Impian Athira

By arruntala

328K 27.8K 1.5K

Athira Annisa Dalbert, seorang gadis yang dipaksa Kakaknya menjadi mualaf. Panggil saja Athira, dia adalah so... More

โ€ขโ€ขโ€ข โ„™โ„๐•†๐•ƒ๐•†๐”พ โ€ขโ€ขโ€ข
Bab 02
Bab 03
Bab 04
Bab 05
Bab 06
Bab 07
Bab 08
Bab 09
โ€ขโ€ขโ€ข Bab 10 โ€ขโ€ขโ€ข
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
โ€ขโ€ขโ€ข Bab 20 โ€ขโ€ขโ€ข
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
โ€ขโ€ขโ€ข Bab 30 โ€ขโ€ขโ€ข
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
โ€ขโ€ขโ€ขAkhirโ€ขโ€ขโ€ข
Exstra Part
Impian Athira ada Squel?
New Story [unpublish]
โš ๏ธURGENโš ๏ธ
URGEN PART II

Bab 01

16.2K 1.2K 124
By arruntala

Haii!!
Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Absen sini dari mana aja!

Happy Reading!!

°°°

"Pesona mu sungguh berbeda, membuat jiwaku lagi dan lagi terkesima"

Athira Annisa

••••

Matahari bersinar dengan sangat teriknya. Pagi ini, SMA Jaya Pelita akan mengadakan upacara bendera. Para siswa pun lambat laun berkumpul dan berbaris rapi, tanpa diberi aba-aba. Begitulah SMA Jaya Pelita, mereka terkenal sangat disiplin, bertanggung jawab, dan mudah diatur. Membuat nama sekolah ini melambung tinggi.

Tapi, di mana pun sekolah itu, pasti ada saja biang onar, kira-kira tiga sampai lima orang. Salah satunya gadis yang memiliki rambut hitam bergelombang ini. Dia Athira, gadis yang sudah kebal akan hukuman, dan omelan dari guru.

"Satu,"
"Dua,"
"Tiga,"

"Athira! Itu kamu push up atau senam lantai?" tanya Pak Dion, mengundang gelak tawa siswa yang terkena hukuman juga.

"Ish, yang penting saya sudah berusaha Pak! Bapak gak menghargai saya banget deh," sahut Athira tak mau kalah. Pak Dion, selaku guru BK hanya bisa diam, kalau tidak ada yang mengalah, sampai lebaran monyet pun tak akan selesai.

"Lain kali jangan diulangi lagi! Siswa lain upacara kalian malah santai-santai di rooftop, siswa macam apa kalian ini." Semua menundukkan kepala.

"Terlebih kamu Athira, kamu itu anak orang penting di sekolah kalau kamu lupa. Sosok Ayahmu itu, orang yang disiplin, apalagi Kakakmu. Harusnya kamu contoh mereka,"

Athira yang menunduk hanya meniru gaya bicara Pak Dion, tanpa bersuara. Dia muak, selalu dibandingkan dengan kedua kakaknya itu.

"Sudah, kalian boleh bubar,"

"Dari tadi kek," desis Athira pergi meninggalkan mereka.

"Kurang ajar!"

•••

"Dapet hukuman lagi lo?"

"Yaa," jawab Athira santai, sembari menyesap jus jeruknya. Itu kabar yang sudah biasa.

"Makanya, taat aturan!"

"Iya Bang, Iyaa. Gak capek lo bilang itu mulu. Gue aja yang denger pegel,"

"Yah, itu biar lo inget, kan lo iya, iya aja. Besok diulang lagi. Gue lapor Papi baru tau rasa loh," ancam Erga, menghela nafas kasar.

"Buset, pengadu lo Bang,"

"Ck, bandel sih lo,"

"Bang Irgi mana?" tanya Athira mencari topik lain, agar tidak diomeli lebih dalam.

"Lagi pesen makanan,"

"Nah itu orangnya, panjang umur," gumam Athira, matanya berbinar karena melihat tiga mangkok bakso panas di nampan itu.

"Ayoo, kalian ngegosipin gue yaa,"

"Dih, pede abis," desis Wulan memutar bola matanya.

"Ya iyalah, gue kan ganteng," Irgi meletakkan nampan, lalu mengusap rambutnya.

Athira melempar pulpen ke arah kakaknya yang satu itu, memang sikapnya agak gesrek, "Kepedean! Halu lo!"

"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki!" Irgi meniru sound yang viral di tiktok itu.

"Serah lo deh yah Bang-Abang twins," Athira malas meladeni kedua kakaknya ini, dia lebih memilih menikmati bakso Mbak Santi, yang menggugah seleranya.

"Bang! Nanti gue gak langsung pulang," ucap Athira disela makannya.

"Kenapa?"

"Ani baru pulang dari Swiss, mayan minta oleh-oleh," jawab Athira apa adanya.

Erga dan Irgi kompak menonyor kepala Athira, "Ba*gsat, sakit bego!"

"Ck, gak tau malu lo. Urat malu lo putus ye?"

"Wahai ketos dan waketos yang budiman, Ani itu sahabat gue, jadi serah gue lah,"

"Ck, bodoamat. Ga adek lo ni," decak Irgi kesal. Erga diam tak meladeni, dia lebih memilih menikmati baksonya.

Drt drt

Erga merogoh saku seragamnya, handphonenya berdering, "Gi, cepet makannya dipanggil Pak Dion nih," Irgi hanya diam mengangguk, mengunyah cepat makanan yang di pesannya beberapa menit lalu. Mubazir kalau dibuang.

"Athira!" teriak seseorang menghampiri Athira. Mata Athira membola, itu suara yang sangat familiar. Athira menengok samping kiri dan kanan, sosok dua twins itu sudah hilang ditelan waktu.

"Apa si lo?"

"Nemuin pacarlah. Emang salah?"

"Pacar? Salah orang lo,"

"Lo kan pacar gue,"

"Halu lo," decak Athira pergi meninggalkan sosok yang menyebalkan itu. Selera makannya tiba-tiba hilang.

"Athira sayang!!"

"Apasih. Tuh curut malu-maluin gue," decak Athira mempercepat jalannya.

Cowok itu, panggil saja Raka. Dia terus mengikuti Athira, seperti anak bebek yang mengikuti induknya, "Lo gak ada kerjaan Rak?" decak Athira menghentikan jalannya.

"Ada,"

"Yaudah sono! Ganggu tau gak,"

"Yah ini gue lagi sibuk laksanain kerjaan gue,"

"Rak! Raka!" tiba-tiba Athira berteriak hebo.

"Apa?"

Athira menunjuk ke atas langit, suaranya terdengar sangat hebo, membuat siswa lain mengikuti arah telunjuknya, "Liat tuh, liat! Ada-" melihat perhatian Raka sudah teralih, Athira langsung berlari terbirit-birit.

"Ada apa Ra?" tanya Raka melihat ke samping, tempat Athira berdiri tadi. Sosok Athira sudah hilang, lenyap begitu saja.

"Ada sesuatu yang gak pernah ada!" teriak Athira dari kejauhan.

"Athira, sejauh mana pun lo berlari. Bakal gue kejar," cicit Raka.

•••

"Ck, katanya udah sampai, tapi batang hidungnya aja gak keliatan. Ngumpet di mana si," gumam Athira sesekali melihat layar benda pipih itu. Jarinya mengetik pesan pada seseorang di sebrang sana. Bukan satu atau dua pesan, tapi sepuluh pesan sekaligus, biar mampus.

Athira diam memperhatikan orang berlalu-lalang di bandara ini. Ada yang bersama keluarga, pacar, sanak-saudara dan banyak lagi. Membuat Athira sedikit iri, karena kebersamaan mereka.

Mata Athira tak sengaja menangkap sosok laki-laki memakai gamis hitam, sorban kotak-kotak berwarna hitam-putih terlilit di lehernya, tak lupa kacamata hitam tersemat di pelupuk matanya. Tubuh yang tegap, rambutnya yang panjang, membuat Athira terhipnotis. Matanya tak mau beralih dari ciptaan Tuhan satu itu.

"Athira woi!"
"Athiraaa!!"
"Athira!!!"

Pletakk

"Aww, sakit bangke!" teriak Athira keras, mengundang banyak pasang mata untuk meliriknya. Athira sangat malu, mulutnya akan susah direm jika dia terkejut.

"Aduh, image gue jatuh nih di depan calon doi," lirih Athira menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

"Hilih, lo biasanya bodo amat sama sekitar. Jadi jan sok-sok pemalu deh," desis Ani, teman Athira yang baru saja pulang dari Swiss.

"Ini beda lagi, ish," Athira masih menutup wajahnya, enggan menampakkan wajah glowingnya.

Di sisi lain, cowok yang memakai gamis hitam itu hanya melirik ke arah Athira sejenak, karena membuat kegaduhan.

Athira tidak memakai hijab, style-nya pun dapat menggoda syahwat para lelaki hidung belang. Athira cantik, tapi melihat dari gaya pakaiannya sangat jauh dari tipekal gadis impian laki-laki bergamis hitam itu.

"Gus Saddam!"
Sosok laki-laki yang di panggil Saddam itu menoleh. Ternyata itu temannya semasa di ponpes.

"Weyy, apa kabar bro?" tanyanya sembari bertos ala-ala mereka.

"Alhamdulillah, baik. Antum bagaimana?"

"Alhamdulillah juga,"

"Yok pulang Gus. Kiyai sama yang lain nungguin antum di rumah," Saddam mengangguk kecil, lalu mereka berdua pergi, Saddam menyeret koper hitam miliknya, dan temannya membawa paper bag berwarna coklat yang ditenteng Saddam tadi.

Mata Athira terbelalak, sosok yang disukainya hendak pergi, dan dia belum meminta nomor WA, user instagram, line, bahkan namanya pun tidak tahu. Athira langsung menyeret Ani, membawanya ke mobil. Untuk mengejar calon doi nya itu.

"Woi, Athira santai dong. Gue capek nih, lo malah main narik-narik aja,"

"Diem, atau gue tinggal," Ani sontak diam, dia tidak mau di tinggalkan sahabat kecilnya ini.

"Lo ngikutin motor di depan?" Athira berdehem, fokus dengan motor di depan.

"Dia siapa?"

"Nggak tau, ini lagi usaha cari tau,"

Tin tinnn

Motor di depan mereka menepi, begitu pun mobil Athira. Kedua cowok itu diam memperhatikan Athira. Lalu mengalihkan pandangan mereka.

"Astagfirullahulazim," kompak mereka.

"Ada apa ya neng?" tanya cowok yang membonceng Saddam.

"Saya ada urusan sama Mas yang pakai kacamata,"

"Saya? Apa?"

"Buset dah, irit amat ngomongnya," batin Athira.

"Minta kontak WA, user IG, kalo ada id line juga," Saddam diam, kedua alis tebalnya terangkat. Ini cewek salah orang atau stres.

"Style bajunya bisa diganti?" bukannya menjawab, Saddam malah balik bertanya. Saddam melihat sosok wanita memakai niqob yang kebetulan lewat.

"Seperti itu," Saddam menujuk wanita memakai niqob itu. Athira diam, dia membandingkan pakaiannya dan pakaian wanita itu. Sangat jauh berbeda. Bagaikan langit dan bumi.

"Oh iya, maaf Mbak yah, mungkin salah orang. Berangkat Vin!"

"Ck, emang gue gak keren?" lirih Athira.

Motor itu pun langsung pergi, meninggalkan Athira sendiri. Athira tak tinggal diam, dia langsung berlari ke mobil dan mengikuti mereka.

"Antum kenal Gus?" Saddam menggelengkan kepala kecil.

"Tidak, mungkin salah orang,"

"Eh, tapi ana gak biasanya lihat antum nasehatin gadis seperti tadi," Saddam hanya diam, dia juga bingung. Biasanya dia akan pergi begitu saja jika melihat wanita style-an seperti Athira.

Setibanya mereka di ponpes, Saddam di sambut dengan meriah. Terdengar sholawatan menyambut kedatangannya. Ada Kiyai Lutfi, Umi Balqis dan beberapa Ustadz yang lain menunggu kehadiran Saddam di depan pintu pagar.

"Ohh, anak pondok ternyata," gumam Athira.

"Naksir lo?"

"Catet alamatnya," perintah Athira dituruti saja oleh Ani, dari pada dia ditinggal.

"Tunggu gue calon Imam," batin Athira tersenyum manis.

Saddam memeluk Abinya, lalu beralih memeluk Uminya. Terdapat rindu yang cukup dalam di lubuk hatinya.

"Anak Umi tersayang," Umi Balqis mengusap bahu anak sulungnya itu.

Setelah acara temu kangen, Saddam melihat ke belakang, ternyata ada mobil gadis yang meminta nomornya tadi.

Bibir Saddam terangkat, "Kalau kita dipertemukan kembali, dan sosok dirimu telah berubah. Demi Allah kanku khitbah dirimu," lirih Saddam tanpa sadar mengikat janji pada pencipta.

•••
Hallo!! Apa kabar?
Semoga selalu sehat!

Vote, share, komen udah? Kalo belum buru!

Lov you 1000000 dirham ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

63.3K 5.2K 15
๐—ฆ๐—˜๐—ค๐—จ๐—˜๐—Ÿ ๐—”๐—ฆ๐—ฆ๐—”๐—Ÿ๐—”๐— ๐—จ'๐—”๐—Ÿ๐—”๐—œ๐—ž๐—จ๐—  ๐— ๐—ฌ ๐—ช๐—œ๐—™๐—˜ ๐’๐„๐‹๐„๐’๐€๐ˆ [๐๐€๐‘๐“ ๐‹๐„๐๐†๐Š๐€๐] [๐—ฆ๐—ฝ๐—ถ๐—ฟ๐—ถ๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—น-๐—ฅ๐—ผ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ฐ๐—ฒ] โš ๏ธ๐—”๐—ช๐—”๐—ฆ ๐—•...
1.9M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
23.2K 1.5K 43
EDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kam...
78.4K 2.6K 17
Siapa yang cita-citanya pengin nikah sama cowo lumpuh, cung?! siapa sih yang mau? ayo bewan kalo ada. Pastinya sih ngga ada yang mau lah ya. Lah iya...