Cinta Yang Tak Terganti
MATANYA asyik meliar ke seluruh rumah itu mencari suaminya . Dari pagi lagi langsung tak nampak kelibat si suami . Kemana kah suami nya menghilang ? Takkan lah dah lepas marah pada dirinya , terus suami nya keluar rumah .
Tak ada ke belas kasihan pada dirinya ? Kenapa dia perlu menjadi mainan untuk suaminya melepas kan amarah ? Sudah banyak lebam di badannya dibuat oleh suami sendiri . Dia hanya mampu bertahan saja . Kalau dia melawan lagi teruk si suami memukul nya . Walau pun kesalahan itu kecil namun di mata suaminya kesalahan dia terlalu besar . Sampai langsung tak dapat memaafkan . Bukan ini yang dia mahukan lepas berkahwin dengan Emran Iskandar . Dia mahukan kebahagiaan , bukan derita !
Bergenang air mata nya saat mengingati layanan Emran kepadanya . Sungguh bukan seperti isteri di luar sana . Yang dimanja , disayangi dan diberi perhatian sepenuhnya . Dia ini tak ubah seperti hamba di dalam rumah ini . Dipukul dan dipukul dan dipukul kalau melakukan kesalahan atau tidak membuat kerja yang di beri . Setiap arahan Emran harus dipatuhnya kalau tak mahu menambah lebam di badan . Penat itu yang dia rasakan . Penat sangat !
Baru beberapa bulan melayari bahtera perkahwinan . Tapi sudah rasa seperti bertahun - tahun duduk di dalam neraka ini . Setiap hari ada saja sesuatu yang tak kena di mata suaminya . Dan saat itu juga lah dia akan dipukul oleh Emran . Bermacam - macam senjata sudah kena di tubuh badan dia ini . Penyapu , kayu besbol , air panas , tali pinggan dan penyidai baju besi . Sakit tapi tak mampu melawan . Dia lemah .
Tanpa sedar dia sudah menangis teresak - esak di ruang tamu . Terduduk di atas karpet sambil tangannya terletak di sofa putih . Sampai bila kah harus dia lalui semua ini ? Salah kah dia ingin berkahwin dengan pilihan hati ?
Tangan kanannya yang bebas di letakkan didada . Dicengkam dada itu kuat seperti menahan sakit yang amat disitu . Ditumbuk dadanya berkali - kali berharap sakit itu akan hilang . Tapi semakin ditumbuk semakin sakit dada itu .
" Ya allah .... " Rintih Katrina sayu . Seperti sungai yang deras air mata nya keluar . Sampai bila aku perlu bertahan dalam neraka ini ?
Bunyi kereta yang memasuki halaman rumah menghentikan tangisan Katrina . ' dia dah balik ' Tutur Katrina di dalam hati . Tangannya menggigil ketakutan . Takut jika dia dipukul lagi hari ini . Namun digagah jua tangannya mengesat sisa air mata dipipi . Perlahan dia bangun dari duduk dan berjalan ke pintu utama . Jahat macam mana pun Emran , dia tetap suami yang perlu dihormati .
Bibir nya dipaksa untuk melorekkan senyuman . Pintu utama dibuka dan terpampar wajah Emran yang kelihatan kusut sedang membuka kasut .
" Baru balik ? " Tanya Katrina . Walaupun jantung sudah mengepam laju tapi digagah kan juga untuk bertanya . Emran yang mendengar terus menaikkan kepala melihat wanita itu . Emran mengerus kasar . Serabut dengan perempuan ini . Tak habis - habis mahu mengacaunya . Semak !
" Kau dah nampak kan ? Ke kau buta ? " Jawab Emran kasar . Dia melanggar kasar bahu perempuan yang bergelar isterinya itu dan memasuki rumah . Nasib baik tak jatuh terduduk Katrina . Kalau tak mesti sakit punggungnya . Nasib dia berpaut pada pintu . Dibetul kan semula dirinya . Tangan yang memaut pintu diletakkan didada dan diusap lembut . Sabar Katrina . Ujian ini kau boleh tempuh . Jangan menyerah kalah .
Tanpa membuang masa , Katrina menutup pintu utama dan berlari kecil masuk ke dalam rumah . Sesampai saja di ruang tamu , terlihat Emran sedang duduk bersandar pada sofa . Matanya pula tertutup rapat . Tidur ke dia ?
Katrina mendekati Emran secara perlahan . Dia duduk di sofa yang sama Emran duduk setelah sampai pada Emran . " Emran " Panggil Katrina perlahan . Namun tiada sahutan dari Emran . Katrina mula memanggil sekali lagi masih lagi tiada . Katrina mengeluh lemah . Tangannya diangkat dan dicocok - cocok pada lengan Emran . Walaupun cara ini akan mengundang marah Emran tapi dia harus mengejutkan Emran .
Emran yang terasa dicocok - cocok lengannya menepis kasar tangan itu dari menyentuhnya . Jijik !
" Emran " Panggil Katrina lagi . Emran mengeluh kasar . Matanya dibuka dan dia merenung tajam wajah Katrina yang sedang duduk disebelahnya ini .
" Siapa suruh kau duduk kat aku ? " Kasar ton suara Emran bertanya . Diselit sedikit kekerasan dalam ton suaranya . Katrina pula sudah menunduk . Bermain dengan jari sendiri . Sudah tiada lagi Katrina yang angkuh dan sombong dulu . Tiada lagi Katrina yang suka melawan dan tak mudah menyerah kalah . Yang tinggal sekarang hanya lah Katrina yang patuh seperti lembu dicucuk hidung dan Katrina yang selalu berasa takut dan menikus .
Terjatuh terjelopok Katrina di lantai apabila Emran dengan kasar menolak badan Katrina jatuh dari sofa . Mengaduh sakit Katrina . Menggosok sikit punggung nya yang tercium lantai .
" Kau jangan duduk sebelah aku lagi . Kau tak layak duduk sebelah aku . Kau tu cuma hamba bukannya permaisuri ! Yang layak cuma Qalisha , bukannya hamba macam kau ! " Sinis Emran berkata . Terguris hati Katrina apabila kata - kata hina itu dilemparkan padanya . Lagi - lagi dibandingkan dengan Qalisha . Air matanya bertakung tapi ditahan supaya air mata nya tidak mengalir menuruni pipi .
Emran tersenyum sinis melihat Katrina yang hanya menekur lantai . " Kenapa kau tak menjawab ? Bukan selama ini kau suka menjawab ke ? Kau sombong , angkuh . Mana Katrina dulu ? " Provok Emran lagi . ditunjal - tunjal kepala Katrina menggunakan kaki . Sikit pun tiada rasa kasihan pada perempuan ini .
Jatuh jua air mata yang ditahan tadi . Sakit hanya tuhan yang tahu . Maruah nya nampak seperti murah bila Emran menggunakam kaki untuk menunjal nya . Maruah nya dipijak oleh lelaki yang digelar suami . Suami yang patut melindungi dan bukan menyakiti . Kepala diangkat memandang Emran . Tapi Emran hanya lemparkan senyuman mengejek . Sakit sungguh hatinya kali ini .
" Rahsia kau masih ada dalam tangan aku Emran " Entah dari mana dia dapat keberanian untuk menjawab dan berkata begitu . Dia pun terkejut dengan ayat yang dilemparkan . Matanya cekap saja memandang wajah Emran . Wajah Emran berubah . Bengis dan tegang saja wajahnya itu . Badannya mula menggigil ketakutan .
" E..Emran " Panggil Katrina perlahan . Takut . Emran bangun dari duduknya dan memandang sekeliling seperti mencari sesuatu . Wajah nya masih lagi bengis . Katrina tahu apa yang Emran cari dan itu lagi membuatkan tubuhnya menggigil takut .
Laju saja Katrina merangkak dan memeluk kaki Emram erat . " E....Emran . A...aku tak se...sengaja . Aa...aku minta ma..aaf Emran " Rayu Katrina sambil menangis . tersedu - sedan Katrina . Emran melihat Katrina memegangnya semakin menyirap darah serbu pada wajahnya . Tanpa aba - aba Emran menendang kuat perut Katrina . Tercampak ke belakang katrina dibuatnya .
" Aku dah cakap jangan sentuh aku lah betina ! Kau tak faham bahasa ke ?! " Jerkah Emran kuat . Berdesing telinga Katrina mendengar . Lagi laju air mata nya keluar . Emran menyepak lagi badan Katrina membuatkan dia mengeliut sakit sambil memegang perut yang terasa senak .
" Aku benci betul perempuan macam kau ni . Kau tu murah . sedar diri sikit ! Pelacur macam kau mana layak untuk dibandingkan dengan lelaki macam aku ! Kau tu sampah lah Katrina ! " Jerkah Emran kuat . Merah padam wajahnya saat ini . Perempuan ini betul - betul mencabar kesabarannya . Tangannya bergelut untuk membuka tali pinggan yang di pakai . Setelah tali pinggan yang dipakai terbuka dan dicabut dari seluar . Dia mula melihat ke arah Katrina yang sedang memangis memandangnya sambil kepala digeleng .
Katrina mengesot ke belakang saat Emran mula membuka langkah mendekatinya . Kepala digeleng laju tanda jangan memukulnya . Namun Emran mengabaikannya . Badan Katrina sudah berada di dinding . Tiada lagi tempat untuk dia melarikan diri . Ya allah .
Emran menghentikan langkah nya di hadapan Katrina . Dia memandang benci wajah itu . Wajah yang terasa jijik di matanya .
" Aku dah cakap Katrina . Jangan cari pasal dengan aku . Lagi - lagi bila mood aku tak baik ! " Ayat belakang ditekannya sambil melibaskan kasar tali pinggan ke badan Katrina . Mengeliut Katrina menerima libasan itu . Mata nya langsung tidak berhenti mengeluarkan air mata . Mulut juga tidak henti - henti merayu pada Emran .
" E..Emran isk . Cu...cukup Emran , aa..aku janji aku tak ca..cari pasal laagi isk " Rayu Katrina . Lengannya dijadikan perisai untuk melindungi wajahnya .
' Ya allah ... sakit nya ya allah . Tolong lah hambamu ini allah . Aku merayu ...." Rintih Katrina sayu di dalam hati . Emran pula tidak berhenti melibas badan Katrina . Baju Katrina pun sudah ada yang terkoyak - koyak gara - gara tali pinggan itu .
" Kau dah hancurkan kebahagiaan aku Katrina ! Kau ambil kebahagiaan yang sepatut nya aku gapai bersama Qalisha ! "
" Kau tak layak untuk aku ! Kau tak layak untuk bahagia ! Kau nak sangat kahwin dengan aku kan ? Ambil ni aku bagi ! " Jerkah Emran kuat sambil tangannya makin mengganas melibas tali pinggan itu . Katrina menangis sakit . Meraung - meraung meminta maaf bercampur tangisan .
Ya allah beginikah takdir yang telah kau susun kan untuk aku ? Adakah ini balasan kepada aku kerana menganiayai orang ? Inikah balasan kerana telah merampas kebahagiaan orang ya allah ? Wujudkah bahagia di akhir nanti kalau aku terus kuat tempuh dugaan ini ?
Tolong ampunkan dosa hambamu ini ya allah . Aku merayu ya allah . Tolong kembalikan kebahagiaan yang aku inginkan . Tolong ....
Ya allah .
Dua bab berturut - turut aku bagi kisah sedih . Tapi tak tahu lah sampai ke tak kan ? Aku harap sampai lah .
Kesian Katrina kan ? Korang kesian tak ?
Jangan lupa vote and comment !