.
Taehyung pulang dengan keadaan lesu malam ini. Pekerjaannya tidak berjalan lancar sehingga menuai protes dari atasannya. Dirinya terpaksa merevisi seluruh dokumen yang di kerjakannya hingga begadang dua hari lalu. Salahkan saja kesehatannya yang tiba-tiba memburuk di saat deadline tugasnya. Sehingga dia harus memaksakan diri untuk mengerjakan semuanya hingga larut. Tapi sekarang apa yang dirinya dapat? Pekerjaannya berantakan.
Taehyung turun dari bus di halte dekat rumahnya. Berjalan menyusuri jalan untuk menuju rumahnya.
Rumah minimalis yang di belinya dengan cara kredit beberapa tahun ini. Cicilannya pun hampir lunas beberapa bulan lagi. Rasanya bangga sekali dapat membeli rumah dengan uangmu sendiri.
Taehyung menyusuri gang menuju rumahnya, jalan perumahan ini cukup sepi jika malam hari. Membuatnya sesekali menoleh kebelakang sebab merasa ada sesuatu yang mengikutinya. Rasanya sebal sekali, berkali-kali menoleh namun tetap saja perasaan di ikuti itu tetap ada.
"Siapa disana?!" Ucapnya sembari menatap sekeliling. Taehyung bersumpah tidak takut. Cantik begini dia sabuk hitam taekwondo.
Meow….
Taehyung menoleh ketika suara itu terdengar. Menoleh ke bawah dirinya menemukan seekor kucing berwarna abu kehitaman dengan bulu yang lebat. Tanpa sadar dirinya menghela nafas. Kucing itu memandangnya seperti memohon. Bahkan kucing itu kini tengah mengelus-eluskan kepalanya pada kaki Taehyung. Membuat wanita berusia 25 itu gemas pada makhluk berbulu itu.
"Hei, apa kau tersesat?" Taehyung berjongkok agar dapat mengelus bulu bulu lebat kucing itu, yang ternyata di kakinya terdapat beberapa luka.
"Kau terluka,Dimana tuanmu kucing manis? ingin ikut bersamaku??"
Meowww....
"Oh, kasihan sekali. Baiklah mari ikut denganku. Aku akan merawatmu manis." Ucapnya membalas meongan dari si kucing . Seakan dia mengerti apa yang kucing itu ucapkan.
"Tapi badanmu sangat besar, aku tidak yakin mampu menggendongmu sampai tiba di rumah, tidak jauh sih, tapi…"
Meoww
Kucing itu kembali mengeong dan mendusalkan kepalanya pada telapak tangan Taehyung. Lalu berjalan kedepan dan kembali menoleh pada Taehyung, seolah dia berkata akan berjalan dan mengikuti Taehyung hingga tiba di rumah.
Taehyung mengerjap kagum akan kucing yang baru di temukannya. Dia sangat pintar dan mampu memahami ucapannya.
"Baiklah mari pulang."
____
"Hmmm, apa kau lapar?" Kucing berbulu lebat mendusalkan kepalanya pada kaki Taehyung, membuatnya terkekeh. "Tapi aku tidak punya makanan untukmu saat ini. Jadi kau minum ini dulu ya." Ucapnya sembari menuangkan susu kedalam mangkuk stainless kecil.
"Nah, minumlah ini. Dan setelahnya aku akan membersihkan mu." Katanya lagi.
Taehyung lalu berlalu ke kamarnya. Meletakkan semua pekerjaan yang dibawanya pulang hari ini.
Meow…
Ah, ternyata kucing abu kehitaman itu masuk ke kamarnya. Yah, Taehyung tinggal sendiri. Sangat jarang Taehyung menutup apalagi mengunci pintu kamarnya. Berjalan menghampiri kucing barunya, lalu mengangkat kucing barunya dalam gendongan.
"Ugh kau berat ya?" Ucapnya.
Jelas saja, kucing itu hampir setengah dari dirinya mungkin
"Kau sudah selesai? Kalau begitu mari mandi." Ucapnya seraya menyambar handuk dan berjalan ke kamar mandi dengan si kucing yang mengikutinya.
"Tunggu disini, aku perlu mandi sebentar. Okey." Taehyung berkata dengan tangan yang menunjuk pada si kucing supaya menuruti perintahnya.
Sebenarnya gadis itu sedikit heran, kucing berjenis Maine Coon itu sedikit aneh. Iya, dirinya baru saja searching beberapa saat lalu, dan menemukan fakta bahwa kucing besar itu berjenis Maine Coon. Dia, si kucing seperti mengerti setiap kata yang di ucapkan oleh Taehyung. Dan bukankah kucing itu termasuk kucing mahal? Tidak mungkin kucing ini di buang oleh pemiliknya kan? Ataukah kucing itu kabur dari pemiliknya? Ah, entahlah Taehyung tidak ingin memikirkannya saat ini. Jika ada yang mencari dan memintanya maka Taehyung akan memberikannya.
Taehyung membasuh dirinya di bawah kucuran shower. Setelahnya membelit tubuh basahnya dengan handuk. Dan berjalan menuju kucingnya yang duduk sambil menatapinya di atas wastafel.
"Kau menatapi ku ya?" Ucapnya sambil tersenyum.
"Nah sekarang giliranmu untuk di bersihkan. Uh? Aku tidak punya shampo khusus kucing, untuk saat ini aku akan membersihkan mu menggunakan handuk basah saja ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri. "Tak apa ya? Kau gunakan ini dulu, besok kita belanja untuk keperluan mu. Okey?"
Taehyung senang ketika membersihkan si kucing yang hanya diam ketika di lap tubuhnya. Malahan kucing itu hanya menatapnya tanpa berkedip sedikitpun. Membuat Taehyung sedikitnya salah tingkah di buatnya.
"Uh, kenapa kau menatapku seperti itu? Aneh, kau membuat pipi ku panas padahal kau hanya seekor kucing. Eh, omong-omong kau jantan atau betina?" Tanya kemudian.
Tangannya dengan usil meraba bagian belakan si kucing lalu kemudian tersentak ketika kucing itu menggeram. "Oh! Kau jantan. Maaf ya? Aku penasaran jadi aku memegang privasimu. Nah sudah selesai. Sekarang mari keringkan bulu tebalmu ini."
"Waw kau sangat besar dan berat." Ucapnya ketika kembali menggendong kucingnya setelah membelit tubuh besarnya dengan handuk lain. Membawanya ke meja rias dan mulai mengeringkan bulu tebal si kucing dengan hairdryer.
"Aku harus memanggilmu dengan nama apa ya? Hmmm, kau gagah, mungkin jika kau manusia kau juga tampan, ummm…. bagaimana dengan Ggukie? Itu terdengar cocok untukmu?" Ucapnya setelah berpikir sedikit lama.
Kucing itu terlihat senang terbukti dengannya yang kini mendusal manja di dada gadis itu.
"Uh, kau hampir membuat handukku melorot, Ggukie!" Ucapnya sebal.
____
Malam semakin larut, dengan di temani kucing barunya. Taehyung kembali mengerjakan pekerjaan yang di bawanya ke rumah. Ugh, rasanya sangat menyebalkan.
Taehyung melihat ke atas ranjangnya, disana kucing yang di berinya nama 'Ggukie' tengah berbaring dengan ekor mengibas, dan lagi-lagi kucing Ggukie menatapinya intens. Type tatapan yang dapat membuatmu merona dan salah tingkah.
"Kenapa kau terus saja menatapku? Kau sedang berusaha mengenaliku ya?" Tanyanya kemudian.
Gadis cantik itu berjalan menuju ranjangnya lalu berbaring di dekat Ggukie. Tangannya mengelus telinga Ggukie dan di balas dengkuran puas dari si kucing.
"Oh, kau senang?"
Ggukie mendusalkan kepalanya pada tangan Taehyung dengan mata terpejam. Tanda bahwa dia menikmati elusan yang Taehyung berikan.
Taehyung terkekeh geli melihat tingkah Ggukie, gadis itu mengulurkan tangannya untuk memeluk tubuh besar Ggukie.
"Aku lelah, tapi pekerjaan ku belum selesai." Ucapnya seraya memejamkan mata.
Rasanya nyaman sekali memeluk tubuh besar Ggukie, membuat Taehyung yang memang dasarnya sudah lelah menjadi terlelap tanpa di sadarinya.
_____
Taehyung terlelap, malam juga sudah mulai larut. Berbeda dengan Taehyung yang sudah jatuh ke alam mimpinya sedari tadi, Si Ggukie, kucing besar itu malah terus saja menatapi Taehyung tanpa berkedip. Tak lama Ggukie mengulat, bunyi puff terdengar samar, tubuh besar Ggukie berubah menjadi sosok pemuda bertubuh kekar.
Tubuh kekar yang telanjang, beruntung setengah tubuhnya tertutupi oleh selimut. Mata hitamnya sedari tadi terus menatapi gadis yang memeluknya dengan erat. Perlahan tangan kekar pemuda yang kita yakini adalah 'Ggukie' itu terangkat membalas pelukan Taehyung tak kalah erat
"Kau, gadis nakal. Mandi dan ganti di depan ku huh? Bahkan kau memegang kemaluanku? Ingin sekali aku menerkammu. Kau sangat menarik. Baumu juga enak. Seperti bau betina yang ku impikan." Ucapnya sambil mengendus bau Taehyung.
Pemuda itu terus saja mengendus leher Taehyung, bahkan kini tengah mengecup dan sedikit memberikan hisapan hingga tanda merah pekat terlihat di leher jenjang gadis itu. Membuat tidur nyenyak Taehyung sedikit terganggu, terbukti dengan gadis itu yang menggeliat dan sedikit melenguh.
"Tunggu sebentar lagi, dan kupastikan kau akan jadi milikku. Aku akan menjadikanmu betinaku." Ucapnya kemudian dan mencium bibir Taehyung.
Kemudian beranjak dari ranjang, menggantikan tubuhnya dengan guling. Berjalan menuju lemari si gadis. Mengambil celana training yang terlihat besar dan muat untuknya. Pemuda kucing itu menghampiri meja, melihat tugas Taehyung yang terbengkalai lalu senyum terbit di bibirnya.
______
Taehyung bangun kesiangan. Dengan terburu Taehyung segera bersiap untuk kekantor, menyambar kertas dokumen, flashdisk, berserta laptopnya yang tersusun rapi di meja.
Sedangkan kucing barunya tengah menatapinya dengan kuapan malas di atas ranjang.
"Ggukie, aku akan pergi kekantor oke, kau di rumah saja. Aku sudah siapkan makananmu di dekat meja dapur. Babay!"
Setelahnya Taehyung terburu keluar dari rumahnya, meninggalkan si kucing yang entah sadar atau tidak dengan ucapannya barusan. Salahkan saja tidurnya yang tiba-tiba jadi nyenyak sekali, padahal sebelumnya Taehyung tidak pernah terlambat bangun. Mungkin dia terlalu lelah dengan rutinitasnya. Ingatkan dia untuk mengambil jatah cutinya agar bisa berlibur.
Sepertinya Dewi Fortuna masih sedikit menyayanginya hari ini, perjalanan lancar hingga dirinya masih bisa mengejar jam masuk kantor. Masih dengan berjalan terburu-buru, Taehyung memasuki ruangannya. Sesegera mungkin mengeluarkan flashdisk dan menancapkannya di komputer. Inginnya mengerjakan dokumen yang belum selesai. Dia ingat kok tadi malam dirinya tertidur sebelum mengerjakan dokumen itu.
Tapi sekarang Taehyung malah di buat bingung dengan layar komputer yang menampilkan dokumen yang harusnya belum selesai tapi nyatanya sudah rampung semua. Bagaimana bisa?
Taehyung terus mengecek pekerjaannya, siapa tau itu salinan yang harusnya dirinya revisi. Tapi tetap saja, layar itu menampilkan revisian yang telah usai di kerjakan.
Menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya, Taaehyung memijit keningnya yang tiba-tiba sedikit pening, bingung lebih tepatnya.
"Kenapa kau?" Tanya Jin yang duduk di bilik sebelahnya bertanya.
"Tak apa, hanya sedikit lelah."
Gadis semampai yang duduk di sebelahnya itu mengangguk atas jawabannya. Matanya menatap wajah Taehyung. Berusaha mengamati, mana tau jika gadis di sebelahnya ini sakit namun tak ingin mengatakan. Tapi bukannya mendapati tanda-tanda sakit dari Taehyung, dirinya malah melihat tanda merah pekat di leher Taehyung, tidak hanya satu tapi 5 yang menyebar di sekitar lehernya.
"Lehermu?! Apa yang kau lakukan dengan lehermu?!" Jinnie berbisik dengan suara yang di tekan. Membuat Taehyung menatap heran gadis di sebelahnya.
"Memang kenapa?" Tanyanya heran. Lehernya baik-baik saja kok rasanya. Tangannya meraba lehernya memastikan bila tidak ada yang aneh disana.
"Ada heckey di lehermu!" Ucapnya lagi. Telunjuknya menunjuk di mana saja tanda merah pekat itu berada. Lalu menyerahkan kaca kecil miliknya untuk meyakinkan Taehyung bahwa tanda itu memang ada. Sebab mata Taehyung yang seakan mengatakan bahwa ucapannya hanya dusta semata.
Setelahnya, mata Taehyung tak bisa untuk tidak membulat. Di lehernya memang penuh dengan tanda merah pekat bahkan ada yg keunguan. Gadis itu bertambah bingung bagaimana bisa bercak-bercak itu ada disana? Bagaimana cara menutupinya?!
Ya tuhan! Bahkan jika Ditutupi menggunakan turtleneck pun tidak akan membantu, sebab tanda merah pekat yang ada di belakang telinganya.
"Bagaimana ada bercak ini di leherku?!"
"Itu bukan cupang?" Tanya jinnie.
Taera menatap jinnie kesal. "Cupang apanya?! Memangnya dari mana aku bisa mendapatkannya? Aku tidak pernah ons atau semacamnya! Dan lagi aku ini masih lajang."
"Santai saja dong! Aku kan cuma tanya, kalau begitu apa kau punya alergi? Apa terasa gatal?" Tanyanya lagi.
Taehyung menggeleng yakin. Selama ini dirinya tidak memiliki keluhan tentang alergi, tidak pada hewan, makanan, ataupun serat kain. Lagi pula ini hanya terdapat di leher. Matanya membola seketika saat pemikiran absurd mampir di kepalanya.
"Apa di rumahku ada penyusup?!"
__________
Ggukie, kucing abu-abu kehitaman yang tadi malam di bawa pulang oleh Taehyung itu kini tengah bertransformasi ke bentuk manusianya, bukan dalam bentuk sempurnanya seperti semalam. Karena ekor dan telinga kucingnya tidak di sembunyikan. Hybrid tampan itu tengah Mengutak-atik laptop milik Taehyung, bagaimana pun dirinya harus mengecek pekerjaannya yang sudah di tinggalkan beberapa Minggu olehnya, dan hanya di tangani oleh Hyung pengacaranya.
Jangan salah, meski hybrid, Ggukie merupakan hybrid yang cerdas. Dirinya di sekolahkan oleh pemiliknya yang terdahulu semenjak Ggukie dapat menyembunyikan ekor dan telinga kucing miliknya dengan sempurna. Jeon Jungkook itu nama yang di berikan oleh kakek yang merawatnya.
Setelah lulus usaha yang di rintis kakek jeon di berikan secara utuh kepadanya. Kenapa begitu? Kakek tidak percaya pada keluarga yang sudah meninggalkannya. Itu alasan yang di dapatnya ketika bertanya. Dan kini dia terpaksa hengkang dari rumah yang selama ini di tinggalinya sebab si cucu yang berusaha mengambil hak miliknya. Dasar cucu tidak tahu diri! Sudah pergi tanpa mengingat bahwa ada kakek tua yang di tinggalkan, tapi kini kembali karena tidak terima karena tidak mendapat warisan.
Hingga kini usaha peninggalan si kakek masih di kelolanya dengan baik. Dia mungkin bisa ikut tinggal dengan Hyung pengacaranya. Tapi tidak terlaksana sebab melihat sosok menawan Taehyung di jalan, membuatnya ingin menjadikan Taehyung sebagai betinanya. Ya Jungkook akan menjadikan Taehyung betinanya, sesegera mungkin.
TBC
Hallo 👋👋 Shookybae disini 🐈
Mau kasih info nih.
Cerita ini bkl pendek dan banyak time skip ya hehe
Selamat membaca dan terimakasih🐈🐈🐈