Sebelum baca gue mau nanya dan bilang makasi banget yang uda vote😩
kalian tau crita ini dari mana?
***
"Sejauh ini belum ketauan siapa kelemahan nya"
"Tolong pantau terus, ini penting soal nya"
"Siap bang, tapi tujuannya apa kalo boleh tau?"
"Kita gunain kelemahan itu buat jatuhin lawan"
"Tapi gue gak yakin bang secara itu orang percaya banget sama dia"
"Iya pasti sulit, tapi ini perintah bos gue. Rencana nya masuk logika banget"
"Oke gue usahain"
tut.
Seorang itu melempar ponsel nya ke kasur lalu kembali melirik laptop dipangkuannya. Memasang earphone dan mendengarkan beberapa orang bicara setiap harinya.
0o0
"Lang"
"Hm"
"Galang"
"Paan"
"Lang"
"Gue robek tuh mulut," ancam Galang kesal, sedangkan Varo tertawa terbahak-bahak.
"Lo gak mau liat Echa di ruang dance?"
"Ngapain?"
Varo menendang bola sepak itu pada Galang lalu berjalan menuju bangku, "Mereka lagi latihan"
"Yaudah biarin"
"Ck biasa nya bucin kalo baru pacaran, kemana-mana diikutin"
Galang menghampiri Varo lalu duduk disebelahnya, "Gue gak gitu."
"Alah ngga tapi belum, tuh si ragil kesana" cibir Varo
"Lea gimana?" tanya Galang membuat Varo terdiam.
"Ntar deh belum siap gue," ucapnya membuat Galang menautkan alis.
"Biar sama-sama yakin dulu"
Galang menyugar rambutnya yang basah karena keringat, ia bangkit dari duduknya lalu menuju keluar lapangan seraya menenteng jaket Altra.
"Hari minggu kerumah gue," ucap Galang singkat.
"Ngapain? Makan-makan?" Varo ikut menyusul cowok itu dengan berlari.
Galang berdeham, "Ajak semua yang mau" bukan berarti semua anak SMA Galaksi, hanya anak altra saja.
"Sip lah nanti gue atur, btw ini pj nya cuma makan?" Varo melirik Galang mupeng.
"Mau apaan?"
Varo menampilkan cengiran nya, "Jaket prada lo bagus tapi udah sold out padahal--"
"Ambil," ucap Galang membuat Varo tersenyum puas. Iya jaket dengan merk prada berlengan pendek seperti tukang parkir, eits tapi harga nya gak main-main udah gitu Galang punya 2 lagi. Jelas saja Varo iri, waktu itu melihat Galang memakainya ia ingin juga tapi sudah ludes terjual itu artinya limited edition.
"Thank you brader," Galang mengangguk, Varo itu teman nya sedari kecil ia akan memberi apapun yang menurutnya mampu ia kasih.
"Woy," Ragil memanggil dari arah tangga membuat mereka berdua menoleh. Ragil turun bersama Echa dkk dari ruang dance.
"Abis ngapain lo berdua?"
"Latihan sebentar," Varo menjawab.
"Kok gak ngajak? gue ditanyain coach Arion gak?" tanyanya sedikit panik.
Galang menggeleng, "Cuma latihan biasa yang dipanggil gue sama Varo doang"
"Kalian udah selesai latihan?" tanya Varo
"Udah"
"Der anter gue ke loker dulu ambil traning," ucap Lea, Dera mengangguk.
Galang tiba-tiba menarik tangan Echa pelan, "Tunggu aku ganti baju abis itu ke kantin"
Echa mengangguk, "Aku juga mau ganti traning dulu"
Ragil, Varo, Chika lalu Lea dan Dera yang belum pergi mesem-mesem mendengarnya.
"Lang aku tunggu dikantin sama mereka ya," ucap Varo sedikit meledek.
"Jangan ikut masuk kedalem ya kapten," tambah Ragil meledek Galang, mereka tertawa lepas.
"Bacot," umpat Galang membuat Echa terkekeh, mereka langsung menjauh dari teman-teman nya yang kurang waras itu.
"Tunggu sini bentar," Galang memerintahkan Echa untuk duduk didepan toilet laki-laki.
"Jangan lama ya aku laper," Galang mengangguk, lalu buru-buru mengganti baju bolanya dengan kaos hitam oblong dipadukan dengan celana jeans.
"Udah," Galang menggandeng Echa lagi menuju toilet perempuan dan menunggu Echa mengganti traning.
"Yuk kantin," ajak gadis itu setelah keluar dari toilet dengan baju putih berlengan pendek bertuliskan 'celine dan celana traning.
"Ganti!"
Echa mendelik, baru saja keluar dari toilet.
"Apasih kamu,"
"Mau dirobek baju nya?" tanya Galang dingin.
"Ih Galang aku kan abis latihan dance, panas tau" kesal Echa.
Galang menghela nafas, lalu menggandeng Echa tanpa berbicara lagi menuju kantin. Melihat gadis disampingnya memakai baju crop warna putih meskipun tidak kelihatan perut tapi lekuk tubuh Echa sangat terlihat.
"Lang kamu marah?"
"Galang"
Masih tak menjawab.
"Galang," panggil Echa lembut selembut kulit Eunwoo.
"Galang nya Echa," cowok itu menoleh dengan tatapan datar.
"Apa tadi?" tanya Galang menahan senyum.
"Galang nya Echa," jawab gadis itu seperti anak kecil.
Sial baper!
Galang berdeham pelan lalu menyerahkan jaketnya pada Echa.
"Pake sekarang!"
Meskipun agak kesal tapi Echa tetap mengambil dan memakai jaket kebesaran itu di tubuhnya.
"Panas," keluh Echa.
"Bodo"
"Ish," Galang terkekeh lalu meniup wajah Echa pelan.
"Aku gasuka orang lain liat kamu kaya tadi, paham?"
"Engga," jawab Echa polos.
Galang berdecak lalu menyeret Echa seperti anak tiri hahahaha.
0o0
"Varo anter gue beli martabak dulu ya,"
"Ditabrak siapa?"
"Disitu,"
"Innalillahi, kok bisa"
"Iya buat nyokap gue"
"Semoga tenang dialam sana,"
"Heem martabak kacang,"
"Varo disitu tempatnya,"
Cowok itu tak mendengar malah terus mengendarai motornya tanpa berhenti, Lea memukul bahu cowok itu lumayan kencang sehingga membuat Varo kaget.
"Kenapa?"
"Ih kan beli martabak dulu," jawabnya kesal.
"Kapan ngomong nya?" tanya Varo seraya memelankan laju motornya.
"Tadi Varoooo ih kan kelewat"
Varo berdecak lalu memutar balik menuju tempat martabak yang ditunjuk Lea, mereka turun dari motor berwarna hitam bercampur biru itu lalu duduk di bangku yang disediakan.
"Kok gak bilang dari tadi mau kesini?"
"Tadi kan udah gimana sih lo," sahut Lea kesal.
"Dih tadi lo ngomong ada yang ketabrak," balas Varo membela diri.
"Marbatak varo," kesal Lea.
"Martabak kali," koreksi nya, cewek itu mendengus lalu berjalan menuju kasir untuk memesan. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan tadi menuju rumah Lea.
Motor Varo berhenti di depan rumah besar bernuansa abu-abu itu, Lea turun dari motor seraya menenteng plastik berisi martabak tadi.
"Thanks ya"
"Iya, yaudah awas gue mau parkir motor"
"Mau ngapain?" tanya Lea bingung.
"Mampir lah emang gaboleh? jahat banget" ucap Varo, ia mengklakson motornya lalu gerbang dibuka oleh laki-laki paruh baya.
"Jangan!" larang Lea cepat.
"Pelit banget," Varo mendelik.
"Ada bokap gue nanti lo diapa-apain loh"
"Gatakut, cuma mau mampir doang kok bukan mau ngelamar," Varo merapihkan seragam nya yang sedikit kusut, sejujurnya ia gugup takut jika papi nya Lea melarang berdekatan dengan anaknya.
"Ngelamar siapa lo?"
"Lo lah siapa lagi? bang Lio?"
0o0
"Lang pasangin kabel ps dong"
"Papa kan bisa"
"Gabisa papa lupa"
"Pikun"
"Bukan pikun," sahut Fino.
"Terus apa?"
"Gak inget," jawab Fino enteng.
"Sama aja," ucap Galang malas, sedikit dejavu dengan serial kartun yang sering di tonton ais, ponakan nya.
"Pasangin dulu papa mau ambil cemilan, abis itu kita baywan"
"Sok nantingin nanti kalah sewot sewot," ucap Galang.
"Nyenyenye," ucapnya mirip stiker chef arnold, haha. Fino datang dari dapur lalu menaruh beberapa snack di karpet bulu ruang tengah.
Galang mengutak-atik stik ps ditangan nya, Fino juga sesekali menyuapkan snack itu kedalam mulut.
"Lang jangan op dong nanti papa kalah," omel nya.
"Biarin," jawab Galang santai.
"Curang," ucap Fino lalu memencet asal stik Galang sehingga membuat cowok itu kesal.
"Ck pah," tegur Galang.
"Makannya jangan op, tunggu papa dulu nih"
Galang menaruh stik nya diatas paha lalu terdiam, sembari menunggu ia memasukkan beberapa cemilan ke mulutnya.
"Lang kamu udah punya pacar belum?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Fino membuat Galang tersedak ciki dan terbatuk-batuk, Fino langsung menuangkan segelas air untuk cowok itu.
"Udah punya yah?" tanya Fino menggoda.
Galang berdeham cuek, ia mengambil stik ps nya lagi lalu bermain. Fino tersenyum menggoda menatap anak laki-laki nya.
"Papah mau liat"
"Nanti"
"Kapan?"
"Kapan-kapan"
"Kapan nya kapan-kapan?"
Galang mencebik kesal ia menatap papa nya malas, sedangkan Fino menyengir polos.
"Galang mau ke kamar aja," ucap nya menaruh asal stik itu.
"Dih ngambek, kapan mau diajak kesini?"
Galang mengangkat bahu sembari berjalan, "Minggu mungkin"
"Pasti sama altra," ucap Fino, Galang mengangguk.
"Waduh papa harus keluar duit banyak nih"
Galang tersenyum miring, "Thanks pah."
to be contiune
Thank u bngt woyy buat kalian yang uda follow sama vote, kaget bngt liat notip😻
VOTE ITU GRATIS😣
KOMEN APA AJA YANG BANYAK⤵️
Buat yang uda vote sama komen, dapat cinta dri om☺🙏