Thsunder Seorang Gus!

By hello_future7

1.7K 287 731

Old Judul : BAD GIRL AND MASYAALLAH GUS New Judul : Tsundere Seorang Gus! (Akan direvisi setelah tamat) √ 📝... More

Prologue
1. Bullying
2. Pemilik Senyum Indah
4. Kalah Target
5. Luka?
6. Panggilan

3. Astaghfirullah or Masyaallah?

219 39 155
By hello_future7

Happy Reading~


Hari pertama Ramadhan sangat menyenangkan bagi semua santri di ponpes Ar-Rahman. Semua kini tengah menjalankan tugas mereka masing-masing, dari yang membantu membersihkan Masjid, memasak untuk berbuka bersama dan membeli peralatan dapur lainnya.

Tapi tidak dengan satu pria, yang hanya duduk manis memperhatikan Sang Ibu yang bergulat di dapur.

"Ummi tidak mau nyuruh Fatih bantu-bantu apa? Atau suruh Fatih membelikan sesuatu?" Tanya pria yang sadari tadi hanya duduk dan memperhatikan ummi memasak di temanin santri putri lainnya.

"Kalau ummi suruh kamu masak ya gak mungkin to nak. Gini saja, kamu tolong beli takjil untuk buka puasa ya nak," jelas ummi tanpa mengalihkan fokusnya pada alat-alat penggoreng.

"Nah gitu dong ummi ku sayang," ucap gus Fatih dan langsung berdiri sambari memeluk Sang ibu dari belakang.

"Manjanya gak ilang-ilang ya," kekeh Azizah sambil mengaduk-aduk masakan yang ia buat.

"Fatih, kamu keluar pakai mobil kamu aja nak. Kasian 10 taun gak ada yang pakai hm" kekeh sang ayah yang baru datang dari luar.

"Oh jelas dong Bah, kalau gitu Fatih pergi ya. Assalamualaikum"

Setelah mendapatkan jawaban salam dari kedua orang tuanya dan beberapa santri lainnya. Gus Fatih segera bergegas ke begasi mobil miliknya.

Mobil pribadi milik gus Fatih ini murni hasil kerja keras darinya. Sebelum ia ke Yaman dulu. Ia mendapatkan sebuah amanah untuk mengajar santri dari ponpes Nur Jannah.

Pria dengan panggilan Gus Fatih berjalan terus sampai ke bagasi mobil miliknya, dengan menyapa sapa santri yang lain melewatinya. Serta senyuman yang tak pernah ia pudarkan dari balik bibirnya. Membuat siapa saja salting akan sikap Gus Fatih.

Sampailah gus Fatih di bagasi mobil miliknya. Dilihatlah black berry nama dari mobil berwarna silver ini dalam keadaan bersih dan tertutup tirai dari kaca.

Banyak yang mengira kalau Gus Fatih buta akan warna, tapi sebenarnya tidak. Ia hanya ingin menamai mobil kesayangannya dengan nama black berry supaya beda dari yang lain katanya.

------

"Masyaallah berry, kamu masih aja sama. Saya kira sudah berubah wana" kekehnya sambil mengusap sayang mobil yang berwarna silver ini.

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari belakang.

"Waalaikumussalam" jawab gus Fatih sambil membalikkan tubuhnya menghadap arah suara yang ia dengar.

"Maaf Gus, kata kyai Abizar saya harus menemani Gus belanja untuk takjil," jelasnya

"Oh Boleh-boleh. Disini juga saya belum mempunyai seorang yang saya kenal. Ngomong-ngomong nama anta (kamu-laki-laki) siapa?" Tanyanya lagi tanpa memudarkan senyum di bibirnya.

"Kenalin nama ana (saya) Raihan Alvin Saputra. Gus boleh memanggil saya Rai, Alvin atau Putra, terserah antum saja gus," jelas Raihan sambari memainkan jari-jemarinya karena masih canggung.

"Hehe salam kenal ya." gak ada yang lucu gus Fatih seketika terkekeh melihat tingkah lawan bicaranya ini yang selalu menundukkan kepala.

"Santai saja kalau sama saya mah" lanjutnya lagi

Masukkan mereka berdua di dalam mobil Gus Fatih. Dengan keduanya mengucapkan basmallah ketika mobil tersebut mulai melaju perlahan.

****

Dengan pemandangan kota jakarta yang indah serta ramai akan lalu-lalang orang disekitar dan tingginya bangunan-bangunan di sana. Membuat gus Fatih sesekali mengucapkan 'MasyaAllah' kala melihat ciptaan Sang pencipta segalanya. Indah~

Saking asiknya menyetir, gus Fatih tidak menyadari ada orang yang hampir saja ia tabrak. Sontak ia mengerem kuat stir mobilnya.

"Astaghfirullah" ucap gus Fatih dan Raihan bersamaan.

Segera mereka berdua turun dari mobil dan menghampiri sosok gadis yang sudah terduduk lemas di bawah aspal ini.

"Maaf kan saya, saya tidak menyadari kalau ada kamu, soalnya terlalu munggil," ucap gus Fatih khawatir dengan suara yang di pelankan pada kata terakhir.

"Apa kau terluka?" Tanya Fatih lagi.

"Apa kau terluka" ejek gadis ini dengan mengikuti perkataan gus Fatih barusan.

"Menurut ngana!?" ucapnya dengan penuh emosi.

"Maaf, nama saya Fatih dan dia Raihan. Bukan ngana," jelas gus Fatih polos dan mendapatkan tatapan permusuhan dari gadis di depannya ini.

"Gak nanya! dan gak mau tau!" gadis itu merotasikan bola matanya seketika.
"Bantuin dong, gue gak bisa berdiri nih" sambungnya sambil mengulurkan tangan ke depan.

Gus Fatih maupun Raihan hanya memandang gadis di depannya iba. Mereka tidak bisa membalas uluran tangan tersebut. Toh, Bukan mahram.

Muncul ide di otak Gus Fatih, ia langsung berlari kecil ke mobil miliknya dan mengambil selendang berwarna jingga ini. Sepertinya punya ummi.

"Sini," ucap gus Fatih ketika selendang milik ummi yang sudah ia lilitkan di pinggangnya.

"Lo berdua jijik sama gue hah?! Bilang! Gue bisa berdiri sendiri kok. Gak perlu lo bantu juga!" marahnya kala melihat pria di depannya tidak mau mengulurkan tangan mereka untuk membantu.

"Bukan begitu, kita bukan mahram jadi tidak boleh bersentuhan. Maaf ya"

Deg, jantung gadis ini serasa mau lepas seketika. Ia malu. Tentu saja, sebab ia sudah marah-marah gak jelas terhadap kedua pria bertubuh jangkung ini.

"Baiklah kalau kamu bisa berdiri" sambung gus Fatih dan menggantung selendang berwarna jingga ini di leher jenjengnya.

Gadis itu seketika membisu seribu bahasa. Ia sendiri malu akan sikapnya tadi. Apa dia tidak melihat kedua pria ini dengan outfit gamis serta kopiyah hitam?

Gadis dengan memakai seragam sekolah ini segera berdiri, dengan bokong yang memanas sedikit akibat kaget tadi.

"Mau kami antar ke rumah sakit?" yang bersuara kali ini adalah Raihan

"Gak, gak perlu makasih."

"Pakai ini, rokmu kayaknya robek," ucap gus Fatih sambil memberikan selendang miliknya ke gadis SMA ini.

Deg...

Jantung milik gadis ini seketika berdetak cepat. Gimana tidak, ia di buat malu untuk yang kedua kalinya dengan perkataan pria bernama Fatih. "Pakai ini, rokmu kayaknya robek" seketika kata-kata itu terngiang-ngilang di kepalanya.

Tanpa kata penolakan dari bibir gadis ini. Ia langsung menerima selendang milik gus Fatih.

Senyum ramah gus Fatih terulas seketika melihat gadis didepannya sudah tidak marah-marah lagi dan mau menerima selendang darinya.

"Oiya nama anti (kamu-perempuan) siapa?

****

Jam sudah menunjukkan pukul 16.15 sore. Selesai juga mereka membeli takjil untuk berbuka bersama di pondok

Gus Fatih maupun Raihan kini sudah berada di mobil. Setelah berurusan kecil dengan gadis SMA yang hampir mereka tabrak. Untung saja tidak ada yang terluka dari gadis tadi.

"MasyaAllah ya gus ukhti yang tadi?" ucap Raihan tiba-tiba.

"Yang tadi maksud kamu?" tanya gus Fatih mengulang

"Iya, yang hampir kita tabrak itu hehe"

"Puasa Rai. Istighfar-istigfar" ucap gus Fatih mengingatkan.

"Eh, astagfirullah,"

"Jadi gimana nih, Astaghfirullah atau Masyaallah ukhty yang tadi?" kekeh gus Fatih menggoda Raihan.

-----

Gus Fatih menancap gas dengan kecepatan sedang menuju ke ponpes Ar-Rahman. 15 menit lagi adzan berkumandang. Gus Fatih dan juga Raihan harus sampai lebih dulu sebelum adzan dikumandangkan.

To Be Continue

Next?
Jangan lupa komen ya guys.

Sampai bertemu di Jum'at depan💚

Papayy👋🏻💫

Salam
Usnah

hello_future7

Continue Reading

You'll Also Like

354K 28.6K 23
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1.7M 104K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
462K 52.4K 34
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
447K 23.5K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...