Garis Takdir [END]

By naadalh

1.5M 110K 7.8K

[PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] __ BELUM DIREVISI Highest Rank 🥇 #1 in teenfiction (09/04/22) #1 in g... More

Prolog
01|| Awal
02 || Gencar
03 || Rahasia
04 || Perubahan Rissa
05 || Masalah
07 || Terbongkar
08 || Bunda
09 || Kehidupan Baru
10 || Zean atau Akra
11 || Keysha Berulah
12 || Insiden
13 || Dukungan atau Ancaman
14 || Bertemu
15 || Benci tapi Cinta
16 || Gavin vs Gio
17 || Perihal Rasa
18 || Mengejutkan
19 || Kael Keysha
20 || Gosip
21|| Pelaku
22 || Kabar buruk
23 || Kematian
24 || Asing
25 || Masa Lalu
26 || Sahabat Kecil
27 || Peduli?
28 || Putus
29 || Sekali Lagi
30 || Confidential
31 || Gudang
32 || Suka
33 || Senyuman Berharga
34 || Rasa Sakit
35 || Peringatan
36 || Topeng
37 || Malaikat Baik
38 || Kerja Sama
39 || Kesempatan
40 || Taruhan
41 || Kekecewaan Zean
42 || Aishell A. Razena
43 || Kedekatan Rakael dan Sisil
44 || Tamu pagi hari
45 || Berubah
46 || Pilihan
47 || Ketakutan Keysha
48 || Surat
49 || Celia's Birthday
50 || Insiden tak terduga
51 || Hancur
52 || Hal aneh
53 || Baikan?
54 || Kecelakaan
55 || Penyakit Zean
56 || Hari bahagia
57 || Selamat jalan sang pemenang
58 || Tabrakan
59 || Positif
60 || Tanggung Jawab
61 || Penolakan
62 || Wedding Day
63 || Maaf
64 || Perhatian dan Usaha
65 || Dangerous Night
66 || Mastermind of Trouble
67 || Ketakutan Gavin
68 || Dalang dari masalah
69 || Luka dan Penyembuhnya
70 || Dia, pergi
71 || Amnesia
72 || Mengingat
73 || Penculikan
74 || Anak Kembar
75 || Berpisah?
76 || Mau kamu
77 || Let's break up
78 || I fucking love you
79 || Terciduk
80 || Liburan
81 || Pantai
82|| Keinginan Keysha
83 || END

06 || Kenyataan

22.1K 1.6K 64
By naadalh

"Aku tidak membenci, tapi aku kecewa."


Happy reading bebifrend<3


--||--

"Lo gak tau apa-apa, jadi jangan sok jadi jagoan! Bilang aja kalo lo suka sama dia."

"Kalo iya kenapa?"

Bak kaset rusak, ucapan kedua cowok itu selalu berputar dikepala Keysha hingga saat ini. Jangan tanyakan bagaimana perasaannya, Keysha sendiri saja tidak bisa mendefinisikan. Karena ia tahu, Rakael bisa berkata seperti itu hanya refleksi dari cowok itu.

Jika kalaupun ucapan cowok itu benar adanya, dia tidak akan percaya begitu saja. Rakael yang ia tahu selama ini masih menyimpan perasaan terhadap sahabatnya.

"Lo kenapa lagi sih, Key?" tanya Alika menyadarkan Keysha dan duduk disampingnya.

"Gue gak papa kok." jawab Keysha seadanya seraya menyandarkan kepalanya di dinding.

Gadis itu menutup sekilas matanya, "Chika belum dateng, Lik?" tanya Keysha kembali menatap kedepan.

"Ada, lagi ke toilet kayaknya."

Keysha hanya diam, tidak membalas ucapan Alika. Gadis itu sedang berkelana dengan pikirannya sendiri, nasib cintanya yang sampai detik belum juga menemukan titik terang. Jika kalian menanyakan apakah Keysha tidak capek? Mengejar dan menyukai pria yang tidak sekalipun meliriknya, jawabnya belum. Keysha hanya ingin bersama cowok itu, dibilang cinta pandangan pertama? Ya!

"Woy.. pagi-pagi tuh muka udah kusut aja." cibir seseorang ikut duduk disamping Keysha.

"Gak sarapan apa gimana?" lanjutnya.

"Diem Ze!" ucap Keysha tanpa melihat orang disampingnya.

Zean beralih menatap Alika, seolah bertanya tapi gadis itu hanya mengangkat bahunya.

Dirasa suasananya berubah, Keysha menatap Zean yang hanya diam dengan wajah dongkol nya, "Sejak kapan lo disini?" tanyanya.

Apa? Apa Keysha sedang bermimpi? Sedari tadi dia berada ada disana, duduk disamping gadis itu. Lalu? Apa maksudnya bertanya seperti itu? Bahkan saat Zean baru sampai, gadis itu sudah menyuruh Zean untuk diam.

"Jatuh cinta bisa bikin orang jadi bego, ya?" sindir Zean.

Keysha mengernyit tidak mengerti padahal tadi kan dia bertanya sejak kapan Zean ada di sana.

"Lo ngomong apa sih?" heran Keysha acuh.

"Gue udah dari tadi duduk disamping lo, dan lo gak nyadar gitu? Aduhh Key.. masih muda jangan pikun dulu." dumel Zean kesal.

"Masa iya sih?"

"Iya dodol! Gini nih kelamaan ngejomblo."

Keysha beralih menatap Alika yang disamping kanannya.

"Iya Key, Zean udah dari tadi disini. Bahkan saat dia nyampe lo nyuruh dia diem."

"Kalo ada masalah cerita Key, gak baik nyimpen masalah sendiri." ujar Zean ikut menyandarkan kepalanya di dinding.

"Apa sih? Siapa yang punya masalah coba?" kila Keysha terkekeh kecil.

Zean melirik Kesyha sekilas, dia tahu bahwa gadis itu sedang tidak baik-baik saja. Dari tatapannya, dan ketidaksadaran Keysha tadi. Membuatnya lebih yakin.

"Tapi kalo masalah lo tentang si bangsat itu, gue gak mau denger." ucap Zean menegakkan badannya.

Keysha menatap penuh Zean, dia tahu siapa si bangsat yang Zean maksud.

"Ngapain liatin gue kayak gitu?" Zean berdiri dari duduknya, "Gue bukan pisang!" serunya lalu berlari meninggalkan depan kelas Keysha.

"ZEANNNN NYEBELIN BANGET LO." teriak Keysha kesal tapi sayangnya Zean hanya melambaikan tangan masih berlari.

Keysha tersenyum lembut kala badan Zean hilang dibelokan koridor, cowok itu selalu menjadi orang yang yang tahu baik buruknya keadaannya. Dan cowok itu pun selalu punya cara untuk mengembalikan suasana hatinya.

"Itu Chika." ucap Alika menunjuk kearah Chika.

"Kalian ngapain masih disini? Bentar lagi bel masuk."

Keysha tersenyum cerah, "Nungguin lo lah." Keysha berdiri dari duduknya lalu merangkul kedua sahabatnya masuk kelas.

"Apa sih, Key? Gue bukan anak kecil lagi ya!" balas Chika cemberut.

Ketiganya duduk dibangku masing-masing, Keysha dan Chika duduk berdampingan, sementara Alika bersama Luvi murid sekelas mereka.

"Key lo.." ucapan Chika terhenti sejenak.

"Kenapa?"

"Aah itu.., lo udah persiapin lagu buat acara tahunan nanti?" tanya Chika.

Keysha hanya menggeleng tanda ia belum mendapatkan lagu apa yang ingin dibawakan untuk acara tahunan yang diadakan di SMA mereka.

"Gimana kalo lo latihan bareng club musik aja." ujar Chika.

"Gak deh, Chik. Ini kan persembahan dari kelas kita, gue gak mau gabung sama mereka. Kan lo tau sendiri gimana club musik nya Tarnus."

Bukan tanpa sebab, Keysha menolak untuk latihan bersama club musik. Sejauh yang ia ketahui club musik jarang sekali beradaptasi dengan murid luar anggota mereka, apalagi yang hanya ingin latihan untuk sesaat terlebih hanya untuk acara tahunan seperti ini.

"Terus lo mau latihan sama siapa?" tanya Chika lagi.

"Lo ngeraguin gue?"

"Iya deh, tau yang punya suara emas."

"Heheh.. gue bisa latihan sendiri, Chika."

Chika hanya manggut-manggut, gadis itu melirik Keysha sekilas, dia tahu bahkan dia melihat dan mendengar sendiri apa yang terjadi di parkiran sekolah tadi pagi.

"Bilang aja kalo lo suka sama dia?!"

"Kalo iya kenapa?"

Suara lantang seseorang itu membuat langkahnya kala Chika baru keluar dari mobilnya, Chika sangat mengenal suara itu. Suara orang yang pernah ada dihatinya, ditanya sakit? Pasti. Tapi apa hak nya untuk marah? Toh cowok itu hanya pernah singgah, tidak menetap.

Lo bukan siapa-siapa nya Kael, Chik. Jadi gak perlu lo ngerasa seperti ini! Satu yang harus lo inget, dia lebih brengsek dari sahabatnya.

***

"Kamu." mata Windy terbuka lebar saat melihat siapa tamu yang dimaksud art nya.

"Apa kabar, Windy?" tanya orang itu sekedar basa-basi.

"Mau apa kamu kesini? Ingat pria yang tidak mencintaimu sudah tiada."

"Begini cara kamu memperlakukan tamu? Kita bisa duduk santai sambil bertukar cerita, Wind." ucap orang itu masuk kedalam melewati tuan rumahnya.

"Apa tujuan kamu kesini?" tanya Windy langsung.

"Aku hanya ingin mampir, tapi kalau kamu tau tujuanku.. ya mau gimana lagi." jawab wanita paruh baya masih terlihat cantik.

"Ingat Safina, mantan pacarmu,, oh itu terlalu baik disebut mantan. Pasangan terlarangmu sudah meninggal enam bulan yang lalu, jadi kalau kamu ingin mencarinya silahkan temui dia di kuburannya." sarkas Windy.

Wanita yang dipanggil Safina itu hanya terkekeh kecil, "Aku tidak peduli dengannya. Aku lebih bersyukur dia meninggal bukan karena aku." balas Safina tenang.

"Apa maksud kamu?"

"Apa yang ditinggalkan oleh pria bajingan itu untukmu dan anakmu? Rumah? Harta? Bahkan itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku."

"Kamu sudah merampas semuanya, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pria bajingan itu bukan? Lalu kenapa? Kamu terlihat sangat menderita. Seakan menjadi korban. Bukannya pada saat kalian menghancurkanku, kalian sangat bahagia? Kalian menikah dengan sangat mewah, dengan restu dari orang-orang."

"Terus bagaimana denganku? Kalian menjadikan ku sebagai wanita paling rendah, tapi pada saat aku bisa melahirkannya kalian bahkan merebutnya. Kalian mengambil duniaku untuk yang kedua kalinya."

"Jika kamu berpikir aku tidak menginginkan bayi itu, kamu salah besar Windy! Aku bahkan rela mati untuknya dan sekarang.. aku ada disini untuk mengambilnya kembali. Karena dia anakku, darah daging ku!" ucap Safina masih terlihat tenang walau hatinya terasa sangat sakit jika mengingat kejadian itu.

Kejadian dimana Safina harus menerima kenyataan bahwa dirinya hamil diluar nikah, hingga akhirnya ia dijodohkan dengan seorang pria yang katanya mencintainya dan rela menikahi Safina yang saat itu tengah mengandung.

Antonio Barawinata, pria yang dikenalkan dengan Safina 17 tahun yang lalu, Safina akhirnya menerima pernikahan itu atas dasar cinta. Tapi ternyata Anton tidak mencintainya, Anton bahkan sudah memiliki istri sebelum menikahi Safina.

Satu tahun pernikahan, mereka dikaruniai bayi perempuan yang cantik, disitu Safina berpikir bahwa Anton sudah mencintainya. Tapi.. ternyata saat itu juga Anton menggugat cerai Safina, membawah anak perempuannya yang masih berusia depalan bulan dan membenarkan fakta bahwa dia sudah menikah dan memiliki anak dengan Windy, wanita pilihan Anton.

Saat itu juga Safina merasakan dunia benar-benar hancur, dijadikan istri. Tidak kata istri saja, Safina sangat tidak rela. Hingga akhirnya dia berusaha bangkit untuk membesarkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki. Titik itu Safina gunakan untuk bekerja keras, Safina berjanji pada dirinya sendiri suatu saat nanti dia akan mengambil apa yang sudah menjadi hak nya.

Bukan sebagai istri, tapi sebagai seorang ibu untuk anaknya.

"Aku hanya ingin keadilan untukku, Windy." lirih Safina.

"Tutup mulutmu!" sentak Windy marah.

"Kenapa aku harus diam lagi? 17 tahun aku sudah cukup mengalah, direndahkan bahkan kalian dengan gampangnya menjadikanku sebagai alat mengandung, melahirkan tapi kalian mengambil anakku." balas Safina tak kalah emosi.

Safina berdiri dari duduknya, wanita itu melangkah kedekat meja dimana ada terdapat beberapa foto dan ada satu foto anak kecil memakai seragam TK tersenyum memperhatikan gigi-gigi kecilnya.

Kamu anak bunda sayang.

"Kenyataannya.. Amora anakku." lirih Safina memegang bingkai foto itu.

"Gak, saya bukan anak anda."

-to be continued-

Jangan lupa tinggalkan vote komen ya gesss terimakasih😍

see u bebifrend<3

Continue Reading

You'll Also Like

46.4K 4.5K 16
Yizhan fanfic BxB 🚨 Ini adalah sequel ke - 3 dari seri UNTITLED. Di sarankan baca dulu dari season 1 agar lebih memahami alur cerita.
22K 3.2K 35
"Ketika si cowok lemes dan cewek pemarah yang saling memendam rasa" Start : 31st August, 2020 End : 04th July, 2022 Junghwan hobinya suka ngegosip...
295K 14.6K 39
"Kalau yang ngawasin cantik kayak lo, gue bakal mau dihukum tiap hari." Satu kata yang menggambarkan seorang Ralika, menakutkan. Ya, menakutkan dala...
5.2M 392K 48
Keputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakuk...