AZKALIYA

By diniispy

3.4M 418K 94.9K

#1 in Indonesia (25 Juni 2021) #2 dingin (21 November 2021) #2 teenfiction (12 Maret 2024) Di awal part emang... More

AZKALIYA || PROLOG
AZKALIYA || PART 1
AZKALIYA || PART 2
AZKALIYA || PART 3
AZKALIYA || PART 4
AZKALIYA || PART 5
AZKALIYA || PART 6
AZKALIYA || PART 7
AZKALIYA || PART 8
AZKALIYA || PART 9
AZKALIYA || PART 10
AZKALIYA || PART 11
AZKALIYA || PART 12
AZKALIYA || PART 13
AZKALIYA || PART 14
AZKALIYA || PART 15
AZKALIYA || PART 16
AZKALIYA || PART 17
AZKALIYA || PART 18
AZKALIYA || PART 19
AZKALIYA || PART 20
AZKALIYA || PART 21
AZKALIYA || CAST
AZKALIYA || PART 22
AZKALIYA || PART 23
AZKALIYA || PART 25
AZKALIYA || PART 26
AZKALIYA || PART 27
AZKALIYA || PART 28
AZKALIYA || PART 29
AZKALIYA || PART 30
AZKALIYA || PART 31
AZKALIYA || PART 32
AZKALIYA || PART 33
AZKALIYA || PART 34
AZKALIYA || PART 35
AZKALIYA || PART 36
AZKALIYA || PART 37
AZKALIYA || PART 38
AZKALIYA || PART 39
AZKALIYA || PART 40
AZKALIYA || PART 41
AZKALIYA || PART 42
AZKALIYA || PART 43
AZKALIYA || PART 44
AZKALIYA || PART 45
AZKALIYA || PART 46
AZKALIYA || PART 47
AZKALIYA || PART 48
AZKALIYA || PART 49
AZKALIYA || PART 50
AZKALIYA || PART 51
AZKALIYA || PART 52
AZKALIYA || PART 53
AZKALIYA || PART 54
AZKALIYA || PART 55
AZKALIYA PART 56
AZKALIYA || PART 57
AZKALIYA || BAB 58

AZKALIYA || PART 24

60K 7.4K 1K
By diniispy

❤️❤️❤️

"Pengen balik!" ucap Aliya seraya berguling-guling di atas kasur milik Azka.

Azka mematikan hp nya lalu duduk di sofa sambil menghadap ke arah Aliya yang sedang tiduran di kasur miliknya.

"Balik tinggal balik!" ujar Azka yang bosan mendengar Aliya mengoceh terus.

"Kan di kunci! Mama sama Papa juga gak pernah ngabarin Liya!" ucap Aliya.

"Lupa kali kalo mereka punya anak," ucap Azka sambil terkekeh.

"Masa iya lupa! Bisa jadi sih," ucap Aliya langsung duduk sambil seraya berpikir.

Azka menahan tawanya melihat Aliya yang begitu mudah di bohongi. "Lagi bikin anak baru deh kayanya. Soalnya mama sama om bosen liat lo susah diatur!" ucap Azka.

Aliya menatap tajam ke arah Azka. "Enak aja! Gue ini anak yang penurut yah!!" Elak Aliya.

"Massa?" ucap Azka menaikan sebelah alisnya.

"Kadang-kadang sih," ujar Aliya nyengir sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Yeh dasar!" ujar Azka merebahkan kembali tubuhnya ke sofa sambil memandang langit-langit kamarnya.

Aliya dan Azka sama-sama terdiam. Mereka berdua sibuk dengan fikirannya masing-masing.

"Azka," panggil Aliya seraya mendudukkan dirinya di tepi kasur.

"Apa?" tanya Azka yang enggan melihat ke arah Aliya.

"Jalan-jalan yuk, gue bosen tau," ucap Aliya sambil tersenyum manis, namun tak dihiraukan oleh Azka.

Aliya pun turun dari kasur lalu berjalan mendekati Azka yang senantiasa memejamkan matanya.

"Azkaa ..." Panggil Aliya sambil menggoyangkan lengan Azka pelan.

"Ka, masih sore masa lo mau ngebo sih!" ucap Aliya sambil terus menggoyangkan lengan Azka.

"Mau apa Aliya?" tanya Azka membuka matanya lalu melirik ke arah Aliya yang sudah berada tepat di sebelahnya.

"Jalan-jalan," cicit Aliya sambil memainkan kedua kuku cantiknya.

"Kemana?" tanya Azka lalu duduk.

"Kemana aja, pokoknya jalan-jalan," ucap Aliya sambil ikut duduk di samping Azka.

"Jalan-jalan juga harus punya tujuan Aliya." ucap Azka.

"Keliling dunia Ka. Yok lah," ucap Aliya antusias.

"Keliling kota bukan dunia. Bisa abis bensin gue!" ucap Azka sambil mengacak-acak rambut Aliya.

"Iya maksud gue kota, gak usah di acak-acak juga rambut gue!" kesal Aliya seraya membenarkan rambutnya yang terlihat berantakan.

"Lo itu makin gemes kalo rambutnya berantakan," ujar Azka sambil terkekeh.

"Elehh, dahlah. Ayok keburu Maghrib!!" rengek Aliya.

"Masih lama Maghrib nya!" ucap Azka.

"Ayok Azka! Ayok lah, Azkaaaa ..." Aliya terus merengek seperti anak kecil.

"Iya iya, ayok," ucap Azka lalu berdiri.

"Yeayy, Ayok!!" ucap Aliya berjingkrak senang.

"Pake celana dulu!" ucap Azka yang sedang mengambil jaket hitam nya di lemari.

"Ini kan udah pake," ucap Aliya sambil menunjuk celana pendeknya.

"Kependekan itu! Ganti!" ucap Azka seraya memakai jaket.

"Males Azka, ini gak terlalu pendek kok!" ucap Aliya dengan muka memelas.

"Ganti atau gak jadi jalan?!" ujar Azka menatap tajam Aliya.

Aliya menghembuskan nafasnya kasar. "Iya, iya. Gue ganti!" ucap Aliya pasrah.

Aliya berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian ganti. Aliya masuk ke dalam kamar mandi dengan perasaan kesal. Azka yang melihat tingkah Aliya hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Bocil!" gumam Azka.

Setelah lima menit berlalu, Aliya akhirnya keluar dengan memakai celana jeans hitam dan memakai Hoodie putih ukuran besar. Dengan rambut yang tergerai indah.

"Udah?" tanya Azka yang sedari tadi memperhatikan penampilan Aliya.

Aliya mengangguk. "Udah, yuk." ajak Aliya sambil berlari mendekat ke arah Azka.

"Bentar," ujar Azka lalu memandang Aliya intens.

"Ada apa?" tanya Aliya bingung.

"Bisa gak sih, Lo itu jangan terlalu cantik!" ucap Azka.

"Ha?" ujar Aliya kebingungan.

"Jangan cantik-cantik!! Nanti banyak yang suka!" ucap Azka sambil memegang kedua bahu Aliya.

"Terus lo maunya gue jelek gitu!! Kalo gue jelek, yang ada nanti gue di hujat sama fans lo itu!" kesal Aliya menatap Azka tajam.

"Jelek aja gak papa, kalo perlu taroin tompel di pipi lo," ucap Azka sambil terkekeh geli.

"Enak aja!! Ogah! Aliya Leta Qirani itu terkenal dengan kecantikan nya. Kalo gue gak cantik, mana mungkin lo tergila-gila sama gue!!" Crocos Aliya.

"Gue cinta sama lo itu tulus, bukan karena lo cantik atau apapun itu," ucap Azka.

"Bohong! Gak percaya!!" ujar Aliya sambil bersedekap dada.

"Gue cinta sama lo, waktu lo masih ingusan! Masih kucel, kumel dan dekil!" ucap Azka sambil membungkukkan badannya supaya sejajar dengan Aliya.

"Wah sekate-kate lo!! Emang dulu gue sedekil itu apa?" tanya Aliya dengan kepala menoleh ke kanan untuk melihat foto masa kecilnya.

Aliya menyadari dirinya dulu kumel, dekil seperti tak terurus. Beda dengan Azka, cowok itu terlihat sangat ganteng sejak kecil.

"Tapi tetep cantik kok!!" ucap Aliya.

"Iya, Lo yang tercantik. Aliya Leta Qirani, cuma Atharazka Aditya yang bisa miliki lo."

°°°

Disinilah mereka berada. Di bawah langit yang indah, perpaduan siang dan malam yaitu sore.

"AZKAA!!" teriak Aliya seraya memeluk erat pinggang Azka.

"Apa?" jawab Azka sambil melirik sekilas ke arah spion motornya.

"Sering-sering keliling kota kaya gini ya?" ujar Aliya dengan gembira.

"Lo suka?" tanya Azka.

"Suka bangeeetttt!!" ucap Aliya menaruh dagunya di bahu Azka.

"Oke. Setiap hari gue bakal ajak lo keliling kota," ucap Azka.

Aliya tersenyum lebar. "Hah? Serius?! Asiikkk!" ucap Aliya sambil mengeratkan pelukannya.

"Serius. Kapan gue pernah bohong sama lo?" ujar Azka.

"Gak pernah, yang ada gue yang selalu bohongin lo. Maaf ya?" ucap Aliya merasa menyesal karena sering banget berbohong.

"Maaf diterima. Tapi jangan pernah diulangi lagi," ucap Azka sambil mempercepat laju motornya.

"Iya. Tapi gak janji," Aliya sambil terkekeh.

"Mau jajan?" tanya Azka sambil menolehkan kepalanya kebelakang.

"Mau lah, masa kagak." ucap Aliya semangat.

"Giliran jajan aja lo semangat!"

"Siapa sih, yang gak suka jajan?! Gak ada. Pasti semuanya suka!" ujar Aliya.

"Hmm," Azka hanya menjawab Aliya dengan deheman. Membuat Aliya mengerucutkan bibirnya kesal.

Mereka berkeliling. Aliya terus mengoceh sepanjang jalan, Azka hanya menjawab nya dengan deheman yang membuat Aliya kesal.

Aliya melihat-lihat ke arah taman yang cukup besar, lalu arah pandang matanya tertuju pada sesuatu.

"Azka! Berhenti dulu," ujar Aliya sambil memukul punggung Azka cukup keras.

Azka menghentikan motornya dengan mendadak. "Ada apa?" tanya Azka dengan kesal.

"Itu," Aliya menunjuk ke arah taman yang terlihat sepi karena hari sudah sore menjelang malam.

Azka mengikuti arah tunjuk Aliya. Pandangan Azka tertuju pada seorang anak perempuan kecil yang sedang menangis di bawah pohon yang berada di taman.

"Anaknya siapa itu?" tanya Azka pada Aliya.

"Gak tau lah!!" ucap Aliya ngegas.

"Samperin yuk, kasian." ucap Azka menggandeng lengan Aliya.

"Itu anak kecil asli kan? Takutnya penghuni pohon itu Azka," ujar Aliya sambil bergidik ngeri.

"Yakali, setan muncul sore-sore gini!" ucap Azka datar sambil menonyor dahi Aliya pelan.

"Takutnya hantuuu," ucap Aliya.

Tanpa aba-aba Azka langsung menarik lengan Aliya supaya mengikutinya. Mereka berjalan mendekati anak kecil itu.

"Hallo adek cantik," ucap Azka dengan senyuman sambil berjongkok. Aliya yang berada disisi Azka pun ikut tersenyum.

"Ma–ma," ucap anak kecil itu sambil terus menangis memanggil mamanya.

"Mama nya kemana?" tanya Azka sambil mengelus lembut kepala anak kecil itu.

"Mama u–udah pe–rgi ke surga," ucap nya sambil menangis. Aliya yang melihatnya tak tega pun langsung mendekap tubuh anak itu dalam pelukannya.

"Hei, cantik. Jangan nangis ya, mama udah bahagia di surga," ucap Aliya sambil mengelus punggung anak kecil itu. Aliya merasa tubuh gadis kecil ini bergetar hebat membuatnya ikut merasakan kesedihan yang dialami gadis kecil itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Aliya sambil merenggangkan pelukannya.

"Syaqila Zanna Syifabela," jawab Qila sambil terus memandang wajah Aliya dan Azka secara bergantian.

"Papa kamu kemana? Kaka? Saudara?" tanya Aliya.

Qila hanya geleng-geleng. "Kata mama, Papa udah pergi waktu Qila masih sangat kecil," ucap Qila sambil mengusap air matanya.

"Terus kamu tinggal sama siapa?" tanya Aliya lagi.

"Qila sendiri, Qila gak punya siapa-siapa. Qila takut, Mama pergi ninggalin Qila sendiri," ucap Qila lirih lalu menangis lagi.

"Umur Qila berapa?" tanya Azka.

"Delapan tahun," jawab Qila.

"Udah mau Maghrib, Qila ikut kakak aja ya. Mau gak?" tanya Aliya menatap hangat ke arah Qila.

"Kakak bukan orang jahat kan?" tanya Qila menatap Aliya dengan mata yang memerah karena habis menangis.

"Masa cantik gini orang jahat sih," ujar Aliya seraya terkekeh pelan.

"Soalnya Qila takut di culik," ucap Qila membuat Aliya gemas.

"Kakak Cantik banget. Kakak itu juga ganteng," lanjut Qila.

"Makasih, kamu juga cantik," ucap Aliya seraya mengunyel pipi Qila gemas.

"Ayok pulang," ajak Azka menggandeng lengan Aliya dan Aliya menggandeng lengan Qila. Mereka berjalan menuju motor dengan saling bergandengan.

"Berasa seperti keluarga bahagia nih gue," ucap Aliya terkikik geli.

"Nikah yuk?" ajak Azka.

"Pala lo!! Dikira nikah gampang apa!" ucap Aliya kesal.

"Gampang, makanya di coba yuk?" ucap Azka menoleh kan kepalanya.

"Yuk yuk!! Gue tabok nih!!"

°°°

Sesampai nya di rumah, Aliya berjalan masuk lebih dulu diikuti dibelakang Qila yang sedang tertidur nyenyak dalam gedongan Azka.

"Ka, Qila tidur di kamar kita ya?" tanya Aliya.

"Kamar gue Aliya!" ujar Azka.

"Kamar lo kamar gue juga!!" ucap Aliya tak mau kalah.

Azka menghembuskan nafasnya pelan. "Iya-iya, semerdeka lo aja," ujar Azka pasrah.

"Cepet bawa ke kamar, kasian Azka!" ucap Aliya sambil mendorong tubuh Azka pelan.

"Iya, bawel lo!" kesal Azka lalu pergi menuju kamarnya yang ada di lantai atas, Aliya ikut berjalan membuntutinya.

"Ka, Lo yang ngomong sama Bunda ya?" ucap Aliya saat Azka sudah selesai menidurkan Qila.

"Ngomongnya gimana?" tanya Azka, pria itu bingung kata-kata apa yang harus ia utarakan.

"Ngomong apa aja dah! Supaya Qila boleh tinggal disini," ujar Aliya seraya melirik ke arah Qila.

"Iya nanti gue ngomong sama Bunda," ujar Azka.

"Okey, makasihh," ucap Aliya sambil tersenyum lebar.

"Kasian ya Qila. Masih kecil udah gak punya siapa-siapa," ujar Aliya menatap prihatin ke arah Qila.

"Kita nikah aja yuk,? Biar bisa adopsi Qila," ujar Azka seraya tersenyum.

"Nikah Mulu dah!!" kesal Aliya menatap sangar ke arah Azka.

"Gue kan pengen nikah!" rengek Azka.

"Nikah nanti kalo udah lulus! Kita aja masih kelas sebelas!!" ucap Aliya menatap sengit Azka.

"Nikah sekarang aja yuk, gue bisa kok ngehidupin lo sama sepuluh anak kita nanti!" ucap Azka sambil mengelus rambut Aliya.

"Sepuluh? Gak sekalian aja dua puluh? Biar ngalahin keluarga halilintar!!" kesal Aliya.

"Ide bagus tuh!! Ayok lah gass, nanti kita namain keluarga samber gledek!"  ucap Azka seraya menaik turunkan alisnya.

"Ogah banget gue! Lo aja sono yang hamil!!"

"Mana bisa Liya?!"

"Udah ya Azka!! Lebih baik lo turun, temui Bunda! Jangan ngomong ngelantur kesana-kemari!!" ucap Aliya yang sudah kesal.

"Sholat dulu. Mau gue imam in gak?" Goda Azka.

"Gak!! Buruan sana, bentar lagi adzan. Gue sholat di rumah!"

"Siap calon istrinya Azka," ucap Azka sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Lo itu cocoknya jadi cowok galak, pendiem Ka. Udah deh. Kesel gue!"

"Emang lo mau gue galakin?"

"Gak mau lah!!"

"Lo mau gue diemin?"

"Gak mau lahhh!!!" jawab Aliya.

"Terus lo mau nya gue apain?" tanya Azka datar.

Aliya seketika nyengir lebar. "Mukanya jangan jutek dong. Gue kan takut!"

Azka lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Dasar lemot!"

"Loh, kok lo malah ngejek gue?!" ujar Aliya mencak-mencak.

"Udah ya. Ngomong sama lo gak akan ada habisnya," ucap Azka lalu melenggang pergi keluar kamar.

"Dia yang salah! Dia juga yang marah!"

❤️❤️❤️

HALLO? MAAF YA, UPDATE NYA LAMA🙏😌

SPAM NEXT DISINI OKEY👉

SATU KATA BUAT PART 24? KALO ADA YANG GARING, MAKLUMI LAH😌😂✨

OKEY. SEGITU AJA. TERIMAKASIH ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

561K 7.1K 23
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
803K 61K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
315K 23.6K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
513K 25.5K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...