36)"Kesalahan"(flashback)
(37) Mommy
(38) Seseorang (?)
(39) Kembali
(40) Sungai Han
(41) Posesif
(42) Gagal Modus
(43) Jenjen
(44) Tersadar?
(45) Marah
(46) Cerita
(48) Masih Marah
(49) Tak Menyerah
(50) Mulai Luluh Kembali
(51)Keinginan yang Random
(52) Daddy Rese'
(53) Selalu Posesif
(54) Masalalu Daddy
(55) Jogging Pagi
(56) Plak!!
(57) Pengganggu
(58) Cemburunya Mommy
(59) Diskusi
(60) Kucing Manja & Pemalu
(61) Rindu & Guling
(62) Pentas Seni
(63) Melepas Rindu
(64) Meresahkan
(65) Ketegangan
(66) Takut
(67) Tak Tenang
(68) Son Dongwoon
(69) Again
(70) Perubahan
(71) Kasih Judul Sendiri
(72) LT
(73) Rencana
(74) Memory yang Terlupa
(75) Paris
(76) Harabeoji
(77) Perkara Eskrim
(78) Sedikit Prahara
(79) Persiapan
(80) Wedding Day
(81) Posesif Oppa
(82) Annoying Dongsaeng
(83) Cute Dongsaeng
(84) Clingy Dongsaeng
(85) Jendeuk-nya Jichu
(86) Ambekan
(87) The Kim's
(88) Untuk Oppa
(89) Si Ambekan
(90) Membujuk
(91) Bungsunya Daddy & Mommy
(92) Famili's Time
(93) Ikut Mommy
(94) Sunset
(95) Poor Daddy
(96) Menegangkan
(97) Duka dan Bahagia
(98) Candaan Bobby
Mampir
(99) Hukuman Kecil
(100) Date with Daddy
(101) 🐻
(102) Mall
(103) Pengagum Rahasia Rosé?
(104) Chunni
(105) Accident

(47) Memaafkan

869 107 36
By Smile_Ruby

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Ayo sayang." Jennie mengangguk dan keluar mobil menyusul Tiffany.

Setelah itu Jennie langsung berlari mendekati Tiffany dan memeluk lengannya erat. Tiffany yang paham pun hanya mengelus tangan sang adik yang sedang memeluk lengannya itu.

"Tenang ya, oppa nggak akan marah kok." Ucapnya

"Tapi Nini masih takut eonni, nanti kalau oppa masih galak gimana?" Tanyanya dengan takut.

"Nggak sayang, udah ya kita masuk. Kajja." Jennie hanya menurut saja dengan masih memeluk erat lengan Tiffany saat memasuki rumah.

"Eh?"

"Sore Krystal." Sapa Tiffany pada Krystal yang sedang duduk di sofa ruang santai sambil menonton.

"Sore eonni, kalian baru sampai?" Krystal berdiri mendekati keduanya.

"Iya, kamu sendiri? Jongin mana?"

"Ada di kamar aku suruh mandi, udah sore kan?" Jawab Krystal, Tiffany mengangguk mengerti.

"Sore Nini, kamu kenapa? Kamu takut sama eonni?" Tanya Krystal saat melihat Jennie.

"Nggak, eonni apa kabar?"

"Eonni baik,, kamu gimana? Udah nggak apa-apa kan?" Krystal mendekati Jennie dan mengelus kepalanya.

"Eonni kangen loh sama kamu, kamu kangen nggak sama eonni?" Krystal bertanya dengan lembutnya, ia bisa menebak kenapa Jennie sangat menempel dengan Tiffany sekarang.

"Jennie juga kangen kok sama eonni." Setelahnya gadis itu langsung melepas rangkulannya pada lengan Tiffany dan berhambur memeluk Krystal yang langsung disambut pelukan kekasih oppanya itu.

Beberapa menit pelukan terlepas, Jennie tersenyum karena ketakutannya sudah sangat berkurang.

"Duh gemesin banget sih senyumnya." Jennie terkekeh saat Krystal menangkup kedua pipinya.

"Kekeke eonni juga cantik baik lagi, Jennie suka." Balasnya membuat Tiffany dan Krystal ikut terkekeh.

"Bisa aja balesnya ya." Ucap Krystal melepas tangkupannya pada pipi Jennie dan beralih mencolek hidungnya.

"Nah sekarang waktunya mandi dulu ya, udah sore, nanti kita makan malam sama-sama." Ucap Tiffany.

"Iya. Eum Krystal eonni makan malam disini juga kan?"

"Iya, eonni makan malam sama kalian. Makanya sekarang mandi, eonni tungguin disini."

"Iya, kalau gitu Jennie mandi dulu ya, eonni tunggu ya jangan pulang. Kalau pulang Jennie akan marah." Ancamnya

"Iya. Udah sana yang bersih ya mandinya."

"Ay ay siap kapten." Jennie mmbuat pose hormat lalu segera pergi ke kamarnya.

"Jangan lari sayang, nanti jatuh." Peringat Tiffany saat melihat Jennie setengah berlari.

"Krys kamu beneran mau nunggu sini?"

"Iya eonni, bentar lagi juga Kai pasti selesai."

"Ya udah eonni ke atas dulu ya, nanti kita masak sama-sama." Krystal mengangguk, setelah beberapa kali main kerumah keluarga kekasihnya ini memang Krystal merasa diperlakukan seperti keluarga sendiri. Jadi nggak ada rasa canggung atau nggak enak untuknya saat diajak memasak oleh Tiffany maupun Hye Kyo, rasanya benar-benar diperlakukan seperti bukan orang lain.

~__S.I.M.P.L.E♡__~

Ciiiit...

Taehyung menghentikan mobilnya di basemant apartemen tempat dimana Mina kekasihnya tinggal. Terjadi keheningan hingga Mina membuka suaranya.

"Eum Tae aku masuk dulu." Ucapnya pelan dan datar.

"Dia memang mantan kekasihku." Gerakan Mina yang akan membuka pintu mobil terhenti karena ucapan Taehyung.

Taehyung yang tadi fokus memandang ke depan kini beralih pada Mina.

"Namanya Jung Chungha, dia mantan kekasihku saat SMA dulu. Sebelum ini kamu juga pernah ketemu dia, kamu ingatkan saat di kafe?"

Mina diam masih mencoba mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu, setelahnya ia mengangguk saat mengingat bagaimana saat itu Taehyung hampir saja mengamuk di Kafe saat kedatangan gadis yang bernama Chungha itu.

"Mungkin kamu nggak akan percaya, tapi dia adalah salah satu alasan kenapa selama ini aku sampai dibilang playboy." Mina mengerutkan keningnya, ia menatap Taehyung meminta penjelasan lebih.

"Kamu pasti udah dengar kan tentang aku yang suka php in perempuan, suka ngasih harapan tapi nggak ada kepastian. Ya aku akui emang pantes aja sih dibilang playboy, bahkan ada yang ngajak ngedate aja aku bakalan terima ya karena emang nggak ada hati yang dijaga dan aku juga menganggap itu hanya makan malam biasa."

"Ada sih beberapa yang hampir buat aku benar-benar nyaman, tapi langsung aku jauhi karena saat itu aku belum siap lagi untuk menjalin hubungan sama seseorang."

"Kenapa? Apa kamu punya pengalaman buruk sama seseorang dulu?" Tanya Mina

"Aku nggak mau nyalahin siapapun karena apa yang aku lakukan selama ini memang keinginan aku sendiri, tapi nggak bisa dipungkiri juga kalau semua itu ada sangkut pautnya sama masalalu aku dan Chungha."

"Kenapa? Maksudku, memangnya apa yang sudah terjadi?" Bukan bermaksud ingin ikut campur dengan masalalu Taehyung, Mina hanya merasa mungkin jika ia mengetahui apa yang terjadi ia bisa lebih memahami bagaimana keadaan Taehyung sebenarnya, apalagi dengan gelarnya yang selama ini sering dibilang playboy.

"Dulu kita sempat jalin hubungan semenjak kelas X sampe kelas XII saat SMA. Hubungan kita baik-baik aja, ya pertengkaran kecil ada sih, tapi kan itu biasa."

"Tapi semuanya terungkap setelah malam acara kelulusan kita, awalnya sore itu saat aku main ke apartemennya, Chungha ajak aku minum dan menginap sama dia, ya aku nolak karena sadar aku bukan peminum dan juga mommy pasti ngelarang. Mungkin nggak terima karena aku sering menolak ajakannya tiba-tiba Chungha bersikap seperti perempuan penggoda, dia benar2 melakukannya, dan untung aja saat itu aku masih bisa mengontrol kesadaran dan langsung pergi dari rumahnya gitu saja dengan emosi." Taehyung berhenti sejenak sebelum melanjutkan ceritanya lalu tersenyum miris.

"Malamnya aku kembali ke apartemennya sama Namjoon Hyung setelah bermain futsal, aku pengen minta maaf karena masalah sebelumnya, aku bawain dia makanan kesukaannya."

"Beberapa kali aku pencet bell nya nggak dibuka, ya jadi kami langsung masuk aja karena aku tau passwordnya, dan saat itu aku baru tau bagaimana dia sebenarnya, dia bukan perempuan baik-baik yang selama ini aku kenal. Malam itu aku benar2 ngeliat siapa Chungha sebenarnya, aku melihat apa yang mereka lakukan di sofa saat itu dan mendengar semua percakapan dia sama seseorang yang selama ini mengaku kakaknya Chungha. Ternyata dia hanya parter tidur nya Chungha, kau tau tidur yang aku maksud kan?" Mina mengangguk.

"Dan parahnya lagi mereka tinggal berdua selama setahun, itu artinya mereka selama ini bermain di belakangku, aku benar2 merasa kayak orang bodoh dan ditipu karena Percaya gitu aja sama ucapan mereka." Taehyung tertawa miris mengingat bagaimana ia ditipu dan dipermainkan oleh kekasihnya sendiri.

"Tae..."

"Jadi kamu nggak perlu cemburu, apapun yang Chungha katakan tadi, itu hanya omong kosong. Aku nggak tau maksud dia kembali sekarang setelah menghilang saat itu."

"Aku nggak mau kamu salah paham mengenai semua perilaku aku selama ini, bukan karena aku susah ngelupain dia, tapi karena aku nggak mau mengingatnya, dan mungkin aku sempat trauma menjalin hubungan sampai akhirnya aku ketemu kamu." Taehyung mengambil satu tangan Mina untuk ia genggam, ia tatap gadis yang sudah membuatnya bisa kembali membuka hatinya.

"Kamu percaya kan sama aku?"

Mina tersenyum sambari mengangguk, ia balas genggaman Taehyung pada tangannya.

"Aku percaya kok, maaf kalau aku sempat raguin kamu tadi."

"Nggak apa-apa, aku senang, itu artinya kamu cemburu."

Taehyung langsung menarik Mina untuk ia peluk, menyalurkan rasa lega dan sayangnya lewat pelukan itu.

~_☆_~

Setelah makan malam Tiffany mengajak adik-adiknya itu duduk di ruang santai untuk sekedar mengobrol. Untung saja tadi siang Jennie sudah mengerjakan tugasnya saat di rumah sakit, jadi ia tak perlu membuat tugas lagi, dan sekarang ia hanya memeluk manja eonninya yang sedang mengobrol bersama Krystal mengenai Fashion, butik mereka juga beberapa kali pernah memakai jasa Krystal jadi model baju mereka.

"Noona." Tiffany beralih pada Kai yang berada disampingnya yang sedari tadi hanya diam saja.

"Heum wae?"

"Noona, aku pengen ngomong sama adek." Bisiknya tapi samar didengar oleh Jennie sehingga membuatnya mengeratkan pelukan pada eonninya.

"Sayang, Nini."

"Nggak mau, Nini mau sama eonni aja." Ucapnya cepat karena tau maksud panggilan itu.

Kai tak punya pilihan, ia pun bangkit dan berjongkok didepan mereka agar bisa melihat adiknya yang sudah menyembunyikan wajahnya itu.

"Dek oppa mau ngomong, jangan cuekin oppa dong. Maafin oppa ya." Ucapnya sudah mengelus rambut sang adik.

"Nggak mau, oppa galak, Nini takut." Ucapnya dengan suara tertahan karena wajahnya yang menempel pada perut Tiffany.

"Noona bantuin." Tiffany mengannguk, lalu mulai melepas tangan Jennie yang memeluknya.

"Nggak mau eonni, jangan lepasin tangan Nini... nggak mau sama oppa." Ucapnya menahan agar tangannya tak delepas.

"Sayang oppanya mau minta maaf, nggak boleh gitu ah." Ujar Tiffany mencoba membujuk.

"Tapi Nini masih takut eonni." Rengeknya.

"Eonni, jangan.. hikss.. nggak mau." Jennie mulai terisak saat tangannya sudah tak memeluk Tiffany dan sekarang ia sudah bertatapan dengan oppanya itu namun memejamkan matanya.

"Maafin oppa ya, oppa nggak maksud bentak adek, oppa hanya sedang kacau, oppa nggak bisa ngontrol emosi. Adek maafin oppa kan?"

"Tapi nanti kalau oppa bentak lagi gimana? Nini takut, oppa seram kalau lagi marah, sama kayak Taehyung oppa."

"Taehyung pernah bentak kamu?" Tanya Kai terkejut, sama halnya dengan Tiffany yang penasaran.

"Nggak, tapi waktu itu Nini lihat oppa bentak cewek di kafe, dan Tae oppa benar-benar marah sama cewek itu. Tapi Nini nggak tau siapa dia." Jelasnya masih mengingat kejadian di kafe saat itu.

"Oppa, oppa beneran nggak marah kan sama Nini? Oppa nggak akan bentak lagi kan?" Jennie mulai berani membuka matanya dan membalas tatapan Kai.

"Nggak sayang, maafin oppa ya, oppa benar-benar menyesal. Nini maafin oppa kan?"

Gadis itu mengangguk. "Iya Nini maafin, maafin Nini juga kalau salah dan suka ngelawan."

"Nggak dong, Nini kan anak baik, sini peluk oppa, oppa kangen banget sama kesayangan oppa tau."

Jennie langsung berhambur memeluknya. "Nini sayang oppa."

"Nado baby, oppa juga sayang banget sama Nini." Tiffany dan Krystal hanya tersenyum saja melihatnya dan merasa lega.

~_☆_☆_~

"Kyo kamu beneran maafin eonni kan?"

Hye Kyo hanya tersenyum tipis karena badan terutama bagian punggungnya masih terasa sakit.

"Dari dulu aku sudah maafin eonni. Apapun yang terjadi diantara kita selama ini aku nggak pernah sekalipun membenci eonni." Ucapnya pada Hye Sul yang ada dihadapannya.

"Eonni benar-benar menyesal Kyo, selama ini eonni sudah sadar jika Nini memang bukan putri eonni, tapi karena masih belum bisa menerima apa yang terjadi dulu membuat eonni jadi menyangkal semua fakta yang ada. Eonni hanya masih tidak percaya jika anak yang selama sepuluh tahun ditunggu kehadirannya harus pergi secepat itu." Hye Sul berucap sendu.

Sejak dua jam yang lalu setelah makan malam Hye Sul dan Kim Ji Suk datang lagi, awalnya Hyun Bin menolak kehadiran mereka karena tak ingin terjadi sesuatu dengan istrinya.

Tapi pada akhirnya ia mengizinkan saat kedua suami istri itu meyakinkan Hyun Bin kalau kedatangan mereka hanya ingin menjenguk istrinya dan juga sekalian membicarakan masalah yang terjadi antara mereka selama ini.

Benar saja, mereka membicarakannya, Hye Sul dan Ji Suk benar2 sudah menyesal, Kim Ji Suk juga mengakui kesalahannya yang dulu menyuruh orang untuk menculik Jennie saat bayi, tapi naas putrinya sendiri yang menjadi korban.

"Eonni sudahlah, jangan menyesalinya lagi, semuanya sudah terjadi, yang penting sekarang adalah eonni menyadari semuanya."

"Tapi kamu begini karena eonni Kyo, bahkan Jennie juga sempat dirawat karena kecerobohan eonni yang tak tau apa-apa tentangnya. Eonni hanya memikirkan ego eonni saja."

"Eonni, sudahlah, aku tak apa. Dan lagi pula Nini juga sudah sehat, jadi berhentilah merasa bersalah."

"Istriku benar, mungkin aku masih kesal atas kejadian ini, tapi semuanya sudah terjadi. Dan yang penting kalian sudah sadar dan mengakui kesalahan kalian." Ujar Hyun Bin yang sudah mendekati mereka berdua.

"Gomawo Hyun Bin-ah, maaf untuk semua yang terjadi selama ini." Hyun Bin mengangguk.

"Sudah mau pukul sepuluh, sepertinya kami akan pulang sekarang, kamu harus istirahat Kyo." Ucap Hye Sul saat melihat jam.

"Ne, kalian hati-hatilah di jalan."

Hye Sul dan Ji Suk pun pulang, ada perasaan yang sangat lega dirasakan keduanya setelah membicarakan semuanya dengan Hye Kyo dan Hyun Bin. Sekarang mereka benar2 sadar dengan apa yang mereka lakukan selama ini, mereka terlalu dibutai oleh rasa kecewa karena kehilangan anak yang sudah mereka tunggu selama sepuluh tahun.

~*~

"Eonni, besok kita ketemu mommy lagi kan?"

"Iya sayang, udah sekarang tidur ya, udah mau jam sepuluh." Tiffany mulai mengelus punggung Jennie yang sudah memeluknya nyaman.

"Eonni setelah nikah, apa Nini masih bisa tidur sama eonni seperti ini?" Tanya Jennie kembali membuka matanya.

"Kenapa nanya gitu? Udah bobo aja ya."

"Nini kan nanya, Nini cuma takut nanti nggak bisa kayak gini lagi sama eonni." Ucapnya semakin menenggelamkan dirinya didalam pelukan eonninya.

"Nggak dong sayang, kamu tetap jadi adik kesayangan eonni, jangan mikir yang aneh-aneh ya."

"Udah sekarang tidur ya, udah malem banget ini, besok harus sekolah."

"Eonni nyanyi boleh?"

"Ya udah eonni nyanyiin, pejamin matanya ya." Jennie hanya mengangguk lalu mulai memjamkan matanya kembali.

Tak butuh waktu lama gadis itu sudah terlelap pulas menuju alam mimpinya, Tiffany menghentikan nyanyiannya.

Chup....

"Sleep well sayang, mimpi indah heum." Tiffany juga mulai memejamkan matanya hingga ikut menyusul Jennie ke alam mimpinya.
























Siang Readers😀

Bosan nggak?

Dipikir-pikir cerita ini update hampir seminggu sekali atau lebih ya... nggak masalahkan?

Dah ya gitu aja, selamat membaca Readers!! Pay pay semangat senin, sekarang masuk waktu istirahat kan, fighting!!




#Senin_berkah_
#Jendeuki_
#JennieRubyJane_




Nyeongan 👋

#manfaatkan.waktu.luangmu.sebaik.mungkin😊

Continue Reading

You'll Also Like

27.5K 3.3K 58
Tak ada yang benar-benar tau jalan takdir hidup kita akan seperti apa,,,??? Jalani dan lakukan yang terbaik di setiap proses dalam hidup itulah yan...
15.7K 1.8K 5
Tidak ada deskripsi yang paling penting cerita ini hanya memperlihatkan kelucuan baby Chaeng dan baby Lily Semoga suka
358K 5K 17
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
40.7K 1.9K 15
#menceritakan si bungsu kim yg disayang dan di manjakan Lalice kim/kim lalice Bungsu keluarga kim ahh tidak dia dianggap berlian karna pesona nya t...