Aku di Sini, Se!

By writerdea

2.3K 861 3.9K

[ Selamat bengek eh- Selamat membaca ] ⚠️❗CERITA INI MENGANDUNG UWU-UWUAN, UNSUR BENGEK NGIK-NGIK, KEKERASAN... More

🎬# PROLOG
🎬# CAST
🎬# OLLUX
🎬# ALANKAA NGAMBEK
🎬#GELISAH
🎬# STOP PACARAN!
🎬# TERCIDUK
🎬# AMBIGU?!
🎬#KELAI TEROS!
🎬#COWOK MANJA
🎬#KONSER BLACKPINK
🎬# BERGELUD
🎬#SOFFAN KAH BEGITU?

🎬#PUSYING

36 9 1
By writerdea

Cie yang sudah sekolah offline, nggak bisa "oke google" lagi

Hi ho! —Happy Reading—

"Gue? Nggak papa," jawab Alankaa sambil celingak-celinguk mencari keberadaan cewek yang berstatus sahabatnya.

"Lagi nyari apa sih, Lan?" tanya Gita lagi menjadi ingin tahu.

Bukannya menjawab, Alankaa malah memberikan pertanyaan kepada Gita. "Lo liat Sea nggak?"

Ia tidak tahu setiap nama itu keluar dari mulut Alankaa, pasti ada rasa sakit di batin Gita. Kenapa harus Sea?

Gita menggeleng patah-patah. Tanpa berkata apa pun lagi, Alankaa berlari dengan maksud mencari Sea. Ia menatap punggung cowok itu perlahan menghilang. Langkahnya mundur perlahan, berbalik badan, dan berlari menuju ruang laboratorium. Dia hanya ingin untuk sementara mengatur emosinya.

Tahu-tahu Bromo tidak sengaja menabrak Gita, karena berlari terlalu terburu-buru.

"Maaf, Git," ucapnya dengan napas terengah-engah.

"Lo ... kenapa?"

"Sea—Sea pingsan di kantin!"

Gita bergeming, sedang berkutat dengan pikirannya.

"Dah ya. Gue mau cari Lankaa dul—"

Gita menahan tangan Bromo. Kemudian, menatap cowok itu. "Alankaa lagi dipanggil sama ketos. Dia sibuk ngebahas acara—"

"Tapi Alankaa harus tah—"

"Gue bakal kasitahu dia nanti. Sekarang kita temui Sea."

"Tap—"

"Sekarang Sea di mana?"

"Di-di UKS."

Gita mengangguk dan segera menarik tangan Bromo menuju UKS. Sesampainya, di UKS terdapat Dimas, Raka, dan beberapa petugas UKS. Di salah satu ranjang, terlihat Sea yang tengah memejamkan matanya. Gadis itu sudah bangun, tapi masih berat untuk membuka matanya.

"Sea demam, sebaiknya dibawa pulang saja," ujar Bu Dyah. "Kami akan menelpon orang tuanya untuk menjemput."

Belum saja Bu Dyah mencari kontak, tangan lemah Sea menahan. Sea membuka matanya perlahan, melawan sinar matahari yang menembus lewat jendela UKS.

"Enggak usah, Bu."

"Kamu harus istirahat di rumah, Sea."

Sea menggeleng. "Saya mau sekolah aja, Bu."

"Tapi ...."

Bu Dyah tidak melanjutkan kata-katanya lagi, ketika Sea berusaha bangkit sambil dibantu oleh Dimas dan Bromo.

"Lo pulang aja, Se," saran Bromo merasakan keringat dingin dari tubuh Sea.

Sea menggeleng kuat.

"Kamu yakin, Sea?" tanya Bu Dyah.

"Iyah, Bu. Saya ke kelas ya," katanya masih dalam keadaan lemah. Dengan tenaganya, Sea keluar dari UKS, meninggalkan Gita, Bromo, dan Dimas.

Tanpa sengaja Gita melihat Alankaa dari kejauhan. Dengan cepat, Gita mengejar Sea dan menarik lengannya. Mereka berdua berada di gudang sekolah sekarang.

"Lo kenapa?"

Gita masih celingak-celinguk mencari keberadaan pacarnya itu. Ia tidak menginginkan Alankaa mengetahui bahwa Sea sakit, karena cowok itu akan sangat khawatir. Gita tidak mau itu terjadi.

"Ng-ng-gak papa." Matanya bergerak kikuk. Lalu, cewek itu pergi begitu saja, membuat Sea bingung.

...

Ting tung

Waktunya pulang sekolah. Seluruh murid mulai berhamburan ke gerbang dan ada juga ke tempat parkiran. Alankaa memasuki ruang kelas Sea, tetapi sayang kelas itu telah sepi. Tidak ada satupun murid, termasuk orang yang ia cari. Tangannya tergerak menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Ia bingung kenapa Sea sering menghilang beberapa hari ini.

Cowok itu mencoba untuk menghubungi nomor Sea, tapi tak kunjung diangkat. Dirinya semakin dibuat khawatir, ditambah berita bahwa Sea sempat pingsan pada saat jam istirahat tadi.

"Woo, bantuin gue cari Sea."

"Ashiaap! Setidaknya gue bisa jadi orang berguna kiw kiw."

Di waktu yang sama, Sea dan Gita kini sedang berada di belakang toilet.

"Gue bener-bener cinta sama Alankaa."

Sea diam, menunggu Gita melanjutkan kata-katanya.

"Kita sahabat kan, Se? Sesama sahabat gak mungkin menghianati sahabatnya."

Makin ke sini, Sea semakin tidak paham. "Gue nggak pernah ngehianatin lo. Gue dan Alankaa juga sama-sama sebagai sahabat." Sea menghela napas. "Lo jangan merasa khawatir atau takut gue bakal ngambil Alankaa dari lo. Nggak akan, Ta."

"Kenapa Alankaa selalu peduli sama lo? Kenapa Alankaa menampilkan sisi lainnya hanya sama lo? Kenapa lo yang diberi kejutan ultah? Sedangkan gue nggak pernah. Dan ya ... kenapa dia malah nyuruh gue pilih kado buat lo, bukan untuk gue!"

"Lo pikir gue nggak liat semuanya?  Setiap waktu gue selalu ngelihat kalian berdua mau di sekolah ataupun di luar sekolah. Gue. selalu. ngikutin. kalian." Gita tertawa hambar. Gadis itu memang telah tenggelam dalam kecemburuan.

"Gue merasa ini nggak adil, Se. Gue pacarnya dan lo?" Telunjuknya mengarah pada wajah Sea. "Cuma sah—"

"GITA!"

Kedua perempuan itu berhenti bergerak. Kepala mereka terarah sembilan puluh derajat menuju seorang cowok. Tatapan cowok itu tidak bersahabat. Sedangkan cowok yang berada di belakangnya memutuskan untuk diam. Dengan langkah besar, cowok itu mendekati kedua cewek itu. Matanya mengarah pada Gita yang masih setia menunjuk Sea.

Ditepisnya telunjuk itu, lalu menarik lengan Gita. Gita yang masih mencerna keadaan hanya pasrah ditarik oleh cowok itu.

Woo berlagak seperti mencium aroma. Dipejamkan matanya, lalu sedikit merentangkan tangannya. "Mencium bau-bau perdebatan rumah tangga."

Setelah kepergian mereka, Sea menjambak rambutnya sendiri. "Kenapa harus gue di posisi ini sih? sial!"

....

Alankaa berlutut, mensejajarkan wajahnya pada Gita yang tengah duduk dengan kepala tertunduk. Ia menggenggam tangan perempuan itu erat.

"Tolong jelasin ke gue, maksud lo apa ngomong gitu ke Sea."

Gita diam.

"Please, Sayang."

"Gu-gue cuma lagi emo-si aja."

"Lo cemburu, Yang?"

Gita menggeleng kaku. Sudah diduga air matanya telah turun tanpa diperintah. Tangan Alankaa terangkat menghapus air mata Gita dengan lembut.

"Hiks, aku pengen kita lebih dekat, Lan. Aku pengen aku jadi prioritas kamu," tutur Gita membuat Alankaa terkejut.

"Iya, Sayang. Lo pacar gue tentu lo yang jadi prioritas gu—"

Gita tertawa hambar membuat Alankaa menggantungkan kalimatnya. "Bullshit."

"Prioritas lo bilang? Bukannya prioritas lo adalah Sea, huh? Sedikit-sedikit Sea. Setiap hari Sea. Yang gue denger cuma Sea, Sea, Sea!"

Alankaa memejamkan matanya, berusaha mendinginkan pikirannya. Jika keduanya sama-sama emosi yang ada perdebatan semakin memanas. Kedua tangannya menarik punggung Gita. Didekapnya tubuh sang pacar.

"Maaf kalau gue salah. Maaf gue udah bikin hati lo sakit."

Gita mendorong tubuh Alankaa. "Terus setelah ini apa? Lo bakal jaga jarak kan sama Sea? Please, cuma itu keinginan gue, Lan."

"Git, gue sama Sea sahabat dari lama jadi nggak mungkin tiba-tiba aku ngejauh dari dia," ucap Alankaa pelan dan penuh kelembutan.

"GUE NGGAK PEDULI KALIAN UDAH SAHABATAN LAMA APA BARU. GUE GA PEDULI! YANG GUE MAU SEKARANG, LO HANYA MEMILIKI GUE, NGGAK ADA CEWEK LAIN TERMASUK SE—"

"GITA, STOP!"

Suara bentakan itu membuat hati Gita seperti ditusuk ribuan panah. Ia menatap nanar tatapan tajam Alankaa dengan napasnya yang terengah-engah. Ini baru pertama kalinya Alankaa meninggikan suaranya di depan dirinya.

Alankaa tersadar. Ia benar-benar bingung. Rambutnya berantakan setelah tangannya menjambak kuat. Sementara Gita, ia berlalu pergi tanpa menghentikan tangisannya. Alankaa terduduk di atas kursi, mencoba menenangkan batinnya.

Alankaa

Sayang
Maaf
Gue nggak bermaksud bentak lo
Sayang, maaf yaa

Kemudian, Alankaa berpindah pada ruang chat Sea.

Kembaran 😚

Kaa
Lo sama gita gimana? Jangan marahin gita ya, dia gak salah
Paling lagi sensi aja
Lo selesain aja damai-damai, gak usah cari gue
Gue dah naik taksi

Alankaa kembali menjambak rambutnya. Menghela napas sebentar, lalu segera menuju parkiran untuk mengambil motornya. Setelah dia sudah berada di atas motor, tanpa babibu lagi Alankaa menancap gasnya dengan kecepatan 50 km. Kata-kata yang dituturkan oleh Gita terus bergentayangan di otak ketua Geng OLLUX itu.

"Kenapa Alankaa selalu peduli sama lo? Kenapa Alankaa menampilkan sisi lainnya hanya sama lo? Kenapa lo yang diberi kejutan ultah? Sedangkan gue nggak pernah. Dan ya ... kenapa dia malah nyuruh gue pilih kado buat lo, bukan untuk gue!"

"Lo bakal jaga jarak kan sama Sea? Please, cuma itu keinginan gue, Lan."

Sesampainya di rumah, Alankaa menaruh helmnya di atas meja garasi. Kemudian dengan setengah niat, berjalan gontai memasuki rumah.

"yUhU ... Alan ... pulang," katanya melemas.

Tatapannya berhenti melihat Sea di kamar Zulfa. Di samping Sea juga ada Zulfa.

"Dedeeeee!" panggil Alankaa berlari seperti anak kecil yang hampir kehilangan induknya.

Mata Sea membulat sempurna kala Alankaa memeluk pinggangnya dari belakang. Ditambah bibirnya yang terus dikerucutkan. Zulfa mengerjap melihat Alankaa yang tampaknya sedang manja. Tidak hanya Zulfa, Ankaa yang baru pulang pun berhenti seketika.

"Dede, Alankaa pusying. Pijitin."

"Pusing ya?" tanya Sea membuat Alankaa mengangguk di atas bahu Sea.

"Banget."

Sea membalikkan tubuhnya, otomatis Alankaa melepas pelukannya. "Sini-sini," kata Sea meminta kepala cowok itu mendekat.

TUK!

"PUSING NENEK MOYANGMU PUSING! Manja bener jadi cowok!"

Alankaa kembali merengek. Jidat yang harusnya dipijat malah mendapatkan jitakan maut. Ankaa dan Zulfa menahan tawanya.

"MAMPOS!" seru Zulfa bertepuk tangan. Sebagai adik, ia sangat suka melihat kakaknya ternistakan.

Bibir Alankaa nyinyir. Alankaa beralih pada Ankaa. "Mantan pacar mamaa, Sea nakal mukul jidat Alaaan," adunya.

Ankaa mendatarkan wajahnya, kembali berjalan menuju kamar. Anggap saja Alankaa tadi hantu lewat.

—NEXT or STOP?—

#ex_project

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.8M 231K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
3.3M 166K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
579K 27.6K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
978K 14.5K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+