Agatha

Par syffdllh

1.3K 755 185

Kalian pasti berpikir bahwa memiliki kekayaan, kekuasaan, kecantikan, adalah hal yang sempurna bukan? Ya, se... Plus

-๐—ฃ๐—ฟ๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ด-
-First-
-Keputusan-
-Daniel-
-UKS-
-Malam yang rumit-
-Telat-
-konsekuensi-
-Ketegangan-
-kejadian demi kejadian-
-Tempat gelap-
-Hal yang tak diduga-
-Keila-
-Identifier-

-Pelaku dari kejahatan-

46 34 18
Par syffdllh

"Apa..., kamu yang melakukan itu pada Agatha?" Tanya seseorang dibalik kegelapan.

Tubuh wanita yang diberi pertanyaan itu tiba-tiba bergetar tak karuan. Matanya merah terbuka lebar. Sebenarnya dia siapa? Kenapa dia tau hal yang telah aku lakukan? Padahal jelas-jelas hari itu tidak ada seorang pun di sana.

Dan di mana ini?.

Aku hanya ingat, tadi aku sedang tertidur di kamar karena terlalu lelah bermain bersama teman-teman. Saat membuka mata, tiba-tiba aku berada di tempat kecil nan gelap.

Sebuah ruangan sempit, mungkin hanya berukuran sekitar 3 langkah kaki orang dewasa?. Cahaya minim disini sehingga aku tak dapat melihat lebih jauh tempat ini. Hanya ada satu ventilasi tepat di atas kepalaku, yang menerangi ruangan.

Apakah seseorang diam-diam menculikku disaat aku sedang lengah?

Aku mencoba untuk segera pergi dari tempat ini. Tapi suara itu membuyarkan keinginanku. Suara seseorang berjalan terus terdengar, berdengung di seluruh ruangan. Hingga akhirnya berhenti di dalam kegelapan.

Tapi tak lama kemudian, suara itu makin terdengar jelas.

Oh tuhan.. aku masih muda dan masih banyak hal yang harus kulakukan!

"Ka-kamu s-siapa?" Tanyaku gelagapan, mencari akar dari suara tersebut.

Tlek-tlek-tlek (suara langkah kaki)

Dia makin mendekat. Terlihat sepatu high heels merah -terkena cahaya yang keluar dari ventilasi.

Kulepas jepit panjang berwarna coklat mengkilap yang tadi menghiasi rambut, dan mengarahkannya kearah datangnya suara.

"JA-JANGAN MENDEKAT!" Kecamku dengan suara tinggi dan jepit di tanganku yang sudah seperti pedang runcing untuk menjauhkan sesuatu di kegelapan.

Perlahan aku mundur beberapa langkah karena ketakutan. Rasanya ingin sekali berlari kebelakang, tapi nihil. Aku tak punya keberanian untuk itu, cahaya di belakang lebih gelap ketimbang di tempat sepatu itu terlihat, hingga membuatku berada di ujung tanduk.

"H-HEII!! KUBILANG JANGAN MENDEKAT!"

"SI-SIAPA KAU?!!"

Sekali lagi tak ada terdengar jawaban.Yang ada hanyalah suara detak jantungku dan detakan sepatu itu.

"JANGAN MENDEKAT!!"

"ARGHHHH!" Jeritku berkali-kali mencoba menjauhkannya.

"Hey baby, this me." Seorang wanita paruh baya muncul dari kegelapan. Rambut bergaya blonde yang tadi terlihat seperti sesuatu di luar nalar, kini terlihat menawan. Gaun merah bertangan panjang yang sedang dipakainya itu terlalu melekat pada tubuh hingga sangat terlihat lekukan tubuhnya. Tak lupa lipstik merah menambah pemandangan. Jika seorang anda seorang laki-laki pasti akan terpikat pada sosok nya saat ini, tapi jika perempuan? Mungkin akan anda akan menganggapnya terlalu berlebihan.

"Mama?!" Ucapku kebingungan, wanita yang membuatku merinding adalah ibuku sendiri!

"Ma-maksudnya apa ini?!" Aku meminta penjelasan.

"Jawab dulu pertanyaanku." Dengan elegan, dia menggoyangkan secangkir anggur di tangannya yang berwarna merah pekat.

"I-ini dimana?"

"K-kenapa mama lakuin ini ke Grisly?" Dengan matanya yang menyelidik Grisly berusaha untuk tenang.

Smirk diwajah wanita itu muncul. "Kenapa? KAMU BILANG KENAPA!?"

Di mata Grisly wajah ibunya sekarang terlihat sangat bahagia. Wajahnya memang menampakkan kemarahan, hingga mampu membodohi orang lain, tapi tidak dengan Grisly.

Air mata muncul di mata Grisly. Ia pun tak tahu kenapa hal ini terjadi. Ia terlalu bingung dengan maksud dari mamanya dan alasan kenapa dia tiba-tiba berada di tempat seperti ini.

"Hhahh.., aku tau kamu yang kemarin mencelakakan Agatha." Akhirnya Brissila memberitahukan apa yang menjadi inti dari keingintahuannya.

Grisly menggeleng cepat. Tapi matanya tak bisa membodohi.

"Kamu masih mau menghindar?" Tanpa merasa perbuatannya itu salah, Brissila terus menerus menghantamkan pertanyaan pada anaknya.

"Jujur saja. Malahan itu bagus, karena kamu si bapak tua si*lan itu, akan menjadi berleha-leha dalam mengembangkan perusahaannya. Dan akhirnya aku akan hadir paling depan dalam memperbaiki situasi. Bukankah itu hal yang bagus?. Tentu saja kamu juga akan terlepas dari bayangan Agatha." Kata-kata mutiara yang sering dipakai Brissila untuk keinginannya, kini keluar dan ditujukan pada Grisly.

"Jadi jujur saja, apa itu kamu?"

"Bu-bukan! Tentu saja bukan!. Untuk apa aku melakukan hal yang tak bermoral itu? Aku adalah Grisly Anastasia, aku tak pernah jadi rendah karena hal menjijikkan." Grisly menjawabnya. Tapi Grisly tak bisa berbohong dihadapan ibunya, maka setiap kali ia berbohong, ia akan menggaruk-garuk jari-jarinya. Matanya juga tidak akan menatap lawan bicaranya.

"Eum, bagus sekali kata-kata mu itu. Mirip sekali dengan ucapanku dulu. Tapi.., sekarang bukan waktunya untuk menyangkal. Aku adalah ibu mu Grisly. Aku ada di pihakmu, dan akan terus selalu ada untukmu. Untuk apa aku membiarkan mu memasuki kandang harimau, sementara ada seseorang yang lebih bagus masuk ke dalam harimau itu?." Tiba-tiba Brissila tersenyum menakutkan. Beberapa hal gila dipikirannya berkembang pesat menyatu menjadi ide kejam.

"Jadi sekarang ayo cerita nak." Bujuknya, tak lupa dengan senyuman penuh arti.

Grisly mengangguk.

***

Malam itu angin bersatu dengan hujan, membenturkan dirinya berkali-kali pada jendela kaca yang tertutup oleh kain gorden. Dibarungi petir menggelegar, Agatha kecil diam-diam bersembunyi di meja tempat ayahnya bekerja. Bukannya takut pada petir yang berbunyi keras, tapi ia takut pada wajah ibu tirinya yang akhir-akhir ini selalu menghantui mimpinya.

Boneka beruang bernama jenni menjadi teman Agatha dalam gelap malam dan tempat bersembunyi nya sekarang.

"Jenni.."

"Cia sebenernya gak suka disini." Lirih Agatha. Cia, pangggilan Agatha kecil. Diambil dari nama kedua Agatha, yaitu Garcia.

Perempuan kecil itu mengelus-ngelus kepala Jenni dengan lembut, layaknya kepada sesama manusia. Jenni adalah boneka terlantar yang ditemukan Agatha sewaktu kematian ibunya. Boneka itu berukuran kecil, berwarna cokelat muda, dan memiliki pita pink di bagian lehernya.

"Cia kangen mama. Kangen papa juga." Curhatnya pada Jenni.

"Hah? Boneka?" Seorang anak berumur 4 tahun tiba-tiba merebut paksa boneka milik Agatha.

"Gisli jangan!! Ini punya Cia!!" Agatha menarik kaki Jenni, berusaha merebut kembali miliknya.

Karena tenaga Agatha lebih besar, akhirnya ia berhasil mendapatkan kembali Jenni, kemudian senyumnya terukir.

"HUAAAAA, CIAAA!!! HUAAAAA MAMAAA!!." Tangis Grisly pecah, hingga terdengar sampai lantai bawah dan membangunkan Brisssila yang tadi tertidur.

Brakk

"ADA APA INI!" Sentak Brissila. Terlihat anaknya sedang menangis, sementara Agatha tersenyum ria.

Wanita itu mendongkak, melihat kejam kearah Agatha. "KAMU! KENAPA KAMU MELAKUKAN INI PADA ANAKKU!" Amarah Brissila lepas.

Agatha tak dapat menahan tangis saat mendengar suara keras dan mata mengintimidasi kearahnya.

"Hah. Kamu benar-benar sangat kecil tapi kenapa kamu sangat menyebalkan. Rasanya aku ingin melenyapkan mu sekarang."

"Apa ya yang harus kulakukan agar kamu tak mengganggu Grislyku?"

Agatha mengedipkan matanya beberapa kali, berusaha mendapatkan simpati dari ibu tirinya. Bukannya merasa kasian, justru Brissila merasa jijik dengan keimutan Agatha.

"Kesinikan bonekamu!." Suruhnya.

"Gaa, ga boleh. Jenni punya Cia, orang lain ga boleh pegang sesuatu punya Cia!." Agatha melawan semampunya.

"Huh dasar." Dengan paksa ibu tirinya itu merebut boneka kecil dari Agatha.

"Jangaaannn! tolong jangaann. Itu punya Cia!" Cegah Agatha. Berjinjit untuk mengambil boneka dari Brissila.

"Iniii, coba saja ambil ini." Brissila membawa boneka itu keatas -mempermainkan anak yang menginginkannya.

"Sayang sekali kau tak akan bisa bertemu lagi dengan teman kecil mu ini bocah nakal!"

"Karena aku akan merusaknya."

Breekkkk

Agatha tercengang. Betapa sedih dan marahnya ia, satu-satunya boneka yang ia punya di robek menjadi dua, dan dihancurkan di depan matanya sendiri.

"Tante..."

"Kenapa?"

"KENAPA!"

"Kenapa... Kenapa apa nya?" Brissila mengeyel.

"HUAAAAA.." Tangis Agatha kecil.

Tanpa rasa bersalah wanita itu menyeringai, bahagia dengan apa yang telah ia lakukan.

"Hoaaam.., Agatha, ada apa sayang?" Tanya Dhavin yang tiba-tiba datang dari balik pintu.

Deg

"Ah.., oh, Grisly tadi menangis gara-gara Agatha, dan a-aku memberitahu Agatha kalau dia tak boleh begitu pada saudaranya, t-tapi sekarang Agatha juga jadi menangis. Maaf aku jadi merasa bersalah. Ya begitulah...hehe." Kaget karena tiba-tiba suaminya datang, Brissila jadi bersikap berlebihan.

"Apa kamu yakin?" Tanya Dhavin tak percaya omongan wanita dihadapannya. Cara bicaranya aneh.

"Hah? M-maksudmu apa?" Muncul keringat dingin di wajah Brissila. Dan perilakunya tak karuan.

"Hm bercanda kok." Dhavin tersenyum memperlihatkan giginya.

"Ayo Agatha, Grisly juga."

Dhavin menepuk bahu Brissila. "Apakah kamu sakit?"

"E-eh enggak?"

"Lap keringat mu." Laki-laki disampingnya memberitahu.

Setelah itu Dhavin pergi dengan Agatha dan Grisly dituntunnya.

"Apa Dhavin tau?! Tapi kalau dia tau pasti aku langsung diceraikannya!. Ya?! B-berarti dia tidak tahu. Pasti! Pasti dia tidak tahu!." Pikir Brissila panik, sambil mengigit-gigit ujung jarinya.

***

♛┈⛧┈┈•༶♛┈⛧┈┈•༶♛┈⛧┈┈•༶♛┈⛧┈┈•༶
Dhavin sebenernya liat perilaku kejamnya Brisssila gak ya?

Jenni nya kasian banget"((

Chapter selanjutnya bakal gimana ya??

Untuk tau jawabannya, tunggu sampai wp nya up yaa!!

(Jangan lupa follow+💗+komen) karna mereka sangat berharga untuk pikiran penulis🥰

Kalau ada kritik atau saran tinggal komen ajaa. Karena kita sama-sama manusia. Mohon dijaga ucapannya oke?! :)

I Love You Guys❣️

Follow dong ig penulis: @syifafdllah

(✨Selamat membaca, semoga terhibur✨)

Next....

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

949K 88.1K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
17M 755K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3.8M 42.3K 33
(โš ๏ธ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”žโš ๏ธ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] โ€ขโ€ขโ€ขโ€ข punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...