TADIKA ENHYPEN S2 : NEW DAY |...

LoganFrost13 által

39.8K 8.1K 5.7K

Rindu dengan 7 anak itik warbyazah di luar nalar, namun menggemaskan ini? Bagaimana kisah 7 anak Tadika Enhyp... Több

#0
Perkenalan Pentolan B1
Re:chapter #1
Re:chapter #2
Re:chapter #3
Re:chapter #4
Re:chapter #5
1. Asal Mula Kanjeng Jungwon
Haunted House (Edisi 17+)
Haunted House 2 (Edisi 17+)
Haunted House (Edisi 17+)
halo holaaaa
Tarawih Pertama (Edisi Ramadhan)

2. Cita-Cita Kami! pt. 1

742 159 94
LoganFrost13 által

꧁✰TADIKA ENHYPEN S2✰꧂

│◘│
│◘│
│◘│

│◘│
│◘│
│◘│

Hari ini kelas B-1 Tadika Enhypen begitu tenang dan damai. Anak-anak mendengarkan dengan seksama penjelasan tugas mereka hari ini.

Menurut penjelasan Yuju, hari ini materi mereka adalah menggambar apa yang mereka cita-citakan nantinya lalu menceritakan kenapa mereka memilih itu.

Mereka menggambar dengan serius dan entah kenapa Yuju begitu bangga karena hari ini, ia tidak perlu membuka buku cerita horor urban legend miliknya. Ya, buku itu memang selalu ia bawa dan akan digunakan ketika ia sudah pening mengatur kelasnya untuk tetap tenang.

Kenapa harus buku horor urban legend? Sebab bocah-bocah warbyazah ini lebih suka dibacakan hal-hal berbau mistis daripada dongeng anak-anak pada umumnya.

Ya iya lhah orang pentolan calon dukun di kelasnya saja ada, siapa lagi kalau bukan Jake.

   "Hayuk siapa yang sudah selesai angkat tangan!" Yuju bertepuk tangan bangga melihat sekitar 10 orang anak sudah selesai.

   "Woaahh cepetnya!! Ayo sini maju, coba ceritain kalian mau jadi apa waktu besar nanti!"

KRIK KRIK

KRIK KRIK

Tidak ada yang angkat tangan dan semuanya kembali sibuk menggambar. Yuju melongo melihatnya. Lhah 10 bocah yang angkat tangan tadi mana?!

   "Eh nggak papa ayo sini maju ceritain... Kan di sini ada ssaem, kalian nggak perlu malu," ucap Yuju.

Semuanya tetap sibuk, tak ada yang menghiraukan Yuju. Wali kelas B-1 itu pun memutar mata seraya mendengus lalu menoleh ke arah Heeseung yang tidak sengaja menatap dirinya juga. Senyum jahilnya pun mengembang.

   "Nah ayo Heeseung aja yang maju!" seru Yuju disusul banyak sekali helaan napas lega terdengar.

   "LHO KOK HEESEUNG?!" tanya Heeseung panik.

   "Heeseungie kan ketua kelas, harus jadi contoh buat temen-temennya. Ayo sini nggak papa ssaem bantu," jawab Yuju.

   "AAAAAAAAA SIAPA YANG NYURUH HEESEUNG JADI KETUA KELAS LAGIIIIII!! 😭😭😭"

Heeseung dengan malu-malu jalan ke depan kelas. Ia memberikan kertasnya kepada Yuju. Sang guru melihat hasil gambaran anak didiknya itu dengan senyuman bangga. Ia menempelkan kertas Heeseung di papan tulis.

   "Woaahhh Heeseung mau jadi petugas kebun binatang ya?" celetuk Beomgyu.

Taehyun sontak bertanya, "Hah? Kok bisa di kebun binatang?"

   "Lhah itu kok ada ularnya," ucap Beomgyu seraya mengendikkan bahu. Taehyun pun mencubit perut temannya.

   "OH OH OH WONIE TAU! Heeseung hyung mau jadi penakluk ular ya? Kalau gitu, hyung harus punya seruling biar ularnya nurut sama hyung!" tebak Jungwon dengan mata berbinar-binar.

Sunghoon pun memukulnya. "Ih bukan! Mana ada ular punya kaki!" sahutnya.

   "Eh tapi Jungwon bisa jadi bener lhooo! Hyungie mau jadi penakluk Sungai Amazon ya?! Kata saudara aku, hewan di Sungai Amazon itu bentuknya aneh-aneh terus itu gambar ularnya hyung punya kaki dan aneh, JADI BENER KAN HYUNG MAU PENAKLUK SUNGAI AMAZON?!" tebak Jay, tak lupa dengan nada ngegas ciri khasnya.

   "WOOOOOOWWWW!!!"

Heeseung dan Yuju secara bersamaan menepuk dahi mereka lelah. INI KOK BISA PADA MIKIR MIKROFON JADI ULAR?!

   "Ih gitu aja nggak tau... Hyungie mau jadi penyanyi kaannn??" celetuk Taehyun.

Mata Heeseung langsung berbinar-binar. "BETUUULLL!!! Oke karena Taehyun udah jawab, nanti istirahat bakal hyung kasih permen relaksa!" serunya.

Taehyun memutar mata malas, tidak minat. Beomgyu, Jungwon, dan Jay pun protes.

   "KITA JUGA UDAH JAWAB!" seru Beomgyu, Jungwon, dan Jay.

   "Yuju-ssaem denger ada yang ngomong, nggak?" tanya Heeseung dengan raut polos.

'Ih dasar pawang ular!' batin ketiga temannya tadi.

   "Nah karena udah pada tau kalau Heeseung mau jadi penyanyi, sekarang Heeseung cerita deh kenapa besar nanti mau jadi penyanyi," ucap Yuju.

   "Aku pernah lihat di acara nikahnya saudaraku ada orang yang nyanyi-nyanyi. Suaranya baaaaagus banget! Terus waktu itu Heeseung jadi pingin ikutan nyanyi. Kata Eomeoni, Heeseung punya suara yang bagus, jadi aku mau bikin Eomeoni bangga!" ceritanya.

Yuju merasakan hawa-hawa tidak enak untuk adegan selanjutnya.

   "Lalu?"

   "Lalu Heeseung pergi ke tempat penyanyinya terus bilang kalau aku mau ikutan nyanyi. Penyanyinya baik juga! Heeseung dibolehin naik ke atas panggung terus orang-orang tepuk tangan! Akhirnya mikrofonnya dikasih ke Heeseung dan aku nyanyi!"

   "Awalnya semuanya diam gitu, ssaem... Tapi setelah itu semuanya tertawa sama tepuk tangan! Mereka kasih Heeseung jempol banyak-banyak! Tapi...," lanjut Heeseung.

   "T-tapi kenapa?" tanya Yuju dengan senyum kaku. Untungnya anak-anak lainnya tidak ada yang menyela ceritanya Heeseung.

   "Tapi habis selesai nyanyi, Eomeoni jadi serem kayak Buna Jungwon!" jawab Heeseung.

   "KOK JADI BUNA WONIE!" celetuk Jungwon.

   "Katanya Eomeoni, lain kali Heeseung nggak boleh nyanyi di acara nikahan lagi. Tapi kata Minho hyung sama Abeoji nggak papa kok terus Heeseung nggak jadi sedih deh! Nahhh Seungie mau jadi penyanyi besok-besok!!" Heeseung tersenyum bangga setelah selesai bercerita.

   "Hyungie kenapa dimalahin Eomeoni? Kan jadi penyanyi itu bagus!" tanya Sunoo heran.

Lebih tepatnya... "Emang Heeseung nyanyi apa kok sampai dimarahin?" tanya Yuju.

Heeseung langsung mengambil botol minumnya dan mulai bernyanyi.

   "BUDREK! DAN SAKIT KEPALA TUNG BUDREK TANG TUNG DATANG KAPAN SAJA~"

│◘│
│◘│
│◘│

   "Selanjutnya Jay!"

Jay berdiri dan dengan bangganya maju ke depan. Ia memberikan hasil gambarannya kepada Yuju. Jay menunggu komentar dari Yuju sembari tersenyum tak sabar menanti pujian dari gurunya tersebut.

   "Eumm Jay?" panggil Yuju.

   "Iya, ssaem?"

   "Kenapa orangnya cuma duduk aja?"

Yuju menempelkan gambaran Jay di papan tulis. Jay pun menunjuk gambarnya dengan senyuman yang masih merekah di bibirnya.

   "Memang gambarnya cuma orang lagi duduk kok, ssaem!" jawab Jay bangga.

   "Oooo Jay hyung mau jadi pengangguran ya?" celetuk Jeongwoo.

Sontak Jay langsung menatap tajam temannya yang baru saja menyeletuk. Jeongwoo yang dipelototi oleh Jay langsung bersembunyi di bawah meja, takut dilempar granat dia.

   "BUKAN! Masa iya Jay yang ganteng kayak gini jadi pengangguran! Nggak mungkin dong," balas Jay nyolot.

   "Oke Jay cerita aja yuk cita-citanya apa itu," ucap Yuju. Langsung ia suruh cerita saja daripada nanti malah perang sekelas.

   "Appa pernah cerita kalau ada orang kerja itu cuma duduk sambil nunggu." Jay mulai bercerita.

   "Nunggu apa, hyung?" tanya Niki.

   "Nunggu uang dong!" jawab Jay.

   "Ooooo kamu mau jadi pengemis ya?" tanya Jake.

   "IH MASA JAY JADI PENGEMIS SIH!" ujar Jay seraya menghentakkan kakinya kesal. Masa orang tampan sepertinya jadi pengemis!

   "Ehh Jay tenang ya, Nak... Ssstt nggak boleh marah... Ayo Jay lanjut cerita aja. Temen-temen lainnya tunggu Jay selesai cerita dulu baru boleh tanya ya, sayang...," ucap Yuju menenangkan. Hampir saja ada perang. Jay ini memang muridnya yang punya kesabaran paling tipis, setipis tisu.

   "Jay itu mau jadi pedagang saham tau! Kata Appa, pedagang saham itu cuma main handphone terus udah deh nunggu uang datang!" jelas Jay.

JRENG

'BOCAH TK MANA UDAH DIAJARIN SAHAM-SAHAM ANJ?!' tanya inner Yuju.

Manusia-manusia yang ada di kelas B-1 hanya melongo mendengar penjelasan Jay.

   "Saham itu apa?" tanya Sunghoon.

Jay hanya tertawa kecil sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

   "Hehehe... Aku juga nggak tau."

│◘│
│◘│
│◘│

   "Selanjutnya-"

   "JUNGWOOOOOOONNNNN!!"

Yuju tersenyum lalu mempersilahkan Jungwon maju. Anak bungsu Keluarga Yang itu memberikan kertasnya kepada gurunya. Senyum Yuju langsung luntur melihat gambaran Jungwon.

Sudah ia duga, anak ini memang luar biasa hebat imajinasinya.

Yuju menempelkan gambar Jungwon ke papan tulis, kemudian semuanya bingung melihat gambar Jungwon.

   "Haaahhh?? Itu Wonie mau jadi apa?" tanya Nicholas.

   "Jungwon juga mau jadi orang yang jualan boneka kayak cita-citaku?" tanya Hueningkai.

Jungwon menggeleng serta dengan senyuman lima jarinya, anak dengan nama lengkap Yang Jungwon itu menjawab pertanyaan Nicholas.

   "Aku mau jadi pawang T-Rex! MUAHAHAHAHAHA!!! AYO KITA JAGA KLAN T-REX!"

T.B.C

Heyyow semuanya~ Tadika Enhypen S2 up lagi nih!

Sungguh cita-cita yang luar biasa dari anak-anak menggemaskan ini 🤩

Kalian dulu waktu kecil suka jawab apa tuh kalau ditanyain cita-cita? Ayo rep!!

Bebi : "Polwan."
Dydy : "Dokter."

Olvasás folytatása

You'll Also Like

55.1K 6.2K 53
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
677K 42.4K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
48.2K 4.7K 63
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
176K 15.2K 83
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...