Kutukan [Tamat]

By cindyrahma_22

1.9K 1.1K 656

Belajar dari kesalahan lalu bertindak menjadi lebih baik itu suatu nilai fositip, nasi sudah menjadi bubur ti... More

Bab 1
Cast
BAB 2
BAB 3
Bab 4
Chapter 5
~6. Selamat~
~8.Perdebatan di Kelas~
9.Peneroran 1
10.Terror 2
11.Terungkap
12. Jebakan
13.Masuk perangkap
14. Proses Kejadian
15. Kejadian demi kejadian
16. Menghilang
17. Melakukan Pencarian
18. Melanjutkan pencarian
19. Rip Aditya Nugroho
20. Masuk Sekolah 3 SMA
21. Mimpi
22. Berhayal Untuk Masa Depan
Chapter 23. 50:50
Chapter 25. Tunggu Aku!
Chapter 26. Di Ajak Liburan
Chapter 27. Komunikasi dengan Dia??
Chapter 28. Mengapa Bisa?
Chapter 29. Aroma Caramel
Chapter 30. Kebalikan
Chapter 31. Deskripsi
32
33
34
35
Chapter 36
37
3% : 1%
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46.
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Tamat

~7.pulang~

78 67 15
By cindyrahma_22

Happy Reading.   

Warna favorit-nya apanih??:)

Lanjutt lagi!

################

Pak Samosir yang sedang mencari rempah rempah di hutan untuk pemulihan Nala, dia membutuhkan Jahe, dan cengkih.
Akhirnya Pak Samosir, sudah menemukan apa yang dia butuhkan. Pak Samosir-pun pulang dan langsung saja membuat-kan minuman itu untuk Nala. Lalu Nala-pun segera meminumnya, rasanya enak bisa menghangatkan badan dan dia-pun terasa lebih relax. Hari mulai semakin malam, dan pak Samosir-pun menyuruhnya untuk tidur. Dan mereka-pun menurut untuk tidur.

Tiba tiba Jesi merasakan ada yang memperhatikan dia dari jauh, yaitu sosok perempuan usianya sekitar 35/ 36 tahun. Karena Jesi mulai penasaran, dia-pun mendekati sosok perempuan itu. Lalu perempuan itu pergi ke suatu tempat dan Jesi-pun mengikutinya dari belang. Dan Jesi-pun mulai bertanya.

"Kamu siapa?"

"Nanti kamu juga bakal tahu siapa aku."

"Maksud-mu datang kemari untuk apa?"

"Aku hanya ingin memastikan kondisi teman-mu itu."

"Nala sudah mendingan, dia udah baik baik aja."

"Ya, aku tau aku lega."

Perempuan itu pergi secepat kilat, dan Jesi yang sudah merasa tenang dia kembali lagi kepada teman temannya untuk tidur. Nala yang belum tidur karena dia kepikiran soal ibunya, dia khawatir jika ibunya mengetahui soal Daniel.

"Jes, aku takut jika ibu-ku mengetahui soal Daniel."

"Kamu jangan takut Nal, hadapi aja yang penting kamu harus jujur bilang apa adanya."

"Iya Jes, apa-pun yang terjadi pasti itu yang terbaik."

"Iya begitu, aku senang kamu bijak."

Mereka-pun memutuskan untuk tidur, dan keesokan harinya dia bangun membantu pak Samosir mencari sayuran yang bisa mereka pasak. Setelah itu mereka-pun memasak apa yang mereka tadi dapat lalu memakannya bersama sama. Setelah makan mereka membereskannya lagi.

Pak Samosir menanyakan keadaan Nala, dan Nala-pun sudah sehat nampak ceria. Lalu pak Samosir mulai menceritakan kisah Hutan ini.

"Suatu hari bapak dan teman teman bapa pergi ke hutan ini, untuk berlibur karena sudah lulus SMA. Bapa sangat senang dan bahagia karena baru pertama kali bisa merasakan bagaimana bermain jauh bersama teman. Suatu ketika teman bapa yang sedang menyiapkan tenda tiba tiba hilang."

"Kenapa pa? Hilang tanpa sebab?"

"Bukan, dia hilang karena waktu di perjalanan dia memegang tongkat yang bertulisan (jangan sentuh tongkat ini)."

"Ohh, pantas saja Nala bisa kerasukan."

"Yah, mungkin di sini baru 2 orang yang selamat."

"Yang pertama siapa pak?"

"Dia adalah anak angkat saya, dan saya sudah menganggap dia anak saya sendiri."

"Tapi pak 3 tahun yang lalu, saya pernah ke sini dan tidak ada apa apa." Kata adit

"Mungkin karena waktu kamu kemari, tepatnya pada bulan purnama."

"Iya mungkin seperti itu."

"Nah setelah bapa semua teman bapa yang menjelajah ke hutan ini semuanya meninggal tinggal bapa saja seorang, dan seorang perempuan teman bapa yang selamat. Kita-pun pulang untuk menikah karena bapa dan istri bapa sudah sepakat akan tinggal di hutan ini jika ingin selamat."

"Jangan jangan yang saya lihat pas malam itu istri bapak?"

"Iya itu istri saya, dia sedang memperhatikan keadaan Nala."

"Iya benar dia berbicara seperti itu, tapi tiba tiba dia menghilang."

"Iya dia sudah meninggal, dan dia menunggu saya. Dia meninggal karena menyelamatkan Nenek nenek yang terjebak di tempat gelap, sayangnya itu hanya tipu daya makhluk halus dan akhirnya istri saya meninggal di sana."

"Lantas menunggu bapak gimana?"

"Dia menunggu saya meninggal, setelah saya meninggal mungkin dia dan saya akan tenang."

"Tapi pak, jika bapa meninggal anak bapa bagaimana?"

"Nanti kamu juga tahu, asal kamu harus ingat jika kalian bertemu dengan orang yang sama kalian jangan acuhkan dia!"

"Pak, bukan nya anak bapa itu anak angkat?"

"Iya dia memang anak angkat saya, dia terjebak teman temannya meninggal karena jebakan penunggu hutan ini. Dan saya kasihan jadi dia saya anggap saja seperti anak saya."

****************

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan di antar pak Samosir sampai  kawasan penduduk tempat di mana dia menyimpan mobil Daniel. Mereka-pun pulang dan berpamitan kepada pak Samosir, pak Samosir dan anak-nya tersenyum sambil mendadah-kan tangannya.

Di perjalanan, mereka menceritakan kejadian-nya masing masing. Mulai dari Vito yang bertemu dengan wanita yang berujung berubah wujud menjadi hantu. Dan Nala yang kian terdiam karena waktu dia pingsan seperti ada orang yang keluar  dari tubuhnya, yaitu sosok yang tidak kasat mata. Dia keluar dari tubuhnya Nala karena berkelahi dengan Pak Samosir, karena pak Samosir menang  jadi makhluk itu mau tidak mau harus keluar dari tubuh Nala, dan Nala-pun selamat berkat bantuan pak Samosir.

Singkat cerita, mereka-pun sudah sampai di rumah-nya masing masing. Dan ke esokan harinya mereka-pun berangkat ke sekolah.

............

Teman teman se-kelasnya khawatir karena mereka sudah 2 hari tidak masuk karena mereka ke Hutan. Dengan cepat teman temannya itu menemui Jesi,Nala,Daniel,dll menyankan keadaannya bagaimana akhirnya perwakilan dari mereka menjawab "aku baik baik aja, makasih kalian sudah peduli terhadap kami."

Bel masuk pun berbunyi......

Datanglah seorang guru dan menanyakan kepada jesi, apakah kalian baik baik saja. Mereka-pun jawab "Alhamdulilah, kita baik baik saja bu." Jam pembelajaran-pun di mulai, setelah usai jam pembelajaran. Bel istirahat berbunyi........

Di kantin mereka jajan bersama teman temannya, dan bersuka ria bercanda terutama Daniel dan Nala yang kelihatan semakin menunjukan perhatiannya, Vito yang melihat itu hanya berdehem...

"Ekhemm, kalian ini tidak sopan terhadap para sahabatmu yang masih lajang."

"Iri aja lu." Kata Daniel

"Udah-lah biarin, s Daniel nampak sayang kepada Nala waktu Nala tiba tiba menghilang dan setelah mendengar harus minta pertolongan dia sesegera mungkin berangkat mencari pertolongan." Kata Aditya.

"Eh bentar dulu deh, waktu dia ngomong sama hantu di sana Vito pernah bilang dia punya orang spesial yang pastinya bukan hantu." Kata Daniel

"What? Orang spesial siapa?" Kata varel

"Gua mau jujur tapi malu-lah lain kali aja kalo waktu-nya udah tepat aku cerita."

"Heh! Gayss maafin aku ya (Aditya) karena ajakan aku Nala harus menderita karena kerasukan setan tomang itu! Aku benar benar tidak tahu akan terjadi seperti ini."

"Yahh, santai aja Dit. Di sisi lain aku senang karena aku tahu keberanian dan ke khawatiran Daniel terhadap-ku."

"Segala sesuatu itu ada hikmah-nya, Nal." Kata Wulan

Setelah itu bel berbunyi menandakan pulang, mereka pulang pukul 10.00 karena kelas 3 akan UN. Mereka pulang bersama dan Aditya mengantar pulang Santi, Santi yang senang karena dia di ajak langsung oleh Adit. Di perjalanan mereka hanya ngobrol singkat. Setelah sampai, ibu-nya Santi sedang sakit dan Aditya-pun segera ke Apotek untuk membelikan obat. Dan setelah sampai ibunya segera meminum obat-nya, dan Santi berkata kepada Aditya.

"Dit, kaya-nya aku besok gak sekolah deh. Ibu-ku sedang sakit dan Ayah-ku sedang ke luar kota ngurusin pekerjaanya.

"Iya, tenang aja. Semoga ibu-mu lekas sembuh."

..............

Setelah itu, Nala dan Daniel sudah sampai rumah-nya. Ibu Nala tersenyum karena putrinya sudah datang, dan Daniel-pun di suruh masuk dan ibu-nya Nala memberikan air minum dan cemilan. Ibu-nya Nala berkata.

"Kalian kan teman, tapi ibu rasa kalian kok lebih-yah?"

"Santai aja Nala, ibu-mu suka bercanda." Kata ayah-nya Nala

" udah udah di minum aja teh nya ya, ibu berterimakasih kepada Nak Daniel. Karena sudah mengantar anak ibu dengan selamat."

"Iya bu Sama sama, sudah kewajiban saya." Kata Daniel

"Eu eum, maksud Daniel bu kewajiban sebagai teman." Kata Nala.

  Dalam hati Nala dia berbicara, aduh bagaimana ini. Ibu kan belum menyetujui kalau aku punya pacar, aku takut kalau ibu tahu hal ini. Apakah aku harus mengakhiri-nya?

Setelah itu, Daniel-pun berpamitan untuk pulang...

Semoga kalian gak bosen ya dengan cerita aku, tetep dukung aku ya. Hehehe🤭😂

Byee:)

Continue Reading

You'll Also Like

998K 91.4K 48
Rendy Nugraha, seorang buronan yang bunuh diri karena tidak ingin di penjara bukannya ke alam baka ia malah terbangun ditubuh seorang pemuda yang ide...
29.6K 4.1K 34
ini tentang Li lianhua dan Xiao Se yang tidak sengaja bertemu di pulau nelayan bagian barat ⛔ bahasanya campur / banyak bahasa kasar nantinya ⛔ dilua...
8.1K 1K 41
Selamat Datang di International Development Network University atau yang biasa dikenal Politeknik IDN, memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin...
70.3K 151 4
-Cerita ini bukan untuk anak dibawah umur. 🔞 Cerita Dewasa ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat , foto, dan kejadian ataup...