Two Crazy People

By Zy_axia05

103K 9.2K 1.2K

Dua orang yang sama gilanya, sama keras kepalanya, egois, dengan tingkat kemesuman yang sama. Ditempatkan dit... More

Pengenalan Tokoh
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 6
Bagian 7🔞
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30

Bagian 5

3.6K 352 46
By Zy_axia05

Bruk.

Xiao Zhan melayangkan satu pukulan di wajah tampan Wang Yibo, membuat Yibo tersungkur dengan luka di sudut bibirnya. Semua yang ada di sana terperanjat kaget saat melihat aksi tidak terduga Xiao Zhan pada Wang Yibo.

Wang Yibo bangkit. Manik indahnya menatap tajam pada Xiao Zhan yang masih setia berdiri di hadapannya dengan menyeringai.

"Apa yang kau lakukan bajingan?" Wang Yibo menyentuh sudut bibirnya yang terasa sakit. Ia bahkan sedikit meringis saat melakukannya.

"Hadiah dariku, karena kau berhasil mempermalukanku" Xiao Zhan memasukan satu tangannya kedalam saku celana, "Apakah sakit baby Yibo?"

"Jangan memanggilku seperti itu sialan" Yibo ingin sekali memukul wajah tampan di hadapannya itu. Ia tidak suka senyuman, dan tatapan meremehkan yang di layangkan Xiao Zhan padanya.

Xiao Zhan melangkah maju, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan membisikan sesuatu di kuping Yibo, "Lalu kau ingin aku panggil apa? hony? Atau my wife? Katakan padaku"

Bruk.

Sekarang gantian Xiao Zhan yang mendapatkan pukulan keras di rahang tegasnya, namun bukannya marah Zhan malah tersenyum senang karena berhasil membuat Yibo marah.

"Jangan pernah memanggilku dengan kata-kata menjijikan seperti itu sialan" Yibo mencengkram dengan kuat kerah baju Xiao Zhan. Namun Zhan masih betah dengan senyum menyebalkannya, membuat Yibo ingin menghajar wajah itu sekali lagi. Sedangkan semua orang yang ada di sana hanya diam memperhatikan tidak tahu harus berbuat apa.

"Tapi aku menyukai sebutan itu untukmu"

"Kau" Wang Yibo semakin erat mencengkram kerah baju Xiao Zhan. Seharusnya ia merasa senang karena berhasil mempermalukan Xiao Zhan. Membuat laki-laki itu kesal, dan marah padanya tapi apa sekarang? laki-laki itu dengan mudahnya membalikan keadaan, dan membuat ia kesal hanya dengan kata-kata menyebalkannya, "Apa mau mu sebenarnya?" ujar Yibo pada akhirnya.

Xiao Zhan menyeringai saat pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut manis Yibo.

"Mari sedikit bermain denganku Yibo" Xiao Zhan menunjukan senyum evilnya, membuat Yibo memicingkan matanya curiga.

"Bermain? Apa maksudmu?"

Xiao Zhan menyingkirkan tangan Yibo yang masih mencengkram kerah bajunya, "Jika kau bisa mengalahkanku di arena balap malam ini, maka kau bisa meminta apapun dariku, tapi jika kau kalah..." Xiao Zhan sengaja menjeda ucapannya, ia semakin mendekatkan wajahnya pada Yibo membuat Yibo bisa merasakan nafas hangat Xiao Zhan. Tentu saja jarak yang begitu dekat dengan keduanya yang terus menatap satu sama lain membuat semua orang menahan nafas, dan was-was akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kau harus bersiap memenuhi semua keinginanku tanpa bantahan" lanjut Xiao Zhan. Ia mengecup singkat hidung mancung Yibo, tanpa perduli tatapan heran dan tidak percaya dari semua orang yang ada di sana, tapi mengingat yang melakukannya adalah Xiao Zhan mereka tentu tahu kebiasaan laki-laki itu. Menggoda dan bertingkah semaunya, tanpa perduli orang yang ia perlakukan demikian akan jatuh hati, marah, atau menghajarnya. Sedang Yibo sudah mengepalkan kedua tangannya merasa kesal dengan apa yang di lakukan Zhan barusan.

Xiao Zhan mengambil langkah mundur. Satu tangannya ia masukan kedalam saku celana, dengan tatapan lurus pada Yibo. Ia menarik sudut bibirnya saat melihat kepalan tangan Yibo.

"Bagaimana?" Tanya Zhan pada Yibo yang hanya diam, dan menatap tajam padanya.

"Aku setuju" Xiao Zhan tersenyum lebar saat Yibo menyetujuinya. Sepertinya keputusan Haikuan menitipkan Yibo pada Xiao Zhan adalah hal yang salah.

"Zhan!" suara cempreng yang memanggil Xiao Zhan mengalihkan atensi keduanya pada seorang wanita cantik yang berlari kearah mereka berdua.

"Astaga sayang aku mencarimu kemana-mana" ujar wanita itu yang kini berdiri di samping Xiao Zhan.

Zhan tersenyum lembut pada wanita cantik itu, mengusap rambut panjang wanita itu dengan sayang, "Maafkan aku Liying " ujarnya merasa menyesal.

"Eh. Ada apa dengan wajahmu?" terdengar nada khawatir di sana. Liying atau lebih tepatnya Zhao Liying adalah kekasih Xiao Zhan, mereka berdua baru saja berpacaran satu minggu yang lalu, tentu saja itu karena Xiao Zhan sering gonta-ganti pasangan seperti ia mengganti baju.

Xiao Zhan mengusap sudut bibirnya, "Bukan masalah...karena setelah ini aku akan mendapatkan sesuatu yang besar" ujarnya sambil melirik Yibo yang masih menatapnya tajam.

"Maksudnya?" Tanyanya heran.

Xiao Zhan tidak menjawab, ia malah memberikan senyuman yang ntah apa maksud dari senyuman itu. Tak ayal melihat senyuman itu membuat emosi Yibo kembali naik, ia tahu di dalam otak licik Xiao Zhan sudah tersusun rapih tentang apa yang akan di minta laki-laki itu padanya jika ia kalah, dan Wang Yibo tidak akan membiarkan Zhan menang kali ini.

"Yibo! Kau tidak apa-apa" Seseorang menggenggam kepalan tangan Yibo. Membuat Yibo sedikit tersentak kaget, dan hampir mengumpat jika saja ia tidak mengenali pemilik suara itu. Ya pemilik suara itu adalah Liu Yifei kekasihnya sejak 1 tahun yang lalu.

"Aku tidak apa-apa" balas Yibo tanpa menoleh pada lawan bicara.

"Kau yakin? Aku dengar kau sedang berkelahi" ujarnya lagi, masih tidak yakin dengan ucapan Yibo. Ia melirik sekilas pada Xiao Zhan, dan setelahnya ia menyesal dengan apa yang baru saja ia lakukan, karena di sana Xiao Zhan sedang tersenyum penuh kemenangan.

Wang Yibo menarik nafas dalam, memejamkan matanya sebentar untuk meredakan emosinya. Ia membalikan badannya menghadap sosok wanita cantik yang sangat ia cintai, dapat ia lihat sorot kekhawatiran di mata cantik itu.

"Aku baik-baik saja...kau jangan khawatir" ujarnya dengan tersenyum lembut.

"Tapi luka di wajahmu?" satu tangannya terangkat ingin menyentuh luka lebam di sudut bibir Yibo, namun pergerakannya terhenti saat Yibo malah menggenggam tangan itu dan mengecupnya.

"Aku baik-baik saja...Ayo kita pergi!" ia menggandeng tangan Liu Yifei dan menuntunnya untuk meninggalkan kerumunan orang-orang yang ada di sana termasuk Xiao Zhan dan kekasihnya.

Xiao Zhan menarik sudut bibirnya membentuk seringaian, "Aku tidak menyangka kau kekasih Liu Yifei Yibo" ujarnya dalam hati.

"Sayang kau ada acara nanti sore?" Zhan beralih pada sosok wanita cantik di sebelahnya.

"Tidak ada" jawab Liying cepat.

"Bagus...aku ingin mengajakmu jalan-jalan" ujarnya sambil merangkul wanita itu dan memberikan kecupan singkat di bibirnya. Hal itu membuat semua orang yang masih berkerumun di sana menjadi iri dengan kemesraan keduanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Wang Yibo masih setia menggenggam tangan kekasihnya, berjalan beriringan menuju meja kantin yang terletak di dekat jendela.

"Berhenti berurusan dengan Xiao Zhan" ujar Liu Yifei yang kini telah duduk manis pada salah satu bangku kosong di sana, "Kenapa kau bisa berurusan dengannya?"

Wang Yibo ikut duduk di depan Yifei, "Kau pasti tahu foto dan vidio yang aku sebarkan pagi ini" balasnya enteng.

"Kenapa kau mencari gara-gara dengannya" tanyanya lagi. Ia tahu kekasihnya ini berandalan, tapi ia juga tahu bahwa Xiao Zhan jauh lebih parah dari kekasihnya.

"Bukan aku sayang" Wang Yibo meraih tangan kekasihnya untuk ia genggam, "Ia yang lebih dulu mencari gara-gara dengan mengalahkanku saat balapan liar, dan aku hanya ingin membalasnya" Yibo mengeraskan rahangnya, ia selalu merasa kesal jika mengingat hal itu. Karena untuk pertama kalinya Wang Yibo di kalahkan dalam balapan. Tanpa sadar Wang Yibo mengeratkan genggamannya membuat wanita cantik di hadapannya itu meringis sakit.

"Yak. Sakit Yibo" Liu Yifei menarik tangannya dengan cepat, saat genggaman pada tangannya semakin lama semakin kuat sehingga menciptakan ruam merah di kulit putihnya.

Wang Yibo yang sadar dengan apa yang ia lakukan segera menarik tangan itu lagi, mengecupnya beberapa kali sambil menggumamkan kata maaf.

"Sudah!" Yifei menarik tangannya lagi. Ia kini menatap lekat Yibo yang juga menatapnya, "Yibo hentikan semuanya" ia menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya "Jangan terlalu banyak berurusan dengan Xiao Zhan, aku tidak ingin kehilanganmu juga"

Wang Yibo mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan apa yang baru saja kekasihnya itu katakan. Kehilangan? Lagi? Oh otak Yibo tidak sampai jika harus memikirkannya.

"Kau pernah kehilangan seseorang karena Xiao Zhan?"

Wajah cantik itu terlihat gugup saat Yibo menanyakan hal itu padanya, "Ah maksudku, aku tidak ingin kehilanganmu juga seperti teman-temanku yang kehilangan kekasihnya karena Xiao Zhan" ujar Yifei gugup, ntah kenapa Yibo merasakan gelagat anah, dan sepertinya kekasihnya ini menyembunyikan sesuatu darinya.

"Zhan itu tampan, dan aku takut kau juga akan terpikat olehnya" lanjutnya lagi.

Wang Yibo masih menatap curiga pada Yifei akan tetapi ia juga tidak ingin memaksa kekasihnya itu untuk bercerita, "Hmm. Itu tidak akan pernah terjadi" Wang Yibo bangkit dari duduknya membuat Yifei khawatir Yibo marah padanya.

"Kau mau kemana?"

"Memesan makanan...ada apa?" tanya balik Yibo.

"Tidak"

Yibo menganggukan kepalanya mengerti, ia tahu Yifei menyembunyikan sesuatu, kekasihnya itu sangat terlihat jelas jika berbohong padanya.

"Maaf Yibo, aku hanya takut kau juga akan meninggalkanku" Yifei memandang punggung Yibo yang semakin lama semakin menjauh, dan terhalang kerumunan.




TBC.

Aku minta kritik dan sarannya dong.
Menurut kalin ceritanya ngebosenin gak? Kalau misalkan ia, kemungkinan akan aku unpub.

Continue Reading

You'll Also Like

621K 74.6K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
374K 32.7K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
16.4M 640K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
1.1M 16.2K 36
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...