Kutukan [Tamat]

By cindyrahma_22

1.9K 1.1K 656

Belajar dari kesalahan lalu bertindak menjadi lebih baik itu suatu nilai fositip, nasi sudah menjadi bubur ti... More

Bab 1
Cast
BAB 2
BAB 3
Bab 4
~6. Selamat~
~7.pulang~
~8.Perdebatan di Kelas~
9.Peneroran 1
10.Terror 2
11.Terungkap
12. Jebakan
13.Masuk perangkap
14. Proses Kejadian
15. Kejadian demi kejadian
16. Menghilang
17. Melakukan Pencarian
18. Melanjutkan pencarian
19. Rip Aditya Nugroho
20. Masuk Sekolah 3 SMA
21. Mimpi
22. Berhayal Untuk Masa Depan
Chapter 23. 50:50
Chapter 25. Tunggu Aku!
Chapter 26. Di Ajak Liburan
Chapter 27. Komunikasi dengan Dia??
Chapter 28. Mengapa Bisa?
Chapter 29. Aroma Caramel
Chapter 30. Kebalikan
Chapter 31. Deskripsi
32
33
34
35
Chapter 36
37
3% : 1%
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46.
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Tamat

Chapter 5

85 73 12
By cindyrahma_22

Daniel dan Vito segera mencari pertolongan untuk menyelamatkan Nala.

Di perjalanan saat mereka berdua ada saja halangan dan rintangan, mulai dari tiba tiba pohon tumbang dan terpaksa mereka harus menyingkirkan pohon itu supaya mereka bisa melanjutkan perjalanannya.

"Eh Vit, ini ada pohon tumbang kita gak bisa ke sana."

"Ya udah Nil, kita singkirin aja."

Mereka-pun menyingkirkan pohon tumbang itu, pohon-nya kecil tapi sangat berat dan pohon ini sangat aneh. Seperti bukan pohon yang biasanya, setelah mereka sudah berhasil menyingkirkan pohon itu. Tiba tiba ada angin yang begitu kencang, sampai sampai mereka terseret mundur, setelah angin itu reda Vito-pun bertanya kepada Daniel.

"Kok aneh ya Nil, kenapa harus tiba tiba ada aja cobaannya."

"Ya, kalo ada aba aba itumah Notifikasi. Emang-nya WhatsApp."

Mereka-pun melanjutkan perjalanan-nya, dan tiba tiba tidak di sangka ada bayangan yang begitu legam hitam. Mereka sontak terkejut lalu terjatuh, "b-bayangan apa itu Nil, hitam sekali." Kata Vito dengan suara yang terpotong potong. "Mungkin dia tau kalo kita sedang mencari bantuan, untuk nyelamatin Nala. Dan dia sengaja mengganggu kita supaya kita kehabisan waktu, maka dari itu ayo kita cepat cepat mencari pertolongan." Secepat kilat mereka berdiri dan melangkah untuk melanjutkan perjalanannya.

Tiba tiba ada suara entah darimana asalnya, dan suara itu mengatakan.

"HEY ANAK MUDA! Siapa saja yang sudah terjebak di hutan ini, Maka belum ada yang selamat! Semuanya jadi korban."

"Tapi aku yakin, aku pasti bisa menemukan pertolongan. Untuk menyelamatkan Nala!"

"HA HA HA HA HA! SEMOGA KEBERUNTUNGAN ADA DI TAKDIRMU!"

"AH! Sial dia cuman membuang waktu-ku saja!"

Mereka ber 2-pun melanjutkan perjalanannya, semakin hari semakin dingin dan gelap. Obor yang dia gunakan untuk menerangi mulai meredup, mereka hanya bisa mengandalkan itu untuk melakukan perjalanannya. Di tengah tengah perjalanan, mereka menumukan 2  arah, dan mereka bingung harus memilih yang mana.


Tiba tiba ada seorang Nenek nenek dia menunjukan arah Kanan, lalu Daniel ingin meminta pertolongan namun Nenek nenek itu tiba tiba menghilang.

"Vit, kaya-nya bener deh kita harus ke arah Kanan."

"Kamu yakin Nil?"

"Yah, aku sangat yakin!"

Mereka memutuskan untuk ke arah Kanan.

_________________

Keadaan Nala mulai memburuk, teman temannya-pun mulai cemas dan di sana tiba tiba ada angin yang begitu kencang, sehingga Nala tiba tiba terombang ambing teman temannya yang ingin menyelamatkan Nala tiba tiba terpental sampai terjatuh. Jesi-pun tidak merasakan ada hal Mistis, dia juga bingung dengan semua ini. Setelah beberapa lama kemudian angin mulai mereda, mereka-pun mendekati Nala yang kian sedang tergeletak tidak sadarkan diri. Dengan cepat mereka memindahkan Nala ke dalam tenda.

"Aneh kenapa hutan ini menjadi begitu angker." Kata Aditya

"Emang dulunya gimana, Dit?"

"3 tahun yang lalu aku ke sini, hutan ini justru banyak pengunjungnya dan selalu ramai."

"Pasti ini ada kemiripan seperti sekolah kita, aku yakin itu."

"M-maksudmu Jes? Pembantaian begitu?."

"Ya, sepertinya begitu."

Tiba tiba petir-pun begitu menggelegar!! Sampai sampai pohon yang ada di hutan itu tumbang!

"Heh! Sudah sudah tidak baik jika hal ini di bahas sekarang!"

"Bener juga Dit."

"Aku khawatir sama orang tuaku, pasti dia kepikiran bagaimana keadaanku." Kata Wulan

"Sudah-lah, Wulan bukan orang tua-mu saja. Orang tua kita juga pasti meng khawatirkan kita"

Mereka-pun kebingungan harus bagaimana, mereka hanya mengharapkan Daniel dan Vito bisa menemukan pertolongan sebelum 24jam.

_____________________________

Daniel dan Vito-pun berjalan ke arah kiri, dengan cepat mereka berlari untuk mencari pertolongan. Daniel terjatuh ada yang membisikan "Jika kamu mencari pertolongan, cari-lah rumah tua seperti tidak ada penghuninya. Tetapi rumah itu ada orang, yang pasti dia akan menyelamatkan temanmu." Daniel yang mendengar bisikan itu dengan cepat berlari saking kencang dia berlari obor yang dia bawa-pun tiba tiba padam. Maka mau tidak mau mereka harus menyalakan supaya terlihat jalan-nya, mereka-pun berusaha untuk menyalakan api dengan cara menggesek gesekan bambu. Setelah beberapa lama dia-pun bisa menyalakan api, sesegera mungkin dia mengambil obor yang padam lalu menyalakan-nya lagi.

"Heh, Daniel udah dong jangan lari larian terus. Lu tau kan akibatnya jadi obor tuh padam."

"Iya, gue takut terlambat aja. Jika gue sampai terlambat maka gue gaakan bisa maafin diri gue."

"Udah! Gue percaya lo pasti bisa."

"Makasih ya Vit, lo selalu ada."

"Iya, santai aja."

Mereka berjalan dan memperhatikan sekeliling  hutan yang ada di sana, tiba tiba saja ada yang nyolek kuping Vito.

"Nil, udah deh jangan iseng pake nyolek kuping gue segala."

"Dih! Mana gue tau lu tau kan tangan gue sibuk megang  2 obor."

"Ehh, iya juga!!"

Hati Vito mulai berdegub agak kencang, karena dia merasakan merinding  yang sangat menakutkan. Dia hanya bisa menahan dengan diam dan mengekori  Daniel, tiba tiba saja Vito melihat sosok perempuan yang  cantik. Setelah dia menatap lebih lama perempuan tersebut berubah menjadi wujud yang sangat mengerikan. Vito-pun berlari secepat mungkin mendahului  Daniel, Daniel yang ikut takut dia juga ikut berlari.

"Heh Vit lo kenapa sih?"

"Asal lo tau aja yah, gue tadi melihat cewe yang cantik. Setelah beberapa saat  gue tatap, cewe itu berubah wujud dia sangat menakutkan. Mukanya yang di lumuri darah."

"HE HE HE HEHE HEHEHE! KAMU NGOMONGIN AKU YAAHHH. AKU HANYA MAU MEMBERI TAHU -MU YANG TADI NYOLEK KUPING MU ITU AKU! KUNGING-MU DINGIN KAYA SEPERTI-KU."

"Ya, iyalah dingin cuaca-nya juga dingin. Ngaco luh dasar  Hantu!"

"HEHEHEHHE, AKU SUKA PADAMU! HEHEHEHE"

"HEH! AMIT AMIT, LAGIAN aku udah punya orang spesial! Inget yaa itu oranggg! Bukan hantu kaya lu!"

"Sial sial kita 2 kali sudah membuang waktu kita Vit, penunggu di sini memang sengaja supaya kita terlambat."

Mereka-pun mulai melanjutkan perjalanannya, setelah beberapa jam mereka berjalan tidak ada gangguan apapun. Mereka hanya mefokuskan mencari sebuah rumah tua. Di perjalanan mereka tidak sengaja bertemu laki laki  dan Daniel dengan cepat menemuinya lalu dia bertanya.

"Hey! Boleh aku meminta tolong kepadamu?"

"Jika aku bisa, aku akan membantumu teman."

"Apakah kamu tahu? Di mana letak rumah tua yang bisa menyembuhkan orang yang terkena jebakan di hutan ini?"

"Ohh, teman mu kerasukan? Tenang saja aku akan mengantarmu ke rumah itu. Asalkan kamu tahu penghuni rumah itu adalah aku. Aku adalah anak dari orang yang bisa menyembuhkan itu."

"Syukurlah, aku senang mendengarnya. Aku sangat ber-terimakasih."

Setelah itu, laki laki itupun mengantar Daniel untuk meminta pertolongan. Singkat cerita Daniel pun menemukan rumah tua itu. Tiba tiba keadaan di sana menjadi terang seperti siang.



"Ah sial, hari ini mengapa begitu cepat tadi saja masih gelap sekarang siang. Apakah akan masih ada waktu?"

"Kamu terjebak di tempat gelap, tapi tenang saja kita masih ada waktu, kamu jangan khawatir semoga teman mu itu orang yang kuat! Jika dia lemah pasti dia tidak akan tertolong."

"T-tidak! NALA adalah orang yang kuat! Dia pasti bisa bertahan."

Daniel-pun menemui ayah laki laki itu, dia berbicara meminta pertolongannya. Singkat cerita dia bersedia untuk menolong Nala, dia pun bilang  "aku akan selalu bersedia selagi ada orang yang meminta tolong kepadaku! Karena itu kewajiban dan perjanjinku!" Hayoo perjanjian apa nihh?

Kondisi Nala semakin memburuk dari kaki sampai leher badan dia dingin!  Dan tiba tiba Nala kejang. Para sahabatnya berharap semoga Daniel cepat datang untuk menyelamatkan Nala. Karena mereka semakin khawatir muka Nala yang sudah pucat dan dingin.

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 440K 36
"Aneh, kok gue jadi cantik?" ketika gadis yang memiliki IQ yang tinggi, namun bar-bar, tiba-tiba tersesat di tubuh seorang gadis cantik yang bodoh, e...
288K 29.1K 73
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...
2.9K 425 25
{ BOYSLOVE AREA } Mata biru yang cerah bagaikan langit itu menatap datar ke arah mata emas tajam yang sedang beradu pandangan dengan nya. namun siapa...
3.5K 210 22
Cerita Terjemahan. 802 Pernikahan Memanjakan Kehidupan Sehari-hari. Penulis: Liao Ming Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesa...