He Loves Him🌌

By rere_paau69

67.8K 8.6K 1.5K

Berisikan cerita pendek antara pasangan Yoo Jonghyuk dan Kim Dokja.🍦 Kapal kesayangan kita semua (。>‿‿<。 ) S... More

Charger
Sub Skenario yang Aneh
I Like You, Ssem!
Dia Mirip Seperti Aku
Kamu Marah?
Silence
Surat Putih 💌
Surat Putih 💌 (2)
Surat Putih 💌 (3)
Surat Putih 💌 (4)
Surat Putih 💌 (5) END
Buku 📖
Anu-anu?
Anu-anu? (2)
Their Promise
Catatan dialog karakter ORV
PINDAH LAPAK!

Es krim🍦

3.8K 476 79
By rere_paau69

Me

Yoo Jonghyuk.

Yoo Jonghyuk-ah~

Hei! Balas pesanku Yoo Jonghyuk.

Sayangku, Yoo Jonghyuk kek beruang Amazon. Balas pesan aing.

ANYING, BALAS DONG!

Babuku🐻

?

Me

Nah gitu dong ngebales.

Kudu dikasari dulu baru mau ngebales pesan aing -_-

Babuku🐻

Ck, langsung ke inti aja. Ada apaan ngechat malem-malem gini?

Me

Yoo Jonghyuk.


             Sekarang aku pengen punya kamu.

Babuku🐻

?

Me

Aku pengen punya kamu yang besar Yoo Jonghyuk.

                Yang bisa dijilat sama dikulum.

Babuku🐻

Pe*PIP*?

Me

Bukan Yoo Jonghyuk bego. Aku pengen es krim punya kamu yang ada di kulkas. Bukan punya kamu yang itu.

(´-﹏-';)

Babuku🐻

Oh.

Jangan makan terlalu banyak.

Me

Heem.

Tapi Yoo Jonghyuk.

Babuku🐻

Apa lagi?

Me

Pengen es krim yang itu juga.

(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞

Kamu sekarang ke sini, mumpung di rumah aku lagi gak ada siapa-siapa.

Babuku🐻

Ibu kamu kemana?

Me

Lagi kerja di luar kota -,-

Yoo Jonghyuk sini main. Aku sendirian. Pengen banget es krim yang kamu :3

Eh, tapi da boong.

(Lima menit kemudian)

Me

Yoo Jonghyuk?

Oii! Yoo Jonghyuk, kamu di mana?

Masa marah sama candaanku? Baperan banget.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.


Yoo Jonghyuk! Jangan katakan kamu sungguhan ke rumahku?!

Hei! Aku cuma bercanda barusan.

***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak, kamu mau kemana malam-malam begini?" tanya Yoo Mia. Gadis remaja yang baru duduk di bangku sekolah menengah pertama itu melirik pada jam dinding yang telah menunjukan ke angka sebelas.

Yoo Mia sudah tidur sebenarnya, tapi ia terbangun gara-gara tenggorokannya terasa kering. Saat turun untuk mengambil air minum, Yoo Mia melihat kakaknya tengah grasak-grusuk. Entah sedang apa.

Mungkin sedang melakukan ritual pemujaan kerang ajaib (?)

"Kakak mau pergi ke rumah temen, mungkin bakalan nginep," balas Yoo Jonghyuk sambil sibuk memakai jaket. "Gak pa-pa kan ditinggal?"

Yoo Mia mengibaskan tangan dengan lagak cuek. "Aku gak akan kenapa-kenapa. Aku kan dah gede," katanya. "Omong-omong, rumah temen kakak yang mana?" tanya Yoo Mia penasaran.

"Kim Dokja," jawab Yoo Jonghyuk singkat.

Pantesan.

Dalam hati Yoo Mia mencibir. Tentu saja. Hanya Kim Dokja seorang yang mampu membuat Yoo Jonghyuk bersedia pergi meski di malam larut seperti ini. Siapa lagi coba selain pacar lelaki kakaknya itu. Kadang Yoo Mia merasa cemburu pada Kim Dokja, karena telah mengambil separuh perhatian Yoo Jonghyuk yang seharusnya menjadi miliknya.

Semenjak Yoo Jonghyuk pacaran dengan Kim Dokja beberapa bulan yang lalu, Yoo Mia merasa tersisihkan!

Seandainya saja Yoo Mia tau. Apa alasan sebenarnya yang membuat Yoo Jonghyuk rela naik motor untuk ke rumah Kim Dokja melawan hawa dingin di luar.

"Kakak pergi dulu. Kamu hati-hati yah di rumah sendirian." Yoo Jonghyuk mengelus puncak kepala Yoo Mia sekilas.

Yoo Mia hanya menggelengkan kepalanya, mendadak pening melihat kepergian kakaknya yang terburu-buru seakan mengejar sesuatu.

Di sisi lain, Kim Dokja yang gelisah segera turun ke bawah saat mendengar suara ketukan di pintu.

"Tidak ada orang di rumah," kata Kim Dokja dengan takut-takut.

Yoo Jonghyuk yang berada di luar pintu mengernyit heran. Kalau tidak ada orang di dalam, kenapa ada suara? Mungkin 'kah setan?

"Kim Dokja, buka pintunya." Yoo Jonghyuk lagi-lagi mengetuk pintu, kali ini terdengar tidak sabaran.

"Pulang saja bisa?" balas Kim Dokja nyaris ingin menangis.

Sungguh! Kim Dokja memang selalu mengharapkan kedatangan Yoo Jonghyuk ke rumahnya, namun kali ini ia berharap bila kekasihnya segera pulang ke rumah, cuci muka, kaki, tidur, dan melupakan apa yang ia ketik di pesan beberapa waktu yang lalu.

Keperawanannya yang dipertaruhkan saat ini!

Eh, tunggu dulu! Seharusnya keperjakaan, kan? Tapi, bagian belakang Kim Dokja yang ditusuk. Jadi...—

Sudahlah, lupakan saja. Bikin pusing soalnya hanya memikirkannya saja..

"Tidak," jawab Yoo Jonghyuk dengan nada datar. "Kalau kau tidak mau membuka pintu, aku akan mendobraknya," ancam Yoo Jonghyuk yang tentunya saja bukan main-main.

"Hei! Kau tidak bisa melakukan itu!" kata Kim Dokja dengan panik.

Tentu saja Kim Dokja tau, kalau Yoo Jonghyuk sudah memutuskan sesuatu, dia akan benar-benar melakukannya.

"Aku bisa," sambut Yoo Jonghyuk. "Kim Dokja, Aku serius. Bukan pintunya sekarang juga. Apabila kau tidak mau membukakan pintu sampai kehitungan ketiga, aku tidak punya pilihan lain, selain mendobrak pintunya."

"Kau pasti bercanda," gumam Kim Dokja yang hanya didengar oleh dirinya sendiri.

"Satu–" Yoo Jonghyuk memulai hitungan.

"Oh, ayolah Yoo Jonghyuk! Pesan yang barusan, aku hanya bercanda."

"Dua–"

"Yoo Jonghyuk, kumohon. Jangan lakukan itu."

"Ti–"

"Oke, Sialan! Aku akan membukakan pintu. Berhenti menghitung, aku akan membukakan pintu."

Yoo Jonghyuk menyeringai senang.

Begitu mudah~

Ketika Kim Dokja membuka pintu secara perlahan, ia terkejut dengan pergerakan Yoo Jonghyuk yang menerobos masuk. Langsung menyerbu Kim Dokja dengan sebuah ciuman panas. Ciuman itu terlalu liar sampai Kim Dokja tidak mampu untuk menanggungnya.

Kim Dokja jatuh terduduk karena kakinya lemas dan tak ada bedanya dengan jelly, ia tak sanggup berdiri tegak.

"Tadi kamu pengen 'es krim', kan? Nah, malam ini, kamu bisa memakan 'es krim' sepuas kamu." Yoo Jonghyuk lagi-lagi menyeringai.

Mata Kim Dokja melotot ngeri melihat tenda di celana Yoo Jonghyuk. "A-aku udah gak pengen eskrim lagi. Beneran!" Kim Dokja Beringsut mundur, bersiap lari.

Kim Dokja pernah sekali melihat burung milik Yoo Jonghyuk. Berurat, panjang, dan terlalu besar. Kim Dokja pasti akan mati kalau benda itu masuk ke dalam dirinya.

Sudah tak ada bedanya dengan CACING.BESAR.ALASKA!!!

Hayo loh :) pikirannya lagi jalan-jalan ke mana?

Namun Yoo Jonghyuk lebih cepat, ia meraih tangan Kim Dokja, memikulnya seperti karung, lalu membopongnya ke kamar. Oh! Tentu saja setelah mengunci pintu depan terlebih dahulu.

"Yo-Yoo Jonghyuk, aku cuma bercanda barusan. Jangan dianggap serius," cicit Kim Dokja. Bersusah payah untuk melepaskan diri.

"Tapi aku serius," kata Yoo Jonghyuk tenang. Seringaian masih terpatri dari wajahnya yang tampan.

Dengan teganya, Yoo Jonghyuk melemparkan tubuh Kim Dokja ke atas tempat tidur. Beruntung ranjangnya empuk, kalau tidak punggung Kim Dokja bakalan sakit bahkan sebelum di'iya-iyain'

Kim Dokja menciut seperti kelinci yang bertemu dengan pemangsa lapar saat Yoo Jonghyuk perlahan mulai mendekat.

"Jangan takut Kim Dokja, 'es krim'nya bikin kamu keenakan, kok."

Mendengar perkataan Yoo Jonghyuk yang bernada bujukan, bagaikan kata-kata yang diucapkan iblis. Entah kenapa tangan Kim Dokja gatal ingin menampar bagian belakang kepala kekasihnya. Di telinga Kim Dokja kata 'es krim', ketika Yoo Jonghyuk yang menyebutkannya terasa menjadi ambigu.

Kim Dokja mencoba menahan tubuh Yoo Jonghyuk yang berniat menindihnya. "CHO-CHOTTO MATTE!" teriak Kim Dokja. "Aku gak punya pengaman."

Gerakan tangan nakal Yoo Jonghyuk yang berada di dada Kim Dokja terhenti. Kim Dokja kira Yoo Jonghyuk tidak jadi melakukan kegiatan 'usluk-usluk' karena pemuda yang mengukungnya nampak diam.

Baru saja mendesah lega. Tangan Yoo Jonghyuk kembali gencar mengeranyangi tubuh Kim Dokja, ia terkekeh pelan.

"Es krim gak akan bisa dimakan kalau dibungkus."

"Hah?" Kim Dokja memandang Yoo Jonghyuk heran. Apa maksud dari ucapannya coba?! Kim Dokja tidak konek!

Tolong ahli penerjemah, terjemahkan perkataan Yoo Jonghyuk barusan!

Kim Dokja menutup mulut Yoo Jonghyuk yang tinggal beberapa senti lagi di mulutnya. Berkata dengan nada memohon, "Yoo Jonghyuk, sebelum kita melakukannya, boleh kan aku menulis surat wasiat terlebih dahulu?"

"Kau tidak akan mati Kim Dokja," ucap Yoo Jonghyuk sembari mengecup pipi putih Kim Dokja yang sedikit chubby, mengingatkannya pada kue bakpau.

Hah? Saya? Oh, bukan.

"Hanya untuk jaga-jaga saja. Oh, kalau tidak surat terakhir untuk Ibuku. Boleh, 'kan?" kata Kim Dokja, kukuh.

Yoo Jonghyuk merotasikan bola matanya bosan. "Ssst, kita akan melakukan sex, bukan beperang. Kau tidak akan mati, mungkin kau malah akan keenakan. Sekarang, kau diam saja, oke. Jangan banyak bicara dan biarkan 'es krim'nya yang gerak," bisik Yoo Jonghyuk, menggigit bibir Kim Dokja kuat-kuat sampai berdarah. Tidak membiarkan Kim Dokja untuk berbicara lagi.

Setelah berminggu-minggu pacaran, mereka belum pernah sekali pun melakukan 👉👌

Jadi, saat Kim Dokja mengirim pesan seperti itu, apakah Yoo Jonghyuk akan membiarkan kesempatan begitu saja?

Oh~ tidak~

Tentu saja jawabannya ialah tidak.

Dan pada malam itu, Yoo Jonghyuk memberikan 'es krim' yang Kim Dokja inginkan sepuasnya.

Suara desahan dan rintihan menggema, mengisi malam, saling bersahutan di antara dua insan yang bergulingan di atas tempat tidur.

Berulang kali Kim Dokja menjerit, meminta Yoo Jonghyuk si binatang buas untuk berhenti. Beruntung ibu Kim Dokja tidak ada di rumah, sehingga mereka tidak perlu khawatir dengan suara-suara ambigu yang mereka buat.

Untuk adegan panasnya ... silahkan bayangkan sendiri. Saya belum cukup kuat untuk menulisnya :')

****

Setelah memakan 'es krim' nyaris sepanjang malam, Kim Dokja merasakan tubuhnya remuk redam, terutama di bagian bawahnya. Kim Dokja sangat yakin, selama seminggu ia tidak bisa berjalan.

"Yoo Jonghyuk Setan! Iblis! Brengsek! Bajingan! Manusia gak punya hati! Sakit bego! Kupikir aku akan mati." Kim Dokja menjewel pipi Yoo Jonghyuk tanpa perasaan.

Ingin sekali Kim Dokja mencakar wajah tampan Yoo Jonghyuk yang dari tadi berekspresi datar seakan tak berdosa.

"Sakit tapi enak, kan?" Yoo Jonghyuk memijat punggung Kim Dokja yang sakit dengan gerakan pelan dan terkesan hati-hati.

"Bacot," sentak Kim Dokja. Mengangkat jari tengah. Mengingat kejadian semalam, pipi Kim Dokja menghangat. Itu malam pertamanya, tapi Yoo Jonghyuk tidak tahu kapan harus berhenti. Sumpah! Kim Dokja sangat malu sampai ke bagian terdalam atom tubuhnya.

"Cepat! Bawa aku ke kamar mandi, sekarang juga," kata Kim Dokja dengan nada memerintah. Berusaha mengabaikan rasa hangat di wajahnya

"Bawa ke pelaminan aja gimana?"

"Yoo Jonghyuk," seru Kim Dokja tidak sabaran, "jangan bercanda! Cepetan bawah aku ke kamar mandi, aku pengen mandi. Tubuhku lengket semua gara-gara kamu mengeluarkan jusmu di luar."

"Hah?! Jus? Jus apa? Jus susu kental manis?" tanya Yoo Jonghyuk beruntun, bermaksud untuk menggoda. Ia menyeringai tampan.

Lagi-lagi Kim Dokja memerah. "Yoo Jonghyuk!"

"Iya, oke. Berisik amat." Yoo Jonghyuk menggendong Kim Dokja ala pigy bag, membawanya ke kamar mandi.

Yah, ini semua kan salah dirinya yang tidak menahan diri, jadi, Yoo Jonghyuk mesti bertanggung jawab. Eh, tidak juga. Separuh lagi salah Kim Dokja yang menggoda.

Melihat bath up dan sower. Yoo Jonghyuk memikirkan sesuatu. "Kim Dokja–"

"Gak," tukas Kim Dokja tegas. Memotong ucapan Yoo Jonghyuk yang belum selesai.

Kim Dokja tau apa yang sekarang tengah Yoo Jonghyuk pikirkan. Pasti tak kan jauh dari sesuatu yang mesum. Dari sorot matanya pun langsung kelihatan.

Sayangnya, Yoo Jonghyuk tidak mendengarkan. "Kamu semalem suka 'es krim'nya, kan. Sekarang aku kasih lagi, anggap aja bonus."

Bonus ndasmu!

Kim Dokja menggeleng, jelas menolak. "Gak Yoo Jonghyuk! Aku gak mau! Pinggang aku masih sakit. Yoo Jonghyuk! Engh."

Baru juga mereka habis melakukan itu beberapa jam lalu. Masa melakukannya lagi. Stamina Yoo Jonghyuk memang mengerikan. Dan Kim Dokja benci itu!

Kejadian serupa seperti semalam terulang kembali di kamar mandi.

Sejak saat itu, Kim Dokja benci pada es krim! Dan tak kan lagi bilang-bilang pada Yoo Jonghyuk kalau rumahnya sedang sepi. Kapok.

Heleh, lagian siapa duluan yang menggoda Daddy Jonghyuk duluan.

Ck, ck, ck.

****

Selesai pada hari kamis, 17-06-2021

Dipublis pada hari senin, 16-08-21

Continue Reading

You'll Also Like

75.8K 8.8K 38
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
108K 825 5
isinya jimin dan kelakuan gilanya
282K 21.9K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
1M 61.2K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...