Warung Mamel, basecamp mereka sekaligus tempat bolos sekolah. Lokasi nya tidak jauh dari Sma Galaksi hanya berjarak 2 menit ketika kesana dari sekolah.
Setelah pulang sekolah tadi anggota inti altra langsung menuju basecamp mereka, mamel. Warung mamel singkatan dari warung mama meli, janda beranak 2 itu diperjakan oleh ketua altra angkatan 1.
Mamel orang nya baik, pengertian. Suami nya meninggal dunia 2 tahun yang lalu, membesarkan 2 anak nya yang masih sd & smp sendiri tidaklah mudah. Maka dari itu mamel di pekerjakan, selain dapat untung dari berjualan ia juga dapat gaji setiap bulan nya karena menampung anak-anak altra.
Mamel itu bisa dibilang warung khusus altra, tidak boleh sembarangan kesana karena terdapat barang-barang altra seperti senjata sekaligus kaos baju banyak.
"Mamel ragil mau mie soto pake telor sama cabe ya" teriak ragil dari luar
"Kevan juga tapi mie kari ya mamel" sahut nya duduk disebelah ragil
"Oke"
Galang menghisap rokoknya, mengebulkan asap asap itu diudara. Mamel lumayan ramai dipenuhi gelak tawa, selain ada anggota inti disana juga ada adik kelas beserta kakak kelas nya yang bergabung dengan altra.
"Lang lo mau deketin echa?" tanya varo mendekat ke cowo itu.
Galang mengangkat bahu nya tak peduli, ia menghisap lagi rokok nya dan mengebulkan asap itu diudara.
"Menurut gue lo cocok sama echa" ucap varo yakin
Galang menatap varo sekilas lalu menghela nafas kasar, "Gue takut."
"Takut nembak nya?"
"Pftt ragil liat bos kita, masa nembak cewe ga berani." ucap varo tertawa tangan nya menyuruh ragil untuk duduk disamping nya.
"Anjir haha, tenang bos nanti kita bantuin." ragil menatap galang yakin seraya menempuk dada nya.
Galang menatap tajam dua orang di depan nya, "Bukan itu, gue takut dia dalam masalah kalo deket gue" jawab nya pelan
"O-oh gitu?" cicit varo takut melihat mata galang.
"Kan ada lo" tunjuk ragil ke galang
"Kalo lo niat deketin echa ya lo harus jagain dia juga"
"Ga mudah, lo tau sendiri musuh gue banyak."
Ragil menggeleng, "Lo ngga sendiri, lo punya anggota banyak. gue aja sanggup ko lindungin chika bahkan uda setaun ini"
"Lo sama gue beda, gue masih hati-hati sama batra"
Varo mengangguk paham, "Emang sih batra itu suka perebut apa aja yang berhubungan sama lo pasti dia mau."
"Gausah dipikirin, gue pasang penyadap di markas nya" Kevan tiba-tiba menepuk bahu galang dan duduk disamping nya.
"Kok bisa? dari kapan?" tanya ragil
"Uda lama kali, sorry baru bilang" cowo itu menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Pantesan lo tau terus batra mau nyerang" ucap varo
Ragil mengangguk setuju, "Iya gue kira lo peramal"
"Mana ada, eh rehan mana?"
"Ambil mangga sama irham" ucap galang, cowo itu menyeruput es nya setelah rokok nya habis.
"Buset tuh anak dari kemaren makan mangga terus, ngidam kali ya." sahut varo berpikir jauh
"Jangan-jangan dera hamilin tuh anak lagi" celetuk ragil
plak!
Kevan menggeplak kepala cowo itu, sedangkan ragil menatap nya sinis.
"Si irham tumben mau nemenin rehan ambil mangga?" tanya daniel
"Dipaksa ikut, ngakak sampe ditarik tarik gitu padahal tuh anak lagi baca buku dikelas." ucap kevan, dia dan irham berbeda kelas nya dari 4orang itu. Kevan dan Irham berada dikelas Ipa 4 karena catatan minus nya.
"Ragil kevan nih mie nya" panggil mamel dari dalam.
"Siap mamel" ragil dan kevan masuk kedalam mengambil makanan nya
"Aman lang uda ada kevan" Varo melanjutkan obrolan yang tadi.
Galang mengangguk, "Gimana nanti" cowo itu berdiri menyambar kunci motor nya.
"Gue cabut"
"Hati-hati" ucap varo
0o0
Setelah dari mamel, galang langsung pulang ke rumah nya. Satu kata untuk keadaan rumah nya.
Sepi.
Rumah galang cukup besar, rumah nya bertingkat dua, mempunyai kolam renang, dan halaman belakang rumah nya untuk berkumpul inti altra terkadang.
Galang sudah tak asing lagi dengan keadaan rumah nya, sebab papa nya ke kantor ditambah mama nya yang menemani. Hanya ada Bu minah sebagai pembantu dan Pak nurdin sebagai supir.
"Den, baru pulang?" Tanya Bu Minah.
Galang mengangguk.
"Mau dibuatin apa den?"
"Gausah bu, Galang mau ke kamar." ucap nya langsung meninggalkan Bu minah.
Galang memasuki kamar nya yang bernuansa hitam, terdapat 2 pajangan. Yang satu sertifikat bela diri tingkat Nasional, sedangkan satu nya foto keluarga. Kamar nya yang lengkap dengan Tv, Ac, Wifi dan Ps. Tak heran jika Geng inti Altra sering main kerumah nya.
Kalo kata Ragil, surga dunia itu ada dikamar galang.
Cowok itu menaruh tas dan sepatu nya sembarangan, ia langsung berbaring diatas kasur tanpa melepas seragam nya.
Pikiran nya teralih dengan gadis itu, Echa! Entah kenapa yang ada dipikiran nya hanya ada Echa. Cowo itu sangat terpesona melihat wajah dan bola mata nya yang berwarna hitam kecoklatan.
Tak lama cowok itu pun memejamkan matanya karena lelah. Galang terlelap ke alam mimpi.
0o0
Tok tok tok
"Galang!"
"Lang ini bunda"
Lelaki itu menggeliat mendengar suara bunda nya, berusaha membuka mata dan mengumpulkan nyawa nya.
"Bentar!" sahut galang. Ia menatap jam yang berada di dinding kamar nya. Pukul 20.00 WIB.
Dengan lemas, cowok itu membuka pintu kamar nya. Terlihat seorang wanita yang masih terlihat muda dan cantik itu.
"Makan dulu" ucap dela mengelus rambut anak semata wayang nya itu.
Galang mengangguk seraya menguap, "Galang mandi dulu"
Dela pergi, Galang segera membersihkan badan nya. Setelah itu ia pergi ke lantai bawah tepat nya meja makan. hanya menggunakan kaos oblong abu-abu dipadukan jeans hitam panjang.
Hrrr, rambut nya yang masih basah dan acak-acakan membuat nya terlihat...
"Galang, sini duduk" ucap dela yang sibuk memasak. Ini yang Galang suka, walaupun bunda nya cape pulang kerja ia masih bisa memasak untuk keluarga nya.
"Papa mana?"
"Lagi mandi, nih bunda masak makanan kesukaan kamu" Dela menaruh beberapa lauk dimeja. Ada sayur sop dan ayam suwir.
"Makasih bun" Ujar Galang tersenyum.
"Halo anak papa" Fino adhitama a.k.a papa galang itu mengacak-acak rambut galang gemas.
"Pah" tegur galang.
"Wah bunda masak apa nih"
Fino menarik kursi nya lalu meneguk air putih yang sudah dituangkan.
"Bunda masak kesukaan kalian berdua, ayo dimakan." Dela mengambil nasi dan lauk untuk mereka berdua, lalu makan tanpa suara hanya dentingan sendok yang terdengar.
0o0
Drtt drtt
Ponsel galang bergetar, cowok itu melihat layar ponsel nya. Lalu menggeser tombol hijau untuk menjawab.
"Hm?"
"Mamel ga?"
"Lo dari sore?"
"Ngga gue pulang tadi"
"Oh"
Tut.
Galang mematikan nya sepihak, ia tidak suka bicara lama-lama menurut nya itu hanya membuang waktu.
Galang memakai jaket kulit nya yang ia ambil dibelakang pintu, tak lupa menyambar kunci motornya.
Menuruni tangga seraya membenarkan letak rambut nya, dibawah ada dela dan fino sedang bersantai diruang TV.
"Mau kemana boy?" tanya Fino melihat anak nya menuruni tangga.
"Main"
"Udah malem lang" ucap Dela
"Sebentar bun"
"Halah sebentar nya sampe tengah malem?" cibir Fino menatap anak nya.
"Ngga pah sampe pagi" celetuk galang
"Sok kalo berani, motor kesayangan kamu--"
"Bercanda, serius banget sih" ucap galang menatap fino malas.
"Galang pergi, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, titidije jagoan" sahut fino lumayan keras.
Galang langsung meninggalkan mereka, mengambil motor di garasi dan langsung tancap gas menuju mamel.
to be continue
halo gaes jangan lupa vote dan komen nya yaa.
kalian dari kota mana aja btw siapa tau ada yang sama?
Kalian jangan lupa shre cerita nya ya biar rame.
kalo rame ini berkat kalian semua, timakasi❤