ALVARO✓

By scenery_ts

243K 10.1K 714

Tahap revisi tanpa unpublish. Follow dulu sebelum membaca💜 It's my first story mohon maaf kalo ceritanya mas... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59 - TIME FLY SO FAST
Chapter 60 - ENDING
Last Chapter - Sekuel?

Chapter 7

5.3K 228 7
By scenery_ts

💜💜💜

Happy reading....

"Nih, minum." kata Alvaro menyodorkan sebotol air mineral pada Mitha.

"Thanks." Mitha tersenyum manis seraya menerima air mineral dari Alvaro.

"Sekalian buburnya dimakan,"

Mitha menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Nggak mau, gue gak laper!"

"Makan Mitha muka lo pucet banget," kata Alvaro menatap tajam Mitha.

"Yaudah iya!"

"Abis ini kita pulang,"

Mitha yang sedang memakan buburnya pun langsung tersedak. Alvaro yang melihat itu pun langsung menyodorkan air mineral kepada Mitha.

Setelah minum, Mitha langsung menatap tajam Alvaro. Sedangkan yang ditatap malah menampilkan muka datarnya.

"Apaan pulang, gak mau! Emang gue sakit!" kata Mitha ngegas.

"Gak ada yang nyuruh lo ngomong," kata Alvaro tajam.

Dan Mitha hanya bisa cemberut menanggapi Alvaro.

"Lo pada mending keluar deh, ambil tasnya Mitha," kata Alvaro mengusir.

"Iya deh yang maunya berduaan doang," kata Marcell tersenyum menggoda.

"Tapi 'kan kita mau nemenin si Mitha disini," kata Bella lesu.

"Udah-udah mendingan kita keluar, lagian si Mitha juga gak papa kok," kata Marcell menenangkan.

"Buruan sebelum si Alvaro ngamok tuh!" celetuk Raka.

Dan akhirnya mereka semua pun keluar dari uks meninggalkan Alvaro dan Mitha.

"Al gue gak papa, beneran deh. Gak usah pulang yaaa," kata Mitha melas.

"Gak papa gimana, lo tadi pingsan Mitha," kata Alvaro berusaha tidak terbujuk tatapan melas Mitha.

"Itu tadi gue cuma ketiduran doang," kata Mitha asal.

Alvaro pun menoyor kepala Mitha pelan. Ia tidak tahan dengan ekspresi menggemaskan Mitha.

"Ketiduran pala lo!"

-----

Dan kini Mitha tengah berada diatas motor sport Alvaro. Memposisikan tangannya melingkar indah diperut Alvaro dengan nyaman.

Lampu lalu lintas berubah merah, Alvaro dan Mitha hanya diam menikmati suasana yang sejuk karena memang cuaca sedang mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Lo kenapa gak pake jaket gue buat tutupin paha lo si?" tanya Alvaro tiba-tiba.

"Lupa Al, tadi 'kan lo sendiri yang buru-buru mau pulang."

"Tuh orang ngeliatin mulu paha lo Mitha," kata Alvaro melirik tajam remaja yang berada tak jauh dari posisi mereka berdua.

Memang sedari tadi dua remaja itu selalu mencuri pandang pada Mitha. Oh tidak lebih tepatnya paha Mitha. Dan itu membuat darah Alvaro serasa mendidih.

"Yaudah sih biarin aja,"

"Gak bisa gitu dong. Lo milik gue. Gue gak rela ya, bagi-bagi!" kata Alvaro ngegas. Ia pun meletakan telapak tangannya dipaha Mitha sambil sesekali mengelusnya. Modus dikit boleh lah.

Mitha hanya memutar bola matanya malas menanggapi sikap possessive Alvaro.

Saat lampu berubah warna menjadi hijau Alvaro kembali melajukan motornya membelah jalanan. Namun seperti yang tadi dikatakan. Hujan pun mulai turun dengan deras membasahi ibukota.

"Anjing. Pake segala ujan lagi," gerutu Alvaro kesal. Ia pun menambah kecepatan motornya.

"Al mending neduh dulu deh. Ujannya deres banget," kata Mitha berteriak takut Alvaro tidak mendengarnya.

Alvaro menganggukkan kepalanya dan segera mencari tempat untuk berteduh. Dan pilihannya jatuh pada sebuah ruko yang tak terpakai.

Alvaro dan Mitha segera turun dari motor dan berlari menuju ruko tersebut.

"Huh dingin banget," kata Mitha meniup-niup telapak tangannya.

"Ngode nih," kata Alvaro.

"Hah?"

"Tapi gue juga dingin Tha, gimana dong?" Alvaro berkata sambil mengeratkan jaketnya.

Mitha hanya melirik Alvaro sinis. Ihhh gak ada romantis-romantisnya banget jadi cowok. Batin Mitha berteriak kesal.

Alvaro yang melihat sikap Mitha hanya terkekeh kecil. Ia lalu menarik tangan Mitha masuk kedalam dekapan hangatnya dan menyelimuti Tubuh mungil Mitha menggunakan jaket yang masih dia pakai. Ngerti kan posisinya gimana ahh harus ngerti pokonya!!

"Ini baru anget," kata Alvaro. Tangannya terangkat mengelus rambut Mitha.

Sedangkan Mitha yang diperlakukan begitu hanya mampu tersenyum sambil menahan degup jantungnya yang menggila.

"Maaf ya, lo jadi keujanan padahal lo lagi sakit," kata Alvaro yang senantiasa mengelus rambut Mitha.

Mitha hanya menganggukkan kepalanya didada bidang Alvaro.

"Mitha,"

"Hem," dehem Mitha.

"Suasananya cocok nih buat lanjutin yang tadi di uks," kata Alvaro tersenyum menggoda.

Mitha pun langsung mendorong Alvaro menjauh.

"Alvaro bangke. Ngerusak suasana aja lo!!"

-----

Saat ini sedang memasuki jam istirahat pertama. Alvaro dan teman-temannya tengah nongkrong dipojok dikantin sembari merokok.

Predikat anak pemilik sekolah membuat Alvaro menjadi tidak takut melakukan apapun dilingkungan sekolah, karena memang semua guru pun tidak berani melarang. Memang siapa yang berani melawan seorang Alvaro Laukkassya Khatezza calon CEO muda KZ corp. yang merupakan perusahaan properti terbesar se asia.

Tapi kenakalan Alvaro hanya sebatas suka membolos, merokok, tawuran, balapan liar, minum minuman keras, hanya sebatas minum ya, tidak lebih dan tukang membuat onar bersama teman-temannya. Tapi untuk urusan pelajaran Alvaro jagonya. Itulah sebabnya ia sudah bisa menjadi CEO diusianya yang masih terbilang muda itu.

Ah sudah cukup perkenalannya. Balik lagi ke empat sekawan tadi.

"Eh itu temen-temennya si Mitha kan, kok si Mitha nya nggak ada?" celetuk Marcell tiba-tiba saat melihat Dasha dan kedua temannya tengah memasuki kantin tanpa Mitha.

"Si Mitha kemana Al, kok gak masuk?" tanya Raka pada Alvaro yang tengah sibuk bermain ponsel seperti Devan.

"Mana gue tau emang gue emaknya,"

Raka yang gemas pun tak segan untuk menabok tengkuk Alvaro. "Yee lo kan pacarnya, masa gak tau!"

"Tangannya mau gue patahin?" kata Alvaro tersenyum manis menatap Raka.

"Heheh refleks," kata Raka cengengesan.

Seperti inilah sifat asli Alvaro. Jika berhadapan dengan orang asing, Alvaro akan bersikap sedingin es. Tapi jika sedang bersama orang terdekatnya Alvaro akan bersikap santai dan cenderung lebih ke tengil. Tapi jika berhadapan dengan musuhnya, Alvaro akan berubah menjadi iblis yang tak mengenal kata ampun.

"Emang tadi gak lo jemput?" tanya Marcell menengahi.

"Nggak,"

Alvaro pun menghidupkan ponselnya dan segera membuka roomchatnya dengan Mitha.

Mitaii❤

Mitaaaa

Apasi

Dimana?

Rumah

Gak masuk sekolah?

Sakit

Read.

"Gue cabut!" Alvaro lalu beranjak dari duduknya dan berlalu keluar kantin.

"Lah mau kemana tuh bocah?" kata Raka pada Marcell dan Marcell hanya mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.

Sedangkan Devan sedari tadi hanya diam sambil memainkan ponselnya.

-----

Alvaro segera melajukan motornya menuju rumah Mitha. Tapi sebelum itu, Alvaro menyempatkan untuk membeli obat serta makanan untuk Mitha.

Sesampainya dirumah Mitha, Alvaro segera mengetuk pintu lalu keluarlah bik Surti, pembantu dirumah Mitha.

"Eh Den Alvaro, nyari Non Mitha ya?" tanya bik Surti yang memang sudah mengenal Alvaro.

"Iya bik, mau nganterin ini buat Mitha." Alvaro berkata sopan sambil mengangkat kantong kresek ditangannya.

"Sok atuh masuk." bik surti membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan Alvaro masuk.

"Sepi banget bik pada kemana emang?" tanya Alvaro yang terus berjalan disamping bik surti.

"Non Mitha mah kalo lagi sakit dikamar terus, kalo si bapak sama ibu kekantor katanya teh ada kerjaan penting," jelas bik Surti sopan.

Alvaro hanya mangut-mangut mengerti mendengar penjelasan bik Surti.

"Aden langsung kekamarnya non Mitha aja atuh. kamarnya yang pintunya warna putih," kata bik Surti.

"Sekalian bujuk biar mau makan. Dari tadi teh si Non nya nggak mau makan,"

Alvaro menganggukkan kepalanya dengan tegas "Siap bik."

"Yaudah atuh bibik kedapur dulu, kalo ada apa-apa panggil bibik aja." Bik Surti pun segera berlalu dari hadapan Alvaro.

Alvaro segera menaiki anak tangga menuju kamar Mitha. Setelah menemukan kamar Mitha Alvaro pun langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Anjir!"

"Alvarooo!!"

-----

Jangan lupa vote dan komennya😘

See you!!!

Continue Reading

You'll Also Like

481K 5.8K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
939K 67.8K 36
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
2.4M 119K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
3.9M 309K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...