Love possesive (END)

By Alchanship

208K 15.2K 193

Pavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu a... More

Aroma
Alasan yang aneh
Heat?
Bau ini?....
Kecurigaan Pavel
Kau! Omega。。。?
Kode merah!
I can't take it anymore!
Malam yang panjang...
After the night
Ini bukan hanya sesaat!!!
Lagi....?
Ide gila Tin Methanan
Singto
Hide and Seek
Bereaksi...... Huh?
I don't have an Apha
Cast storyyyy.....
Malam panas (bagian 2)
Panic
He is sick?
Mommy New
Hukuman para Alpha
Be my Omega Phi...
Lonely...
kemana saja kau?!
Joong??
What is this smel?
Hurry!!!!
I am here for you
5 years ago
Khai and Pavel
Treatment
Live together
Don't like this room
Mingkwan & Archen
Rindu??
Hard...
I don't Care Anymore
Pagi yang heboh
kunjungan
Dome and Quens
Rut
My Alpha
Be One
Kabar
Who is Preem
Panggilan
Penculik Khai dan Keputusannya
Queen Arthit
Cemburu
Kisah Wang Yifan
Part 2
Diculik
Surat
Kenyataannya...
Bergerak
Dome dan Kisah Ming
Pergerakan
Ben dan kenyataannya
Akhir Yifan
Setelai Badai
Kehebohan para Omega
Another story 'Yin Anan Wong'

The Problems

2.4K 155 5
By Alchanship

Terimakasih....

Karena sudah mau sabar menunggu.

Maaf, karena keterlambatannya

Silahkan nikmati ceritanya ya...(≧∇≦)

Salam sehat semua

\(^o^)/











Beberapa jam sebelumnya..

Ontario, Brazil

Di sebuah area makam, beberapa pria berbaju hitam terlihat khawatir. Berdiri mengitari sebuah kuburan tua yang sudah tak berantakan.

Raut wajah mereka panik.

Apalagi, tetkala sebuah Merchedes hitam berhenti tepat dihadapan orang-orang itu.

" Ma... Maafkan kami, Tuan Besar... Ka... Kami...".

Brakkkk

Tubuh menunduk itu tersungkur. Senapan laras panjang yang menghantamnya patah menjadi dua. Darah menetes dari kepala. Namun, ia hanya bisa diam.

" Sarawat...".

" Aku sudah tidak tahan, Phi". Potong sang adik. Tetkala Tay berusaha melerai.

" Mereka sangat bodoh. Sekarang....lihat akibatnya..".

Pria itu menunjuk makam di sebelah nya.

Tak beraturan.

Peti mati terbuka, serta isi nya yang kosong.

" Ma... Maafkan kecerobohan kami, Tuan Besar...".

" DIAM!!".

Semua semakin menunduk. Tubuh para pengawal itu mulai menggigil tetkala merasakan Preromne kemarahan Tuannya.

" Tuan Besar...".

Semuah suara terdengar. Meteka menoleh.

Sesosok pria berkulit hitam mendekat. Menunduk dalam.

Di belakangnya, beberapa anak buah terlihat tengah menyeret seorang yang sudah babak belur.

" Jadi...".

" Maaf, Tuan Besar. Kami baru saja menangkap salah satu pelaku yang telah menggali makam ini".

Tay melihat sosok itu. Namun, sang pelaku jistru tersenyum. Seolah menantang.

" Kalian tidak akan bisa menggagalkan rencana kami....hahahaha...uhuk...uhuk...".

Ia tertawa. Sedikit batuk darah.

" Semua rencana sudah dimulai. Impian Tuan Yifan akan segera terwujud".

Bug

Sebuah pukulan ia terima.

" Tuan Archen akan membalas semua dendamnya....".

Bug

" Uhuk...uhuk....hahahaha...".

Walau terluka parah. Pelaku masih saja tertawa.

"... Karena... Kami tau... Kelemahan... Pav...".

Dor

Dor

Dor

" SARAWAT...!!!".

Sudah terlambat. Alpha Dominant itu baru saja menembak otaknya.

Tay hanya bisa menggeleng kecil. Sejak dulu, adiknya memang sangat sulit dikedalikan.

".. Bisakah kau sedikit bersabar?".

" Tidak Phi".

Pria tersebut kembali memasukan senapannya.

" Wajahnya menyebalkan".

".. Ya sudahlah! Lagi pula aku juga sangat yakin dia akan tetap diam".

Tay beralih. Menatap makam yang sudah tak beraturan.

Sebelumnya, ia menyuruh beberapa pengawal untuk membakar mayat sang pelaku.

" kenapa Yifan membongkar makam ini. Apa tujuannya? ".

Tay masih terdiam. Berfikir sejenak.

" Dia ingin memperingatkan kita?".
Ucapnua. Setengah bertanya.

" Huh? Maksud Phi?".

" yaa....Dia tau sejak dulu kalau makam jni palsu. Kejadian ini membuatku semakin yakin, dialah yang mencuri jasad 'Archen' lima tahun lalu".

" Untuk apa Phi?".

Sarawat masih tidak mengerti.

" Aku tidak tau". Dominant itu terus berfikir.

" Ambisi Yifan adalah segala hal yang dimiliki Pavel. Jika itu aku, aku pasti akan merebutnya satu-per satu".

" Sementara ambisi Mingkwan adalah memghabisi Pavel, sebab ia mengira Phoom lah yang membunuh adiknya, Archen".

Sahut Sang adik. Tay mengangguk.

" Mungkinkah ada hal lain?".

" Yeah... Aku juga berfikir begitu. Tapi apa...?".

Saat itulah, kata terakhir yang keluar dari bibir sang pelaku menyadarkan Tay.

Kedua matanya membulat.

" Mungkinkah Dome?".

" Huh?".

" Yifan pasti ingin menggunakan Dome untuk mengendalikan Pavel".

" Dan dia harus memancing anakku keluar, agar bisa menangkap , itu".

" Dan salah satu cara memancing Phoom keluar adalah....".

" Menggunakan jasad Archen yang Phoom kira adalah Ming?".

" Tapi ini sudah lima tahun, Phi. Tubuh manusia punya batas pelapukan".

" Tidak jika Ming mengawetkannya".

Sarawat terdiam.

" Sial!!".

Ia segera meraih telfon. Menghubungi seseorang.

***

Di Bangkok, Thailand

Beberapa sedan memasuki halaman sebuah Mansion mewah. Para penjaga yang memang sudah tau siapa itu, langsung menunduk. Sebelum kembali ke posisi masing-masing.

Tul, Gulf, Dan Tine.

Sudah bertahun-tahun mereka tidak mengunjungi tempat ini. Sebab beberapa alasan.

" Selamat Datang, Yang Mulia".

Sesosok Pria setengah abad muncul. Dari seragam, dan lambang di pundaknya terlihat.

Ia adalah mantan penasihat kerajaan.

" Yang Mulia Sun sudah menunggu Anda".

Ketiganya mengangguk. Mengikuti.

Melewati lorong. Berakhir di sebuah kebun sayur di halaman belakang.

" DADDY...".

Sun.

Yang sejak tadi tengah sibuk menyirami tanaman sayurnya menoleh. Tersenyum lebar saat mepihat ketiga anaknya.



Menyambut mereka dalam pelukan.

" Apa situasinya seburuk itu, sampai kalian ada di sini?".

Ekpresinya berubah. Sun tau, Tiga Omega itu tidak akan mau memasuki halaman Mansionnya jika bukan sebab suatu masalah yang cukup serius.

" Yifan ada di sini. Di bangkok".

Sudah ku duga ini tentang anak itu

" Yeah... Daddy tau".

" DADDY TAU?".

Pria 70 tahun itu mengangguk. Mengajak ketiga anaknya duduk.

" Dia kesini semalam".

" A... APA???".

" BA...BAGAIMANA?".

" APA YANG DILAKUKAN PARA PENJAGA??".

" Tenanglah... Dia tidak menyakiti Daddy".

" Yapi Dad...". Semua menatap khawatir.

" Dia itu Psyco. Orang gila". Lanjut Tine.

Sun menghela nafas kecil.

" lalu... Apa dia membahayakan Phoom lagi?"

Ketiganya mengangguk serempak.

" Dan Omeganya?".

" Daddy juga tau tentang Dome?". Tanya Gulf.

Karena, mereka belum menceritakan tentang pemuda manis itu sebelumnya.

" Yifan yang mengatakannya padaku".

Sun betusaha mengingat kejadian semalam.

Flashback

Malam sudah datang. Beberapa penjaga mulai bergiliran dengan tugasnya.

Namun, ada satu sosok yang sejak tadi junyusup. mengendap-endap. Memasuki sebuah ruangan  tanpa di ketahui keamanan.

' hallo Dad... Lama tidak bertemu".

Brak

' Yi... Yifan?'

Sun terlalu terkejut melihat siapa itu. Hingga buku yang tengah ia baca terjatuh.

Yifan tersenyum semakin lebar.

' ba..bagaimana... Aku... Aku tidak mencium aroma kedatanganmu?".

Bukannya menjawab, sang anak justru mendekati sofa. Duduk sembarangan di sana.

'bukankah seharusnya seorang Ayah senang sebab kedatangan anaknya. Tapi kau...cih..!!'.

Sun hanya bisa diam. Ia bukannya tidak menyukai Yifan. Ia tau, Pria itu hanya sedikit berbeda.

Tapi...

Perbedaan yang mengerikan.

' Aku hanya ingin mengatakan ini sekali".

Yifan kembali berdiri setelah meletakan sebuah foto di atas meja.

' Aku akan mengambil semua hal yang seharusnya milikku. Apapun caranya akan ku lakukan'.

Ucapny, sebelum melenggang pergi.

Sun mendekati meja. Meraih lembaran itu.

Kedua matanya membulat.

' Masalah...'

Flash back end

***

Di Kantor Ruangroj Corp.

Mew dan beberapa karyawannya, tengah memeriksa tumpukan berkas.

Tiba-tiba saja kantornya berubah sibuk. Banyak masalah yang datang secara mendadak.

" APA KAU BILANG???".

Mew yang tengah memeriksa laporan bersama sekertaris dan stafnya, menoleh.

Max terlihat frustasi. Smarthphone masih bertengger di telinganya.

" Ok... Ok... Kalian terus selidiki semuanya. Aku akan mengatur penjagaan di sini".

Tut... Tut... Tut....

Sambungan terputus. Mew menyuruh anak buahnya keluar, sebelum bertanya.

" Ada apa Phi?".

" Makam 'Mingkwan' dibongkar".

" HUH?? KAU SERIUS??".

Sang kakak mengangguk.

" Tay dan Sarawat baru saja dari Ontario, dan sekarang mereka sedang menuju Paris. Karena panggilan darurat dari beberapa kantor cabang".

" Masalah?".

" Yeah... Sepertinya Yifan berusaha memecah belah konsentrasi kita".

" Tapi apa yang ia tuju?... Itu hanya makam...".

" Bahkan itu makam palsu yang kau buat untuk menipu Phoom saat Jasad Archen menghilang".

" Tay bilang, kemungkinan besar ia ingin memancing Pavel keluar, agar bisa menangkap Dome".

" Dome? Omega itu?".

Max mengangguk. Duduk. Menautkan kedua tangan di bawah dagu.

Berfikir keras.

" Dome adalah Omega Pavel. Ia tau, kelemahan seorang Alpha adalah Omeganya sendiri".

" Dan lagi... Ada dugaan kalau Mingkwan selama ini mengawetkan jasad saudaranya sendiri".

" Seperti yang sidah kau duga?".

Max mengangguk.

" Sial!!".

Mew meremas rambutnya frustasi. Segera mengambil smartphone.

" Tin... Pergilah ke Umbrella. Hack semua jaringan komunikasi di seluruh Bangkok. SEKARANG!!!".

perintahnya. Setengah berteriak.

" Phoom tidak boleh sampai tau tentang ini".

Max mengangguk. Duduk di depan Mew yang baru saja mematikan panggilannya.

Drap... Drap... Drap...

Suara langkah tiba-tiba terdengar.

Brakkk

Keduanya terkejut.

" Sayang...".

" Babby...".

Dua Alpha tersebut menatap bingung pada Omeganya yang ngos-ngos an.

'mereka pasti berlari'.

Tul menaruh selembar foto di depan Alpha Dominant disana.

" I... Ini?".

" Yifan mendatangi Daddy semalam".

" APA??".

" BA...BAGAIMANA??".

" Dia mengatakan kalau Ia akan mengambil kembali semua hal miliknya".

Max mengepalkan tinjunya.
Mew sudah hampi meledak.

" Sial!!! Akan ku porak-porandakan seluruh bangkok jika hal itu harus di lakukan".

" Akan ku tangkap ekor Bajingan Psyco ".

Meteka menahan marah. Menatap lamat foto di atas meja

" Aku tidak tau Yifan akan menargetkan mereka".

" Jika Omega Phoom sampai tau.....".

Tok tok tok

Kelimanya menoleh. Sesosok Pria muncul. Ia menunduk dalam.

Tiba-tiba berlutut di lantai. Menunduk.

" Ku mohon, Tolong bebaskan Tuan Mingkwan dari Tangan Yifan".

Ucapnya. Penuh permohonan.

Ia tidak tau, kalimat itu membuat lima sosok disana mematung.

' Ba... Bagaimana dia...'.

' Mi... Mingkwan....'

' Siapa dia?'

' Kenapa... Tiba-tiba....'

' Bukankah Dia...'

Continue Reading

You'll Also Like

694K 36.5K 27
tentang Ryan Si siswa SMA biasa yang dibuat heran oleh tingkah guru baru disekolahnya, bagaimana tidak mereka baru saling kenal beberapa jam tapi gur...
392K 45.2K 38
Bercerita tentang kehidupan Aris dengan jenis kelamin keduanya omega, dia baru saja menikah tapi kehidupan pernikahannya tidak seindah bayangan Aris.
186K 20.4K 20
Tidak pernah terbayang bagi seorang Syan akan di nikahin oleh raja Luke, keluarga Syan notabene cukup jauh dari garis bangsawan yang dekat dengan ke...
399K 32.1K 49
Peringkat 1 [05/12/21] #bl Peringkat 1 [01/12/21] #midoriya Peringkat 1 [01/12/21] #bakugou Peringkat 1 [01/12/21] #bakudeku Peringkat 1 [07/01/2...