THE RED TAIL [Revisi]

By bellspitri_

2.8K 285 11

#SERI PERTAMA DARI CERITA THE RED TAIL RED TAIL mengisahkan tentang sekumpulan murid-murid genius dengan seg... More

CAST
PROLOG
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Penting untuk disimak!
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 30
EPILOG
THE RED TAIL 2
SKEMA RED TAIL
Bonus Quotes

Chapter 29

35 4 0
By bellspitri_

Bis yang ditumpangi oleh anak-anak klub bela diri tiba di sekolah dengan aman. Mereka turun secara bergantian sembari menenteng koper masing-masing.

"Akhirnya kita kembali ke SMA tercinta." Sekar merentangkan kedua tangannya, membuat Ify tertawa melihat tingkah konyol gadis itu.

Keduanya lantas berjalan beriringan menuju gedung utama. Saat berjalan melewati koridor, Ify merasa aneh lantaran tak banyak murid yang berlalu-lalang. "Tumben banget koridor sepi padahal kan ini jam istirahat," gumamnya.

***

Aila akhirnya bisa bernapas lega karena panggung acara sudah hampir selesai didekor. Hanya perlu menambahkan beberapa hiasan lagi setelah itu, tugasnya selesai.

"Aila!" panggil Ify dari kejauhan. Aila tersenyum melihat gadis itu berlari kecil ke arahnya.

"Kapan sampainya?" tanya Aila.

"Baru aja sih," jawab Ify. "Owh, iya yang lain mana? Lisa, kak Elsa sama kak Tiffani kok gak kelihatan sih? Padahal tadi aku udah mampir ke ruangan klub mereka."

Aila hanya diam, ia merasa bimbang. Haruskah ia menceritakan segalanya ke Ify. Selagi ia berpikir, Dira tiba-tiba datang menghampiri.

"Lo baru balik ya?" tanya Dira sementara Ify hanya membalas dengan anggukan kecil.

Aila melihat Dira sekilas, sudah terhitung empat hari semenjak perselisihan itu terjadi. Selama itu juga ia tidak pernah bertegur sapa dengan para anggota RED TAIL, termasuk Dira.

"Aila!" Jane tiba-tiba muncul entah dari mana dan langsung menanyakan keberadaan Lisa. "Lo tahu Lisa ada di mana?" tanyanya.

"Loh memang Lisa ke mana?" tanya Aila balik. Bukan hanya Aila saja yang bingung dengan pertanyaan Jane, tetapi Dira dan Ify juga.

"Lisa gak ada di kamarnya. Aku udah nyoba telepon dia beberapa kali, tapi gak pernah diangkat. Mungkin Lisa hilang," duga Jane.

"Memangnya kapan terakhir kali kamu ketemu Lisa?" Dira bertanya kepada Jane.

"Terakhir kami ketemu waktu di kafetaria kak, tepatnya sebelum aku dan yang lainnya dirawat di rumah sakit sekolah. Setelah itu, Lisa gak pernah kelihatan lagi," ungkapnya.

"Aila, kamu beneran gak tau Lisa ada di mana? Kalian kan sekamar." Jane menatap Aila penuh harap.

Aila menggeleng. "Udah empat hari aku gak balik ke asrama. Aku sibuk ngedekor panggung acara dan selama itu juga aku nginap di ruang ORKES."

"Ya, udah kalau gitu kita cari Lisa bareng-bareng," saran Dira.

"Ify kamu cari di asrama, Jane kamu telusuri tempat yang biasanya Lisa sering datangi dan Aila kamu ikut aku. Kita cari dia di area sekolah," Dira membagi tugas setelah itu, keempatnya mulai berpencar.

***

Di ruangan klub para pecinta kimia, Tiffani sibuk membersihkan debu-debu di dalam lemari. Saat ia hendak beralih membersihkan tempat lain, Aila tiba-tiba datang untuk meminta bantuan.

"Kak Tiffani! Bisa tolong bantu cari Lisa gak?" Napas gadis itu terengah-engah.

"Bantuin cari Lisa?" Dahi Tiffani bekerut.

"Lisa hilang kak," Aila  memberi tahu.

Tiffani memutar kedua bola matanya jengah. "Pasti ini cuma akal-akalannya Lisa aja, dia pasti lagi sembunyi di suatu tempat. Dia kan emang suka caper."

Tiffani kemudian mendapat sebuah telepon, ia keluar sebentar untuk menjawab panggilan tersebut. Sementara itu, Aila masih berdiri di dekat meja sembari memikirkan apa yang dikatakan oleh Tiffani tadi. "Lisa gak mungkin ngelakuin hal seperti itu," ujarnya. Saat Aila hendak keluar dari ruangan klub para pecinta kimia, ia tanpa sengaja menyenggol tas Tiffani sehingga barang-barangnya berserakan di lantai.

"Pakai jatuh segala lagi," sebalnya. Aila kemudian memunguti barang-barang tersebut lalu memasukkannya lagi ke dalam tas Tiffani.

"Wait...ini kan ponselnya Lisa, tapi kenapa bisa ada di antara barang-barangnya kak Tiffani," pikirnya.

"Lo apain barang-barang gue?" Aila terkejut karena Tiffani tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya. Dengan cepat gadis itu bangkit seraya menyembunyikan ponsel Lisa di balik punggungnya.

"Maaf, kak tadi gak sengaja aku jatuhin, tapi udah aku beresin kok," Aila meminta maaf. "Kalau gitu aku pergi dulu," pamitnya. Aila berlari secepat mungkin menuju kamarnya, ia ingin memeriksa isi ponsel Lisa. Barangkali ada petunjuk di dalamnya.

***

"Udah ada yang berhasil nemuin Lisa?" tanya Dira.

"Belum," Jane dan Ify menjawab serempak.

"Sebenarnya Lisa ke mana sih? Bikin orang repot aja." Ify menggigit kuku jarinya.

"Owh, iya Aila mana? Perasaan gue udah ngirim pesan ke dia untuk ngumpul di titik lokasi ini," Dira baru sadar jika Aila tidak ada.

"Anak-anak, apa yang kalian lakukan di sini?" tanya bu Niar, sembari berjalan ke arah mereka.

"Bu Niar," gumam Jane. "Begini bu kami lagi nyari..."

"Kami udah mau balik ke asrama kok bu," Dira langsung memotong ucapan Jane.

"Yang dibilang kak Dira benar bu. Sebentar lagi kami balik ke asrama," Ify menimpali.

"Baiklah kalau begitu." Bu Niar kemudian pergi meninggalkan ketiga gadis itu.

"Cukup kita berempat aja yang tahu kalau Lisa hilang jangan sampai ada orang lain yang juga tahu, termasuk bu Niar," Dira memperingati.

"Gimana kalau kita lanjut pencariannya besok pagi aja. Ini udah malam, bisa bahaya kalau anak ORKES ngelihat kita masih berkeliaran di area sekolah apalagi kita gak punya kepentingan khusus di sini," saran Ify. Jane sebenarnya ingin menolak, tapi apa dayanya? Hanya itu satu-satunya pilihan yang terbaik bagi mereka sekarang.

***

Sesampainya di kamar, Aila langsung mengisi daya ponsel milik Lisa. Setelah daya ponsel tersebut terisi beberapa persen, Aila buru-buru memeriksanya dan menemukan aplikasi yang berjalan di latar belakang.

"Ada Telepon dan Instagram, berarti sebelum menghilang Lisa sempat main Instagram," tebaknya. Ia kemudian mengecek siapa orang yang terakhir kali Lisa dihubungi, namun belum sempat ia memeriksanya, seseorang tiba-tiba membekap mulutnya dari arah belakang. Kain yang digunakan untuk membekap mulut Aila telah diberi obat bius alhasil gadis itu jadi tak sadarkan diri.

***

Di ruangannya, Niar tampak santai membaca buku. Sesekali ia menyeruput teh buatannya. Ketenangannya lantas terusik ketika tamu tak diundang muncul di hadapannya.

"Apa lagi yang kamu butuhkan?" tanya bu Niar tanpa berpaling dari bukunya. Rupanya, orang yang sedang dia ajak bicara adalah Tiffani.

"Apa persiapan pentas seni untuk besok pagi sudah selesai?" Tiffani langsung to the point saja.

"Semua persiapannya sudah selesai. Besok pagi acaranya pasti akan berjalan dengan lancar." Bu Niar tersenyum dengan elegan.

"Bagus! Kalau begitu rencana bisa dimulai tanpa ada hambatan." Tiffani tersenyum puas, namun lambat laun senyumnya itu berubah menjadi seringaian.

.
.
.
.

a/n :

✨️Satu chapter lagi sebelum epilog✨️

Kira-kira Lisa hilang ke mana ya? Dan kenapa sampai sekarang Ruth belum muncul juga🤔 lalu ada hubungan apa antara bu Niar dengan Tiffani? Wah semoga kalian gak pusing ya mikirin jawaban dari pertanyaan di atas🤗

Sampai bertemu di chapter selanjutnya👐

Continue Reading

You'll Also Like

68.1K 2.1K 25
[ONGOING ๐Ÿ”ž] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...
3.4M 81.4K 141
Soon to be Published under GSM Darlene isn't a typical high school student. She always gets in trouble in her previous School in her grandmother's pr...
159K 4.2K 30
Orion berada di perjalanan, berjuang demi mengharumkan nama jurusan Bahasa yang dianggap sebelah mata di SMA Nusa Cendekia. Namun, di tengah itu semu...
168K 7.5K 59
แ€แ€ฝแ€”แ€บแ€ธแ€žแ€™แ€ญแ€ฏแ€ธแ€Šแ€ญแ€ฏ ร— แ€žแ€…แ€นแ€…แ€ฌแ€™แ€พแ€ญแ€ฏแ€„แ€บแ€ธแ€œแ€ฝแ€”แ€บ แ€กแ€›แ€ฑแ€ธแ€กแ€žแ€ฌแ€ธแ€™แ€€แ€ฑแ€ฌแ€„แ€บแ€ธแ€แ€ผแ€„แ€บแ€ธแŠ[+]แ€กแ€แ€”แ€บแ€ธแ€™แ€ปแ€ฌแ€ธแ€™แ€ผแ€ฑแ€ฌแ€€แ€บแ€™แ€ปแ€ฌแ€ธแ€…แ€ฝแ€ฌแ€•แ€ซแ€แ€„แ€บแ€•แ€ผแ€ฎแ€ธ แ€€แ€ญแ€ฏแ€šแ€ทแ€บแ€กแ€แ€ฝแ€€แ€บแ€˜แ€ฌแ€กแ€€แ€ปแ€ญแ€ฏแ€ธแ€™แ€พแ€›แ€™แ€Šแ€บแ€™แ€Ÿแ€ฏแ€แ€บแ€แ€ฒแ€ทแ€…แ€ฌแ€–แ€ผแ€…แ€บแ€žแ€Šแ€บแ€”แ€พแ€„แ€ทแ€บแ€กแ€Šแ€ฎ แ€™แ€€แ€ผแ€ญแ€ฏแ€€แ€บแ€œแ€ป...