The Wolf and his Lil Puppy

Af staychanmin

815K 66.4K 9.4K

✎... [Unlock Project!] Spesial Weekly ❝Non-Rated & Rated🔞❞ ↷ ⁞ Start: 23 Maret 2020 [Silakan DM jika ingin... Mere

❝ Weekly ❞
Lil Mong🔞
Guardian Angel
Bon Appétit🔞
Can You
Dokter🔞
Bitter Sweet🔞
Backstage🔞
Trust Me🔞
White Star🔞
Sayangnya, Cuma Mimpi🔞
He Loves You
Magic Shop
Garis Dua
3 A.M
Mikro Lathos
Aquiesce
An Accident
Dasa, Caka & Angin di Hari Selasa
Apatis
When the Flowers Stop Growing Again
Gamer's Reward
Incest🔞
Milik
Hogwarts
A Hug
Dek Manis
What's in Your House?🔞
Serendipity
See Through🔞
Secret
Only For You Forever
Ice Queen
Cinta Satu Malam🔞
Get Mad🔞
Curtain Call
Rainy Day
Indalecio
Maschera
Life Bet
Fall into the Sky
Mafia's Puppy🔞
Love Villains
His Feeling
Love is Blind
Wondrous Jinx🔞
Tahu Kok
Serendipity
Dear Diary
Just Mine🔞
Who?
Meet Again
BFF
Prank
Be My Mistake
Stupid
Pujaan
Coffe
Jealous🔞
Birthday Gift
Happy Ending
Fxxk It🔞
Dari Belum Mukhrim Hingga Mukhrim
Flash Dating
A Gift From God
True Or Fake
Hukuman🔞
&U'RE
Divorced or No
Christ's Skyׂ
Affogato
Can You Hear Me?
My Crush
Heather
It's Okay
Mapo Bridge
Mate
Peony I
TATTOO
Tour Leader
Miracle
Harta, Tahta, Dek Satria
Kak Chris
Destiny
Yongma Land
Pacar Sewaan
Hiraeth
Untitled
Enemies or Love?
Bukan Pacar Sewaan Lagi
30 Days
Cherish
Neverending Story
Next Level
Espresso
Meet in Maeklong
Stay As You're
Curse
Chiroyli
Open Your Eyes
Hello
Reuni
Dream
Christantemum
Street Light
Encounter
Sorry
Jungangno's Memories
Secretary Kim🔞
Love Talk🔞
Madre
Is this an Obsession?
Lapor
Pak Chan
Scomparire
Don't
Ending for this Story
승민이의 소확행 EP.15
IDOL
Busy
Love or Lost
Mental Pillar
COIN
Bendahara
Marigold
Malibu Night
Bloom Within Me
Home
Author's Side
Green Memories
Memory Scratches
Introverted Boy
Hanya Rindu
Wake Up
Little Samoyed
Replay
Gagal Prank
Nonton Konser
Sugar Baby
Lucky Fans
Dandelions
My Little Happiness (1)
My Little Happiness (2)
Two Different Sides
Dompet dan Kunci Motor
Cheating On You
Sky Robbin
Little Chan
Red Card
Happy Wedding (Bang's Diary)🔞
PuppyM🔞
Fanboy
Conversation
Rough
Dongeng Sebelum Tidur
October 3rd
Seungmin I Love You
Forget Me Not
Secret Love
Aladar Sky
Black and White
Felicity
Rencana Kita
Bang's Diary (Seungmin Version)
Kamu dan Kenangan
My First and Last
Indestructible
Magnolia
Kasih Tak Sampai
Vargsången
Siren
Produce Man🔞
Fluffy
Under the Rain
We Got Family
Mom, Im Gay
Sajak
Hide
Love Me
Not 100% Human
Sky Kim🔞
Pearl
Stranger
Love Language Part I
Love Language Part II
My Lovely Gitarist
Mine
Condominium
Hello Future
Carnation
Prize🔞
1000 Bangau Kertas
Love
Lukis, Reka & Universe
Drugs Part 1
Drugs Part 2🔞
Bunga Terakhir
The Light

Horny🔞

7.3K 389 46
Af staychanmin

!Alur cepat!






















Pukul 05:37 pagi.

Seungmin masih menunggu dengan patuh di sebelah Chan, pria itu begitu fokus berkutat dengan laptop sampai tidak ingat jika Seungmin ada bersamanya.

"H-hyungie.."

"Apa?" tanya Chan.

"U-udah selesai belum?"

Seungmin menggigit bibirnya, kedua tangan mengepal di atas paha sedangkan mukanya sudah terasa panas.

"Bentar lagi ya, kalo gak kuat kamu tidur duluan." ucap Chan.

Sejak dari pukul dua dini hari, Seungmin sudah menahannya. Ia tidak berani mengatakan karena takut Chan akan marah. Sejak tadi juga Chan hanya menyuruhnya untuk tidur lebih dulu. Tidakkah Chan tahu Seungmin begitu tersiksa?

Jangan salahkan Seungmin yang tidak bisa menahan diri, Seungmin memang tidak bisa berlama-lama berada dalam ruangan yang sama dengan Chan. Tetapi projek solo yang diusulkan PD-nim membuatnya tidak bisa menghindar. Seungmin jadi lebih sering bersama Chan untuk menyelesaikan projeknya.

Chan seperti biasa dengan outfit hitam-hitamnya, memakai t-shirt lengan pendek, rambutnya sedikit berantakan, di saat bekerja seperti itu Chan tidak terlalu peduli dengan penampilan. Namun tetap ada satu benda yang tak pernah lupa dipakainya, yaitu parfum. Meski tanpa riasan wajah dan hanya memakai outfit sederhana, Chan tetap wangi.

Lantas kenapa Seungmin horny dengan penampilan Chan yang demikian?

Begini, bayangkan saja. Seungmin ada di studio Chan, hanya berdua. Mengerjakan projek solo, menulis lirik dan merekam. Awalnya mungkin baik-baik saja, tetapi seperti yang sudah dijelaskan Seungmin tidak tahan berduaan dengan Chan. Ditambah malam semakin larut dan sekitar mereka yang sunyi karena orang-orang telah tertidur lelap. Seungmin jadi tidak mudah fokus, apapun yang ia lihat dari Chan membuatnya berdebar tanpa sebab.

Segalanya terasa sensitif, canggung, rikuh, karena memang Seungmin tidak terlalu lugas setiap berada dekat Chan. Leader Stray Kids itu seperti tak tersentuh bagi Seungmin, ada kecanggungan di setiap kontak fisik yang tak sengaja terjadi.

Seungmin selalu berpikir, Chan mungkin akan risih jika dekat-dekat dengannya. Atau tidak nyaman ketika mereka tidak sengaja berkontak fisik. Yang bisa Seungmin katakan untuk memuji Chan hanyalah 'Good Boy'. Terkadang Seungmin menyebutnya 'Little Boy' dengan suara pelan.

Untuk berpose dalam satu frame kamera yang sama pun, Seungmin sering memikirkannya berulang-ulang. Pose apa yang cocok untuknya ketika selfie dengan Chan agar tidak terlihat berlebihan dan tidak terlihat menjaga jarak juga.

Dan projek solo miliknya adalah tantangan tersendiri bagi Seungmin, juga kesempatan emas agar ia bisa lebih terbiasa bersama Chan, pria 25 tahun dengan aura dominannya yang terasa kuat bagi submissive seperti Seungmin.

"Tapi ini udah mau jam enam pagi, hyung." sahut Seungmin, berkata sambil menundukan kepala untuk menyembunyikan wajah kemerahannya.

"Hah?! Beneran? Astaga, Seungminie! Kenapa kamu malah ikut begadang? Padahal kamu bisa tidur duluan supaya besok kita lanjutin." ujar Chan sambil segera menyudahi kegiatan di depan laptopnya.

Seungmin tidak menyahut, dadanya berdebar saat ini ketika melihat Chan membenahi meja kerjanya. Seungmin tidak mau Chan melihat wajahnya yang tengah horny. Tetapi bagaimana cara Seungmin agar bisa keluar dari studio Chan tanpa membuat pria itu curiga?

Seharusnya Seungmin menuruti perkataan yang lebih tua untuk tidur duluan. Namun tetap saja itu tidak akan cukup membuatnya segera tidur, karena ia terlanjur horny.

Sekarang Seungmin paham kenapa dulu orangtuanya selalu melarang untuk begadang, karena semakin larut malam maka pikirannya akan semakin macam-macam. Ada benarnya juga apa yang dikatakan orangtuanya. Seungmin tengah merasakannya sekarang.

Padahal hanya sederhana saja, Seungmin diam-diam melirik ke lengan berurat milik Chan dan tidak pernah menduga akan terangsang dengan mudah. Sekarang Seungmin tidak dapat mengatasinya sendirian, dia perlu bantuan Chan dan malu untuk mengatakannya.

"Kajja! Kamu punya waktu dua jam buat tidur." tutur Chan.

Seungmin benar-benar dalam posisi serba salah, yang bisa ia lakukan hanya terdiam. Kakinya hanya bisa menciptakan rasa ngilu saat digerakan.

"Seungminie, kenapa diam? Ayo pergi dari sini." tegur Chan sambil menepuk-nepuk bahunya.

Seungmin meringis dan agak menjauh dari sentuhan Chan. Lalu pria yang menenteng laptopnya itu berdiri dari kursi, secara refleks Seungmin tersentak dan itu membuat Chan mengernyit heran.

"Kamu kenapa Minnie?" tanya Chan.

Seungmin menggeleng-geleng. "Gak apa-apa hyung."

"Ya udah yuk. Kamu perlu tidur." Chan hendak menyentuh punggung Seungmin dengan lengannya.

"J-jangan sentuh aku, hyung. Aku lagi sensitif." ucap Seungmin.

Chan melongo, gagal paham. "Maksudnya?"

"Hyung bisa pergi duluan kan? Aku gak mau hyung tau." ujar Seungmin.

"Loh? Loh? Emang apa yang kamu sembunyiin?" tanya Chan.

Seungmin memalingkan wajah, tidak mau sampai Chan melihat ekspresi wajahnya.

"Hei! Lihat sini coba." pinta Chan.

"Nggak ah, kantung mata aku hitam. Malu." elak Seungmin.

"Sejak kapan Minnie gak mau lihat hyung lagi?" tanya Chan.

"B-bukan gitu hyung. Aku ... "

Tanpa sepengetahuan Seungmin, Chan berjalan ke belakang dan melihat wajahnya dari sisi lain. "Wajah kamu kenapa merah-merah gitu?"

"A-anu itu, hyung.."

Seungmin menunduk sambil meringis, celananya terasa sesak dan berdenyut-denyut. "Ng-nggak bisa jalan. Aku h-ho-horny."

"Hah?!"

Chan menaruh laptopnya di meja dan bertanya dengan nada cemas. "Sejak kapan?"

"Sejak jam dua tadi." jawab Seungmin.

Chan ingin pingsan rasanya. "Kamu nahan selama itu?"

Kepala Seungmin semakin menunduk. "M-malu ngomongnya. Ya udah aku tahan aja."

Sang leader hanya mampu menepuk jidat. "Ya udah, hyung bantuin."

Seungmin semakin tergeragap, denyutnya semakin membuat ngilu. Isi kepalanya sudah terlalu kotor untuk bisa berpikir jernih. "Sesek, pengen buka celana."

Chan terlanjur tahu, tidak ada gunanya Seungmin menutup-nutupi. Urat malunya mungkin sudah putus sejak tadi, terpenting sekarang bagaimana caranya untuk mengatasi ketegangan di bawahnya.

"Jangan buka di sini!" untung Chan berhasil mencegah tangan Seungmin yang hendak menurunkan celana training-nya. "Ikut ke kamar hyung ya. Changbin pasti udah bangun."

"Gimana kalo ketahuan sama Changbin hyung? Nanti aku di-bully sama dia." rengek Seungmin.

Chan menggeleng. "Gak akan, kalo pun tau nanti hyung omongin biar gak bocor kemana-mana." bujuknya.

Seungmin segera mengulurkan lengan agar bisa naik ke gendongan sang leader. Lengan kekar Chan segera menahan bobot tubuhnya. Laptop di meja tak lupa ia bawa. Chan membawa Seungmin keluar dari studio sambil menggendongnya gaya koala.

Seungmin mendesah pelan di ceruk leher Chan saat merasakan tangan Chan yang menahan bulatan sintal bokongnya. "Eungh! Jangan dipegang hyung."

"Terus harus gimana? Hyung harus pegangan kemana? Kamu mau jalan sendiri?" ujar Chan.

"Nggak bisa jalan." sahut Seungmin, nada bicaranya serak dan manja.

Di sebuah koridor, mereka berpapasan dengan seorang staf.

"Seungmin kenapa Chan? Lagi sakit?" tanyanya.

"Nggak, ketiduran." jawab Chan tanpa berniat ingin terlibat pembicaraan lain.

Beruntung Changbin dan Jisung sudah bangun. Keadaan kamar kosong dan Chan segera menaruh laptop di meja nakas. Ia lalu membaringkan Seungmin dengan hati-hati di atas tempat tidurnya yang selalu rapi karena jarang ditempati.

"M-malu hyung." ucap Seungmin.

"Sshhhh." Chan abaikan perkataan Seungmin.

Seungmin rasakan celananya ditarik, matanya terpejam erat-erat. Antara menahan malu dan gelenyar aneh di perut saat bibir Chan mengecupi selangkangannya.

"Hmph!" Seungmin membekap bibir, tidak mau kamar yang ditempati bersama itu harus dikotori oleh suara desahannya. "H-hyung, u-udah hyung. Amphhh!"

Chan juga mendesis, celananya ikut mengetat dan sesak hanya dengan mengecupi milik Seungmin di luar celana dalamnya. Chan lepaskan celana dalam Seungmin, membebaskan batang yang menegang. Tangannya bergerak mengurut.

Seungmin mencengkeram sprei kuat-kuat hingga buku tangannya berubah putih.

"Eunghhh!" desahannya tak bisa ditahan lagi. "Channie hyunghhh.."

"Cepetan dikit, Minnie. Punya hyung ikut bengkak." ucap Chan.

Seungmin terkesiap, ia angkat kepalanya untuk melihat Chan yang masih berkutat di bawah sana. "H-hyung juga???"

"Iyahhhh.." sahut Chan.

Seungmin tersipu, apakah setelah ini giliran dirinya yang akan memanjakan milik sang leader? Haruskah?

"Aku mau keluar." ucap Seungmin.

Tubuh Seungmin bergetar seiring keluarnya cairan putih yang segera mengotori kain sprei. Chan tidak masalah dengan itu, ia bisa mencucinya nanti.

"Minnie, sekarang giliran hyung ya." pinta Chan.

Seungmin mengangguk, peluh membasahi keningnya. Sebelum memulai, Chan sempatkan diri untuk menyekanya sambil memberikan kecupan di kening Seungmin.

"Kamu balikin badannya." ucap Chan.

Seungmin berganti posisi ke tengkurap sementara Chan tengah melucuti celananya sendiri. Memposisi diri di belakang Seungmin, kedua kaki Seungmin dibuka lebih lebar. Chan mengatur napasnya yang memburu.

"Kamu siap Minnie?" tanya Chan.

Lagi-lagi Seungmin hanya mampu mengangguk. Sejak pelepasan pertama, itu sudah cukup menguras banyak tenaga.

Chan hendak memasukan miliknya ke lubang anal Seungmin, rasanya begitu sempit. Harus ada tenaga ekstra untuk bisa memasukinya, meski begitu Chan tetap melakukannya dengan hati-hati dan tidak mau terburu-buru karena jika tidak seperti itu, sudah dipastikan Seungmin akan kesakitan.

Belum ada setengahnya ia masuk, pintu kamar tiba-tiba terbuka diiringi senandung kecil. Chan dengan refleks merunduk dan memajukan pinggulnya sekaligus dengan niatan hendak menyembunyikan Seungmin dengan tubuhnya.

SLEB!!!

"AAAA!!!"

Chan bingung di tengah rasa kaget bercampur paniknya untuk mengenali teriakan siapa yang baru saja ia dengar. Teriakan Seungmin atau justru Felix? Si oknum yang telah membuka pintu kamar tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Tetapi yang dilihat Chan setelah menyampirkan selimut untuk menutupi tubuhnya, Felix berdiri mematung dengan mata terbelalak dan mulut menganga. Tak percaya dengan apa yang baru dilihatnya.

"Channie hyung? Kau melakukannya dengan siapa?" tanya Felix tidak berani mendekat.

Tersadar dengan reaksi Felix, Chan segera memeriksa keadaan Seungmin yang tertindih olehnya. Wajah Seungmin memucat dan dibanjiri keringat dingin.

"S-Seung-Seungminie? Ka-kamu gak apa-apa?" tanya Chan, ia jauh lebih pucat dari Seungmin. Takut terjadi sesuatu padanya.

"Channie hyung, kenapa masukinnya sekaligus? Rasanya sakit banget, aku sampe kaget." ringis Seungmin.

"M-maaf Minnie, soalnya Felix tiba-tiba masuk kamar." bisik Chan.

"Kalian mau lanjut?" dengan ekspresi santai Felix bertanya, ia sudah sembuh dari kagetnya.

"Nggak! Aku mau pulang. Anterin Felix!" rengek Seungmin.

"Eh?" Chan tersenyum canggung ke arah Felix yang kini menatapnya dengan ekspresi datar. "Seungmin gak mau lanjut katanya."

Felix mendekat, auranya menjadi dingin. "Kalau gitu menyingkir dari atasnya."

"Be-bentar, hyung keluarin dulu." ucap Chan rikuh luar biasa.

"Pelan-pelan hyuuuuung, sakit!" rengek Seungmin lagi.

Felix geleng-geleng kepala saat sang leader sibuk merapikan celananya. "Kenapa harus sepagi ini sih hyung? Makanya malam tuh dipake tidur, bagian pada bangun baru kayak gini."

Bangchan pasrah saja dituduh sebagai tersangka, padahal ia hanya berniat membantu Seungmin dan malah berujung ikut horny juga.

"Ng-nggak bisa bangun, ngilu." ucap Seungmin.

Felix mendelik ke arah Chan yang kini tercengir bodoh sambil menggaruk kepala.

"Gak sengaja Felix. Hyung udah mau masukin pelan-pelan kok. Cuma refleks sekaligus kaget waktu kamu masuk ke kamar." ujar Chan mencoba meluruskan apa yang sudah dilihat oleh Felix.

"Sekarang gimana? Seungmin gak bisa jalan nih." tuntut Felix. "Hyung harus tanggung jawab."

Seungmin yang masih tengkurap di kasur bersuara sedikit teredam. "Jangan salahin Channie hyung. Ini semua gara-gara aku. Kalo aja aku gak horny duluan, gak bakalan kayak gini."

Chan mendekati Seungmin, berlutut di dekat ranjang dengan tangan mengelus surai lepek Seungmin. "Ini juga salah hyung nggak peka."

"Jadi?" suara Felix di belakang mereka kembali menginterupsi. "Aku gak akan larang kamu buat lanjut, Minnie. Lanjutin aja."

"Aaah, masih mau tapi sakit." ringis Seungmin.

Felix melipat lengan di dada. "Bagus dong. Artinya makin nikmat."

"Hush! Kamu belajar dari siapa ngomong kayak gitu? Jangan-jangan udah pernah ya?" tegur Chan.

Felix menghela napas, merasa tidak harus menanggapi teguran sang leader. "Udah deh! Aku mau keluar."

BLAM!

Pintu kembali ditutup, Chan masih khawatir akan Seungmin. "Kamu masih kuat Minnie?"

"Mau gimana lagi? Hyung juga ikut horny masa harus aku tinggal?" sahut Seungmin. "Hyung udah bantuin aku."

Seungmin bangkit dengan perlahan. "Hyung kunci dulu deh pintunya." pinta Seungmin.

Merasa diingatkan, Chan buru-buru mengunci pintu. Berjalan gugup ke arah Seungmin. Naik ke ranjang dengan perlahan, wajah Seungmin masih kemerahan dan berpeluh.

"Mau lanjut?" tanya Chan.

Seungmin mengangguk. "Mau itu." telunjuk Seungmin menunjuk celana Chan yang terlihat menggembung. "Kayak hyung tadi. Gimana rasanya?"

Chan kalap, tidak menyangka Seungmin akan mengatakannya. Seungmin juga sebenarnya tidak menduga ia akan ketagihan dengan apa yang dilakukan Chan.

"Minnie serius?" tanya Chan.

Seungmin kembali mengangguk, tetapi Chan malah menggeleng. Pasalnya ia tidak bisa membayangkan mulut Seungmin bermain-main di bawahnya. Takut lepas kendali.

"Mending hyung masukin aja." bujuk Chan.

"Loh? Kenapa? Tadi hyung nggak kenapa-napa kan?" rengek Seungmin.

Chan menggeleng panik. "Ng-nggak deh, lain kali aja ya. Jangan sekarang, hyung takut khilaf."

Seungmin berdecak kecewa, ia kembali ke posisi tengkurap dengan lemas. Chan juga sudah kembali ke posisi semula. Siap menghujamkan miliknya.

"Tahan bentar, Minnie." ucap Chan.

Seungmin menahan napas, jarinya meremat kain sprei.

Chan mencoba fokus, napasnya ikut tertahan.

Cklek! Cklek!

Keduanya mencelos, bersamaan menoleh pada kenop pintu yang bergerak-gerak.

"Lah? Kenapa pintunya dikunci? Chan hyung! Gue mau masuk nih!"

Itu suara Changbin.

"Chan hyung!"

Chan kembali merapikan celana untuk yang kedua kalinya, Seungmin juga melakukan hal yang sama. Sang leader bergegas membuka pintu.

"Lagi ngapain hyung? Pintunya pake dikunci segala." ujar Changbin tanpa memerhatikan wajah nelangsa seorang Christoper Bang. "Eh? Ada Seungmin juga ternyata. Wah! Jangan-jangan kalian lagi maku ya?"

"Shhhhh! Jangan berisik!" tegur Chan. "Nanti ada yang denger! Lo mau ngapain sih?!"

"Gue mau ambil charger. Santai aja, abis ini gue pergi lagi takut kalian mau lanjut." jawab Changbin.

Wajah Seungmin tertekuk masam, Changbin cengengesan dan alhasil dilirik tajam oleh Seungmin.

"Mainnya kesiangan ya, Dek?" goda Changbin dengan smirk legendarisnya.

"Kalo udah cepet keluar deh! Bukan malah godain Minnie." tegur Chan.

Changbin merampas charger yang tergeletak di kasurnya. "Biasa aja Pak. Galak amat, udah kebelet ya."

Ingin Chan memukul mahluk bogel yang kini tengah berjalan hendak keluar tanpa berhenti cengengesan.

"Minnie?" panggil Chan setelah selesai mengunci kembali pintu. Sedikit menaruh rasa tak enak pada Seungmin.

"Gak usah dilanjut aja hyung." ucap Seungmin.

"Loh? Terus hyung gimana? Masih tegang ini." ujar Chan tidak siap menerima keputusan Seungmin.

Seungmin berbaring membelakangi Chan. "Akunya keburu ngantuk ah. Lain kali aja."

Chan mematung, wajahnya sudah sangat nelangsa. Sudah tadi dituduh bersikap kasar pada Seungmin, sekarang giliran Changbin yang mengacaukan semuanya. Ia tidak bisa memaksa, Seungmin sudah kelelahan menahannya sejak dini hari gara-gara dirinya yang tidak peka.

Akhirnya Chan melengos ke kamar mandi untuk menuntaskannya sendirian.

"Nasib~ nasib~" gumam Chan seraya mengelus dada dengan tabah.


























-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Story by:

Anonymous

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

174K 8.5K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
38.3K 3.6K 21
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
107K 8.9K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
309K 3.5K 79
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...