AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]

By its_babypanda

15.5M 1.4M 208K

#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 202... More

Prolog
1. AILEEN & REGAN
2. AILEEN & REGAN
3. AILEEN & REGAN
4. AILEEN & REGAN
5. AILEEN & REGAN
6. AILEEN & REGAN
7. AILEEN & REGAN
8. AILEEN & REGAN
9. AILEEN & REGAN
10. AILEEN & REGAN
11. AILEEN & REGAN
12. AILEEN & REGAN
13. AILEEN & REGAN
14. AILEEN & REGAN
15. AILEEN & REGAN
16. AILEEN & REGAN
17. AILEEN & REGAN
18. AILEEN & REGAN
19. AILEEN & REGAN
20. AILEEN & REGAN.
21. AILEEN & REGAN
22. AILEEN & REGAN
23. AILEEN & REGAN
24. AILEEN & REGAN
25. AILEEN & REGAN
26. AILEEN & REGAN
27. AILEEN & REGAN
28. AILEEN & REGAN
29. AILEEN & REGAN
30. AILEEN & REGAN
31. AILEEN & REGAN.
32. AILEEN & REGAN.
33. AILEEN & REGAN
34. AILEEN & REGAN
35. AILEEN & REGAN
36. AILEEN & REGAN
37. AILEEN & REGAN
38. AILEEN & REGAN
39. AILEEN & REGAN
40. AILEEN & REGAN
41. AILEEN & REGAN
Tidak berlaku, habis sudah.
42. AILEEN & REGAN
44. AILEEN & REGAN.
45. AILEEN & REGAN
46. AILEEN & REGAN (END)
#Extra Chapter# (I) Wp Ver
#Extra chapter# (II) Wp Ver
#EXCHAP?#
#INFO & SQUEL#
#VOTE COVER & GIVEAWAY#
#SPILL HARGA + MERCH#
FYI GUYS, PENTING BUAT KALIAN!!

43. AILEEN & REGAN

297K 26.7K 2.4K
By its_babypanda

Hai Readers♡
Aku nepatin janji kan, di story ig aku udah bilang update sore, jadi semoga suka sama part kali ini(・'з'・)

Happy Reading❤

➿➿➿

Regan berdiri tepat ditengah pintu kamarnya, diam dan hanya menatap kosong. Tak ada sepatah katapun yang terucap dari bibirnya, wajahnya datar namun tatapannya sangat dalam. Membayangkan disana Aileen berkeliaran dengan perut besarnya, mengingat ketika Aileen hampir membuat dia jantungan akibat melompat dari kasur dan banyak lagi momen-momen Aileen lainnya yang terputar di kepalanya.

Regan menghela napas, dadanya begitu sesak, dirinya tengah berada dalam ketakutan yang amat sangat. Takut kehilangan orang yang dia cintai, tersenyum tipis ketika mengingat semua kenangannya bersama Aileen, dan yap Regan sangat terpukul atas keadaan istrinya saat ini.

Aku kuat, kamu percaya?

Kita kan udah janji bakal sama-sama, doain aku ya?

Kepala Regan rasanya hampir pecah mendengar kalimat-kalimat yang pernah di lontarkan Aileen satu jam yang lalu, sebelum anak mereka lahir dan sebelum Aileen mengalami masa-masa sulit ini, istrinya kritis dan dokter mengatakan kesempatan Aileen hanyalah 40%.

"Halo?"

"Iya bun, Regan bakal cepetan kesana."

Regan mematikan ponselnya kemudian masuk kedalam kamar mandi, membersihkan diri dengan gerakan kilat, memakai pakaian bersih dan tak lupa mengambil perlengkapan bayi yang sudah di persiapkan oleh Aileen kemarin, intinya sebelum semuanya terjadi.

Ketika hendak menutup pintu lemari Regan seperti teringat akan sesuatu, lantas dia tidak jadi menutupnya dan malah meletakkan perlengkapan yang dia ambil di atas kasur, tangan kekarnya menarik sebuah box berukuran sedang yang isinya sangat dia ketahui.

Regan menatap buket bunga itu pedih, dia berharap bisa memberikan hadiah ulang tahun Aileen lusa, ulang tahun istrinya yang ke delapan belas. Lusa juga adalah pengumuman kelulusan, tapi Regan sudah tidak berminat dengan itu, kini pikirannya hanya di penuhi oleh Aileen Chalondra dan Revan Aiden Danurendra, anaknya.

"Gue gak pernah ngerasa begini sebelumnya, ngerasa begitu rapuh, ngerasa begitu lemah dan ngerasa begitu terpukul. Hanya karena perempuan gue begini, gue gak pernah bayangin Aileen berpengaruh besar dalam hidup gue." ucapnya sambil menatap nanar buket dan beberapa hadiah lainnya.

Terkekeh miris akhirnya Regan memilih membawa box itu ke rumah sakit, dia menyampirkan tas perlengkapan bayi itu di pundaknya. Setelah itu dia benar-benar pergi meninggalkan rumah.

➿➿➿

Di sebuah ruangan tepatnya di ruangan UGD, seorang pria juga tengah memejamkan matanya rapat, tak ada yang bisa dirasakan oleh pria itu, dia hanya merasa seperti melayang, terjebak dan seperti berputar-putar.

Kalau memang hidup saya sampai disini, tarik saya untuk pulang Tuhan. Tapi jika masa hidup saya masih lama, bangunkan saya, saya tersiksa.

Pria itu tak berdaya, hanya untuk membuka mata saja dia kesulitan, bernapas sakit dan bergerak seinci pun tidak mampu. Paling parahnya dia tidak bisa merasakan jantungnya berdetak, pria itu gelisah ingin membuka mata.

"Dokter, sepertinya kita harus menghentikan pengambilan darah ini." ucap salah seorang suster yang menangani.

Dokter langsung mengecek kondisi detak jantung pasien yang menjadi pendonor, dia Alfaro. Tubuh pria itu semakin mendingin, kulitnya yang putih kini berubah pucat seperti mayat, detak jantungnya pun melemah setiap detiknya. Dokter langsung menghentikan kegiatannya seperti yang disarankan oleh partner kerjanya.

"Sudah cukup, pendonor bisa meninggal jika terus di paksa. Bawa darahnya ke ruangan pasien pendarahan tadi sus." titah sang dokter.

Dokter perempuan itu mengecek kondisi Alfaro sekali lagi, menyuntikan sebuah cairan pada infus Alfaro dan menempatkan seorang perawat disana untuk berjaga, "Saya tinggal dulu. Jika terjadi sesuatu segera panggil saya atau dokter yang sedang berjaga."

Setelah mengatakan hal itu sang dokter pergi, tak lama kemudian datanglah Regan masuk ke dalam ruangan tersebut setelah mendapatkan izin. Regan diam memandang tubuh tak berdaya sosok Alfaro, kondisinya malah memburuk setelah darahnya dikuras hingga tandas. Hanya perumpamaan.

"Gue harap lo gak nyerah bang, ponakan lo laki-laki, mustahil lo gak pengen lihat dia. Jangan bikin dia kecewa bang, bundanya gak bisa meluk dia dan lo sebagai omnya juga malah begini, gue tahu gimana lo dulu, tapi gue juga tahu lo pura-pura tegar waktu nyiksa Aileen." tuturnya satar, menatap Alfaro nanar.

"Bangun dan perbaiki semuanya, kalau lo mati gue gak akan ngurus jasad lo. Atau lo nyusul Rian ke perut buaya."

Setelah mengatakan hal demikian dengan tanpa dosanya Regan pergi, menuju ruangan dimana Aileen di rawat. Wanita itu masih berada dalam masa kritisnya, dokter mengatakan jika keadaan Aileen mengalami lebih banyak penurunan daripada peningkatan, dan hal itu sempat membuat Regan hampir gila karena tertekan.

Eungg..

"Sstttt, jangan rewel ya ganteng. Jagoan ayah jangan rewel..." bisik Regan lembut, bayi mungil itu kembali terlelap di gendongan sang Ayah.

Lagi-lagi Regan menghela napas, menatap wajah damai putranya yang tertidur. Bayi sekecil itu tidak akan tahu apa yang tengah terjadi, tidak tahu jika ibunya tengah berada diantara hidup dan mati, tidak tahu bagaimana perasaan orang-orang dewasa. Sedih, kah? Senang, kah? Sebab yang dia tahu adalah kenyamanan, sebuah kenyamanan yang akan dia dapat ketika tubuhnya berada dalam dekapan sang ayah.

Regan hanya mampu menatap Aileen yang terbaring dengan selang memenuhi tubuhnya, ruangan yang digunakan mereka memang satu, namun terpisah oleh dinding kaca di tengahnya dan sebuah pintu kaca pula yang menghubungkan ruangan tersebut.

"Lihat bunda, dia kelelahan. Jadi obat lelah untuk bundamu ya nak."

Bayi laki-laki yang semula rewel dan tampak tidak nyaman itu kini diam, kembali tidur di gendongan sang Ayah. Regan bersyukur karena anaknya itu tidak serewel yang dibayangkan, anaknya sangat pengertian dengan kondisi ibu serta ayahnya, ibunya yang berjuang untuk hidup dan ayahnya yang kelelahan karena seharian ini terus terjaga.

Dirasa sudah mulai nyenyak Regan membaringkan tubuh mungil baby Revan kedalam box bayi, kemudian bergerak mendekati pembatas kaca yang memisahkan mereka. Regan diam, menatap tubuh lemah Aileen yang sebenarnya kejadian ini sangat dia takutkan.

Dia teringat akan perkataan Aileen yang mana nantinya jika perempuan itu gagal, maka Regan harus memberikan seluruh cinta dan kasihnya kepada anak mereka, dulu Aileen berharap jika anaknya bisa dirawat oleh Aurel, tapi takdir berkata lain dan Tuhan sudah menjemput Aurel terlebih dulu.

"Aku mohon kamu bertahan Ai, anak kita butuh kamu, gak cuman dia tapi aku juga butuh kamu."

Regan menyentuh dinding kaca itu dan mengelusnya pelan, seolah tengah membelai lembut wajah Aileen. "Kamu pernah bilang, kalau kamu gagal bertahan aku harus ngerawat anak kita bareng Aurel, tapi Aurel udah meninggal dan aku juga gak akan pernah melakukan itu, aku gak mau kamu juga ninggalin aku. Untuk kali ini aku mohon egois sayang, egois untuk Revan, kasihan dia..."

Air mata yang sejak tadi dia tahan pun tumpah, Regan tidak pernah merasa sekacau ini. Bahkan dulu ketika dia tahu jika yang dia tiduri adalah Aileen serta tahu jika Aileen mengandung anaknya, dia tidak sekacau ini. Dia menyimpulkan, kehilangan Aileen berpengaruh besar dalam kehidupannya, peran perempuan itu sangat istimewa, sebagai wanitanya, dan sebagai ibu dari anak-anaknya.

Oekkkkk!!! Oeekkk!!!

Regan terperanjat, lelaki itu segera menghapus air matanya dan mendekati box bayi dimana anaknya berada, bayi mungil itu terus menangis kuat, bahkan ketika Regan memberinya susu dari pipet yang sudah disiapkan oleh dokter, bayi itu tidak mau dan menolaknya dengan cara memuntahkan susu yang masuk ke dalam mulutnya.

Oekkk...oeeekk...

Oeekk...

"Sayangg...shhtttt anak ayah, kenapa nak, kenapa??" Regan terus menimang anaknya agar diam, tapi bukannya diam Revan malah menangis keras.

Regan semakin panik, wajah putranya semakin memerah bahkan tangisannya sampai tidak bersuara. Perih sekali hatinya melihat semua ini dan pada akhirnya dia memanggil dokter.

*****

Dibawah alam sadarnya Aileen tengah merenung, duduk ditepi kolam yang sangat indah, suasananya damai dan tentram. Namun, meski semua tampak menyenangkan tanpa adanya gangguan, hatinya terasa begitu amat gelisah. Entah kenapa seperti ada yang kurang dalam dirinya.

"Bangun sayang, bangun..."

Aileen menolehkan kepala kekanan dan kekiri, namun tak ada seorang pun disana kecuali dirinya, perempuan itu mengernyitkan dahi karena dia yakin sekali jika tadi dia mendengar suara sosok laki-laki yang memintanya bangun.

"Sebenarnya ini dimana?" gumam Aileen kebingungan.

Kaki jenjang itu mulai bergerak melangkah menjauhi kursi yang di dudukinya, berjalan tidak tentu arah ditepian danau. Aileen seperti merasakan adanya kekosongan dalam dirinya, perempuan itu tiba-tiba menangis sembari memegangi perut.

"Hiks, aku kenapa..." lirihnya semakin bingung.

Tiba-tiba Aileen seperti mendengar suara lengkingan tangis bayi, entah kebetulan atau mungkin hanya perasaannya yang pasti dirinya langsung mencari dari mana suara itu berasal, Aileen merasa dirinya seperti dipanggil tapi dia tidak tahu siapa yang memanggilnya.

"Sayangg...diam ya nak, sshhttt sayang...."

Oekkkk....oek...oek..oeeekkkk...

Kepala Aileen seperti akan pecah, suara seorang lelaki dan suara tangisan bayi terasa memenuhi pendengarannya dan amat sangat memekakan telinga. Wanita itu berteriak kencang dengan air mata berlinang.

Tiba-tiba entah darimana sebuah cahaya muncul dari ujung tempat itu dan tepat saat itu juga Aileen sadar jika dia berada di tempat yang berbeda, dia terduduk di tengah-tengah rel kereta. Aileen masih bingung dengan apa yang dia alami saat ini, tapi begitu mendengar suara berisik yang semakin mendekat membuat atensinya teralih.

Wanita itu mematung dengan mata membelalak lebar, sebuah kereta melaju dengan kencang ke arahnya dan bisa di pastikan dalam sepuluh detik kedepan dirinya akan terlindas kereta tersebut.

"Aaaaaaaaaaaaa!!!!!!"

"Tiiiitttttttttttttttt"

Dua orang berpakaian putih itu menggeleng, kemudian meninggalkan ruangan dengan wajah turut berduka. Artinya mereka gagal menyelamatkan pasiennya.












#######
Berduka? Siapa yang meninggal ini? OMG kalian jangan hujat aku dulu ya, ayo tebak-tebakan siapa yang meninggal:)

Nungguin anak dan istri😪
See you❤

Jangan lupa follow ig @zee.nuzlr untuk tahu info penting tentang Aileen & Regan yaaa📌🦋☺

Continue Reading

You'll Also Like

318K 10.9K 56
Alzalea cakra winata, nama yang indah bukan? Yap, dia memang indah,cantik,murah senyum, kecuali sama orang-orang yang ia benci. Namun, hidupnya tak s...
66.6K 2.7K 63
[Tahap Revisi] Cerita ini meliput kisah asmara antara Verdian dan Adinda, dapat dikata pertemuan itu cukup singkat. Banyak yang menyukainya, banyak y...
69.2K 14.8K 28
(End) Tentang hubungan rumit antara Lintang, Vraka dan Siti. Kedua cowok yang menyukai satu gadis bar-bar dan kasar. Ketika Lintang sudah berhasil me...
59.5K 3.5K 42
[SELESAI] "Ayo putus" "Ha?" "Kita putus, Seren" Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstat...