ALKA

By moonshhine

5.8K 466 273

Sebelum dibaca follow dulu ya Moonshhine ^^ Menceritakan kisah seseorang wanita yang bernama El Karen Tengker... More

Prologue
Capter 1
Capter 2
Capter 4
Capter 5
Capter 6
Capter 7
Capter 8
Capter 9
Capter 10
Capter 11

Capter 3

436 43 35
By moonshhine

Sebelum baca play music ☝🏻
Hpy reading💛

Eps sebelumnya...

"Ren." Panggil Kenzo yang tiba-tiba datang memegang tangannya. Karen menoleh spontan ke sumber suara.

"Kenzo?" Serunya terkejut melirik Kenzo. "Ngapain?" Sambungnya bingung.

Al tersenyum miring memandang mereka berdua. Ia berjalan mendekati Karen dan menarik tangannya dingin. Suasana menjadi serius.

Kenzo menahan tangan Karen. "Loh siapa?" Tanya Kenzo kasar.

"Gue suaminya! Loh... siapa?" Sahut Al spontan.

"Ha?" Terkejut Karen, melepaskan tangannya kasar dari genggaman Al.

Kenzo menatap Karen dalam, berlahan melepaskan genggamannya. Karen balas menatap Kenzo.

"Kenz-"

Kenzo memberikan jepit rambut milik Karen. "Gua pulang." Ucapnya sambil tersenyum. Al berlahan mendekati motornya.

Karen memandang Kenzo jauh dengan jepit rambut di genggaman tangannya. "Loh buat gue bener-bener bingung." Batin Karen.

"Oey!" Seru Al membuat Karen terkejut menoleh kearahnya, dengan tatapan tajam. Berhasil membuat senyum miring Al terbentuk.

"Ngapain loh kesini?" Tanya Karen kesal.

"Iseng. Gua pulang." Ujar Al sambil bersiap memakai helem membuat Karen mendongak bingung.

"Ngapain loh kesini aiisss." Sahut Karen bertambah kesal.

Al meninggalkan Karen melaju kencang menancapkan gas motornya.

"Aaaaaa! Kalau tuh makhluk gak ada, gue rasa sih Kenzo mau ngomong, Aiss benci!" Rutuknya sambil memandang sepeda motor milik Al.

***

"Bun... Al pulang." Teriaknya sambil melempar tasnya.

"Ada Ayah kamu dirumah." Sahut Aliyah.

Dengan cepat Al mengambil tas yang tergeletak di atas sofa ruang tamunya. "Al ke kamar bun." Pamit Al berjalan hati-hati.

Al... panggil Ayahnya. Menoleh ke sumber suara. Karen udah di jemput? Tanya Ayahnya, Nardo.

"Udah, Al anter pulang dengan selamat." Sahut Al santai. "Al mau mandi." Lanjutnya.

"Itu baru anak Ayah."

Aliyah tersenyum sendiri mendengarnya.

***

Suara pantulan air jatuh di dalam kamar mandi. Al keluar dengan handuk yang menutupi pinggulnya. Tubuhnya yang berbentuk abcd, vitamin mata bagi para kaum hawa. Ia memakai bajunya.

Berdering suara ponselnya yang berada di atas kasur.Tanpa lama, ia langsung mengangkatkannya.

"Hallo bebi."

"Kok kamu pulang, gak bilang-bilang." Rengek wanita itu.

"Tadi ada urusan sebentar. Kamu kenapa telpon?"

"Emang gue gak boleh telpon?"

"Boleh."

"Gue belum pulang, gue dirumah Anya."

"Ngapain? Ini udah jam 19.00 yng."

"Jemput."

"Gue siap, abis itu otw."

***

Karen berada di depan pintu kamar Ibunya. Ia memandangi sedari tadi, ingin masuk. Tapi, bimbang. Ceklek suara pintu terbuka.

"Neng Karen? Ngapain? Gak masuk?" Tanya Bibik.

"Mama gimana bik?" Intip Karen. "Mama udah makan?" Lanjutnya.

"Ayo sini." Ajak Bibik sambil menarik tangan Karen masuk ke kamar.

Elizabeth tertidur pulas. Nyonya baru tidur setelah minum obat.

"Bik, bibik istirahat sekarang, biar Karen yang jagain Mama... oh ia, Papa ke luar Kota." Jelas Karen sambil mendekati Ibunya.

"Kalau ada apa-apa, calling bibik." Bibik tersenyum

"Calling?... Okay." Balas Karen tersenyum. 

Karen menatap dalam Ibunya sambil membelai rambutnya. Karen kangen mama, Karen harap Mama panggil nama Karen lagi.

***

Bibik, pembantu rumah tangga setiap paginya mengantarkan sarapan pagi ke kamar Elizabeth. Ia menatap pemandangan yang damai. Karen terlelap di dalam pelukkan Ibunya. Ia mengurungkan langkahnya.

"Dor." Kejut Nando.

"Weess sele-sele." Kaget Bibik.

Ceklek... Karen keluar dari kamar Ibunya.

"Neng... udah bangun? Kamu sih Nando." Kesel Bibik.

"Ren jam berapa kuliah?" Tanya Nando santai.

"Bik, sarapan Mama."

"Ohya Neng." Lanjut Bibik langsung masuk ke kamar.

"Gue siap abis tu otw." Ucap Karen kepada Nando.

"Gue tunggu di mobil." Sahutnya.

***

"Ayah... Ayah! Al gak pulang." Seru Aliyah sambil melihat isi kamar Al yang terbilang sangat rapi dan sunyi.

Terengah-engah. "Nyonya, den Al sudah berangkat dari pagi buta, Bibik udah pikun. Jadi, lupa mau kasih tahu." Jelas Bibik.

"Ooh... Yaudah Bik, kirain gak pulang. Tapi, ah udahlah lupakan." Sahutnya sambil menutup pintu kamar Al dan berjalan menuruni anak tangga.

Tak lama kemudian Bibik kembali ke kamarnya. Ia menghubungi seseorang.

"Halo den Al, den dimana atuh? Bunda nyariin, den tidur dimana atuh ah semalam? Jangan buat Bibik bohong mulu atuh ah."

"Aaa Bibik, makasih Bibik cantik." Sahut Al serak, bangun tidur.

"Dasar."

"Entar Al telpon Bunda."

"Yaudah Bibik mau kerja lagi bye See you." Candanya sambil menutup ponsel.

***

Di kampus...

Karen turun dari mobilnya. "Nanti gue telpon kalau mau pulang." Serunya.

"Gue gak mau loh prank mulu." Sahut Nando.

"Iya gak! Nan, liat gue. Gimana?" Tanyanya sambil melirik penampilannya.

"Mmm seksi. Lebih bagus lagi kalau roknya lebih pendek lagi." Canda Nando sambil menancap gas mobil dan pergi meninggalkan.

"Aiss."

Tiba-tiba semua orang berlari. Ada apa gerangan? Karen pun nampak penasaran. Ia pun berlari mengikuti arah tujuan, ruang kelas B1. Karen melihat sana sini sambil mengangkat dagunya.

Terlihat Kenzo bersama seorang wanita, yaitu Cassandra. Apa yang sedang terjadi disini? Semua orang bertanya-tanya termasuk perasaan Karen.

Karen memandang mereka hanya terdiam dan hanya bisa menyimpulkan sendiri. Ia hanya seorang wanita rapuh. Ia membalikkan tubuhnya untuk tidak peduli.

Kenzo melihat samar Karen membalikkan tubuhnya dengan tatapan ragu. Sandra meraih tangan Kenzo. Berhasil membuat Kenzo menatapnya.

Karen terus berjalan menghindar menjauh, suara ponselnya tiba-tiba berdering. Tanpa ragu ia mengangkatnya.

"Jam berapa loh pulang ngampus?"

"Sekarang..." Jawab Karen datar.

"Apa?"

"Sekarang... gue bilang sekarang."

"Tapi, gue-"

Tut tut tut.... Karen memutuskan ponselnya lebih dulu.

***

Karen berdiri menunduk sambil menendang kerikil kecil di depannya. Ia sedang berada di depan gedung kampus. Tak lama kemudian suara motor seseorang yang melaju kencang menuju kearah tempat Karen berdiri. Karen menoleh pelan. Mengingatkannya kepada seseorang. Seseorang itu berhenti tepat di depan Karen. Karen teringat siswa SMA pada saat itu. 

Al membuka helemnya dan Karen berkata. "Eloh!" Sambil menunjuknya.

"Kenapa! Kenapa!" Tanyanya terkejut.

Segerombolan lelaki menatap Karen. Al spontan menarik tangan Karen mendekatinya. Ia melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke lingkaran pinggul Karen. Karen mendongak berdebar kaku seketika.

"Cepet naik... lain kali pake celana, ribet kalau kek gini." Ketus Al.

Karen memegang pundak Al dan naik berhati-hati. Al menoleh berlahan sambil mengenakkan helem ke Karen.

"Peluk gue... kalau gak mau jatoh." Saran Al, saran yang baik untuk para jomblo.

Tangan Karen meraih pinggul Al.

Kenzo yang baru saja tiba, kini memandang Karen yang terlihat duduk miring sambil memeluk Al yang baru saja melaju. 

Comment and vote, ya.
Sangat membantu bagi Author
Selamat membaca

Continue Reading

You'll Also Like

1M 15.4K 22
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
247K 19.5K 33
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
699K 2.5K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
830K 127K 45
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...