ALANSKA

By langitvanilaaa_

3.1M 198K 156K

"Lo harus hamilin gue." Mata Alanska berkedut kaget. "Sinting lo?" "Gue cuma minta buat lo hamilin gue apa sa... More

1. | Skandal
2. | Calon Adik Ipar
3. | The Prince of Alanska Melvenzo
4. | Lips On You
5. | Pacar Lima Langkah
6. | Bertingkah
7. | Celengan Baby
8. | Perkara Bra
9. | Mpffhh... Yang Meresahkan
10. | Membagongkan
11. | Jantung Yang Sama
12. | Jadi kawin ga?
13. | Menjelang Hari Keajaiban
14. | Gue Udah Putus
15. | Pengantin Sableng
16. | Rip 200 Juta
17 | Cemburu?
18. | Nantha Lebih Baik
19 | Perasaan Istimewa
20. | HARTA TAHTA LAURA
{Persekutuan ALANSKA - NANTHA}
21. | Pernyataan Tak Terduga
22. | Dalang Dibalik Cerita
23. | Dendam
24.| KEMALANGAN TOKOH UTAMA
25. Nyesel?
26. | Miliku! Miliku!
28. | Nantha Selangkah Lebih Maju
29. | Sampai Titik Darah Penghabisan
30. | Mantan Meresahkan
CARA BACA KETIKA NOTIF NGGAK MASUK

27. | Setulus Cinta Laura

49.8K 4.8K 7.2K
By langitvanilaaa_

Boba gak ingkar janji kan😋
Tembusin 5k komen, klo udh tembus besok boba up lagiii! KOMEN DITIAP PARAGRAF!!😡

_ALANSKA_

"Setelah kamu tau aku ini Laluna berarti.. Laura udah gagal buat kamu jatuh cinta dong Ska.. " nada Laura terdengar ingin menangis.

"Kata siapa?" Tanya Alanska.

"Kamu sendiri yang bilang gak sudi sama Laura, kamu cuma pengen Laluna. Laluna satu, Laluna selamanya ya kan?" Lirih Laura tak kuasa.

"Kamu percaya?" Tanya Alanska.

Alanska menundukkan kepala. Ia beralih duduk dibangkar Laura dan tengah berhadapan dengan gadis yang sedang bersenderan punggung ke tembok.

"Kamu lebih percaya omongan aku dari pada mata aku? Kamu bilang cinta sama aku ra apa kamu gak ngerti selama ini mata aku memperlakuin kamu sesuai omongan atau bukan?"

Laura tertegun. Alisnya kembali turun tak mencuram.

"Aku ngomong kasar, memperlakuin kamu buruk, ngatain, ngehina, sampe bilang gak sudi bukan berarti aku gak punya alasan buat semua itu sayang. Aku pikir akhirnya kamu bakalan sakit hati dan memilih pergi ninggalin aku sendiri karena itu yang aku mau."

Deg

Mata Laura berkaca-kaca, "Maksud kamu apa?"

"Dihari aku menyebut nama kamu didepan ayah kamu, ibu kita, para saksi, bang Arkan dan penghulu disitu aku benar-benar ngelepasin Laluna sepenuhnya." Ungkap rahasia Alanska terbongkar.

Deg

"Aku masih manusia normal yang gak bakal mungkin terus-terusan ngejar orang yang udah meninggal bahkan jasadnya aja gak pernah aku temuin, bukan karena aku udah gak cinta tapi karena aku udah milikin kamu." Kata Alanska mantap.

"Kamu istri aku."

Membuat secarik air mata disudut Laura bergenang, gadis itu mengulum-ulum bibir dengan grogi sekaligus menahan malu karena selama ini ia salah menilai Alanska.

"Ngejaga kamu adalah tugasku, ngebuat kamu bahagia adalah impianku ra tapi cara aku memperlakuin kamu itu salah, aku tau itu. Setiap kata yang keluar dari mulut aku, semuanya sampah serapah yang aku sesalin selama hidup aku sayang karena udah buat sakit dihati kamu..." Alanska benar-benar melemah tak berdaya ia benar-benar takut kehilangan gadisnya.

"Jangankan 'gak sudi' buat milikin kamu, aku bahkan jauh lebih menjijikan dari pada kata itu karena gak bisa nyikapin kamu dengan baik sayanggg... maafin aku raa.. maafin aku sayang... " Alanska menitihkan air mata. Ia tulus menatap dalam Laura.

"Aku gak pernah ngusir kamu dari rumah, aku minta ke Arkan supaya jagain kamu biar kamu gak ikut terseret soal teror dari Edwin, aku lakuin itu demi ngelindungin kamu. Aku buat kamu benci, tapi kamu malah buat aku jatuh cinta. Kalo kamu tanya kenapa aku selalu bawa-bawa Laluna? Karena ego aku selalu mengutarakan dia dan gengsi aku mendarah daging sampe gak mau nyadarin hati  aku kalo aku udah suka sama kamu."

Tangis Laura pecah. Tak ada yang sia-sia. Perasaannya terbalaskan. Diterima dengan hangat oleh cinta pertama sekaligus orang yang ia kejar selama ini.

"Kamu penuhin hari-hari dingin aku pake segala tingkah kamu, ngebuat ekspresi baru diwajah aku dari marah, kesel, ketawa, bingung sampe takut kehilangan pun aku rasakan sayang.... kamu berhasil buat aku jatuh cinta dengan Laura ataupun Laluna. Kamu berhasil buat aku takut kehilangan dari pada kematian, kamu berhasil sayang,"

"Dan semenjak aku tau, kamu itu Laluna, orang yang aku cari sedari dulu, yang aku agung-agungkan didepan kamu, rasa gak mau kehilangan aku semakin menggila buat terus sehidup semati sama kamu sayang.. maaf... maaf maaf... hiks, kamu boleh hukum aku sesuka kamu, jambak, tampar, pukul, tonjok, gebuk, jahatin juga boleh yang gak boleh itu ninggalin aku hiks,"Alanska menarik Laura kedalam dekapannya yang terasa begitu melayangkan siapa saja yang merasakan kebahagiaan dua insan ini. Laura menangis dalam pelukannya dibarengi Alanska yang mengelus-elus punggung gadisnya. Ia membelai rambut Laura, mengecup pucuk kepalanya sampai terhenti dikening cukup lama hingga akhirnya bibir.

Cup!

Alanska terkejut! Laura memangut bibirnya padahal ia hanya mengecup bibir gadis itu. Alanska tak menyia-nyiakan waktu, ia membalas ciuman dalam Laura sambil menekan tengkuk leher Laura agar memperdalam ciumannya. Dengan sadar, Laura melingkarkan kedua tangannya dileher Alanska.

"Sayang gak boleh gini nanti aku kebablasan.." Khawatir Alanska karena baru menyadari tengah menindih Laura. Ia bangun dari badan kecil gadisnya.

Laura memanyunkan bibir, "Ska, aaaa.. Loly mau-"

"Nanti pas kamu udah sembuh ya kita lakuin itu,"

Laura menggeleng. "Loly panas banget ini, gerah, tolong gantiin pakaian Loly dong mau kan?"

Alanska menelan salivnya. "G-gantiin pakaian? Baju doang kan?"

"Sama celananya lah ya kali baju doang mah masih gaenak ahh" Laura menguji kesabarannya saat ini.

Nafsu Alanska tinggi, Alanska harus khidmat untuk fokus mengganti Laura baju saja. Ingat, menggantikan baju saja, jangan sampe pegang-pengang dulu Ska, jika ada yang terpegang itu berarti Alanska yang modus.

Alanska melihat bra putih Laura, rasanya seperti panas, ia menelan ludah sendiri sementara kepemilikannya dibawah sana sudah tegang bagai tersengat listrik.

"Kamu kenapa natap Loly gitu?!"

"Ah eh nggak sayang, ini aku lagi gantiin, bentar ya.." Alanska menghembuskan nafas dibarengi bismillah. "Bismillah.. eh apa aku perlu aku baca yasin dulu?"

"Kamu mau ngeyasinin Loly?! Dikira udah mati apa?!"

"Bukan gitu sayang, aku mau baca yasin buat aku sendiri biar setan-setan gantengnya pada kabur.. huft.. oke gausah, kamu duduk cantik aja biar aku yang ganti semua."

Laura merinding mendengar kata Alanska padahal ia yang meminta.

"Nafsuan!" Cibir Laura

Alanska mencebikan bibir, ia menghentikan aksi saat akan melepaskan pengait bra Laura kala masih merasakan panas dalam dirinya. Ia melihat pada Laura yang tersenyum miring disaat tenggorokan Alanska dilanda kekeringan muris kemarau.

"Ska mau nenen?"

JEGER!

Tumbang sudah Alanska dibuat gila oleh Laura. "L-loly punya?"

"Gak mau ah, Ska gengsian, bilang mau aja susah, Loly kasih aja ya ke Nantha?"

Mata Alanska meruncing kesal. Laura menatap heran, "Tapi kok dia gak kesini lagi ya dahal susunya gratis rasa alami dari Loly masa dia gak ma-"

"NANTHA GAK BISA KESINI SAYANG! Kakinya udah aku geprek, tulangnya aku bikin sop buntut, dagingnya aku olah sama boraks hehe mayan kan tukang bakso sekarang pake daging manusia gratis"

"Lagian semuanya punya Ska, gak boleh bagi-bagi! Ska punya Loly! Denger?"

Laura tertawa kecil, membuncratkan warna merah muda dipipi gembulnya.

Alanska menaiki bangkar Laura lagi-lagi, "Karena dari tadi kamu udah goda aku sekarang gantian aku yang minta itu... sayang"

Laura dalam ancaman saat ini!

Mata Alanska memincing, kedua alisnya naik-turun. "Nolak suami dosa lho sayang...."

Laura mengangguk, mengiyakan. Ia menggoda Alanska lagi. "Mau berapa ronde yang?"

Alanska tersenyum sumriah, "Eh ditawarin?! Kalo aku sih maunya full time 24 yangg, bisa?"

Laura mengangguk cepat membuat Alanska kegirangan ditempat. Lelaki itu bersiap menernang Laura meski tadi hanya bercanda, ia ingin memangut bibir Laura terlebih dahulu setelah itu slepet, sleber, slebew, sikat mamang.

Alanska sudah ada dihadapan wajahnya, ia mengunci badan mungil Laura dengan tersenyum smirk. Siapapun tolong Laura yang sedari tadi menjahilinya.

"Sama kambing ya aku halangan."

BLEDAG

"Ska gapapa?" Laura kaget Alanska terjungkal kebelakang.

"Gapapa sayang cuma ketiban koper dari atas lemari doang mah berasa ketiban angin hehe gak pusing kok tapi bikin mau pecah hehe bentar sayang mau pingsan akkkhh.."

Alanska tepar.

*****

KETIBAAAN Laura disambut hangat oleh Mama Hira, Papa Lucenos dan Bunda Aela dirumah Laura yang dulu. Permintaaan Hira dan Lucenos untuk sementara putrinya agar tinggal serumah dengan mereka sampai keadaan sudah aman. Jangan tanyakan apakah Alanska diam saja? Tentu tidak. Lelaki itu ikut ambil andil menjaga Laura agar kematian tak menghampiri gadisnya untuk kesekian kali bahkan jika bisa, ia ingin menyerahkan nyawanya demi Laira agar memiki dua nyawa. Jika yang satu habis masa tenggat maka yang satunya lagi masih tersisa.

Hanya Arkan yang tak nampak diruang keluarga dirumahnya. Mama Hira mengelus rambut putrinya sambil berkata, "Loly kok gak pernah ngidam ya?"

"Loly bilang aja mau minta diturutin apa atau apa? Biasanya kandungan seusia kamu ini lagi rawan-rawannya ngidam loh dayang masa kamu ngga?" Bunda Aela menyahuti.

"Nah iya tuh, ngidam gih, mau mangga atau duren atau apa? Bilang aja ke kota ya sayang," Kata mama Hira membiat bunda Aela menggeleng tak setuju.

"Gausah gitu mah, biarin si Alanska aja yang menuhin permintaan Loly, kita liat si Alanska tuh mampu gak jadi suami siagapa huh!"

"Bener bun, eh tapi Loly gak pernah mual-mual ya sayang? Apa kandungnya bermasalah? Dedek bayinya aman kan?" Mamah Hira getir.

Laura bingung harus menanggapi apa begitupun Alanska. Keduanya terlanjur bohong hingga untuk mengungkapkan kejujuran pasti akan menyebabkan kesakit hatian yang mendalam karena cucu yang mereka nanti-nanti adalah cucu palsu.

"A-anu-"

"Aman kok mah," Lantang Alanska mantap. Laura melirik kehadapannya. "Bokong lu aman?!"

"Alhamdulillah, sekarang Loly bilang aja mau ngidam apa? Ska mau kan menuhin permintaan Loly hm? Tanya bunda Aela pada anaknya.

Alanska mengangguk cepat. "Pasti."

Laura memberi kodean alis pada Alanska meminta pertolongan. Lelaki itu nampaknya pasrah, baiklah Laura mengokuti permainan. "Loly sebenernya pengen ngidam anu mah ck shh.. adu gimana ya ngomongnya emm anu.. anu"

"Anu banyak sayang.. apaan hm?" Kelo mama Hira.

Ia menoleh pada Alanska yang menatapnya penasara. "Tapi Ska jangan marah ya?"

Alanska menggeleng. "Gak akan sayang."

"Bener?"

"Bener."

"Yakin nih?"

"Yakin."

"Janji?"

"Janji sayangggg. Apa emangnya?" Alanska menyelidik.

Semua orang menunggu, Laura menghela nafas sentang seusai Alanska berjanji. "Tapi harus ditepatin loh ya Ska, kalo ngga ntar mau anaknya ileran?".

Bunda Aela serta mama Hira bergidik ngeri, "ih atuh jangan dong sayang, bilang aja bilang emang Loly mau ngidam apa hm?"

"Loly mau Ska makan kembang kuburan."

"APAAAA?!" Kaget ketiganya serempak. Terlebih saat Alanska meminum air itu hingga tersedak, keluar cairan hijau dari hidung yang terasa asik mengenai bibirnya.

"Ska gak mau?" Sendu Laura, "Nanti anak Ska ileran hayoloh hayoloh"

_ALANSKA_

FOLLOW INSTAGRAM: @wattpadbobaaa

Kuranggg gaa nakk?

MAU DIUPDATE LAGI KAPAN????

Kapal SKALOLY sampe punya debay atau kapal NANTHALAU?🙄

Tembusin 5k komen, baru boba up lagiii, boba anti php club! <3

800 "SKALOLY❤"

800 "DEBAY SKALOLY❤"

500 "Semangatttt bobaaa❤"

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.7M 77.8K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
481K 52.8K 23
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 56.5K 25
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...