AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]

By its_babypanda

15.6M 1.4M 208K

#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 202... More

Prolog
1. AILEEN & REGAN
2. AILEEN & REGAN
3. AILEEN & REGAN
4. AILEEN & REGAN
5. AILEEN & REGAN
6. AILEEN & REGAN
7. AILEEN & REGAN
8. AILEEN & REGAN
9. AILEEN & REGAN
10. AILEEN & REGAN
11. AILEEN & REGAN
12. AILEEN & REGAN
13. AILEEN & REGAN
14. AILEEN & REGAN
15. AILEEN & REGAN
16. AILEEN & REGAN
17. AILEEN & REGAN
18. AILEEN & REGAN
19. AILEEN & REGAN
20. AILEEN & REGAN.
21. AILEEN & REGAN
22. AILEEN & REGAN
23. AILEEN & REGAN
24. AILEEN & REGAN
25. AILEEN & REGAN
27. AILEEN & REGAN
28. AILEEN & REGAN
29. AILEEN & REGAN
30. AILEEN & REGAN
31. AILEEN & REGAN.
32. AILEEN & REGAN.
33. AILEEN & REGAN
34. AILEEN & REGAN
35. AILEEN & REGAN
36. AILEEN & REGAN
37. AILEEN & REGAN
38. AILEEN & REGAN
39. AILEEN & REGAN
40. AILEEN & REGAN
41. AILEEN & REGAN
Tidak berlaku, habis sudah.
42. AILEEN & REGAN
43. AILEEN & REGAN
44. AILEEN & REGAN.
45. AILEEN & REGAN
46. AILEEN & REGAN (END)
#Extra Chapter# (I) Wp Ver
#Extra chapter# (II) Wp Ver
#EXCHAP?#
#INFO & SQUEL#
#VOTE COVER & GIVEAWAY#
#SPILL HARGA + MERCH#
FYI GUYS, PENTING BUAT KALIAN!!

26. AILEEN & REGAN

286K 29.2K 4.7K
By its_babypanda

Selamat pagiiii, banyak yang minta next membuat jariku gatel🙂
Ayo komen tiap part gamau tahu, yang belum vote ayo vote, yang belum punya cerita Aileen & Regan kudu punya, ayo share, wajib apa wajib nih??

Happy read ya❤🐼

🐼🐼🐼

"Oma kenapa?" tanya Regan penasaran.

Aileen menggeleng, "Buru-buru pulang katanya bunda nyariin, padahal tadi mau nginap loh." jawab Aileen tenang, sedikit berdusta.

Dia tidak mungkin memberitahu Regan tentang apa yang dia ucapkan tadi, dia tidak akan berani mengungkit permasalahan itu dengan Regan lagi jika tidak ingin mendapatkan hukuman.

"Beneran?"

Aileen kembali mengangguk, "Oma gak ngapa-ngapain lo 'kan?" tanya Regan lagi.

"Nggak kok." jawab Aileen, "Kok jam segini udah pulang?" tanya Aileen kemudian

"Guru rapat."

Setelah itu Regan masuk kedalam berasama Aileen, begitu Regan naik ke kamar Aileen segera bergegas ke dapur untuk memasak makan siang karena jam sudah menunjukan pukul sebelas, artinya sebentar lagi adalah jam makan siang. Biasanya Aileen akan lebih santai memasak bersama bunda Regan di rumah karena jam pulang Regan biasanya sekitar pukul tiga sore.

Di dalam kamar, Regan berbaring diatas kasur  sambil menatap langit-langit kamar, menerawang jauh entah kemana. Atau mungkin memikirkan tentang hidupnya kedepan, semakin kesini ucapan Galuh tempo hari seperti sebuah boomerang bagi hidupnya, dia harus mengorbankan dua orang demi satu atau mengorbankan satu demi dua. Dia rasa dia memang harus mengorbankan satu demi dua.

Jika dipikir-pikir Aileen selama ini cukup menderita sedangkan Aurel tumbuh dengan lautan cinta dari orang-orang, kehilangan satu cinta tidak masalah bukan? toh rasanya, mencintai Aileen itu mudah, Aileen sempurna, dan tidak ada celah alasan untuk membenci perempuan itu.

Gue pusing.

Yaa seperti itulah Regan, plin-plan terhadap keputusannya. Entah kepada siapa hatinya memihak, jika dia mamutuskan untuk bersama Aurel rasanya ada saja hal yang membuat dia ingin melindungi dan mempertahankan Aileen, dan jika dia memutuskan untuk tetap bersama Aileen dan mengakhiri hubungannya dengan Aurel, gadis itu kembali sakit dan sialnya kondisi kesehatan tubuhnya menurun.

Dia merasakan jika ada hal yang tidak beres dalam semua ini, dia tidak bodoh untuk mengartikan segala teror yang dia dapati di loker sekolahnya beberapa hari ini. Memang hanya bentuk kalimat ancaman, jika untuk dirinya sendiri dia tidak masalah, tapi ancaman itu di tujukan untuk Aileen beserta calon anaknya, bagaimana tidak frustasi jika seperti ini.

Ting*

Handphone Regan bergetar memunculkan notifikasi pesan, dia segera meraih ponsel tersebut dan membukanya, melihat siapa yang mengirimi pesan. Dia kira itu hanyalah pesan tidak penting dari give away gadungan, rupanya nomor tidak dikenal tersebut malah menulis sesuatu yang amat sangat membuat Regan terkejut.

+628582817****
|Jangan bermain-main dengan Aileen, atau aku akan merebut dia selamanya darimu.|

|Lo siapa, jangan main-main!|

|Orang terdekatmu|

Regan membanting ponselnya, kemudian dia segera bangkit dari posisi nyamannya untuk segera keluar mencari Aileen. Regan cepat-cepat menuruni tangga tidak peduli dengan kakinya yang beberapa kali hendak tergelincir, intinya dia ingin melihat Aileen dengan mata kepalanya sekarang juga.

"Ai, lo dimana?!" seru Regan begitu sampai dibawah.

Kondisi apartment sepi, membuat Regan panik karena tidak mendapati sahutan. Dia langsung berlari kearah dapur karena seingatnya terakhir kali dia melihat Aileen, wanita hamil itu ada di dapur. Begitu sampai dapur dia juga tidak memukan siapapun, Regan berdecak seraya membuka satu persatu ruangan siapa tahu Aileen ada didalammya.

Lima menit berlalu dan Regan tidak menemukan Aileen dimanapun, otaknya terus memikirkan pesan ancaman dari nomor tidak dikenal tadi. Tak ingin berlama-lama lelaki bermata elang itu segera membuka pintu Apartemen untuk mencari Aileen, namun baru saja pintu dibuka seorang perempuan dengan perut buncitnya serta sekantung belanjaan di tangan kirinya sudah berdiri tepat di depan pintu, terkejut dengan pintu yang tiba-tiba dibuka dari dalam.

Regan tak kalah terkejutnya, lelaki itu menatap Aileen lekat dan langsung memeluk perempuan itu erat, Aileen menjatuhkan belanjaannya karena terkejut, dia bingung Regan kenapa.

"R-regan kamu ken-"

"Diam!" potong Regan tegas, laki-laki itu terus saja mengedarkan pandangannya, menelisik sesuatu siapa tahu ada yang mencurigakan.

"Ayo masuk," ajak Regan tanpa melepaskan pelukannya, bahkan laki-laki itu tidak memperdulikan belanjaan Aileen yang tergeletak mengenaskan di bawah kaki mereka.

"Lo darimana? Kenapa keluar tanpa ngasih tau gue? Kalau ada apa-apa gimana? Kalau lo diculik gimana? Kalau anak gue kenapa-kenapa siapa yang bakal tanggung jawab?" cecar Regan dengan pertanyaan tanpa jeda.

Aileen cengo, "A-aku habis belanja di bawah, kamu ke-kenapa Regan?" jawab Aileen kaku.

Regan menghembuskan napas lega, kemudian memperhatikan Aileen dari atas sampai bawah dan keatas lagi, dirasa semua aman dia benar-benar merasa lega. "Lain kali kalau keluar minta anter, atau paling nggak pamit sama gue." ujarnya memperingati.

"Terus belanjaan lo dimana?" sambungnya bertanya.

"Ketinggalan di depan pintu..." cicit Aileen pelan.

Regan menepuk jidatnya dan langsung berlari menuju pintu, membukanya dan mengambil belanjaan yang benar-benar tergeletak mengenaskan, kemudian sebelum masuk dia mengedarkan pandangannya  keseluruh penjuru lorong, siapa tahu ada orang yang selama ini mengintai pergerakannya dan Aileen.

Regan meletakan belanjaannya ke meja dapur kemudian mengeluarkan semua isinya dan langsung  dia masukkan kedalam kulkas untuk beberapa buah, sayur dan daging. Untuk bahan-bahan lain dia langsung memasukannya kedalam kitchen set, tidak perduli dengan beberapa bumbu yang jatuh ke lantai.

"Ayo!" ajak Regan, laki-laki itu meraih lengan Aileen.

"Ehh? Mau kemana Regan?" tanya Aileen bingung dengan tingkah aneh Regan.

"Kekamar."

"Mau ngapain??" tanya Aileen lagi, pasalnya dia belum memasak untuk makan siang.

"Praktek biologi." jawab Regan enteng, laki-laki itu segera mengangkat tubuh Aileen dan membawanya naik.

"HAH??!!" syok Aileen, perempuan itu menepuk pundak Regan, "Regan!! Tapi aku belum masak!!!" serunya kesal.

"Gak perduli gue, nanti pesen aja. Lo dikamar sama gue, gak boleh kemana-mana!" balas Regan tegas, tidak mau dibantah.

Regan ini kenapa? Praktek biologi tadi maksudnya gimana?

Batin Aileen penasaran.


🍂🍂🍂🍂🍂


Sore harinya~

Regan terbangun lebih dahulu, dia membuka matanya yang langsung berhadapan dengan wajah imut Aileen, wajah polos bak bayi yang mampu membuat sudut bibir Regan tertarik hanya karena melihat wajahnya, menggemaskan.

Tadi siang dia benar-benar mengurung Aileen di dalam kamar, bahkan hendak minum dan turun ke dapur saja tidak dia perbolehkan, mereka benar-benar memesan makanan untuk makan siang tadi, sebab Aileen tidak dia perbolehkan memasak. Mengingat hal itu membuat Regan tertawa geli, betapa paniknya dia saat mengetahui Aileen tidak ada di dalam apartemennya tadi.

"Gue gak tau kalau, hilangnya lo berdampak besar buat diri gue, gue panik, gue khawatir, gue kalut," gumam Regan seraya memainkan rambut lembut Aileen.

Eunghh..

"Shhhhttt," Regan menepuk paha Aileen pelan, hanya refleks karena biasanya saat menidurkan Qiara dia juga melakukan hal yang sama.

Gue ngapain?

Batin Regan langsung menghentikan aksinya, melihat Aileen yang kembali pulas malah mengundang dirinya untuk melakukan sesuatu, dia segera meraih tubuh Aileen dan merengkuhnya dalam dekapan hangatnya, mencoba memantapkan hati kepada siapa dia harus memilih.

Regan melirik kebawah, merasakan sebuah gundukan yang menempel pada perutnya, yaitu perut Aileen, dia langsung menunduk dan menurunkan tubuhnya hingga berhadapan dengan perut Aileen, dia ingin melihat perut Aileen secara langsung, tapi karena perempuan itu menggunakan pakaian terusan tidak mungkin Regan membuka pakaian itu, bisa-bisa dianggap pria mesum dirinya.

Akhirnya dia hanya menatap perut Aileen, menyentuhnya dan mengelusnya pelan. Dia tidak pernah membayangkan akan menjadi ayah di usia semuda ini, tapi ambil positifnya, setidaknya nanti ketika anaknya menginjak dewasa dia masih terlihat segar, tidak seperti kakek-kakek. Atau bahkan orang akan mengira dirinya adalah kakak dari anaknya.

Regan terkekeh geli, dia juga berfikir kenapa dia bisa melakukan hal bejat itu, padahal dia tidak pernah sekalipun bermain ranjang. Kalau soal minum-minuman dia tidak pernah absen setiap minggunya, bahkan dia juga menyimpan beberapa botol wine dan vodka di ruangan sebelah, mungkin jika dia merasa tertekan dia bisa mengunjungi ruangan itu.

Cup! cup! cup! cup!

Perut Aileen dikecupnya beberapa kali, kemudian dia menelusupkan tanganya ke pinggang Aileen dan melingkarkan tangannya disana, hidungnya saat ini bersentuhan dengan perut Aileen dimana anaknya sedang berkembang di dalam sana.

"Hello baby? I'am your daddy..."

"Lagi apa didalam? Apa didalam sempit nak?" tanya Regan konyol pada calon anaknya.

Regan terkekeh, "Kamu tau? Bundamu itu kecil banget dek, wajar aja ya perutnya sempit. Nanti ayah bantu gendutin bundamu biar nanti bisa jalan-jalan di dalam." ujarnya sembari membayangkan jika anaknya berjalan-jalan didalam perut.

Masalahnya Regan tidak tahu bayi di dalam perut itu bagaimana, dia pikir bayi didalam perut itu wujudnya sama seperti bayi yang baru lahir tapi dengan ukuran lebih kecil, padahal tidak seperti itu, bentuk bayi itu bertahap setelah memasuki bulan kedua sampai usia delapan bulan, pada usia ke sembilan bayi di dalam kandungan itu mulai disempurnakan saraf-sarafnya sampai pada pasca lahir.

"Sehat-sehat didalam, nanti kalau udah besar ayah ajak main bola, ehh atau masak-masakan." bisik Regan pelan, dia kembali mencium perut Aileen sayang, jiwa seorang ayah sudah meronta-ronta dalam dirinya.

Terimakasih lo udah pertahanin anak gue didalam sini Aileen...

Kalau bukan lo, gue gak akan menjamin anak gue hidup...




#####
Bayi dalam perut mau jalan-jalan kemana? Ke lambung, keusus, kejantung? Yaelah papa Regan, bayi mah anteng di rahim hiks. Kita hari ini baca yang ringan dulu aja ya, konfliknya dikesampingkan dulu ogheyy.

Kalian mau ini kan, Regan yang perhatian ke Aileen, iya apa iya??😌

Jangan lupa follow ig @zee.nuzlr agar tahu informasi tentang Aileen & Regan ya:)❤🦋

Regan : Tenang aja, kisah ini gak serumit drama the penth*use kok😌 enjoy sodara onlen gue...

See you🐼💋

Continue Reading

You'll Also Like

240K 7.5K 51
Menceritakan dua siswa SMA Cendrawasih. Mereka merebutkan jabatan Ketua OSIS. Dheandra perwakilan dari kelas XI IPA 2 dan Andhra dari kelas XI IPA 1...
2.9M 268K 68
"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA GUE!" "Mimpi." __________________________________ Angkasa cuek, Starla hiperaktif. Angkasa tenang, Starla heboh. Angkasa r...
3.7M 294K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
423K 20.8K 61
[COMPLETED] (Sebelum membaca cerita ini, mohon baca dulu cerita sebelumnya yang berjudul Hi, Darrel agar paham dan tau betul dengan konflik dan karak...