Our Relationshit [KV]✔

By queen_na1

224K 24.9K 1K

Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukann... More

Prolog
1| Si pembuat onar
2| Dunia malam
3| Ciuman pertama!
4| Hari sial
5| Mabuk
6| Hampir
7| Brengsek
8| Aksi dimulai
9| Kedua kalinya
10| Ayah
11| Titik rendah
12| Sisi yang lain
13| Salah Paham
14| Tuduhan palsu
15| Kejutan takdir
16| Asing
17| Apa yang salah?
18| Cemburu?
19| Yang pertama
20| Aneh
21| Rasa yang baru; Nyaman?
22| Bermain peran?
23| 'Milikku'
24| Again
25| Tokoh utama
26| Dugaan
27| Park Chanyeol
28| "I'm lost without you"
29 | Awal baru?
30| Rumit
32| Batasan
33| Pertama Kali
34|Kilas Balik
35| Pulang [End]
Epilog : Kamu dan Masa Lalu
New Book~

31| Lebih dari seharusnya

4.5K 603 24
By queen_na1

Saat matahari telah kembali bersinar setelah sebelumnya bersembunyi sesaat untuk berganti peran dengan bintang dan bulan yang menjadi perantara sinarnya, barulah sosok bermarga Kim membuka mata.

Manik Hazel indah miliknya mengedar. Berpencar kesegala penjuru ruangan yang menjadi tempatnya meneduh. Rumah sakit, tempat yang sangat membosankan.

Dalam hening, Taehyung mengingat kembali potongan-potongan kejadian saat ayahnya mengamuk tanpa sebab. Sesungguhnya Taehyung telah sangat terbiasa dengan segala amukan serta keegoisan sang ayah. Bahkan dirinya menjadi sasaran empuk untuk melampiaskan kemarahan ayah kandungnya.

Lalu ketika ingatan tentang pemuda Jeon melintas, Taehyung kembali mengedarkan pandangannya untuk menemukan hanya dirinya sendiri yang menempati ruangan putih ini.

Ada rasa kecewa saat dalam hitungan detik lalu Taehyung telah berbesar kepala mengenai keberadaan Jeongguk yang akan menemaninya.

"Kau bangun?" Suara kelewat familiar itu kembali menyapa, menunjukkan eksistensinya yang baru saja selesai membersihkan diri.

"Jeongguk.." Lirihan Taehyung mengundang rasa panik kepada sang empunya nama.

Tungkai panjang miliknya dibawa melangkah cepat mendekati pemuda Kim yang menatapnya dengan hazel berkaca-kaca.

"Apa ada yang sakit? perlu kupanggil dokter?" Nadanya mengalun lembut, Taehyung tidak pernah merasa secengeng ini sebelumnya.

Atas pertanyaan yang Jeongguk layangkan, Taehyung memberikan sebuah gelengan kepala sebagai bentuk jawaban tanpa suara.

"Sungguh?" Sapuan lembut Jeongguk berikan di pipi kurus Taehyung dan kembali, sebuah jawaban tanpa suara berupa anggukan yang didapat Jeongguk sebagai balasa akan pertanyaan yang dilayangkannya.

Ada keheningan yang mendominasi selama beberapa menit. Kedua pasang manik milik keduanya saling beradu. Menyuarakan isi hati lewat tatapan. Meski begitu sebuah senyuman langka terbit di wajah berparas indah Jeongguk.

"Tidurlah kembali. Terlalu pagi untukmu bangun." Menarik kembali tangannya, Jeongguk hendak membalikkan tubuh menuju sofa panjang yang menempel di dinding.

Cekalan lemas pada pergelangan tangannya menjadi faktor utama Jeongguk untuk tetap diam disisi brangkar pesakitan yang Taehyung tempati.

"Tetap disini." Mengabaikan segala ego yang kini berteriak dalam diri, Taehyung pada akhirnya menyuarakan isi hatinya.

Namun ketika cekalan tangannya dilepas oleh Jeongguk, tatapan mata Taehyung menyendu. genangan air mata tanpa sadar telah membuat pandangannya memburam.

"Aku hanya akan duduk disana. Apa kau butuh sesuatu?" Menggenggam tangan kanan Taehyung, sebelah tangan yang bebas Jeongguk gunakam untuk menunjuk kearah sofa panjang berwarna abu-abu.

Rasa lega memenuhi diri Taehyung. Pikirnya Jeongguk akan pulang saat ini juga. "Maaf." Taehyung menunduk, mengalihkan wajahnya untuk menyembunyikan rona merah yang menjalar di pipinya tanpa permisi.

"Kenapa meminta maaf? tapi wow, seorang Kim Taehyung meminta maaf padaku. Apa mimpimu sangat indah tadi, hm?" Kekehan Jeongguk mengalun, menatap wajah kesal Taehyung yang terlihat lucu dimatanya.

"Kutarik." Taehyung berujar kembali. Wajahnya masih setia memerah meski sekarang dirinya tegah menunjukkan raut marah yang dibuat-buat.

"Aku--" Jeongguk menunda ucapannya tepat saat seseorang masuk kedalam ruangan rawat inap Taehyung.

Park Jimin orangnya yang bahkan Jeongguk sendiri belum pernah memberi tau pemuda Park itu tentang rumah sakit apalagi ruang rawat inap Taehyung.

Genggaman tangan yang awalnya Taehyung balas kini terlepas begitu saja. Membiarkan Jeongguk menjadi satu-satunya yang mengggenggam tangan yang lain.

"Tae?" Raut cemas Jimin tergambar jelas lewat air wajah pemuda Park yang kini berjalan mendekat kearah Taehyung. Membuat Jeongguk menyingkir tanpa diminta untuk memberi celah keduanya.

Raut wajah tanpa ekspresi milik Jeongguk kembali hadir. Memasang topeng tebal akan segala kecamuk di hati juga pikirannya saat ini.

"Kau baik? apa ada yang mengkhawatirkan? bagaimana lukamu? apa perlu dijahit?"

Taehyung yang menerima bombardir pertanyaan dari Jimin hanya menjawab dengan gelengan pelan. Beberapa kali ekor matanya fokus kearah Jeongguk yang berdiri sedikit jauh.

"Syukurlah. Aku cemas sekali bodoh." Sinisan Jimin tidak mendapat tanggapan berarti dari Taehyung.

"Jimin, aku bukan orang lemah. Luka ini hanya luka kecil." Menunjuk kearah perban di kepalanya, Taehyung menimbulkan sebuah senyuman sedikit lebar di wajahnya.

"Dasar angkuh!" Satu pukulan main-main Jimin berikan di pipi sebelah kanan Taehyung sebelum mendecih kesal akan kesombongan sang sahabat.

Di sisi lain, Jeongguk merasa tak lagi dibutuhkan. Jimin adalah orang terdekat Taehyung, dan masih segar di kepala Jeongguk saat Taehyung sangat takut jika Jimin sampai mengetahui mereka bersama.

Fakta itu sekali lagi membuat Jeongguk muak entah kenapa. Mengabaikan segalanya, Jeongguk akan memilih untuk pulang. Taehyung tidak akan membutuhkannya saat Jimin berdiri disamping sang pemuda Kim.

"Kau sudah disini jadi aku akan pulang." Suara tanpa nada Jeongguk berhasil mengundang atensi dari kedua orang yang berada di ruangan yang sama dengannya.

"Terima kasih atas bantuanmu." Ucapan Jimin hanya dibalas sebuah deheman singkat oleh Jeongguk yang kemudian bergegas pulang. Menghindari kontak mata dengan Taehyung yang menatap kearahnya.

"Kenapa?"

Menyadari perubahan raut Taehyung, Jimin bertanya. Memandang kearah yang sama dengan Taehyung yang sibuk melamun sambil menatap pintu yang baru saja ditutup.

"Tae?" Sebuah guncangan ringan di bahu menjadi yang menyadarkan Taehyung.

Pemuda Kim terlihat linglung untuk sesaat sebelum menatap ragu kearah Jimin. "Aku akan tidur. Ini terlalu pagi untukku bangun." Setelah mendapat sebuah anggukan dari Jimin, Taehyung memejamkan matanya.

Meninggalkan Jimin yang kini menyibukkan diri dengan ponsel pintarnya sambil membaringkan tubuh diatas sofa.

Diam-diam Taehyung memikirkan Jeongguk dengan lancang. Menyayangkan Jeongguk yang pulang sangat awal sedangkan Taehyung masih menginginkan kehadirannya disini.

Sebuah cafe yang terletak tak jauh dari rumah sakit adalah tempat dimana Jeongguk berada saat ini. Sekedar singgah adalah niat awalnya jika saja Mingyu tidak ada di tempat yang sama.

"Kenapa bisa sampai ke cafe sejauh ini? memangnya cafe di dekat apartemen atau rumahmu tutup?" Mingyu terlihat terheran-heran. Sedang Jeongguk terlihat abai dengan secangkir kopi panas diatas meja di depannya.

"Yak! aku sedang bicara sialan!" Tidak mendapat respon, akhirnya sebuah gebrakan di meja menjadi handalan sebelum Mingyu meringis kesakitan pada telapak tangannya yang memerah.

"Ada keperluan." Jawaban singkat Jeongguk sama sekali tidak berhasil menghilangkan segala rasa penasaran yang hinggap memenuhi otak minimalis Mingyu.

"Keperluan?" Sedikit mencondongkan tubuh, sebuah pukulan keras mendarat di atas kepala Mingyu. Jeongguk adalah satu-satunya orang yang dapat dijadikan tersangka.

"Berisik hitam!"

"Yak! Tidak boleh menghina warna kulit yang Tuhan berikan!"

Membiarkan Mingyu mengoceh, Jeongguk memilih bergulat dengan pikirannya sendiri. Tentang hubungan Park Jimin dan Kim Taehyung yang terlihat lebih dari hubungan persahabatan.

Apakah masih ada yang melek? Typo dimana-mana, kalo nemu tolong kasi tau ya wan.

©queen_na1

Continue Reading

You'll Also Like

Assassin [bxb] By Aida

Mystery / Thriller

647 27 2
[Taekook] TRAILER👉 No Plagiat! Cerita ini murni karangan saya. Judul saya ambil dari pekerjaannya Raegan yang mana dia emang seorang pembunuh bayara...
133K 14.8K 27
" Jungkook-ah, ku mohon kembalilah pada ayah.... " " Maaf hyung, aku tak bisa. Aku tidak mau lagi di perbudak olehnya! " " Jungkook-ah... Ku mohon...
6.7K 583 13
kejadian one night stand yang terjadi pada wonyoung mengubah hidupnya menjadi ibu yang berjuang sendiri membesarkan anak laki laki bernama jangkku, s...
1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...