Kutukan [Tamat]

By cindyrahma_22

1.9K 1.1K 656

Belajar dari kesalahan lalu bertindak menjadi lebih baik itu suatu nilai fositip, nasi sudah menjadi bubur ti... More

Bab 1
Cast
BAB 2
BAB 3
Chapter 5
~6. Selamat~
~7.pulang~
~8.Perdebatan di Kelas~
9.Peneroran 1
10.Terror 2
11.Terungkap
12. Jebakan
13.Masuk perangkap
14. Proses Kejadian
15. Kejadian demi kejadian
16. Menghilang
17. Melakukan Pencarian
18. Melanjutkan pencarian
19. Rip Aditya Nugroho
20. Masuk Sekolah 3 SMA
21. Mimpi
22. Berhayal Untuk Masa Depan
Chapter 23. 50:50
Chapter 25. Tunggu Aku!
Chapter 26. Di Ajak Liburan
Chapter 27. Komunikasi dengan Dia??
Chapter 28. Mengapa Bisa?
Chapter 29. Aroma Caramel
Chapter 30. Kebalikan
Chapter 31. Deskripsi
32
33
34
35
Chapter 36
37
3% : 1%
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46.
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Tamat

Bab 4

92 79 13
By cindyrahma_22

"Heh! Nal cepet buka dong kado dari Daniel, penasaran nih gue."

"Ihh, jangan kepo dong Lan."

"Gapapa Nala, buka aja kita kan sahabat meski kita ber 2 sudah menjadi sahabat lebih."

"Tuh Nal, kata daniel aja gapapa."

"Okeh, Wulan aku buka yaa."

'Nala pun membuka kado pemberian dari Daniel dan isinya adalah sebuah Kalung, yang bertulisan Nala and Daniel. Memang, Daniel sudah membelinya semenjak dia menyukai Nala. Daniel memang orang yang Setia ya, sangat cocok dengan Nala yang sama sama setia. (Setia dalam artian memendam perasaan, dan perasaan itu tidak berubah menjadi ke orang lain. Melainkan tetap kepada Nala) Daniel pun memakaikan kalung itu ke leher Nala, dan teman teman nya tersenyum bahagia melihat temannya bahagia. Setelah mereka selesai dengan kegiatannya, hari mulai semakin gelap dan dingin. "Hei tidur yu udah malam nih, udah jam 12.00" kata Santi. Merekapun memutuskan untuk tidur di tenda yang sudah mereka siapkan.'

Pada pukul 01.00 Jesi terbangun karena seperti ada sosok laki laki. Dia merasakan akan terjadi sesuatu tetapi dia tidak mengetahui kapan dan akan seperti apa. Dia hanya merasakan sesak napas, keringat dingin, dan mulai pusing. Setelah beberapa lama yang dia rasakan itu hilang dan dia akhirnya bisa tidur lagi."

Keesokan harinya mereka bangun untuk pulang. Setelah mereka menyadari hari sudah panas saja dan menandakan pukul 13.00 yahh jam 1 siang. Mereka kesiangan ternyata, dan mereka nekat untuk pulang pedahal mereka untuk keluar hutan saja memerlukan waktu yang lumayan lama. Setelah itu mereka membereskan tenda dan alat alat yang lainnya, membereskan semua alat alat mereka sudah memakan waktu 1 jam. Hari sudah menunjukan pukul 2 siang mereka segera bergegas pulang. Tiba tiba di perjalanan mereka bingung kenapa jalan menjadi ada 2 yaitu menuju ke kanan dan ke kiri."


"Loh kenapa jalan ini menjadi ada 2, kemarin kan cuman luruss aja."

"Iya aneh."

Jesi mulai merasakan akan terjadi hal hal yang tidak dia inginkan.

Mereka memilih jalan ke jalur Kiri, merekapun melanjutkan perjalanannya.

Waktu sudah menunjukan pukul 03.00 Sore dan hari pun mulai gelap, tiba tiba Jesi melihat penampakan di hutan sosok wajah laki laki yang semalam dia lihat. Tapi sekarang sosok itu dari pohon.


Jesi tiba tiba tidak sadarkan diri, dan teman teman temannya segera memindahkan jesi ke tempat yang lebih aman. Mereka membaringkan Jesi di tikar yang mereka bawa, dan menunggu Jesi sadar.

Setelah Jesi sadar mereka melanjutkan lagi perjalanan, dan Jesi bertanya kenapa dia tiba tiba pingsan. Dan Santi menjawab kita juga gak tau karena tiba tiba kamu terjatuh, Jesi pun bilang dia melihat pohon menyerupai sosok laki laki. Seketika bulu kuduk Nala merinding, dan Jesi menyarankan besok pagi saja pulangnya. Tetapi semua sahabatnya terkekeh tidak menyetujui saran Jesi. Jesi pun menuruti untuk pulang, masa iya dia tinggal di hutan sendiri.

Hari sudah semakin sore dan sudah menunjukan pukul 04.30 mereka berjalan dengan cepat supaya bisa segera keluar dari hutan. Di perjalanan tiba tiba Nala melihat sebuah tongkat yang bertulisan (jangan sentuh!) Dan Nala menyahuti sahabatnya.

"Hei! Lihat deh tongkat apa sih ini?"

"Gak tau, udah diemin aja Nal" kata Jesi

"Tongkat yang antik." Kata Vito

Dengan cepat Nala pun menyentuh tongkat itu pedahal sudah ada peringatan yang jelas! Teman temannya sudah berteriak jangan jangan tapi Nala seperti tidak mendengar suara teman teman nya itu. Tiba tiba Hari nampak begitu cepat gelap dan mereka semakin ketakutan. Akhirnya Nala sadar "kenapa gelap bukan nya tadi masih sore." Di perjalanan mereka berbicara dengan seriuss

"Nal, apa yang tadi kamu rasakan ketika melihat tongkat itu." Kata Daniel

"Aku melihat aneh aja, tiba tiba tanganku tertarik seperti harus memegang tongkat itu. Kemudian aku tidak sadar apa yang terjadi."

Tiba tiba hari lebih gelap dari yang tadi.

"Heh, kenapa makin ke sini makin gaada petunjuk jalan ya."

"Iya bener Vit, apa jangan jangan kita tersesat?"

"Hah! Bener juga kita tersesat karena waktu kemarin aku gak liat pohon yang gini!"

"Benar Rel, pedahal seharusnya kita setuju apa kata Jesi mening kita nginap 1 hari ini saja dan besok pulang."

"Udah udah penyesalan tidak berarti!"

"Benar Jes, kita puter balik aja."

Mereka pun puter balik arah, tetapi setiap mereka berjalan jalannya beda lagi beda lagi. Dan mereka memutuskan untuk menginap lagi, mereka pun menyalakan api unggun untuk menghangatkan badan mereka. Dan menyiapkan tenda untuk tidur, merekapun merasa lapar kemudian mereka memasak apa yang dia bawa. Ternyata Jesi hanya mempunyai 3 kaleng cornet saja.

"Aduh sial! Di tas aku persediaan makanan hanya 3 kaleng cornet aja, mana cukup untuk kita ber 8."

"Tenang Jes, di tas aku ada yang bisa di jadiin makanan kok."

"Cepat Rel, buka kita dah lapar nih."

"Sabar sabar........ Taraaa ini dia."

"What? Daging sapi! I like it varel." Kata Nala

"Kita masak gimana ya?"

"Kita masak Sate aja rel." Kata Nala

"Sejak kapan kamu Nal suka sate daging sapi?"

"Sejak hari ini!"

"Kalem dong Nal, mukanya jangan nyolot" kata Wulan.

Sate sudah siap untuk mereka masak, dan mereka tinggal membakarnya. Sikap Nala sedikit berbeda tidak seperti biasanya, mereka Fokus saja membakar sate semakin lama semakin wangi aroma sate nya itu.

Setelah matang Nala memakan sate dengan lahap dan sahabatnyapun merasa sangat aneh dengan sikap Nala ini. Sampai sampai Nala hanya menyisakan 7 tusuk sate untuk temannya.

"Ini kalian makan dong satenya." Kata Nala

"Iya, kita hanya kebagian 1 tusuk aja per orang." Kata Varel

"Makan aja, jangan protes!" Sentak Nala

Mereka akhirnya makan sate, meski hanya 1 tusuk.

Tiba tiba Nala kejang dengan sangat mengejutkan, teman temannya panik dongg!! Terutama si Daniel.

"Nala, sayang apa yang terjadi dengan mu?" Kata Daniel

"T-tolong aku! D- Daniel."

Seketika Daniel membaca doa, dan dia langsung terseret ke pohon. Tiba tiba Nala berbicara tapi bukan suara dia, dan mengatakan!

"HA HA HA HA!! ANAK MUDA TERIMAKSIH KAMU SUDAH MEMBAKAR SATE!"

"K-Kamu siapa?" Kata Varel.

"AKU PENUNGGU HUTAN INI, DAN AKU MATI DI SINI SAAT MENJELAJAH SEPERTI KALIAN WAKTU ITU AKU SEDANG INGIN SATE."

"Lu sih Rel, make bawa daging segala."

"Yeh, mana gue tau akan begini."

"KETIKA ADA ORANG YANG MEMEGANG TONGKAT ITU! MAKA MEREKA AKAN SALAH JALAN DAN TERSESAT! DAN JIKA KALIAN INGIN NYELAMATIN TEMAN KALIAN! KALIAN HARUS MENCARI PERTOLONGAN. JIKA LEBIH DARI 1 HARI MAKA TEMAN KAMU AKAN MATI!!"

"T- tidak, Nalaku jangan mati!"

"COBA SELAMATKAN TEMAN MU INI!! SEPERTI APA YANG KU KATAKAN TADI!!"

Tiba tiba suara itu menghilang, dan Nala langsung tidak sadarkan diri.

Lalu Daniel mencari pertolongan bersama Vito dan akhirnya...

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 44K 61
Dasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yan...
14.3K 961 18
karena pecahnya dimensi ruang dan waktu membuat Naruto yang saat itu telah mengalahkan Kaguya terseret masuk kedalam dimensi ruang dan waktu , dan be...
3.4M 434K 36
"Aneh, kok gue jadi cantik?" ketika gadis yang memiliki IQ yang tinggi, namun bar-bar, tiba-tiba tersesat di tubuh seorang gadis cantik yang bodoh, e...
4.3K 438 26
โตŒใ€Œ ๐š๐š’๐š–๐š—๐šŠ๐šœ ๐š๐šŠ๐š—๐š๐š’๐šŒ๐š๐š’๐š˜๐š—! ใ€ Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...