Ceklek
"Kak,"
Echa menoleh pada Rafa yang menghampiri nya dengan sekantong plastik.
"Nih kebab kesukaan kakak,"
"Aaa makasih," mata Echa berbinar menatap sekantong plastik berisi kebab kesukaan nya.
Rafa mengangguk, ia naik dikasur queen size kakaknya lalu memainkan ipad miliknya.
"Abis keluar sama siapa Raf?" tanya Echa
"Sama ayah."
"Ayah lembur ya? kamu gak kasian ngajak ayah keluar?"
"Ayah yang ngajak sekalian beliin sate buat mama,"
Echa menganggukkan kepalanya lalu memakan kebab dengan lahap, setelah habis ia membuang bungkus itu kedalam tempat sampah mini di samping nakas.
"Kak aku tidur sini ya," ucap Rafa menatap Echa.
"Tumben?" tanya Echa.
"Mau nonton anime nanti kalo ketauan ayah dimarahin, boleh ya sampe jam 11 doang kok" pinta Rafa dengan memelas.
"Engga ah nanti kakak yang dimarahin ayah"
"Kak, boleh ya" Rafa menggoyang-goyang lengan Echa berkali-kali.
"Sampe jam 10 aja"
"Ta--"
"Jam 10!" ucap Echa tak ingin dibantah.
Rafa mencebik, "Ish yaudah."
Laki-laki berumur 7 tahun itu membaringkan tubuh nya disamping echa, lalu menonton film animasi jepang.
Echa memainkan ponsel nya dan membuka aplikasi instagram, jemari nya sangat lihai bergerak dilayar ponsel. Niat nya untuk memposting sebuah foto di instagram tidak jadi karena tanpa sengaja memencet notifikasi yang barusan muncul.
"Anjir kepencet," pekik Echa, "Malu banget jadi fast respon gini keliatan nya," gumam Echa pelan.
Galang
Online
Galang
|Echa
You
Iya?
Galang
|Bsk sklh gw jmpt
You
Ih gausa
Galang
|G trima pnlkn.
You
Serem bngt pke titik:(
Galang
|Gue jmpt
You
Iya iya
Galang
|tdr ud mlm
You
Masi jm 9 dih
Galang
|Biar bsk g tlt
You
Emng mau ngpain dtng pagi?
Galang
|Kepo
You
Idih🙄
Galang
|Tdr sana
You
dr tdi nyuruh tdr aj_-
ngpain si mau slingkuh?
Galang
|😂
"Dih ketawa," ucap Echa cengengesan.
"Kenapa kak?" tanya Rafa melihat aneh Echa yang tertawa sendiri.
"Ngga papa," Rafa melanjutkan lagi nonton nya yang sempat tertunda.
Drtt drttt
Galang is calling...
"Aduh ngapain nelpon," pekik Echa panik karena baru ini Galang menelpon nya.
"Deg degan kampret," gerutu gadis itu masih menatap ponsel nya.
"Kakak berisik ih," ucap Rafa kesal.
"Hush Raf angkat nih," Echa menyodorkan ponsel nya pada Rafa.
"Gamau"
"Awas kamu nanti anime nya kakak apus" ancam Echa, Rafa duduk dari tidurnya lalu menatap echa kesal.
"Bilang apa?"
"Bilang aja kakak lagi ke dapur," ucap Echa gugup.
Rafa mengangguk, lalu menggeser tombol hijau dan menaruh ponsel itu di telinga. Echa mondar-modar tak jelas karena jantung nya yang berdegup kencang.
"Halo"
"Halo ka Galang ini Rafa"
"O-oh Rafa, kak Echa mana?"
Rafa melirik Echa yang sedang menatap nya garang, lalu menggerakan tangan nya seolah bilang 'jangan. Echa berjalan kearah dapur untuk minum sekedar menghilangkan gugup nya. Baru ingin menuruni tangga, gadis itu melotot mendengar omongan rafa barusan.
"Kata ka Echa, ka Echa lagi ke dapur."
Di sebrang sana Rafa mendengar Galang terkekeh.
"Haha nanti bilangin ya kalo gak tidur kakak gigit"
"Iya ka, ka Echa begadang terus nih," Rafa tersenyum meledek Echa yang kesal.
"Ngapain emang?"
"Nonton oppa---Rafa ih," Echa langsung merebut ponsel nya lalu menatap layar layar hitam yang masih menyala.
Tut.
"Rafa," geram Echa.
Rafa cengengesan, "Tadi kak Galang ketawa kenceng loh ka."
"Bodo amat males kaka sama kamu," Echa mendelik sinis lalu merebahkan tubuhnya memunggungi Rafa.
"Kalo gak tidur nanti di gigit kak Galang," bisik Rafa lalu melompat dari ranjang.
"Rafaaaa," geram Echa kesal, dagu bergoyang menakuti Rafa ditambah pipi nya yang memanas.
Rafa cekikikan lalu keluar dari kamar Echa tak lupa menutup pintu nya.
Dilain tempat, Galang terkekeh geli karena gadis itu mematikan sambungan secara sepihak, ia berniat menjaili Echa tapi yang angkat adiknya untung saja adik nya bisa diajak kerja sama.
"Echa...Echa" Galang menggeleng geleng kepala nya seraya tersenyum kecil.
"Lo emang beda," gumam Galang.
Galang menyambar kunci dan jaket nya lalu keluar menuju garasi.
"Mau kemana den?" tanya pak Nurdin di pos dekat gerbang.
"Keluar sebentar pak," pak Nurdin mengangguk lalu membuka gerbang setengah. Galang mengendarai motor nya membelah jakarta malam hanya sekedar cari angin.
0o0
Pak Beni membukakan pintu gerbang, mempersilahkan cowok dengan ninja hitam masuk.
Motornya ia taruh di depan halaman rumah Echa, menaruh helm nya lalu mengacak-acak rambut nya pelan.
Ting tong
"Siapa ya pagi-pagi udah bertamu?" gumam wanita paruh baya.
"Biar saya yang buka bu,"
"Biar saya aja, bibi tolong siapin makanan ya."
"Njeh bu"
Ceklek
"Loh galang?"
Galang tersenyum tipis lalu menyalimi tangan lusi, "Assalamualaikum tante."
"Waalaikumsalam, kamu mau ketemu echa?"
"Mau jemput echa tan,"
Lusi menarik lengan galang untuk masuk dan duduk diruang tamu.
"Tapi belum bangun dia, kamu kepagian deh" ucap Lusi.
"Sengaja tan," sahut Galang tersenyum tipis lagi.
"Yaudah tante bangunin dulu ya?"
"Gausah tan sebangun nya aja," tolak Galang halus.
"Nanti telat gimana, Echa kebo tau kalo tidur" lusi berbicara ala ibu gosip pada galang.
Galang terkekeh pelan, "Ngga papa tan biarin aja, om mana tan?"
"Masih tidur soal nya lembur semalem, yuk sarapan dulu"
"Gausah deh tan nanti aja di jalan"
Lusi memincingkan mata nya curiga, "Mau bolos ya?" tuduh Lusi.
"Ng-ngga kok tante" jawab Galang gelagapan.
"Bolos sekali juga nggapapa, tante juga pernah muda" Lusi cengengesan tak jelas.
"Tante mau bangunin Rafa dulu ya," Galang mengangguk, lumayan lama menunggu sampai Rafa sudah berangkat sekolah. Ia menatap jam tangan hitam di tangan nya, pukul 06.40 berarti sebentar lagi masuk. Sedangkan gadis yang ia tunggu belum keluar.
"MAMA AKU TELAT!" teriak seseorang dari kamar atas, suara gaduh terdengar sampai bawah. Seorang perempuan turun dari tangga dengan tergesa-gesa.
"Mah mamah!" gadis itu mondar-mandir mencari mamanya tanpa menyadari galang di ruang tamu.
"Apasih kak kaya dipasar aja kamu ini," omel Lusi.
"Mama kenapa gak bangunin sih?" geram Echa gemas.
"Gunanya alarm apa," jawab Lusi santai.
"Mama kan alarm alami! gimana sih"
Ekhm
Echa menoleh dengan raut kesalnya, terkejut? tentu. Galang menatapnya dengan datar, pipi nya merah menahan malu karena teriak-teriak tidak jelas.
"Sana berangkat kasian si ganteng nungguin kamu"
Echa mencebik, "Kok gak bilang sih?" omel nya pada Galang.
Galang tidak menjawab, ia menghampiri Lusi lalu menyalimi tangannya diikuti Echa.
"Pamit ya tan, assamualaikum."
Setelah berpamitan mereka berjalan menuju motor, raut wajah Echa masih terlihat kesal seraya menenteng sebuah helm pink. Galang memakai helm full face nya lalu menatap gadis didepannya.
"Buruan pake," Echa mendengus kasar lalu memakai helm, sialnya kaitan helm tidak mau masuk sampai ia kesal sendiri.
"Pelan-pelan makannya," Galang melepas dulu helm dikepala Echa, merapihkan rambut yang digerai sengaja lalu memasangkan lagi dan dikaitkan. Echa sendiri menatap Galang dengan wajah cemberut, sontak Galang menyentil kening gadis itu.
"Sakit," gumam Echa. Setelahnya Galang menyerahkan hoodie pada Echa, Echa menerima dan mengikat hoodie itu di pinggang nya.
Setelah naik dibantu Galang, cowok itu mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Menikmati sejuk nya angin pagi ditambah sinar matahari yang hangat.
"Lang buru ih nanti telat," tutur Echa gelisah. Galang tak menjawab ia malah menepikan motornya dipinggir jalan didepan gerobak bubur ayam.
"Kok kesini?" lagi, Galang tak menjawab ia dengan santai nya menarik Echa untuk duduk dibangku yang disediakan lalu memesan 2 porsi bubur.
"Galang ih"
"Sarapan dulu," jawabnya santai.
"Nanti telat!" geram Echa lesu.
"Udah telat," Galang memperlihatkan jam tangan nya yang menunjukkan angka 07.15 itu artinya gerbang sudah tutup. Bahu Echa merosot seketika. Galang membuka ponsel nya dan mengetik sesuatu disana.
"Udah izin" Echa mengangguk pasrah.
0o0
"Watdefak"
"Napa lo?"
"Nih liat," Varo menyodorkan ponselnya pada teman-teman nya. Disitu tertera Galang men-wa Varo agar mengizinkan Echa dan dirinya.
"Buset bolos kaga ngajakan"
"Mana berdua lagi"
"Ada yang sepemikiran sama gue?" Ragil menatap mereka semua ada Lea dkk juga disitu.
"Patah hati sejagat," ucap Lea.
"Nanti lo pada jangan minta traktir makanan," tutur Rehan membuat mereka menautkan alisnya.
"Kenapa?"
"Minta nya yang mahalan dikit misalnya apartemen kek, atau lambo hahaha," Rehan tertawa jahat membuat seisi kelas melihatnya.
"Ngapain kamu rehan?!" ucap seorang guru masuk dan menatap aneh orang tersebut.
"Eh ibu," Rehan menyengir tak jelas.
"Sana balik ke tempat duduk!" suruh nya.
"Besok pagi tunggu diparkiran, kita jalankan misi," ucap Varo menyeringai, sebelum kembali ketempat duduk nya. Mereka semua tersenyum penuh makna.
0o0
"Echa"
"Apa?!" ucapnya ngegas.
"Galak," gumam galang.
"Masih marah?" tak ada jawaban, Galang melirik gadis itu dari kaca spion yang sedang cemberut. Galang menarik sudut bibirnya, tadi sehabis makan bubur perdebatan kecil terjadi karena cowok itu tidak mengizinkan Echa minum es teh. Masih pagi ya, nanti kalo batuk kan gue yang dimarahin.
"Gantinya nanti beli eskrim"
"Bener?" Echa sedikit memajukan kepala nya agar terdengar Galang. Cowok itu berdeham.
"Sekarang kemana?"
"Mau jalan-jalan?" Echa langsung mengangguk dengan mata berbinar. Galang meneguk saliva nya lalu berdeham sebentar.
"Cha deketan dulu gue mau ngomong"
Echa menurut lalu merapatkan diri nya dengan Galang, kepala nya ia dekatkan di samping kepala cowok itu. Selanjutnya Galang menambahkan kecepatan motornya dijalan yang lumayan ramai.
"Gue mau lo jadi pacar gue sekarang!" tegas Galang.
"Hah kok--"
"Ngga ada penolakan!"
Echa terdiam sebentar mencerna perkataan cowok itu barusan, Galang menembaknya? tapi kok kesannya maksa? Diatas motor lagi... Bukan main memang.
"Gimana?" ucap Galang dengan suara berat.
"Lo nembak gue?"
Galang mengangguk singkat.
"Gak!" ucap Echa ngegas, batinnya terkikik geli mengerjai cowok itu.
Galang menggeram marah, ia menambah kecepatan motornya dengan tinggi tak peduli dengan orang-orang disekitar nya apalagi Echa yang sekarang sedang memeluk erat pinggang nya.
"Galang ih iya iya," teriak Echa.
"Pelanin dulu," pinta Echa. Cowok itu tak menjawab tapi menurut menurunkan kecepatan nya menjadi sedang. Menghela nafas beberapa kali agar tidak emosi dengan jawaban gadis itu.
"Iya gue mau," ucap Echa menahan senyum membuat cowok itu membeku.
Galang membasahi bibirnya lalu menarik nafas, "Sepuluh hari."
Echa terdiam membiarkan Galang melanjutkan ucapannya, dan siap-siap pasang telinga karena takut suara nya terendam angin.
"Cuma butuh sepuluh hari, lo berhasil buat gue jatuh cinta dan nyaman sama lo...
Lo gak punya alasan nolak, karena lo harus tanggung jawab!"
"And now you are mine Echa!"
Hari itu
Seorang Galang Adhitama tidak butuh jawaban lain selain iya.
Tidak ada penolakan.
13 september 2018, Galang Adhitama resmi menjadi pacar Faresha Azelia.
to be continue
Kapal galang-echa resmi berlayar huhu❤❤❤
Komen tentang part ini cefat⤵️
Ada yang guling-guling gak jelas?
Ada yang patah hati?
Galang udah soldout ya hehe
Vote dulu ya maksa nih😠
Skrng hri boyfriend ya? gada2 ini hari minggu🙏☺