ELAN

Av cookeest

12.6K 604 69

Bagaimana rasanya jika dijodohkan oleh ayah sendiri atas dasar perjanjian. Dan bagaimana rasanya dijodohkan d... Mer

Halo semua!
01 - Pagi yang cerah
02 - Upacara
03 - Hukuman maaf
04 - Demam
05 - Siapa dia?
06 - Dijodohin
07 - Terlambat
08 - Malam pertemuan
09 - Pulang bareng
10 - Lamaran
11 - Pengganggu?
12 - Full time with Angkasa
14 - Makan bareng
15 - Sah
16 - Awal dari segalanya
17 - Labrak
18 - Pasar malam
cast / visual
19 - Mulai dekat
20 - Balikan
21 - Marah
22 - Racun Adeline
23 - Sadar
24 - Jenguk
25 - Rumah Umma
26 - Weekend
27 - I Love You Zalina Putri Al-fahri
INFO!

13 - Olimpiade

248 25 10
Av cookeest

Perhatian!

Halo guys jangan lupa kasih vote setiap kalian baca ya jangan lupa komen juga tolong ya soalnya setiap liat yang baca lumayan banyak tapi yang nge vote ga setengahnya jadi jangan lupa vote ya guys vote, vote kan tinggal pencet bintang aja ga repot-repot amat kok, tolong ya guys.

Pagi ini cuaca sangat tidak mendukung karena diluar hujan sejak tadi subuh hujan terus turun gerimis dan sejal tadi subuh juga Zalina dan Angkasa sudah bangun karena mereka tidak ingin nanti terlambat jika terus saja tidur, jujur saja tidur diwaktu pagi apalagi hujan sangatlah nyaman

"Za hujan gini jadi emang olimpiade nya?" Tanya Angkasa, sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga sembari menonton tv

"Jadi kayanya masa ga jadi kan ueah disiapin di jauh jauh hari masa dibatalin" jawab Zalina

"Iya juga ya kalo gitu kamu siap-siap dulu ini udah mau jam setengah 7 nanti kamu telat datang ya" perintah Angkasa

Zalina pun mengangguk "iya kak Zalina siap-siap dulu ya" ia pun beranjak dari duduknya menuju kamar sementara Angkasa dia sedang menyiapkan susu dan roti panggang  untuk Zalina

"Ka Angkasa anterin aku ga sekarang?" Tanya Zalina sambil menuruni tangga dia sudah siap dengan seragam sekolahnya

"Anterin lagian kalo sendiri nanti kaya waktu itu malah jalan kaki kesekolah, yaudah makan dulu ini sama minum susunya" ucap Angkasa sambil menyodorkan roti dan susu yang sudah dibuatkannya tadi

"Kak nuantwi abwi pulangnya jam berapwa?" Tanya Zalina sambil mengunyah makanan

"Telen dulu kali za nanti keselek" kesal Angkasa melihat adiknya yang makan sambil bicara

Drttt......drtt

Ponsel Angkasa berdering dan melihat ternyata Abi nya memvidcall nya lalu Angkasa pun mengangkat nya

"Assalamualaikum pagi Abi umma"

"Pagi Angkasa Zalina nya mana?" Tanya Elsa

"Siapa kak Abi sama umma itu?" Tanya Zalina, Angkasa pun mengangguk dan memberikan ponselnya kepada Zalina

"Halo Abi umaaaa Zalina kangennn bangett"

"Halo sayang kita juga kangen sama kamu, katanya kamu mau berangkat olimpiade ya sekarang?" Tanya Elsa

"Iya umma doain ya semoga Zalina berhasil"

"Iya semoga anak gadis abi ini berhasil ngisi soalnya semangat ya sayang" ucap Angga

"Iya Abi makasih ya, makasih juga umma, ohh iya Abi sama umma kapan pulang kata ka Angkasa sekrang emang iya?" Tanya Zalina

"Iya sekarang nanti paling sore atau siang belum pasti juga kamu tunggu aja disana" ucap Angga

"Ohh gitu yaudah kalo gitu Zalina mau berangkat sekolah dulu ya Abi umma assalamualaikum" ucap Zalina

"Waalaikumsalam semoga berhasil ya" ucap mereka berdua serempak

"Abi umma udah dulu ya assalamualaikum" ucap Angkasa lalu memutuskan sambungan telfonnya

"Yu za berangkat nanti pada nungguin kamu dateng lagi"

"Iya kak ayo" lalu mereka berdua pun keluar dari rumah dan Zalina menunggu Angkasa mengeluarkan mobil nya dari garasi setelah beberapa menit menunggu Angkasa pun datang dengan mobilnya lalu mereka pun pergi menuju sekolah Zalina.

••••

"Elan sekarang kamu jemput Zalina lagi ya" ucap Nino, mereka kini sedang sarapan pagi

"Kayanya udah berangkat yah soalnya dia ada olimpiade hari ini" jawab Elan

"Ohh gitu nanti pulangnya kamu bareng Zalina ya abis itu ke rumah umma Elsa sama Abi Angga ya kita mau kesana sekalian kumpul juga" ucap Rosa

"Bukannya mereka ke luar kota ya?" Tanya Elan

"Udah mau pulang hari ini sore katanya, tapi bunda juga mau ke butik dulu nanti kesana nya sama ayah waktu ayah pulang"

Elan pun mengangguk "iya bun nanti Elan tungguin Zalina pulang dari olimpiade aja"

"Yaudah kalo gitu kamu berangkat ini udah mau jam tujuh ntar telat loh" ucap Elsa

"Iya kalo gitu Elan berangkat ya, bun yah assalamualaikum" ucapnya lalu mencium tangan orang tua nya

"Waalaikumsalam hati-hati" ucap mereka serempak

••••

Sesampainya Zalina disekolah semua guru dan murid yang ikut olimpiade sudah bersiap-siap untuk pergi termasuk ketua osis Arfan karena dia akan mengendarai mobil, di SMA Wijaya membawa dua mobil karena yang ikut ada 6 orang, tidak mungkin kan dalam satu mobil

"Assalamualaikum pak bu maaf ya jadi nunggu" ucap Zalina merasa tidak enak

"Gapapa ini belum telat juga kok" ucap bu Safira

"Yaudah kalo gitu Zalina, Bulan sama Bunga dimobil yang dikendarain Arfan" ucap pak Beni, mereka bertiga pun mengangguk dan memasuki mobil

"Zalina didepan sini" ucap Arfan saat mereka dalam mobil

"Disini aja gapapa" ucap Zalina

"Nanti sempit disini juga ga bakal apa-apa" paksa Arfan

"Iya" ucap Zalina singkat


Ditengah perjalanan tiga orang yang mengikuti olimpiade hanya diam sambil membaca buku dan Arfan? Tentu saja dia sedang menyetir memperhatikan jalan satu jam berlalu sampailah mereka ditempat tujuan

"Udah sampe yu turun" ajak Arfan pada mereka bertiga, mereka pun turun dari mobil dan langsung bertemu dengan bu Safira dan pak Beni

"Sekarang Zalina kamu ikuti bu Safira dan kaliam Bulan sama Bunga ikuti saya dan Arfan ya" ucap pak Beni yang diangguki oleh semuanya

Zalina dan bu Safira pun berjalan ke arah kelas yang dipakai untuk olimpiade IPA ditengah-tengah perjalanan wanita yang berusia 26 tahun itu bertanya pada Zalina

"Zalina ibu baru liat loh cincin yang dipakai kamu dari siapa itu" tunjuk bu Safira pada cincin lamaran Zalina

Deggg

"I-ini d-dari Abi saya bu baru dikasih" ucap Zalina gugup

"Ohh gitu kirain ibu dari Elan" ucap bu Safira terkekeh

"Loh ko Elan bu?"

"Ibu liat kamu datang kesekolah dan pulang sama Elan terus , abis itu kalian gandengan tangan kan ibu jadi ngira pacaran, cocok juga sih" ucap bu Safira terkekeh melihat ekspresi Zalina yang kesal

"Ibu ko gitu sih kan cuma barenga aja"

"Udah udah ini udah nyampe dideoan kelasnya kamu masuk ya, semangat semoga berhasil Zalina!" Ucap bu Safira

"Makasih ibu cantik Zalina masuk ya" ucap Zalina lalu masuk kedalam kelasnya, bu Safira itu guru yang masih muda bahkan belum menikah apalagi parasnya yang cantik karena dia berdarah Arab, jadi tentu saja murid-murid di sma Wijaya suka menggoda bu Safira karena wajahnya yang cantik

Sesampainya Zalina didalam kelas ia mencari bangku dan mendapatinya dia pun duduk, dia duduk bersebelahan dengan siswa laki-laki

"Hai nama lo siapa?" Tanya siswa laki-laki itu sambil menjulurkan tangannya

"Hai nama gue Zalina" ucap Zalina membalas uluran tangan laki-laki itu

"Zalina nama yang bagus" laki-laki itu tersenyum "nama gue Alex gue sekolah di Bekasi" ucap Alex

"Kalo gue dari Jakarta" ucap Zalina

"Deket dong pas kesini" tanya Alex

"Ga terlalu deket juga sih satu jam an tadi kesini"

"Ohh gitu yaudah ini mau ngerjain bentar lagi" Zalina pun mengangguk

Sekarang semua siswa-siswi berbeda sekolah sedang mengerjakan soal olimpiade dengan khidmat tapi ada satu orang laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Zalina

"Apa itu Zalina ya?" Batinnya

"Anak-anak sudah selesai?" Tanya guru pengawas

"Belum bu dikit lagi" ucap salah satu murid

"Ingat waktunya sebentar lagi"

"Iya bu" jawan mereka serempak

Menit demi menit berjalan dan sekarang sudah waktunya soal yang dikerjakan dikumpulkan setekah selesai mengumpulkan semua murid kembali duduk dibangkunya

"Semua sudah selesai ya nanti tinggal menunggu hasil, semoga jailnya memuaskan kalian"

"Iya buuuu" ucap mereka

"Sekarang mari kita berdoa, berdoa menurut kepercayaan masing-masing dimulai" lalu mereka pun berdoa tapi seketika Alex menoleh ke Zalina hatu Alex terasa sedikit sakit yang ternyata dirinya dan Zalina berbeda agama diq melihat dari cara berdoa Zalina yang membuka telapak tangannya sementara dirinya menutup telapak tangannya

"Berdoa selesai" ucap pengawas itu

"Alex kenapa liatin gue kaya gitu?" Tanya Zalina melihat Alex yang sedari tadi memperhatikan Zalina

"Gapapa cuma mau nanya lo agama Islam? Tanya Alex, Zalina pun mengangguk "iya gue Islam kalo lo sendiri?" Tanya Zalina balik

"Gue nonis" ucap Alex lirih

"Kenapa muka nya kaya gitu gapapa dong lo meskipun nonis ga buat gue nyesel udah ngenal lo ko lex tenang aja" ucap Zalina sambil menepuk pundak Alex

"Ayo ini udah pulang" ajak Zalina pada Alex

"Iya ayo" jawab Alex, lalu mereka pun berjalan beriringan ditengah-tengah perjalanan

"Alex lo duluan aja ya gue mau ke toilet dulu, kayanya lo sama gue ga searah deh jalannya gue ke arah kanan sana emang lo ke arah kanan? Tanya Zalina

"Gue lurus terus sih, yaudah kalo gitu gue pamit seneng ketemu lo disini semoga aja kita bisa ketemu lagi dilain waktu, see you ya Zalina" ucap Alex

"Iya gue juga seneng ketemu lo see you juga lex" ucap Zalina lalu Alex pun pergi sambil melambaikan tangan kepada Zalina

Zalina sudah selesai ke toilet sekarang tujuannya adalah bu Safira katanya tadi ditunggu dimushola deket kelas yang ditempati Zalina tadi tadi ditengah-tengah perjalan

"Zalina!" Ucap Evan

"E-evan?" Tanya Zalina terkejut bukan main

"Zalina gimana kabar lo" tanya Evan sambil maju hendak memeluk Zalina tapi langsung saja Zalina mundur

"Baik gausah meluk" jawab Zalina cuek

"Oh maaf za, za gue mau minta maaf soal du--"

"Udah ga usah dibahas van kita juga udah jalanin hidup masing-masing jadi gaada hubungan lagi kan dan juga kita udah sama-sama kelas 11 lo sama gue putus dari sejak kelas 9 smp waktu gue masih di Bandung, gue udah maafin kan waktu itu gue udah bilang" ucap Zalina emosi karena setiap dirinya melihat Evan dia selalu teringat perlakuan Evan dulu yang meninggalkannya gara-gara ada perempuan lain dan alhasil mereka putus

"Tapi gue selalu inget lo karena gue merasa bersalah" ucap Evan

"Diem van gausah dibahas gue pamit mu pulang" setelah mengucapkan itu Zalina pun langsung pergi meninggalkan Evan, Evan tidak mengerjar Zalina karena tidak mungkin dia mengejar ke Jakarta sementara dirinya sekolah di Bandung

•••••

"Elan gimana sih rasanya punya calon istri" tanya Raka

"Biasa aja" jawab Elan

"Masa biasa aja sih lan" tanya Raka lagi

"Ya kalo biasa aja gimana masa mau di luar biasain" ini bukan Elan yang jawab melainkan Doni, mereka kini sedang menunggu anak-anak yang ikut olimpiade posisi mereka berada di kantin sambil nongkrong katanya

"Eh dino gue nanya sama Elan bukan sama lo lagian lo emang punya calon istri" ucap Raka sewot

"Punya lah Keisya" ucap Doni santai

Raka menganga tak percaya "Keisya itu punya gue" ucap Raka

"Kiisyi iti pinyi gii" Doni menirukan bicara Raka "punya lo itu dulu siapa tau bentar lagi punya gue" Doni melanjutkan ucapannya

"Becanda gue rak masa nikung temen sendiri" ucap Doni lalu merangkul pundak Raka

"Lo rik siapa pacar lo?" Tanya Raka

"Pasti jomblo ya? Lo sih cuek kaya cewe aja sama orang" lanjutnya sambil terkekeh

"Bacot" balas Riko, tanpa mengalihkan pandangannya dari pomsel

"Yaampun rik lo kenapa dingin banget perlu dibakar kayanya orang dingin gini" ucap Doni lalu gertawa bersama Raka

Suara mobil pun mengalihkan atensi mereka ternyata yang datang adalah orang-orang yang pulang olimpiade lalu mereka berempat pun pergi dari kantin dan menghampiri mereka

"Udah pulang" tanya Raka

"Udah" jawab Zalina

"Loh kenapa kalian belum pulang padahal udah mau sore ini" ucap bu Safira

"Gapapa bu cantik pengen duduk dulu aja tadi dikantin" ucap Raka

Doni menoyor kepala Raka "bu cantik,bu cantik itu guru lo gausah goda goda" lanjutnya

"Elah don sirik amat lo gue puji bu Safira" ucap Raka

"Heran aja gue semua cewe lo goda ga yang muda yang tua bahkan lo pernah goda jan*a" ucap Doni

"Berisik kaliam berdua pulang sana" usir pak Beni

"Ini juga mau pulang bukan nungguin bapak" ucap Elan

"Yaudah kalo gitu ibu sama pak Beni pamit keruang guru ya kalian pulang langsung kerumah jangan kemana-mana dan buat Arfan makasih ya udah nganter, Zalina Bunga sama Bulan istirahat ya pasti kalian capek" ucap bu Safira

"Iya bu kalo gitu kita mau pulang ya pak bu" ucao Zalina sambil menyalimi tangan gurunya diikuti oleh Elan dkk, Arfan dan juga Bunga Bulan, setelah itu bu Safira dan pak Beni langsung pergi keruang guru

"Zalina lo disuruh pulang bareng gue sama bunda" ucap Elan

"Kenapa disuruh bareng?" Tanya Zalina

"Gatau kan gue bilang disurug jadi gue gatau kenapa suruh bareng" ucap Elan ngegas

"Biasa aja kali gausah ngengas juga, yaudah pulang sekarang aja" ucap Zalina

Lalu Elan dan Zalina pun pulang diikuti teman-teman Elan, sementara Arfan, Bunga dan Bulan sudah pulang saat bu Safira dan pak Beni pergi ke ruang guru.

••••

Halo semua🙆

Makasih ya udah baca cerita aku, tapi aku minta sama kalian tolong vote dan komen karena dengan kalian vote sama komen bisa buat aku semangat buat up lagi

Yang belum follow wp aku follow ya karena itu juga berarti bangett buat aku

See you next part🙌

Maaf kalo ada typo.

Fortsett å les

You'll Also Like

6.6M 217K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
676K 78.7K 10
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
ALZELVIN Av Diazepam

Ungdomsfiksjon

4.6M 272K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
380K 21.1K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...