You Always Mine, Edrea.(END)

Autorstwa Arafianiii

8.8K 3.3K 1.6K

Judul sebelumnya➜My Friend Childhood. First Book. {25 Part + 3 Special Part} Hanya satu masalah membuat Ice... Więcej

Pengenalan tokoh
1. Awal pertemuan
3. Hari pertama sekolah
4. Don't disturb me!
5. Pesan ancaman
6. You're mine
7. I'm jealous!
7.2 Behind the scene
8. Don't touch him or you will die?
9. Are you murderer?
10. Upacara yg membosankan
11. Dikenalin ke orangtua
12. Aku lelah, Kak!
13. Please, don't leave me
14. Why, I'm still alive?
15. Bitch, you jerk!
16. Hey, I hate You!
17. Ditinggalkan atau meninggalkan?
18. You must be mine!
19. Kencan tak diinginkan
20. You must die!
21. Takdir yang direncanakan
22. Memory Loss
23. Date with you
24. I'm tired
25. I'm forgive you(END)
[Extra part 1]Masa kecil, Alia.
[Extra part 2]Satu hatiku untukmu, Alia.
penutupan
[Extra part 3]Memilihmu adalah keputusanku.

2. Menghabiskan waktu bersama

489 188 44
Autorstwa Arafianiii

ICE POV.

Halo perkenalkan nama gue Ice Freeze. Umur 7 tahun berasal dari Tokyo, Jepang. Gue terlahir dari keluarga pemilik perusahaan ternama di Kyoto, Jepang.

Boboiboy adalah papa dan Name Aisella ibu, mereka CEO di perusahaan sendiri. 2 bulan yang lalu mereka datang tanpa menginap.

Malamnya mereka kembali ke perusahaan sebelum pergi papa memberi 2 black card dan 1 gold card, untuk keperluan kami bertiga. Oh iya gue memiliki 2 adik laknat sebut saja Frostfire dan Blaze Fire.

Tiada hari tanpa di ganggu 1 bocah paling laknat dalam hidup gue siapa lagi kalau bukan Blaze si pecinta ayam.

Yang satu nya lagi suka ngabisin uang gue katanya buat beli buku manga anime kuroshitsuji. Tiap kali buku manga Kuroshitsuji ada keluaran baru selalu meminta uang.

Bahkan buku manga anime yang udah tamat pun di beli juga Adik paling baik (paling beban) bukan? Pokoknya disini gue si sulung paling menderitaಥ_ಥ.

Apa kalian penasaran kenapa si dispenser ngga pernah meminta duit ke ayah? Gini ayah dan ibu selalu mementingkan pekerjaannya.

Engga pernah meluangkan waktu buat kami sekedar ngumpul bareng juga ngga pernah itu sebabnya si dispenser dan si pencinta ayam manja nya sama gue.

Btw kalian bisa ngga buka website deepweb, mau buat apa? Ya mau gue jual adik-adik tercinta kali aja ada yang mau beli. ? (Nani) adik seperti mereka ada yang mau beli? Sampai biskuit Yaya jdi enak sedunia pun ngga bakal ada yang mau beli.

Hari ini gue punya janji dengan seseorang tapi sebelum gue menuhin janji seperti biasa aktivitas tidur selalu di rusak sama si pencinta ayam. Gue yang lagi enak-enaknya tidur mimpi ketemu Hinata hyuga dikit lagi Hinata meme-

Brak!
Pintu bi laik: apa salah dan dosaku:-(

-luk gue, sial mimpi lagi-lagi dirusak adik laknat, bener-bener harus di kirim ke panti asuhan_-

"KAK ICE BANGUN UDAH PAGI, WOI BANGUN POLAR BEAR TIDUR MULU NJENG KERJAANNYA!!" teriak Blaze memukul panci.

"うるさい njeng! padahal dikit lagi Hinata hyuga memeluk gue," ujar gue mengigau. Artinya: Berisik!

"Woi, kak! Bangun napa jangan mimpi terus nanti Naruto ngamuk pake mode kyubi mampus!" teriak Blaze sambil mengguncang badan gue.

"Bodo amat tinggal bekuin pake kuasa gue lah."

'Ni anak emang twins nya polar bear-_- siram pake air panas kali ya biar cair dah tuh tangan es nya.'

"Eneng Hinata hyuga nikah yok ama aa," ujar gue masih mengingau.

'Sepertinya kak Ice harus di rukyah,' batinnya. "Kak Frost, ambilkan air panas cepat ngga pakai lama kalau lama gue bakar kamar lu kak!" teriak Blaze dari kamar gue.

"Ambil sendiri gue lagi mandi, wait apa lu bilang? Oke nanti gue suruh kak Ice masak semua ayam-ayam lu!" teriak Frostfire dalam kamar mandi.

"Etdah gini amat punya abang!" Blaze berteriak lagi membuat gue terbangun.

"Berisik! diem Blaze," kesal gue melempar boneka paus.

"Lagian kakak dibangunin ngga bangun-bangun."

"Udah sana keluar daripada mengoceh ngga jelas bikin telinga tuli."

"Makasih gitu udah dibangunin ini malah ngusir punya kakak ngga ada akhlak semua." Blaze pergi sambil ngedumel.

'Wait kakak ngga ada akhlak katanya justru adik-adik gue yang ngga ada akhlak semua, udah banguninnya bikin telinga tuli seenaknya ngatain,' gumam gue mengumpat.

Setelah ribut-ribut ngga jelas gue memutuskan untuk mandi ngga butuh berjam-jam untuk selesai mandi. seperti biasa gue ke dapur menyiapkan sarapan buat adik-adik laknat, setelah sarapan gue langsung pergi Frostfire melihat gue pergi segera memanggil.

"Kak Ice, tunggu!" ujar Frostfire menghadang jalan gue.

"Ada apa? mau nyuruh gue beli buku manga lagi kan lu baru beli kemarin."

"Bukan kakak mau kemana?"

"Mau ketemu seseorang."

"Wah jangan-jangan pacar nih cie-cie."

"Pacar darimana? kakak ingin mengajak dia main kesini."

"Yaudah kak hati-hati dijalan jangan sampai nyasar gue gamau nyari," ujar Frostfire di angguki Blaze.

"Oh iya selama gue pergi jangan berantakin rumah pokoknya rumah harus rapi kalau nggak siap-siap kalian," gue memperingati mereka dengan tatapan tajam.

"I-iya kak," ujar Blaze dan Frostfire menatap dengan ketakutan.

Seperti itulah kelakuan adik-adik gue rasanya pengin buang ke sungai palung mariana. Gue langsung melajukan sepeda menuju ke rumah Edrea.

Perjalanan nya lumayan jauh setelah melewati jalanan yang lumayan berbahaya buat anak kecil umur 7 tahun akhirnya sampai juga di rumah nya.

"Assalamu'alaikum, permisi mau minta sumbangan eh maksudnya apa ada orang didalam?" ujar gue sambil memencet bel yang terpasang disamping pintu.

"Wa'alaikumsalam cari siapa ya?" tanya Keira setelah membuka pintu.

"Nyari anak tante."

"Anak saya yang mana?"

"Edrea, tante apa dia dirumah?"

"Ada didalam sebentar ya tante panggilkan dulu. Silahkan masuk dek tunggu diruang tamu."

"ありがとう tante." artinya: terimakasih.

"Rea, sini nak turun ada yang mencarimu."

'Suasana seram dan bau apa ini? seperti bau amis darah manusia? Apa jangan-jangan...,' batin gue merasa sedikit tak nyaman.

"Mama!" panggil Thorn.

"Oh Thorn mana kakakmu, Nak?"

"Kakak bilang nanti nyusul."

"Yaudah kamu sama adik ini dulu mama mau ke kamar."

"Oke, mom! Hai namamu kak Ice bukan?"

"Iya, lu?"

"Thorn, adiknya kak Rea."

"Oh Ice, maaf ya nunggu lama," ujar Edrea yang baru turun dari lantai 2.

"Ngga lama."

"Ada apa kesini?"

"Mengajak main ke rumah gue."

"Thorn, mau ikut?"

"Mau kak!" seru Thorn senang.

"Mama, Rea sama Thorn pergi dulu."

"Iya jangan pulang lambat."

Setelah berpamitan kami segera pergi, gue yang masih memikirkan bau sesuatu di rumah nya berniat ingin menanyakan padanya namun gue urungkan dan memilih diam.

Karna terlalu fokus dengan pikiran tanpa gue sadari kami sudah sampai ke tempat tujuan, gue segera menghilangkan pikiran negatif itu lain kali akan gue tanyakan, Rea menyadari keanehan gue dia lalu menegur.

"Ice, apa lu baik-baik aja?"

"Hm Baik."

"Syukurlah lalu apa yang lu pikirkan?"

"Tidak ada."

"Kalau lu ada masalah ceritakan saja mungkin gue bisa membantu."

"Makasih."

"Kak rumahnya besar sekali."

"Ingat ya jangan nakal."

"Tadaima," ujar gue membuka pintu.

"Oh, kakak udah pulang," ujar Frostfire.

"Mereka siapa kak?" tanya Blaze.

"Padahal lu udah kenal."

"Kan ceritanya ini ngga kenal di naskah nya begitu."

"Oh iya mereka teman kakak kenalan gih."

"Hai gue Frostfire."

"Edrea."

"Nama Thorn adalah Thorn."

"Nama gue Blaze Fire salam kenal kakak dan Thorn."

"Ehem mau sampai kapan berdiri disini? Lu tidak mempersilahkan kami masuk."

"Hehe masuklah"

"Ayo Thorn kita main."

"Yey main!"

Gue pun bersama Rea duduk bersampingan di sofa ruang tamu.

"Silahkan duduk tuan putri."

"Hei! Gue bukan tuan putri."

"Ya lu kan adalah tuan putri gue tersayang."

"Bercanda mulu lu ih." sekilas gue melihat rona merah di kedua pipinya.

"Pipi lu chubby," ujar gue sambil mencubit kedua pipi nya.

"Aw sakit tau pipi gue jadi merah nih."

"Maaf tuan putri."

"Oh iya dimana orang tua lu Ice? dari tadi gue tidak melihatnya."

"Mereka sibuk bekerja." Gue hanya bisa menunduk tak tau harus menjawab apa.

"Maaf ngga bermaksud."

"Ngga apa-apa lagipun kami udah terbiasa tanpa mereka."

"Jangan sedih gue akan selalu menemani, melindungi dan menjaga karna lu adalah ... (orang spesial di hidup gue)"

"Gue adalah apa?"

"Karna lu adalah teman gue."

"Terimakasih gue juga akan selalu bersama lu."

'Jujur gue masih penasaran dengan lu tapi gue... bisakah pikiran tentang bau darah dirumahnya hilang?' tanya gue dalam hati.

Tak terasa hari semakin sore gue yang masih ingin bersamanya harus mengantarkannya pulang. Di perjalanan pulang pikiran tentang bau darah dirumahnya terus mengganggu.

Membuat gue semakin terhanyut dalam pikiran hingga suara dia menyadarkan syukurlah aku lolos dari pikiran negatif itu.

"Hei Ice kita sudah sampai rumah gue."

"Maaf."

"Kak, Thorn masuk dulu ya."

"Iya, yaudah sebaiknya lu cepat pulang sebentar lagi malam di jalan jangan melamun."

"Hm iya."

"Hati-hati di jalan," ujarnya melambaikan tangan ke arah gue.

Setelah pergi dari kediaman Edrea. Gue memutuskan untuk tidak memikirkan apapun sampai rumah. Namun, gue ngga akan menyerah untuk mengetahui siapa diri lu sebenarnya, dalam hati berdoa. 'Edrea Leta Leteshia, lu membuat semakin penasaran tentang siapa diri lu dan juga semakin ingin memiliki lu. Namun, gue percaya suatu saat nanti lu pasti akan jadi milik gue. Dimasa depan nanti entah apa yang akan terjadi gue ngga akan biarkan siapapun mengambil hak gue karna memang kita harus bersama.' Semoga tuhan mengabulkan doa gue.

"Tapi ngomong-ngomong bau amis darah dirumahnya itu darah siapa?" gumam gue di depan pintu.

"Hah? Kak Ice bilang apa?" tak sengaja Frostfire mendengar gumaman gue.

"Ngga ada." gue langsung pergi ke kamar.

"Kak Ice jawab dulu!" teriak Frostfire.

"Shut up kak Frost berisik!" kesal Blaze, ia melempar bantal sofa ke mukanya.

ICE POV END

-------------------------------------------------
Chapter selanjutnya sampai chapter terakhir udh mulai masuk ke alur cerita. Dan konflik ada di part 15-25.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

FIORAVINDRA Autorstwa Jisa

Dla nastolatków

4.4K 861 25
Fiora Latasha Quenza. Ia adalah seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan mempunyai mata yang indah. Ia dipanggil dengan sebutan Fiora. Fiora b...
643 211 6
menceritakan tentang dua insan yang bertemu di tengah keruhnya kehidupan. Juantara Devan Algara akrab disapa dengan nama Juan, Juan yang merupakan ke...
6.6K 206 7
(!warning! ini short story!) Untuk Dirga, Terimakasih telah singgah, walau hanya sementara. Kim Doyoung au local X OC Short Story of nct. ©inrd.2020
247K 6.3K 7
" Lo taukan gw benci dengan kata pembohongan, lo itu punya gw dan tetep punya gw. Apa gw harus ngelakuin itu buat bisa milikin lo selamanya?" Byan.