My Teacher My Crush

By Behatioo

292K 9.6K 166

Dont forget to read this sequel "Always You" -Behatioo More

1
2
3
4
pengumuman
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15 (Dito's part)
16
17
18
19 (The end)
Epilog
read please!!
perhatian!

7

11.3K 443 1
By Behatioo

Ini hari kesepuluh aku putus dengan pak tama, kita benar benar putus, tidak ada yang saling menghubungi.

"Tian ayo buruan ke lapangan"

Hari ini hari senin, yap upacara akan berlangsung. Biasanya sebelum upacara aku akan makan dulu, karena takut telat dalam mengikuti upacara aku harus menunda dulu kebutuhan perutku.

Pasti kalo upacara aku bakalan baris paling depan, dulu baris paling depan niatnya biar bisa liatin pak tama tapi sekarang.....gatau buat apa baris didepan.

"Untuk amanat, istirahat ditempaaaaat grak"

Padahal baru jam setengah 8 tapi panasnya kaya jarak matahari cuman sejengkal, udah panas perut sakit banget lagi gara gara belum makan. Aku melihat orang itu, orang yang selalu membuat jantungku deg degan gak karuan, dia sedang menatapku. Keringat berjatuhan dari dahiku, pengen banget ke uks tapi udah gakuat jalan, seketika semuanya menjadi samar dan....gelap

"TIAN!"

Aku membuka mataku, dimana aku? Ah ternyata aku ada di uks, aku melihat jam, setengah 10? Apa aku pingsan sampe 2 jam. Mataku terbelalak kaget saat aku tahu disampingku ada pak tama, dia ngapain disini? Sial perutku sakit sekali, ini pasti karena belum makan

"Tian?"

"Perutku sakit banget" kataku sambil memegangi perutku erat

"Kamu mau pulang aja?" Tawar tama padaku

Aku menganggukan kepalaku, tadinya aku mau menghubungi kak danny tapi pak tama melarangku dia yang akan mengantarku pulang.

Pak tama membuka pintu untukku, memasangkan sabuk pengaman, masih sama kayak yang dulu. Aku terlalu sakit untuk mengamati jalan, perutku sangat sakit. Tunggu dulu ini bukan jalan ke rumah, ini jalan menuju apartemen pak tama. Apa lagi sekarang?

"Bisa jalan?"

"Perutku sakit banget"

Pak tama membukakan pintu dan sekarang dia membelakangiku lalu berjongkok

"Cepet naik"

"Gak"

"Cepetan naik tian" katanya sedikit kesal

Aku pun naik ke punggungnya, jadi inget masa lalu pas pak tama gendong aku gara gara aku paksa demi sebuah boneka. Dia membawaku ke apartemennya dan menidurkanku di kamarnya. Dia duduk disebelahku

"Kan aku tadi minta pulang ke rumah" kataku marah

"Aku kangen kamu tian" jawabnya lembut

Deg... satu kalimat berjuta rasa yang tumbuh, aku juga pak tama tapi aku harus berusaha ngelupain kamu. Semakin kamu mendekat usahaku buat ngelupain kamu juga harus semakin besar

"Najis" ketusku

"Masih tetep ga berubah ya. Perutmu masih sakit?"

"Hmm"

"Tadi pagi udah makan?"

"Belum"

Pak tama keluar dari kamarnya, perutku memang masih sakit. Aku masih tidak tau apa maksud pak tama bilang kalo dia kangen ke aku. Aku gamungkin kan harus ngomong kalo aku juga kangen ke pak tama. Gamungkin banget lah!

10 menit kemudian pak tama datang membawa sebuah keresek di tangannya

"Makan dulu ya" ujarnya sambil duduk di pinggiran ranjang

"Gamau" ucapku dengan beribu gengsi

"Kamu gamakan mulai pagi, pasti kamu kena mag"

Bener juga kata pak tama, aku memang punya penyakit mag, kalo ga makan perut bisa tambah sakit ini

"Iyadeh iya" kataku pasrah

Pak tama tersenyum, astaga senyum itu mengingatkan pada masa lalu.

"Gausah disuapin. Bisa makan sendiri" Aku memalingkan wajahku dari pak tama

"Tian, nurut dikit lah"

Entah kenapa kata kata pak tama membuatku menuruti apa yang dia lakukan padaku. Dia menyuapiku bubur ayam, ini pertama kalinya pak tama menyuapiku, andai aja kamu masih jadi pacarku pasti aku bahagia banget haha.

"Ini minum obatnya"

"Obat apa?"

"Obat mag"

"Gamau" aku menutup mulutku rapat rapat. Aku memang tidak suka obat mag karena rasanya seperti pasta gigi

"Tian"

Aku menggelengkan kepala

"Ayolah tian"

Aku diam

"Sayang, minum obatnya ya. Aku sedih kalo liat kamu pingsan kaya tadi"

Aku masih meresapi kata kata pak tama, sedih? Cihh, tapi jujur sikapnya perhatian banget, kalo diginiin gimana bisa move on hwaaa.

"Iyaa"

Pak tama menuangkan sirup mag itu lalu menyuapkannya padaku, aku langsung banyak minum air putih jika tidak ingin muntah. Kita saling diam, aku tidak tahu apa yang sedang berada dipikiran pak tama, ingin sekali aku bermanja manja padanya, tapi....ah sudahlah

"Tian?" Panggilnya lemah

"Ya?"

Pak tama mendekatkan tubuhnya padaku, dan dengan seenaknanya saja dia memelukku, memelukku dengan erat, terasa hangat sekali.

"Aku kangen banget sama kita" nadanya seperti orang berputus asa, aku tidak tau apa maksutnya

"Tama...."

Pak tama mendekatkan wajahnya ke wajahku, astaga aku yakin sekali pasti mukaku sudah berwarna merah padam, jantung ini rasanya sudah mau berlari dari tempatnya. Dan dan dan pak tama mencium dahiku, beginikah rasanya dicium orang yang kita sayangi?

Tidak aku tidak bisa membiarkannya, aku sudah punya tekad untuk melupakan pak tama, aku harus berusaha melupakannya jika tidak ingin terus terusan menangis dan patah hati. Aku langsung berdiri dan hendak keluar dari kamar pak tama namun dia menahan lenganku

"Mau kemana?"

"Kamu pikir kamu siapa? Seenaknya buat orang sakit hati, nangis, dan gapernah peduli. Oke buat yang satu ini kamu peduli ke aku, tapi kamu ga harus ngumbar kata kata murahan, pake acara meluk sama nyium juga. Gaperlu pake acara kaya gitu!" Kataku sinis yang kuyakini pasti akan menohok hatinya

Kemarahanku terlihat sangat jelas, bahkan kini aku sudah hampir menangis, oh tidak jangan menangis didepannya lagi

"Mending kita kaya dulu aja! Kamu guru dan aku cuman murid kamu, gak pernah ada hubungan apa apa! aku harap kamu itu amnesia biar ngelupain semuanya!"

Bahkan aku sendiri juga masih belum bisa melupakannya. Kenapa aku mengatakan hal seperti itu? Ah dasar bodoh!

"Tian aku beneran kangen ke kamu"

"Cihh kangen? Kamu tau apa sama kangen? Kamu itu taunya bikin cewe nangis, sakit hati, terus kamu juga pinter banget ngehalangin orang yang mau move on dari GURUNYA"

Tama pov*

Semuanya sudah diluar kendaliku, aku benar benar merindukannya, aku terlalu lepas kontrol. Dada ini rasanya sesak sekali saat mendengar kata kata tian, sebegitu jahatnya aku hingga dia benar benar marah? Bodoh, seharusnya aku tidak perlu menyudahi hubunganku jika semua ini akan terjadi. Aku kira dengan menyudahi hubunganku dengan tian semuanya tidak akan berbeda. Tapi nyatanya sangat berbeda

Malamnya aku masih kepikiran kejadian tadi siang, aku masih ingat tian benar benar marah aku juga masih ingat bagaimana rasanya menjadi tian. Biasanya jika tian sedang galau dia akan meluapkan semuanya di twitter, akupun menstalk twitter milik tian

'I remember (T)he day you told me you were leaving'

'I wish that I could wake up with amnesia. And forge(T) about the stupid little things"

Aku yakin sekali itu adalah lirik dari sebuah lagu, aku pernah membaca liriknya

'Go away my teacher'

Aku pun juga membuat tweet, yang pasti aku tujukan pada tian

'Is it really over?'

Tian membuat tweet baru, aku yakin itu pasti balasan untuk tweetku

'Yap. This is really over'

Sial, aku membanting hpku hingga semua isinya tercecer. Aku tidak bisa melepaskannya lagi, aku harus mendapatkannya lagi. Harus

*******

Aku rela bangun pagi pagi sekali hanya untuk membuatkan bekal Tian, bagaimanapun juga aku harus mendapatkannya lagi. Aku mencari resep di google 'resep bekal yang mudah' nah ini dia 'ayam crispy' ini pasti sangat mudah

'1)pisahkan daging ayam dan tulangnya' pisahkan? Itu sama saja aku harus memfillet dada ayam ini, itu adalah hal yang susah. Akhirnya walaupun hasilnya sangat berantakan aku berhasil

'2)potong ayam menjadi kotak kotak' oke ini hal yang mudah

'3)berikan garam, penyedap rasa, merica secukupnya' ayolah aku tidak tau takaran secukupnya itu berapa. Aku pun memberi garam, penyedap rasa, merica asal asalan

'4)campurkan dengan tepung roti dan goreng hingga warnanya menjadi emas' oke ini gampang

"Aww panas" tidak ini tidak gampang, ternyata minyaknya berhamburan keluar mengenai lenganku

Aku mengambil kotak makan,mengisinya dengan nasi dan ayam yang tadi kumasak, aku tidak tau bagaimana rasanya karena aku belum mencicipinya. Jam 05.00 setengah jam lagi bimbingan kelas 9 dimulai, aku harus cepat cepat menaruhnya di meja tian

Tian pov*

Saat aku menaruh buku di loker bawah meja aku menemukan benda berbentuk kotak, aah ternyata kotak makan.

"Ciee masih anget tuh, dapet bekal dari pak tama ciee. Bentar lagi celebek ciee" aurel menggodaku

"Apaan coba" aku melihat kotak makan itu, terdapat kertas kecil diatasnya bertuliskan 'Have a grea(T) day :)'

Najis, aku sangat yakin ini pasti dari pak tama, tidak salah lagi. Aku beranjak dari kursiku berniat akan membuangnya.

"Loh tian mau dikemanain?"

"Dibuanglah. Bisa bisa keracunan kalo gue makan"

"Duduk dulu deh tian"

Aku pun mengikuti kata aurel dan duduk lagi di sebelahnya

"Apaan?"

"Dengerin gue deh. Apa pak tama pernah ngebuang bekal yang pernah lo kasih ke dia? Gak kan. Dia itu ngehargain banget usaha lo buat dapetin dia. Bahkan pas upacara dan elo pingsan, dia yang gendong lo ke uks"

"Yaterus?"

Aurel memutar bola matanya, kesal dengan ucapanku barusan

"Mungkin aja pak tama pengen balikan sama elo. Jadi hargai kek usaha pak tama buat dapetin lo lagi"

"Ihh ogah mah"

"Tian kasih pak tama kesempatan. Gue tau lo masih sayang ke tuh orang walaupun lo pernah dibuat sakit hati. Seenggaknya dia juga berusaha buat dapetin lo lagi, sama kaya lo dulu yang berusaha buat dapetin pak tama"

Aku berpikir sejenak, apa yang dikatakan aurel memang benar. Tapi aku juga bingung, iya kalo pak tama mau ngajak balikan, nah kalo enggak? Jadi ancur semua kan. Oke kita lihat seberapa besar usaha pak tama buat dapetin aku lagi

"Ayo ke kantin. Jangan ngelamun terus lo"

Aku mendengus kesal. Aku menyusul aurel yang sudah berjalan dulu sambil membawa kotak makan itu. Sesampainya di kantin aku segera memakan bekal itu dan taukah kalian bagaimana rasanya?.......

TBC

Oiya jangan lupa buat mampir ke ceritaku yang Best Mistake sama Drunk in Love ya. Aku saranin baca yang drunk in love. Makasih ya :)))

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 126K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
22.1K 753 42
Kuntala seorang pemuda miskin yang selalu dihina ingin kehidupan lebih baik. Sisikwangi seorang ratu siluman ular menawarkan perjanjian pernikahan de...
237K 11.4K 39
tokoh dalam cerita aliando syarief prily chalista latuconsina megan domani latuconsina kevin julio jesica mila dahlia poland ricky harun arbany ghina...
30.7K 1K 42
Membuat pasangan bahagia walau ngorbanin perasaan kita sendiri, yah bisa di bilang bucin, orang yang tidak mencari jati dirinya sendiri. Startâž¡26 Jan...