Double Magic : Black Clover x...

By GojoSatr

41.6K 5.1K 1.5K

[Yami Sukehiro x Reader] (Name) yang merupakan seorang anak yang berasal dari desa tepian yang bernama Desa H... More

Note
Perkenalan MC
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Penjelasan Sihir (Name)
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Kapten Ksatria Sihir Clover
Kapten Ksatria Sihir Diamond
Chapter 31
Bukan Update
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34

Chapter 19

734 107 29
By GojoSatr

Pertarungan antara ayah dan anak itu pun terjadi di lapangan itu.


"Ne otosan bersiaplah hahaha aku akan menjadi orang pertama yang mengalahkanmu" ucap (Name) sambil menunjuk dirinya dengan bangga.

"Hmm.. benarkah? Mari kita lihat saja" balas Julius sambil terkekeh pelan.

"Etto, sebaiknya otosan mempersiapkan diri saja! Aku akan menyerangmu tanpa belas kasihan loh"

"Baiklah"



(Name) pun mengambil grimoirenya untuk memanggil Zenin keluar dan menggabungkan dirinya dengannya.

Zen pun mengikuti perintah tuannya itu dan langsung menggabungkan dirinya dengan (Name).

Saat mereka bergabung menjadi satu, (Name) memiliki 2 sayap putih di pundaknya dan cahaya putih (Mana Zone) pun mengerubuni (Name).

Di kepala (Name) terdapat sebuah setengah mahkota yang berbentuk jarum jam begitu pula dengan tangannya.



(Name) pun mengeluarkan baju perang yang mampu menahan tubuhnya agar menjadi lebih kuat dan bertahan lama dalam perang.

Spirit Dive : Lighto Dress

Sebuah gaun putih keemasan sangat terlihat bagus di tubuh (Name). (Name) dapat merasakan mana mengerubuni dirinya dan mulai sangat bersemangat untuk melawan ayahnya.

Sedangkan Julius berbinar-binar melihat sihir anaknya itu. Apalagi dapat melihat kombinasi antara peri dan tuannya.



Tanpa basa-basi (Name) dengan secepat cahaya menuju kearah ayahnya dan menyerangnya.

Spirit Dive : Spirit Attack Zone

Sebuah kombinasi cahaya dan waktu keluar dari tangan (Name) dan menyerang kearah Julius.

Julius dapat menangkisnya dengan mudah menggunakan grimoirenya juga.

Sihir Waktu : Chrono Statis Grigora

Julius menciptakan sebuah bola waktu yang dapat menahan semua serangan baik cepat ataupun lambat. Namun....












Sret









Bola waktu milik Julius tidak mampu menahan serangan besar dari (Name). Bola itu hanya dapat menyerap setengah dari serangan (Name) dan sisa dari serangan itu terkena Julius.

Walaupun tidak parah tetapi Julius mengalami luka di bahunya. Julius sedikit terkejut karena baru kali ini dia bisa diserang oleh ksatria sihir. Lagi-lagi Julius hanya tersenyum menerima serangan itu.

Dia benar-benar adalah anakku!! Batin Julius.

(Name) yang melihat serangan Spirit Dive miliknya itu membuat ayahnya terluka pun hanya bisa panik. Ya bagaimana pun Julius tetaplah ayahnya. Bagaimana bisa seorang putri melukai ayahnya?



"O-otosan?!! Daijoubu??!! Bahumu berdarah" ucap (Name) sedikit menyesal menyerang ayahnya.

"Daijoubu!! Sekarang kamu yang harus mempersiapkan diri ya! Otosan akan menyerang nih!!" balas Julius memberi aba-aba untuk (Name).

(Name) pun bersiap dan mengamati mana beserta Ki milik ayahnya itu.

Yeah selama 2 tahun ini (Name) meminta Yami untuk mengajarinya Ki dan sekarang ia sudah menguasai Ki.




"Lagi-lagi ayah menyembunyikan mana-nya? Hehe tapi aku bisa Ki kok!" gumam (Name).

(Name) berusaha fokus untuk mengamati Ki Julius. Soalnya Julius menggunakan sihir waktunya untuk berpindah tempat dengan sangat cepat sehingga sulit dilihat dengan mata.

Julius pun berpindah tempat lagi dan kali ini ia merencanakan untuk langsung muncul di depan (Name).

(Name) memejamkan matanya dan berusaha fokus mencari Ki milik Julius.

Aha!! Kena kamu otosan!! Batin (Name).

Sihir Waktu : Chrono Statis

Julius benar saja muncul di depan (Name) dan langsung mengeluarkan bola waktu untuk langsung menangkap (Name).

Julius tersenyum dan melihat kearah bola waktunya. Saat ia melihat bola waktu, senyumannya pun sedikit luntur karena (Name) tidak berada disana.

Dia lebih kuat daripada yang kuduga. Batin Julius.


Tiba-tiba saja (Name) muncul tepat dibelakang Julius dan mengeluarkan sihir waktu yang sama dengan Julius.

Sihir Waktu : Bola Lintasan Waktu

Dan benar saja persis dengan sihir milik Julius, muncullah sebuah bola waktu yang berguna untuk menangkap Julius.

Julius dengan secepat kilat mengaktifkan sihir lagi.

Sihir Waktu : Chrono Anastatis

Kali ini Julius membuat sihir waktu yang dapat dilihat di langit-langit. Namun bedanya Julius menciptakan sihir ini dengan jarak yang kecil saja tidak sebesar biasanya.



Pandangan (Name) mengarah ke langit dan melihat jam kecil yang mengelilingi dirinya. Sadar akan itu perangkap (Name) langsung bergegas untuk lari dari jebakan itu.

Tapi Julius dua kali lebih cepat dari (Name). Julius lagi-lagi mengeluarkan bola waktunya itu.

Sihir Waktu : Chrono Statis

Sebuah bola sihir mengelilingi (Name) dan membuatnya tidak bisa bergerak akibat waktu yang dapat di kendalikan oleh Julius.

(Name) pun mencoba menggunakan sihir cahayanya untuk menghancurkan sihir milik ayahnya itu.

Sihir Cahaya : Tusukan Pedang Cahaya

Sihir apapun tidak akan mempan jika penggunanya sudah masuk ke dalam bola waktu milik Julius.



"Otosan!! keluarkan aku dari bola ini!!"

"Hmm bagaimana ya? Otosan keluarkan atau biarkan saja hm?" Goda Julius.

"Otosan!!!!"

"Haha iya-iya otosan keluarkan"

Julius pun menonaktifkan bola sihirnya itu dan (Name) pun terlepas dari bola waktu.

(Name) pun melepaskan dirinya dari Zenin dan menyuruh Zenin masuk balik ke grimoirenya.



Julius pun berjalan kearah (Name) dan mengusap-ngusap kepala anak semata wayangnya itu.

"Wah sihirmu sangat kuat sekali!! Otosan baru kali ini menerima serangan dari ksatria sihir yang bisa membuatku terluka haha!!" ucap Julius sambil tertawa.

(Name) juga ikut tertawa melihat kekonyolan ayahnya itu dan matanya melotot melihat bahu ayahnya yang masih terluka

"OTOSAN?! KAMU BELUM MENGOBATI LUKAMU?" jerit (Name).

"Eh iya yah"

Julius meraba bahunya yang terluka dan meringis pelan. (Name) yang melihat itu pun merasa bersalah dan mengeluarkan sihirnya untuk menyembuhkan ayahnya itu.

Sihir Cahaya : Healing Light

Sebuah cahaya hangat mengeliingi tubuh Julius dan seketik luka dibahunya menghilang.



"Arigato (Name)" ucap Julius lalu merangkul anaknya.

"Etto.. gomen otosan. Gara-gara sihirku kamu jadi terluka"

"Daijoubu (Name) ini sudah wajar bukan? Tenang saja otosan ini sangat kuat kok!! Luka kecil ini tidak ada apa apanya!"

"Haha baiklah"



"Ne!! Kalian berdua ayok makan dulu!! Okasan uda siapin makannnya!" teriak Olivia dari kejauhan.

(Name) yang memang sudah lapar pun langsung berlari menghampiri Olivia dan meninggalkan Julius sendiri.

Nafas (Name) tidak teratur karena ia berlari lumayan jauh juga. Saat ia ingin mengambil minum, Julius mengambilkan untuknya.

(Name) segera minum dan nafasnya mulai teratur. Saat sudah mulai baikan, (Name) baru sadar suatu hal.



"OTOSAN?!! Bukannya tadi otosan ada dibelakang??! Kenapa sudah sampai disini?!!" tanya (Name).

"Lah (Name) kita kan bisa berteleportasi, kenapa harus lari?" ucap Julius.

"Lah iya ಠ_ಠ. Jadi kenapa tadi aku lari?!!!"

Julius dan Olivia tertawa melihat kekonyolan dan kepolosan anak mereka. Benar-benar menurun dari mereka.



Setelah selesai makan, (Name), Julius dan Olivia pun menghabiskan waktu mereka di lapangan sunyi yang hanya ada mereka bertiga.

(Name) tiduran di pangkuan Olivia, sedangkan Olivia menyandarkan kepalanya dibahu Julius.

"(Name), coba duduk tegak dulu. Otosan dan Okasan ingin memberikan sesuatu" ucap Olivia.

(Name) langsung duduk tegak dihadapan mereka dan melihat Julius mengeluarkan sebuah benda.

"Ini adalah sebuah kalung yang Otosan dan Okasan beli sebelum kamu lahir. Kami ingin memberikan kalung ini untukmu" ucap Olivia.

(Name) pun menerima kalung itu dengan mata berbinar-binar.

"Wah! Arigato Otosan Okasan!!"

"Sama-sama sayang"

(Name) pun rebahan balik di pangkuan Olivia sambil menatap kalung yang ia pakai.

Sangat bagus, berwarna kuning keemasan yang terdapat ukiran lambang cahaya dan disisi-sisinya memliki 4 lambang waktu. Sangat sesuai untuk dirinya.



Saat (Name) sedang melamun, tiba-tiba saja terbesit suatu pemikiran aneh yang membuatnya bertanya kepada kedua orang tuanya.

"Otosan, Okasan, aku punya pertanyaan"

"Ada apa (Name)?" tanya Julius.

"Err.. bagaimana kalau aku tiba-tiba saja menghilang?? Seperti meninggal mungkin?" tanya (Name).


Julius dan Olivia yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap (Name).

"Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi!!" ucap Julius.

"Benar apa yang dikatakan ayahmu. Kami akan berusaha melindungimu dari bahaya. Cukup sekali saja kami kehilanganmu" tambah Olivia.

"Hehe aku hanya nanya saja kok. Tidak usah menanggapi terlalu serius otosan, okasan" ucap (Name).

"Jangan bertanya seperti itu lagi (Name). Kamu membuat jantung ayah seperti ingin lepas" ucap Julius sambil mengusap kepala (Name) yang berada di pangkuan Olivia.

"Hm~~" ucap (Name) yang menikmati usapan dari Julius.

Olivia juga ikut mengusap rambut blonde milik anaknya itu.

Usapan lembut dari Julius dan Olivia membuat (Name) merasa sangat aman dan hangat berada di dekat keduanya.

Karena usapan yang sangat nyaman itupun, (Name) tertidur dipangkuan Olivia. Julius dan Olivia yang melihat itu pun tersenyum lembut menatap anak mereka.





Kami-sama, terima kasih sudah memberikan aku keluarga bahagia seperti ini. Aku harap kita akan terus bersama selamanya. Batin mereka bertiga.








Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

86.8K 8.6K 36
FIKSI
1M 75.9K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
76.5K 8.3K 86
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
AZURA By Semesta

Fanfiction

218K 10.5K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...