LOVE IN DRUG

By Angelchris28_

40 34 40

Ini kisah seorang mahasiswi semester pertama yang tidak sengaja bertemu dengan pemuda pecinta narkoba dan oba... More

Angel And Galang
part 1.
Part 2.

Prolog.

34 28 40
By Angelchris28_

" vote & comment this prolog
Don't forget guys!!"

************************************

"Mengapa harus kembali, jika hanya ingin membuka luka dalam itu lagi?"
>GaMa<

************************************

Tap..tap..tap..tap

Dentuman langkah kaki seseorang mengiringi langkah pemiliknya. Mimik datar dan rahangnya yang mengeras, tercetak jelas dipermukaan wajah itu.

Mata tajam bak elangnya juga membuat orang-orang yang ia lewati bergidik takut.

Namun, setelah kakinya melangkah menjauh dari mereka. orang-orang itu malah membisikkan kata-kata yang membuat telinga sang pemilik mata tajam itu seakan ingin meledak.

"Tampan sekali, tapi gua takut mendekatinya"

"Udah kaya, tampan, segudang prestasi, most wanted lagi, makin demen dah! Tapi... gue gak berani buat dekatin lo! biar lo tau aja sih, lo tuh kayak iblis bertopeng pangeran"

"Aduh... andai dia cowok humoris, gue epet trus tuh cowok. sayangnya... dia gak humoris tapi monster! gue jadi takut berada di dekatnya."

"Tampan sekali eperybadeh, but gue gak suka sama sifatnya"

"Hei cogan, sini jadi pacar aku. tapi sifatnya di cairin dikit dong, biar anget-anget ya, kan?"

"Hm... mayanlah"

Mendengar kata terakhir yang tak sengaja terdengar oleh telinganya, ia memberhentikan langkahnya secara mendadak.

Membuat orang-orang yang tadinya memandang kagum punggung kokoh pria monster namun tampan itu, gelagapan tak menentu.

Kepalanya memaling tegas memamerkan mata dan tatapan tajamnya, mencari pemilik kalimat itu.

Ia membalikkan badannya perlahan tanpa mengalihkan tatapannya. Hal itu membuat orang-orang yang berada di belakangnya ketakutan dengan keringat mengucur keluar dari dahinya, padahal jam dan hari masih menunjukkan bahwa saat ini masih pagi.

Mata tajam bak elangnya menyusuri setiap wajah orang-orang yang sedang bergerumul di belakangnya, dengan siswi yang lebih mendominasi di sana.

Tidak ada yang mencurigakan, ia hanya menangkap wajah takut dan kagum secara bersamaan dari wajah siswi-siswi di hadapannya itu.

Ia benci akan kerumunan orang.

kembali ia membalikkan Tubuhnya dengan tangan yang bergerak merogoh saku celana abu-abu miliknya.

Mengeluarkan sebuah handphone dan earphone miliknya, menyumpal telinganya dengan musik-musik yang ia putar di dalam handphonenya itu.

"HI, bro.... lama gak jumpa" sapa seseorang dengan tangan yang langsung merangkul bahu lelaki ber-earphone itu.

Lelaki itu mengedikkan bahunya kasar, membuat rangkulan yang ada di bahunya jatuh terhempas, mengenaskan.

"Kasar amat bro! lo kenapa lagi sih?! tiap hari marah-marah mulu, belom lagi sifatnya. cih! Lama-lama eneg sendiri gua"

Lelaki yang menjadi bahan gunjingan lelaki di sampingnya itu mendelik tajam kearahnya, membuat lelaki itu menyengir lebar dengan tangan yang menggaruk tengkuknya sendiri.

"Bro! bro! ada cewe lo tuh, ha!!"

"Dia berantem lagi tuh. eh eh, itu yang jadi korbannya kayaknya murid baru lagi deh," Ucapnya heboh dengan tangan yang menunjuk-nunjuk segerombolan siswa-siswi yang sedang memperhatikan pertengkaran di tengah gerombolan itu."serem banget pacar lo! Mainnya sama Adek kelas mulu"

Lelaki yang di tuduh asal sebagai pacar gadis yang sedang mendominasi di pertengkaran atau pembullyan itu, mengedikkan bahu acuh. Ia tidak suka dengan keramaian.

Dapat ditekankan kembali, bahwa ia benci keramaian. Kecuali Keramaian saat balapan motor di malam hari.

"Ck, lo gak mau kan cewe lo masuk ruang BP lagi?! cepat!... hentikan mereka, bodoh!!" sarkas teman lelaki di sampingnya itu lagi.

Lelaki yang ditodong paksa itu membuka sumpalan Earphonenya lalu melirik tajam Lelaki Gesrek yang mengganggu kedamaiannya. "Berisik, Bangsat!" ucapnya kasar.

Ia melangkah beralih lorong dengan lorong yang di isi gerombolan itu. namun, langkahnya berbalik di kala sebuah tangan menarik kasar dirinya untuk mendekati gerombolan itu.

Di saat ia hendak melepas kasar tangan orang yang Menarik Asal tangannya. Tubuhnya seakan mematung Dengan nafas yang tercekat di dadanya, Bibirnya seakan kaku untuk hanya mengucapkan satu kata pun.

"Hiks... hiks... lalang" senduh seorang gadis menatap penuh harap kepadanya.

Jantungnya terasa berhenti berdetak di saat gadis itu menyebutkan satu nama yang hampir satu tahun ini tidak ia dengar lagi, nama yang penuh kenangan indah sekaligus menyakitkan untuk dirinya.

Ia kenal gadis itu, sangat kenal. bahkan saking kenalnya, ia pernah merasakan hal disaat sangat menyayangi seseorang dan membenci seseorang itu juga secara bersamaan, karena Hal itu, ia selalu dihatui oleh semua kenangan lamanya.

Ia ingin pergi dari sini secepatnya, namun, di saat mata tajamnya menatap mata senduh yang dinodai air mata itu, membuat kakinya enggan pergi dan hanya ingin merangkul dan menenangkan gadis yang kini tengah berpernampilan acak-acakkan sehabis di bully.

"Aksara sayang... kamu ternyata disini?" buyar seorang gadis memanggil manja namanya yang tengah memandang miris gadis di tengah-tengah kerumunan siswa-siswi itu.

Matanya beralih kearah gadis yang sedang memanggil nama nya itu dengan embel-embel yang menjijikkan.

Gadis berpenampilan terlalu mencolok itu mendekat kearahnya. "Sayang... lihat, deh!" tunjuknya ke arah korban bullyan-nya.

"Dia tadi nyenggol bahu aku sampai-sampai aku hampir terjatuh~~" rengek gadis itu yang kini mulai bergelayut manja di lengan kirinya. Gadis itu menempelkan pipinya yang tertutupi bedak tebal ke lengan berotot lelaki yang ia panggil 'sayang' itu.

"Ihh... kok gak nyahut sih yang?~~ kamu gak sayang aku lagi yah?" rengeknya yang sangat dibuat-buat sedramatis mungkin.

Lelaki yang disebut Aksara itu, masih tidak mau membuka mulutnya untuk menjawab atau pun mengeluarkan satu kata saat ini. Lidahnya kelu untuk bergerak, hati dan pikirannya bertolak belakang.

"Ya sudah... kamu pasti marah karna aku lupa sama janji aku untuk gak ngebully orang lemah lagi..." ucap gadis itu dengan tampang mimik sedihnya.

"kita pergi dari sini aja, yah? aku cemburu tau! Kalo kamu di lirik gadis-gadis, itu!!" gadis mencolok itu melempar tatapan sinis ke arah beberapa siswi yang memandang penuh pujaan pada lelaki yang ia klaim sendiri sebagai pacarnya.

Gadis itu menarik lengan lelakinya, menjauh dari kerumunan yang kini mulai bubar menyisakan seorang gadis yang tertunduk lemas, duduk di lantai koridor sekolah.

Pakaiannya lusuh, rambut yang tadinya ia kepang pita rapi rusak, membuat rambut-rambut indahnya berantakan.

hidungnya memerah, dengan mata yang masih mengeluarkan cairan kesedihan dari manik indahnya, yang kini hilang di akibatkan air matanya yang tak kunjung berhenti.

Pipinya terasa perih dan panas sehabis ditampar oleh gadis yang barusan membully nya dan pergi bersama lelaki yang ia butuhkan saat ini.

"Ma-maaf lalang... maaf... a-aku... hiks, ti-tidak berniat kembali... hiks... maaf"
Gumamnya pelan diselingi tangis miris, bahunya berguncang dengan dada yang semakin menyesakkan.

******

Lelaki itu masih saja memikirkan gadis yang tak pernah ia duga sama sekali.

Hati dan pikirannya masih saja berperang pendapat di dalam sana.

'Di-dia.... dia kembali? Kenapa? Apa semua itu belum cukup baginya?' batinnya geram.

Namun beberapa detik kemudian, tatapan tajam dan dingin itu perlahan berubah menjadi tumpul dan senduh di saat ia mengingat kembali kondisi gadis itu beberapa saat lalu.

"Maafkan aku" gumamnya tanpa sadar, membuat gadis berpenampilan minim yang masih setia merangkul manja lengan kirinya mengernyit bingung.

"Ha... apa sayang? Maaf? Maaf karena apa?"

Ia tidak menanggapi ucapan gadis dengil di sampingnya itu, tangannya malah melepas kasar tangan gadis itu dari tangan kirinya yang terasa gatal akibat disentuh gadis itu berlama-lama.

Tanpa sepatah katapun, Lelaki itu pergi berlawanan arah dengan gadis yang memandang kesal kepadanya.

"Ih... sayang Aksara, kok gitu sih?!" ia yang hendak berjalan mengikuti Lelaki itu yang akan pergi entah kemana, terhenti. Langkah nya terhenti akibat Tatapan mematikan yang lelaki itu lemparkan padanya.

"Pergi! gua mau sendiri" dingin dan tajam, membuat gadis itu bergidik takut untuk melawan, ia mengangguk bodoh dan tidak berniat mengikuti langkah Lelaki itu kembali.

'Gua benci lo! tapi, kenapa hati gua masih netap buat lo!'

******

"Ini kisah ku dan dia atau dia dan aku,"

"Tidak dibayangkan akan bertemu dengannya lagi, aku berharap semua tidak terulang kembali"

******



Salam hangat dari aku.

Oke!! Kita perkenalan dulu yuk, panggil aku Vreen MAKS! Karena aku juga mau manggil kalian Vreen! Salken smua~~.

Btw, Terimah kasih, gomawo, thanks, mauliate, "apa lagi ya?"
atas kehadiran kalian di new my story. Buat kalian readers yang akan terjun
Kedalam cerita penuh drama ini!!.

Btw, kalian orang mana sih?

Kok bisa sih, nyampe ke cerita ini?

Kalian umurnya berapa? Sapa tau vreen Maks nemu jodoh di Antara kalian, ye kan? ASSEKK!

Semoga kalian suka dan berkenan memberi, vote, serta comment
( kritik, saran, atau pujian ).

Love you readers, ikutin terus yah!!, kisah;
Arkasa Galang & Maretha Angel.
"My little star?"

Continue Reading

You'll Also Like

559K 21.3K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.6M 139K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
287K 17.1K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
3.2M 158K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...