𝙏𝙃𝙀 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼

נכתב על ידי Sylva_kim

6.9K 417 13

Han Yoona, seorang gadis yang secara tiba tiba dijual oleh kakak kandungnya sendiri, hanya demi uang, dan akh... עוד

TM 2
TM 3
TM 4
TM 5
TM 6
TM 7
TM 8
TM 9
TM 10
TM 11
TM 12
TM 13
TM 14
TM 15
TM 16
TM 17
TM 18 [ END ]

TM 1

978 43 0
נכתב על ידי Sylva_kim

Nampak seorang gadis menggeliat di atas tempat tidurnya ketika merasakan sinar matahari yang sangat terang tepat mengenai wajah cantik itu. Han Yoona, itulah nama dari gadis cantik tersebut.

Gadis yang memiliki paras nan cantik, rambut coklat sedikit bergelombang dan kulit yang putih seputih susu, dan jangan lupakan mata birunya yang bagaikan orang luar negeri. Padahal dia asli korea.

Han Yoona memiliki kelainan semasa kecil, yaitu memiliki mata biru bagaikan orang asing. Namun kelainan itu tak mengurangi paras cantiknya, justru menambah kesan cantiknya.

"Wah wah wah.. bagaimana nona snow white? Apakah tidurmu sangat nyenyak?" Nampak seorang wanita dengan wajah tegas dan sorot mata tajam menatap Yoona dengan tatapan tak suka. Apalagi posisinya yang bersidekap dada dan berdiri ambang pintu.

"K–Kak?" Wanita itu mendekat dan menarik tangan Yoona dengan kasar, sang empuh berkali kali meringis dan memohon untuk dilepaskan, namun wanita dihadapannya tak mengubris hal itu, justru dia makin mengeratkan cengkramannya.

"Pakai cepat!" Setelah gengamannya terlepas wanita yang diduga kakak dari Yoona yaitu Han Hyejung langsung melempar sebuah paper bag tepat dihadapan wajah sang adik.

"A–Apa ini kak?" Hyejung berdecak kesal

"Apa aku menyuruhmu bertanya? Cepat pakai dan ikut aku malam ini" Yoona mengeluarkan isi paperbag tersebut dan alangkah terkejut dirinya mendapatkan sebuah baju yang terbilang 'kurang bahan'. hey, Yoona tidak bodoh, dia tau pakaian ini biasa dipakai oleh wanita perayu alias kupu kupu malam. Tapi kenapa dia harus memakainya? Apakah?

"Ya, kau akan menjadi pelacur malam ini. Aku akan menukarkan kehormatanmu dengan uang. Karena aku butuh uang. Alangkah lebih baik lagi jika ada yang ingin membelimu seutuhnya" Hyejung menyungingkan senyumannya. Yoona menunduk, menahan tangisannya agar tidak runtuh.

Hyejung mendekat dan menarik dagu Yoona agar mendongak, Hyejung menatap mata biru Yoona dengan tatapannya yang tajam dan sombong.

"Nikmati detik detik terakhir hilangnya kehormatanmu Han Yoona" Setelah berucap seperti itu Hyejung pergi dengan gelakan tawa yang menggelegar seisi rumah, sedangkan Yoona hanya mampu terisak sembari meremat ujung bajunya.

🗡🩸🗡

"Hey Erick, aku membawa gadis bagus untukmu. Tenang saja, dia masih segel" Pria dengan pakaian mencolok diduga bernama Erick itu menatap Yoona yang ada disamping Hyejung dengan seksama. Erick bangun dari duduknya dan mengangkat dagu Yoona dengan penuh kelembutan, mencoba melihat wajah Yoona dengan lebih seksama.

Yoona yang merasakan kepalanya diangkat terkejut, apalagi saat Erick secara tiba tiba mendekatkan wajahnya di leher Yoona dan mencium aroma Yoona dengan rakus. 'Takut', itu adalah perasaan Yoona saat ini.

"Eumh.." Yoona meleguh saat secara tiba² Erick meremas dada miliknya, sial, Yoona rasanya ingin menangis begitu kencang. Dia dilecehkan, Dia tidak suka ini. Dia ingin pulang.

"Ya, seperti ucapanmu, dia masih segel. Kau mau kubayar berapa?" Pria bernama Erick itu kembali duduk dikursi besar miliknya lagi. Posisi duduk Hyejung mulai berubah, nampaknya Hyejung mulai serius.

"Bagaimana satu miliar?" Erick tampak mengetuk ngetuk jari telunjuknya di dagunya, mencoba menimang nimang sesuatu.

"Karena dia masih segel, dan mulus, wajahnya juga cantik dan muda bagaimana kunaikan sedikit jadi sepuluh miliar?" Hyejung membelakakan matanya, Sebegitu mewahnya Yoona sampai sampai Erick berani menaikan harga yang Hyejung tetapkan diawal.

"Sebanyak itu?"

"Tentu, karena dia masih bagus. Sangat bagus. Biasanya aku membeli dan menetapkan harga untuk yang kurang bagus diharga lima ratus juta. Wanita jelas mahal, jadi harganya semahal itu. Kalau laki laki jelas tidak akan semahal itu. Tapi tentu dengan syarat dia harus bisa berani menetapkan harga tinggi pada tiap tiap pelanggan, dan hasilnya dibagi denganku. agar aku tidak rugi membelinya dengan harga mahal" Hyejung mengangguk mendengar penuturan panjang Erick.

"Baiklah, aku ambil harga segitu. Kuharap dia tidak menyusahkanmu ya Erick" Erick tersenyum dan mengangguk lalu menjabat tangan Hyejung.

"Alright, senang berbisnis denganmu" Hyejung menerima sekoper penuh uang yang Erick beri padanya. Hyejung pergi dari sana dengan tatapan penuh binar menatap koper ditangannya.

Setelah kepergian Hyejung kini Erick menatap Yoona yang masih senantiasa menundukan kepalanya dan meremat ujung pakaiannya. Erick menatap ponsel miliknya yang terdapat sebuah pesan lalu mendekat kearah Yoona.

"Ayo ikut denganku, ada seorang pelanggan yang menginginkanmu" Yoona tersentak mendengar ucapan Erick, dia mengikuti langkah kaki Erick secara perlahan. Yoona sungguh tidak nyaman, suara dentuman musik dan tatapan lapar pria pria disana pada tubuhnya benar benar membuat Yoona tak nyaman. Yoona berkali kali menyebut nama kedua orang tuanya didalam hatinya.

Jika kalian bertanya kemana perginya kedua orang tua Yoona? Mereka tiada, Ibu Yoona tiada saat melahirkan Yoona, sedangkan sang Ayah tiada sebab kecelakaan. Itu alasan kenapa Hyejung begitu membenci Yoona, Hyejung berfikir Yoona itu anak yang membawa petaka dan merenggut nyawa kedua orang tuanya.

suara ketukan pintu membatalkan lamunan Yoona, tanpa disadari kini dia berada di hadapan sebuah ruangan VVIP dan dari tempat ini suara deguman musik memekakan telinga menghilang.

"Tuan, saya membawa gadis yang ada inginkan" tak lama setelah Erick berucap suara sahutan seseorang dari dalam sana berhasil membuat Yoona makin ketakutan.

"Bawa dia masuk, dan kau pergilah Erick" setelah sahutan itu terdengar ditelinga Erick Erick menatap mata Yoona.

"Masuklah, aku akan pergi" Erick pergi. Yoona menatap pintu dihadapannya dengan seksama, tangannya masih memegang knop pintu tampa berniat memutarnya untuk membuka pintu tersebut.

"Sedang apa berdiam didepan sana? Masuk!" Suara pria didalam sana terdengar naik satu oktaf, Yoona menghelah nafas sejenak lalu membuka pintu dan melihat sosok pria bertubuh tidak besar sedang duduk dikursi sambil memegang wine ditangan kanannya.

"C'mon, mendekatlah, duduk disini" Yoona terlihat ragu sedetik, namun setelah itu dia akhirnya memilih menuruti ucapan pria didepannya, takut hal yang tak diinginkan terjadi dikalau dia melawan perintah pria itu.

"Kudengar dari Erick kau masih baru ya? Sudah lama aku tidak merasakan barang segel. Penampilanmu juga baumu benar benar sangat fresh. Rasanya inginku miliki terus" 

"Jangan tuan" ucap Yoona begitu pelan, namun tetap masih terdengar oleh pria itu.

"Why? Aku ingin, kalau aku ingin maka aku harus mendapatkannya. Apa hak mu untuk menolak? Banyak pelacur diluar sana yang memohon untuk kubeli secara utuh, kau bersyukurlah menjadi pilihanku" Yoona menangis dalam diam, bisa bisanya dia dibeli oleh seorang ketua Mafia, dan menjadi partner sexs pria itu.

"Tatap aku cantik" Yoona menatap wajah pria itu dengan Wajah yang memerah akibat menangis. Pria yang bernama Jimin itu diam sejenak, sial. Gadis dihadapannya sungguh cantik.

Jimin membuka ponsel miliknya dan menekan nomor untuk menelphone seseorang.

"Erick, aku ingin membeli gadis yang kau bawa tadi. Akan kubayar dua kali lipat dari harga yang kau beli sebelumnya" pria disebrang sana tampak berteriak kaget, namun tak lama suara Erick berkata 'baiklah' menjadi akhir dari telphone Jimin dan Erick.

"Kini kau menjadi milikku cantik" Jimin memegang dagu Yoona untuk dia dongakan dan mendekatkan wajahnya, Yoona yang melihat wajah Jimin mendadak mendekat segera memejamkan matanya. Menunggu sebuah benda lembab mengelilingi bibirnya.

Namun semenit berlalu bibirnya tak merasakan apapun, saat membuka mata yang dia lihat adalah wajah Jimin yang menyungingkan senyumannya sembari sedikit terkekeh.

"Kau berharap aku menciummu ya? Nanti dirumah oke? Sekarang cukup temani aku minum saja" Yoona mengangguk. Dia masih sibuk menatap paras tampan milik Jimin. Jika dilihat lihat, pria yang sedang dia duduki saat ini ternyata memiliki paras yang sangat tampan, apalagi rahang tegas milknya yang tercetak jelas menambah kesan 'tampan' pada pria itu.

"Aku tau aku tampan, tak usah ditatap selekat itu juga" Yoona memerah mendengar ucapan Jimin, dia menundukan wajahnya dan menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya, mencoba menyembunyikan wajah memerahnya.

"Fuck, dia sangat menggemaskan" batin Jimin sambil terus menatap Yoona yang masih menyembunyikan wajah memerahnya.

"Oh ya, what's your name?" Yoona mendongak

"Eum.. Yoona, Han Yoona" Jimin tampak memgangguk kecil.

"Oke, Yoona. Kau pasti tau aku kan?" Yoona menggeleng, Jimin yang melihat itu sedikit terkejut, gadis itu tidak tau dirinya?

"Oke, cukup langkah ada yang tak mengenalku. Namaku Jimin, Park Jimin. Aku ketua mafia dari geng Devil Blood. Jadi kuharap menurutlah atau nyawamu habis ditanganku" Yoona mengangguk lucu, Jimin terkekeh kecil sembari mengusak rambut Yoona.

"Oke, ayo kita pulang"

.

.

.

.

[ BERSAMBUNG ]

Don't forget to vote!

המשך קריאה

You'll Also Like

37.8K 4.1K 16
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
87.5K 12.5K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
978K 79.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
56.7K 6.9K 31
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...