AZKALIYA

By diniispy

3.4M 418K 94.9K

#1 in Indonesia (25 Juni 2021) #2 dingin (21 November 2021) #2 teenfiction (12 Maret 2024) Di awal part emang... More

AZKALIYA || PROLOG
AZKALIYA || PART 1
AZKALIYA || PART 2
AZKALIYA || PART 3
AZKALIYA || PART 4
AZKALIYA || PART 5
AZKALIYA || PART 6
AZKALIYA || PART 7
AZKALIYA || PART 8
AZKALIYA || PART 9
AZKALIYA || PART 10
AZKALIYA || PART 11
AZKALIYA || PART 12
AZKALIYA || PART 13
AZKALIYA || PART 14
AZKALIYA || PART 15
AZKALIYA || PART 16
AZKALIYA || PART 17
AZKALIYA || PART 18
AZKALIYA || PART 19
AZKALIYA || PART 20
AZKALIYA || CAST
AZKALIYA || PART 22
AZKALIYA || PART 23
AZKALIYA || PART 24
AZKALIYA || PART 25
AZKALIYA || PART 26
AZKALIYA || PART 27
AZKALIYA || PART 28
AZKALIYA || PART 29
AZKALIYA || PART 30
AZKALIYA || PART 31
AZKALIYA || PART 32
AZKALIYA || PART 33
AZKALIYA || PART 34
AZKALIYA || PART 35
AZKALIYA || PART 36
AZKALIYA || PART 37
AZKALIYA || PART 38
AZKALIYA || PART 39
AZKALIYA || PART 40
AZKALIYA || PART 41
AZKALIYA || PART 42
AZKALIYA || PART 43
AZKALIYA || PART 44
AZKALIYA || PART 45
AZKALIYA || PART 46
AZKALIYA || PART 47
AZKALIYA || PART 48
AZKALIYA || PART 49
AZKALIYA || PART 50
AZKALIYA || PART 51
AZKALIYA || PART 52
AZKALIYA || PART 53
AZKALIYA || PART 54
AZKALIYA || PART 55
AZKALIYA PART 56
AZKALIYA || PART 57
AZKALIYA || BAB 58

AZKALIYA || PART 21

65.7K 7.7K 695
By diniispy

🤍🤍🤍

Pagi sekali Aliya mengantarkan Husna kembali ke rumahnya. Karena Husna akan pergi ke sekolah, Aliya menitip surat Izinnya dan Azka pada Husna.

Setelah mengantar pulang Husna dengan selamat. Aliya pulang lalu melanjutkan tidurnya lagi di kamar milik Azka. Semalam Azka tidur di kamar Noval, dia gak tidur di sofa karena ada Husna yang menginap.

Azka sudah rapi memakai seragam sekolahnya. Lalu Azka melangkahkan kakinya ingin menemui Aliya.

"WOI BANGUN!" teriak Azka di samping Aliya yang sedang tertidur pulas.

"Bangun woi. Sekolah!" ucap Azka sambil menggoyangkan lengan Aliya.

Aliya melenguh sambil mengucek matanya pelan. "Apa sih! Ganggu aja, gue ngantuk."

"Sekolah Aliya." ucap Azka.

"Gue gak sekolah! Lagian juga udah telat, gerbangnya udah ditutup." ujar Aliya sambil memejamkan matanya lagi.

"Heh. Bangun. Lebih baik telat dari pada tidak berangkat!" ucap Azka sambil terus menarik-narik tangan Aliya.

"Gue udah Izin gak berangkat!" ujar Aliya.

"Sama lo juga," lanjutnya membuat Azka melototkan matanya.

"Kenapa baru bilang bego! Gue udah pake seragam gini." maki Azka pada Aliya.

"Derita lo!" ujar Aliya sambil memeletkan lidahnya. Aliya kembali menutup mukanya dengan selimut tebal.

Azka menghentak-hentakan kakinya seperti anak kecil berjalan menuju lemari baju.

Aliya membuka selimut setengah untuk mengintip Azka yang sedang marah, membuatnya gemas sekali rasanya ingin menceburkan nya ke got biar Azka merasakan apa yang dirasakan Aliya.

"Gak usah di gituin mukanya!" ucap Aliya membuat kegiatan menghentakan kaki Azka terhenti.

"Apa lo!" ucap Azka menatap sinis ke arah Aliya.

Aliya terkekeh lalu duduk. "Sini-sini gue cium," ucap Aliya sambil menepuk kasur kosong di sampingnya.

Azka menatap Aliya tak percaya. "Astagfirullah!" ucap Azka sambil memegang dadanya.

"Siapa yang ngajarin lo gitu?" tanya Azka.

"Lo."

"Eh, gue?"

"Iya. Lo kan setiap hari mesumin gue. Jadi gue mau balas dendam mesumin lo balik!"

"Hah? Kalo yang mesumin lo cowok lain, Lo bakal bales dendam mesumin tuh cowok?" tanya Azka dengan tatapan tajam.

Aliya terkekeh. "Nggak lah! Ogah banget!" ujar Aliya.

"Bagus. Tiap hari aja lo balas dendam ke gue," ucap Azka sambil senyum-senyum menggoda Aliya.

Aliya menatap Azka malas. "Gak jadi! Gak ada acara balas dendam! Bay! Gue Mau tidur!" ujar Aliya kembali tidur.

Azka kembali menghentakan kakinya menuju kamar mandi dengan tangan yang membawa baju untuk ganti.

"Aliya," panggil Mawar di depan pintu kamar Azka.

Aliya yang sedang tiduran pun akhirnya bangun lalu membuka pintu.

"Loh, Aliya gak berangkat sekolah?" tanya Mawar.

Aliya nyengir. "Gak Bun, Aliya gak enak badan sedikit." ujar Aliya tak berbohong emang kepalanya sedikit pusing.

"Udah Izin? Azka mana?" tanya Mawar sambil melongok ke dalam kamar.

"Udah Bun. Nitip surat sama Husna. Azka lagi mandi." jawab Aliya.

Mawar mengangguk. "Azka berangkat kan?" tanya Mawar lagi.

Aliya nyengir kembali sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Emm, Azka juga gak berangkat. Temenin Liya," ucap nya.

"Yaudah, nanti kalau sudah siap turun ya, sarapan pagi dulu," ujar Mawar sambil melenggang pergi meninggalkan kamar Azka.

"Siap Bunda!!"

°°°°

"Husna," panggil Iwan pada Husna yang sedang duduk sendiri di depan kelas.

Husna lantas menoleh lalu tersenyum kikuk. "Iya?"

"Nungguin Aliya?" tanya Iwan sambil mendudukkan pantatnya di samping Husna.

"Aliya kan nggak berangkat. Azka juga. Katanya gak enak badan terus tadi pagi nitip surat ke gue. Oh iya, surat nya Azka udah gue titip ke Aisyah." jelas Husna panjang lebar pada Iwan.

"Oh, masuk angin kali." ucap Iwan sambil terkekeh.

"Bisa jadi."

"Lo ngapain ke sini?" tanya Husna mencoba menghilangkan kegugupannya.

"Gue baru berangkat, terus gak sengaja liat lo duduk sendiri. Jadi gue samperin deh," jelas Iwan.

"Oh, yaudah gue masuk ke kelas ya. Bentar lagi bel," ujar Husna pada Iwan.

Iwan mengangguk. "Iya, belajar yang rajin biar pinter. Suatu saat nanti lo akan jadi guru pertama bagi anak-anak kita. Aamiin," gombal Iwan  menatap Husna dalam.

"Apaan sih! Gue gak mempan di gombali." ucap Husna sambil terkekeh menertawakan kekonyolan Iwan padahal hatinya begitu bahagia.

"Gak papa, kali-kali gombalin calon ibu dari anak-anakku kelak," ucap Iwan sambil terkekeh.

"Udahlah, gue masuk ya." ucap Husna berdiri dari duduknya lalu berlari kecil memasuki kelas.

"GOMBAL LO KURANG PRO WAN!!" teriak Bayu tidak jauh dari Iwan.

Iwan menoleh dan langsung berdiri lalu berjalan mendekati Bayu.

"Lo suka sama Husna?" tanya Bayu saat Iwan sudah berada di hadapannya.

"Gak tau sih, gue suka aja liat dia." ucap Iwan.

"Gimana sih Wan. Kaya nya lo suka otw cinta sama Husna." ucap Bayu dengan tampang yakin.

"Masa iya, bisa jadi sih. Cuma kalo dekat Husna jiwa gombal gue keluar!"

"Nah kan lo suka. Buruan tembak deh, sebelum di Embat cowok lain."

"Masa langsung nembak, aneh lo!" ucap Iwan.

"Percaya sama omongan gue. Gue aja kalo liat cewek sekilas, langsung gue tembak." ucap Bayu sambil tersenyum sambil menggerakkan sebelah alisnya ke atas.

"Itu mah lo! Buaya kakap. Tobat Bay, kasian cewek-cewek yang jadi korban lo!" ucap Iwan menasehati Bayu.

"Gue akan tobat kalo gue udah ketemu sama cewek yang tepat." ucap Bayu.

"Kapan nemunya?! Keburu kena karma lo. Mampus!!"

"Sialan lo." ucap Bayu sambil menepuk bahu Iwan.

"Walaupun lo gak bener tapi gue sayang sama lo bro!" ucap Iwan samb merangkul bahu Bayu.

"Gue juga sayang sama lo Wan. Walaupun lo gila," Ujar Bayu. Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka.

"Ternyata di sekolah gue ada gay. Semoga Allah segera membukakan pintu kesadaran untuk mereka berdua." ujar seorang gadis yang tak sengaja melihat Bayu bilang sayang ke Iwan.

°°°°

"AZKA. ALIYA. TURUN, MAKAN DULU SINI," teriak Mawar dari bawah.

"IYA BUNDAA!" teriak Azka dan Aliya bersamaan.

Azka dan Aliya turun ke bawah sambil bergandengan tangan membuat Mawar menatap mereka dengan senyum bahagia.

"Pagi-pagi udah mesra-mesraan! Jiwa jomblo Bunda meronta-ronta" ucap Mawar dengan muka sedih.

Aliya langsung melepas pegangan Azka di tangannya lalu berlari menghampiri Mawar.

"Gak ada yang mesra-mesraan Bun," ucap Aliya berdiri di samping Mawar.

"Azka aduin Ayah nih. Udah punya suami tapi ngakunya jomblo! Dasar Bunda nya Noval." ucap Azka sambil berjalan mendekati meja makan.

"Oh iya, Berarti kamu bukan anak Bunda!!" ucap Mawar.

"Awas aja kalo kamu minta uang sama Bunda! Gak akan Bunda kasih." ancam Mawar sambil menatap tajam ke arah Azka.

"Kan ada Ayah," ujar Azka santai.

"Ayah gak akan kasih kamu uang kalo Bunda gak Izinin."

"Wah Ayah, Suami takut Istri." Azka sambil minum satu gelas air putih.

Aliya hanya diam berdiri menyaksikan perdebatan Mak dan Anak di hadapannya.

"Diem kamu! Nanti kalo kamu udah nikah juga sama." ucap Mawar sambil melirik Aliya.

Aliya hanya terbengong sambil tersenyum kikuk. Dia bingung harus apa.

"Gak lah! Masa iya Azka takut sama Aliya." ucap Azka sambil tersenyum ke arah Aliya.

"Masa? Aliya." panggil Mawar dibalas anggukan mantap oleh Azka.

Aliya menatap Mawar. "Iya Bun?"

"Nanti kalo kalian udah nikah. Terus Azka bandel, kamu jangan kasih jatah ya sayang. Suruh Azka tidur di luar," Mawar menasehati calon mantunya.

Aliya mengangguk. "Siap Bund," balas Aliya.

"Pinter banget mantu Bunda," ucap Mawar mengelus lembut kepala Aliya.

Mawar lalu menggandeng lengan Aliya untuk duduk di meja makan tepat di samping Azka.

"Jangan dengerin kata Bunda!" Bisik Azka di samping telinga Aliya.

"Kenapa?" tanya Aliya bingung.

"Jangan dengerin Azka, dengerin kata-kata Bunda aja ya sayang," ujar Mawar melototkan matanya ke arah Azka.

Aliya mengangguk. "Iya, Bunda."

"Curang ih Bunda!! Gak boleh ngajarin gitu sama istri Azka," ujar Azka dengan bibir di manyunkan.

"CALON!!" ujar Mawar dan Aliya secara bersamaan. Membuat Azka terperanjat kaget.

"Astagfirullah, kompak banget!" ucap Azka sambil geleng-geleng.

"Iya dong, harus!" ucap Mawar diikuti Aliya yang menganggukkan kepalanya.

"Bunda harus pergi ada urusan mendadak. Aliya gak papa kan Bunda tinggal," ucap Mawar menatap Aliya.

"Gak papa kok Bund," ucap Aliya.

"Bunda gak izin sama Azka?" tanya Azka.

"Siapa kamu? Kita kenal?" tanya Mawar menatap sinis ke arah putranya.

"Astagfirullah, gue sebagai anak pungut hanya bisa diam."

°°°

Kegiatan Aliya dan Azka hanya duduk di sofa sambil menonton Spongebob sesekali makan cemilan.

"Azka," ucap Aliya sambil menoleh ke arah Azka.

"Hm?" jawab Azka tanpa menoleh ke arah Aliya. Dia fokus menonton Spongebob.

"Gue gak suka sama Rian!!" ujar Aliya geram saat mengingat wajah Rian yang mirip kera.

"Udah tau!" jawab Azka sambil menegak minuman dingin yang Aliya ambil dari kulkas.

"Ck, gue mau cerita. Hadap sini dong!" ujar Aliya berusaha mencari perhatian Azka.

"Film apa sih itu! Gak bagus! Cuci piring aja lo tonton!!" kesal Aliya sambil bersedekap dada.

Azka terkekeh lalu memutarkan tubuhnya menghadap Aliya. "Spongebob namanya Aliya. Bukan cuci piring," jelas Azka.

"Sama aja! Alat cuci piring. Cuma itu di taroin mata sama mulut!"

"Serah deh. Yang waras ngalah," ucap Azka berusaha mengalah dengan gadis di hadapannya ini.

"Apa! Lo bilang gue gak waras!" ucap Aliya mencak-mencak.

Azka menghembuskan nafasnya kasar. "Siapa yang bilang sih?!"

"Taulah! Males," ujar Aliya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gak usah ngambek gitu, makin jelek nanti muka lo." ucap Azka.

"Cowok lain kalo liat ceweknya marah biasanya itu di rayu, di manja-manja. Lah lo?! Malah bully pacarnya! Pacar biadap!!" ujar Aliya sambil bersedekap dada.

"Mau di rayu nih ceritanya," ucap Azka sambil mencolek dagu Aliya.

"Apaan sih!" kesal Aliya sambil menepis tangan Azka.

"Hadap sini coba," ucap Azka sambil memegang bahu Aliya lalu menghadapkan ke arahnya.

"Apa?" ketus Aliya.

"Mau bilang apa tadi?" tanya Azka menatap Aliya serius.

"Yang apa?" jawab Aliya membuat Azka memutar bola matanya malas.

"Rian. Kenapa lo benci Rian?" tanya Azka.

"Masa Rian bilang kalo gue dibayar berapa sama lo. Kesel banget!" ucap Aliya kesal.

"Terus dia bilang mau gantian nyicip tubuh gue. Dikira makanan apa nyicip-nyicip!!" ucapan Aliya sontak membuat Azka emosi.

"Kapan dia ngomong gitu?"

"Semalem, sebelum balapan dimulai." ujar Aliya.

"Harusnya lo bilang itu semalem sama gue!" ujar Azka yang ikut emosi.

"Loh kok lo marahnya sama gue!" sambil mencak-mencak tak terima.

"Gue marah ke Rian, bukan ke lo!"

"Ngomong dong!" ujar Aliya sambil cengengesan.

"Ka, beli aja rumah si Rian," ucap Aliya sambil tersenyum senang.

"Ogah! Kaya gak ada rumah lain aja!" tolak Azka.

"Rampas rumah nya Ka. Biar si Rian jadi gelandangan," ucap Aliya sambil tertawa renyah.

Azka pun ikut tertawa renyah. "Kasian nyokap sama bokap nya."

"Iya juga sih. Kalo mereka tau anaknya kaya setan pasti kena mental tuh." ucap Aliya.

"Udahlah, Rian biar jadi urusan gue. Lo cukup fokusin gue aja," ucap Azka sambil tersenyum genit.

"Mukanya gak usah gitu. Imut kagak Najis Iya!!" Sambil menjitak kepala Azka.

"Sakit Aliya." ucap Azka sambil mengelus bekas jitakan Aliya di kepalanya.

"Mampus!!"

"Tanggung jawab lo!!" ucap Azka.

"Heh! Tanggung jawab apa?"

"Elusin pala gue sampe sembuh." ujar Azka langsung merebahkan kepalanya di paha Aliya.

"Dih. Main nemplok aja nih pala!!" Kesal Aliya dengan tangan yang melayang-layang seperti ingin memukul kepala Azka.

Azka tertawa. "Pejetin."

Aliya memijat kepala Azka dengan ogah-ogahan. "Males Ka!!"

"Harus pijatin sampe sembuh,"

"Alay lo! Cuma di jitak doang, kalo di gebukin ya baru lo minta di pijatin." kesal Aliya sambil meremas rambut Azka.

"Jitak juga sakit! Sini gue jitak balik! Mau gak?" ucap Azka.

"Gak mau lah!!!" tolak Aliya dengan tangan yang terus aktif memijat kepala Azka.

"Enak banget dah, gue mau tidur. Jangan berhenti pijatinnya," ucap Azka sambil memejamkan kedua matanya.

"Enak banget lo! Gue capek lo malah asik tidur!" ucap Aliya tak terima.

"Nurut aja sih sama calon suami," ucap Azka sambil memandang wajah Aliya seraya tersenyum kecil.

"Dih. Siapa juga yang mau nikah sama lo!" ujar Aliya pada Azka yang mukanya berubah masam.

"Siapa juga yang butuh izin lo! Gue cuma butuh izin dari kedua orang tua lo." ujar Azka tersenyum singkat.

"Gitu ya? Gue tantang deh!" ujar Aliya.

"Apa?"

"Gombalin gue sekarang." ucap Aliya sambil tersenyum mengejek.

"Gue gak bisa gombal!"

"Yahh payah!!!"

"Kalaupun gue bisa gombal, gue gak akan gombalin lo!"

"Kenapa?"

"Gue maunya seriusin lo."

🤍🤍🤍


Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 278K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
800K 60.8K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
509K 25.4K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
222K 13.3K 32
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...