A Book of Chaelisa

By seannietch

1.4K 193 26

[SLOW UPDATE] [ONESHOOT] [HIATUS] A bunch of Chaelisa short story Request? Cuss langsung DM ๐Ÿ˜Š More

Let Me

My Private Life

865 109 14
By seannietch

Di sebuah mansion megah yang terletak di pusat kota Seoul.

"Lisa, kapan kau akan mengenalkan tunangan mu pada orang-orang?" tanya pria asal Swiss yang tak lain adalah ayah dari Lisa.

"Aku rasa ini belum saatnya Dad" ucap Lisa.

"Kenapa? Kita sudah cukup lama bertunangan Sayang" tanya Dasha tunangannya dengan manja.

"Aku belum siap" jawab Lisa datar seperti biasa.

"Daddy tau kau sudah menentukan kapan waktu yang tepat. Tapi tak lama lagi kalian akan menikah, Daddy mau kau mengenalkannya pada publik dalam waktu dekat" ucap Mr. Manoban.

"Akan aku pikirkan" sahut Lisa.

Lisa, pewaris tunggal Manoban Corp. Diusianya yang baru menginjak 23 tahun ia sudah mampu memegang seluruh perusahaan yang dirintis ayahnya itu.

Sebagai pemegang perusahaan terbesar di Asia Tenggara, tentunya nama Lisa sudah tersohor hingga penjuru negeri.

Namanya dikenal oleh banyak orang, ia juga memiliki banyak kolega bisnis yang datang dari kalangan atas.

Lisa sudah bertunangan dengan seorang wanita bernama Dasha, terhitung sudah satu tahun sejak pertunangan itu terjadi.

"Lisa, menginap lah malam ini" ucap Mr. Manoban.

"Tidak bisa Dad. Besok pagi aku ada meeting penting"

"Apa kau akan pulang sekarang?"

"Hm, ini sudah malam"

"Baiklah, hati-hati dijalan. Antar kan tunangan mu selamat sampai rumah"

"Aku pulang. Sampai nanti Dad" pamit Lisa.

Lisa berjalan meninggalkan Daddy-nya di ruang tengah. Dasha juga mengikuti langkah Lisa, bergelayut manja pada tangan tunangannya itu.

"Pulanglah" titah Lisa ketika mereka sudah ada di pekarangan rumah, Lisa juga melepas paksa tangan Dasha dari tangannya.

"Kau tidak akan mengantarku?" tanya Dasha dengan muka memelasnya.

"Tidak, kau punya supir" jawab Lisa seadanya.

"Tapi Daddy bilang kau harus mengantarku sampai rumah dengan selamat"

"Kau tidak akan mati dijalan walaupun tak pulang bersamaku. Pulanglah"

Lisa meninggalkan Dasha yang mendengus kesal. Lisa memasuki mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah menuju tempat tinggalnya.

"Aku pulang!" teriak Lisa sesampainya ia di sebuah apartemen yang cukup mewah.

Walaupun Lisa punya mansion seperti sang Daddy, ia lebih memilih tinggal di apartemen.

"Babe, kau dimana?" teriak Lisa.

"Aku disini Sayang" sahut seorang wanita yang baru keluar dari kamar dengan piyama tidurnya.

"Aku merindukanmu" Lisa mendekap tubuh wanita itu, sesekali mengecup pucuk kepalanya.

"Kita baru bertemu tadi sore Sayang" balas wanita berambut blonde itu.

"Tetap saja aku merindukanmu"

"Mandilah, kau bau"

"Jinjja? Aku bau?"

"Hm, kau bau parfum seseorang yang aku tidak suka"

"Kekeke, baiklah-baiklah aku mandi sekarang"

Lisa beranjak meninggalkan kekasihnya. Ia segera membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur.

Kini Lisa telah berbaring di tempat tidurnya, sedangkan sang kekasih masih duduk di tepi ranjang dan sibuk dengan ponselnya.

"Babe, kemari lah" ajak Lisa.

"Apa ponselmu lebih menarik daripada kekasihmu ini? Huh?" tanya Lisa, menyambut sang kekasih yang berbaring disampingnya.

"Schedule mu padat, jadi aku harus mengaturnya"

"Ini di rumah Babe, itu tandanya kau bukan lagi Roseanne Park sekretaris ku. Disini kau adalah kekasihku, jadi berhentilah bekerja"

"Hm, aku tau. Tapi dimata semua orang aku tetaplah sekretaris mu" ucap Rosé dengan enteng. Ia hanya bercanda, tidak ada keseriusan didalamnya walaupun itu adalah kenyataan.

Seketika raut wajah Lisa berubah, ia merasa bersalah pada kekasihnya.

"Hey, aku hanya bercanda. Tidak usah dimasukkan ke hati Sayang" kata Rosé, ia membelai lembut wajah kekasihnya.

"Maaf soal itu, aku juga tak mau kita seperti ini" ucap Lisa sendu.

"Tidak perlu minta maaf, aku paham kondisimu. Lima tahun bersama, membuatku mengerti akan semuanya"


***


"Babe! Sini temani aku" panggil Lisa yang tengah bersantai di ruang tengah.

Rosé datang membawa sebuah nampan berisi kan minuman dan cemilan untuk mereka nikmati.

"Kau ini tidak sabaran sekali" ucap Rosé.

"Kau lama Babe" manja Lisa.

"Aku baru memeriksa schedule mu untuk besok. Besok kau benar-benar sibuk, bahkan kau tak punya waktu makan siang. Jadi aku akan membuatkan bekal makan siang untukmu besok"

"Sudah kubilang berhenti bekerja, ini hari libur dan kita sedang dirumah"

"Aku hanya melihatnya sebentar"

"Tetap saja, seharusnya hari ini kau sepenuhnya fokus padaku. Ini hari libur, waktunya aku bermanja-manja pada kekasih kesayanganku ini"

Lisa langsung memeluk Rosé dengan manja, ia tak membiarkan sang kekasih duduk dengan tenang.


"Iya iya, Mianhe. Hari ini aku sepenuhnya untukmu Sayang" ucap Rosé, ia terkekeh diakhir kalimat.

"Kenapa tertawa huh?"

"Tidak, hanya jika dipikir-pikir kau lucu. Jika di kantor kau cuek, dingin dan menyeramkan. Tapi sekarang kau begitu manja padaku"

"Diriku yang ini memang hanya untukmu seorang Babe"

Lisa mulai nakal, ia mulai menciumi leher jenjang yang ada dihadapannya.

"Hmm, kau mulai nakal. Berhenti Sayang" ucap Rosé.

Lisa mengabaikan kata-kata Rosé, ia tetap fokus pada kegiatannya bahkan ia semakin gencar mencumbu Rosé.

"Sayang, ini masih siang" ucap Rosé lagi.

"Memangnya kenapa? Kita hanya berdua disini, tidak akan ada yang mengganggu"

Pada akhirnya Rosé pasrah menerima semua perlakuan Lisa, bahkan ia ikut dalam permainan yang Lisa ciptakan.

Mereka terus melanjutkan aksinya tanpa peduli apapun, hanya menikmati apa yang mereka lakukan sekarang.




***



"Sayang! Aku berangkat sekarang ya. Habiskan sarapan mu, hati-hati dijalan dan jangan ngebut!" pamit Rosé setengah berteriak pada Lisa yang masih di dalam kamarnya.

"Babe, tunggu!" Lisa keluar kamar sudah lengkap dengan pakaian rapinya. Lisa menghampiri sang kekasih dan langsung memeluknya.

"Belum cium" ucap Lisa.

Rosé hanya terkekeh dan memberikan kecupan singkat di bibir Lisa.

"Aku berangkat ya" ucap Rosé lembut.

"Hm, hati-hati. Jangan ngebut" pesan Lisa padanya.

"Kencan kita nanti siang jangan lupa" ucap Lisa mengingatkan.

"Hm, aku tidak akan lupa. Habiskan sarapan mu ya, Sayang" balas Rosé Rosé yang sudah melenggang pergi.


"Ah, selamat pagi Tuan" sapa Rosé karena Mr. Manoban alias Daddy dari kekasihnya sudah ada di depan meja kerjanya.

"Pagi Rosé" balas Mr. Manoban.

"Apa Lisa punya jadwal siang ini?"

"Nona Lisa ada janji makan siang Tuan"

"Apa janji makan siangnya itu penting? Jika bisa batalkan saja, aku akan mengajaknya makan siang"

"Baik Tuan, akan saya lakukan"

"Baiklah, terimakasih" ucap Mr. Manoban.

Mr. Manoban hendak pergi meninggalkan Rosé, tapi langkahnya terhenti.

"Oh iya, apa Lisa belum datang jam segini?"

"Nona Lisa akan datang sebentar lagi Tuan, ia sudah dijalan"

"Kau menjawabnya tanpa ragu, sepertinya kau tau betul Lisa sudah dijalan" ucap Mr. Manoban.

"Tapi bagus, sebagai sekretarisnya kau memang harus tau. Pertahankan kinerja mu Rosé" lanjutnya.

"Terimakasih Tuan"

"Baiklah aku pergi dulu"

"Semoga harimu menyenangkan Tuan"

"Haaahhhh"

Rosé menghela napasnya, rencananya untuk makan siang dan berkencan dengan sang kekasih gagal, padahal ia cukup menantikan kencan hari ini.

"Sayang!" Sapa Dasha penuh semangat.

"Ayok kita pergi makan siang" ajaknya.

"Tidak bisa, aku sudah ada janji" balas Lisa dingin.

"Kau bohong, Sayang. Jelas-jelas Daddy bilang kita akan makan bersama, dengan orangtuaku juga"

"Aku tidak bohong, aku akan pergi sekarang"

Dengan cueknya, Lisa pergi meninggalkan Dasha. Tapi wanita itu mengikuti langkah Lisa dari belakang.

"Rosé, Lisa tidak ada janji kan sekarang?" tanya Dasha.

"Nona Lisa akan makan siang dengan Tuan Marco" jawab Rosé.

Lisa membelalakkan matanya mendengar itu. Bukankah seharusnya ia makan siang dengan Rosé hari ini.

"Itu berarti kau akan makan siang denganku juga, Sayang. Cepatlah, Daddy sudah menunggu" paksa Dasha yang bergelayut manja pada tangan Lisa.

Dengan sangat-sangat terpaksa, Lisa mengikuti langkah Dasha. Lisa mencuri pandang pada Rosé sebelum benar-benar pergi.

"Bagaimana makan siangnya? Apa menyenangkan?" tanya Rosé dengan kekehannya, ia tau Lisa pasti merasa tersiksa di makan siang tadi.

"Kau tau aku benci pertemuan seperti itu" jawab Lisa.

"Kenapa kau membiarkanku pergi huh? Harusnya kau katakan saja aku ada jadwal penting, karena kencan kita memang lebih penting" ucap Lisa. Kini Lisa memeluk pinggang Rosé dengan posesif.

"Daddy mu datang dan memintaku untuk mengosongkan waktu makan siang mu" sahut Rosé.

"Apa yang Daddy mu bicarakan? Sepertinya penting" tanya Rosé penasaran.

"Soal pernikahan, Daddy mulai mendesak ku untuk cepat menikah" jawab Lisa.

"Lisa, kita akhiri saja hubungan kita ini"

"Apa maksudmu!?" kaget Lisa, kini Lisa menatap mata Rosé dengan serius.

"Ini salah, Lis. Hubungan kita salah"

"Apanya yang salah? Kita saling mencintai. Mana yang salah, hubungan dengan keterpaksaan atau hubungan yang didasari oleh cinta?"

"Tapi hubungan kita berbeda, Lis"

"Lalu bagaimana dengan kita? Dengan dirimu? Dengan perasaanmu?"

"Aku tak apa, mungkin memang ini jalan kita. Kita tidak berjodoh" ucap Rosé.

"Menikahlah, lakukan apa yang Daddy mu minta, bahagiakan dia, dia satu-satunya yang kau punya" lanjutnya.

"Baiklah, jika itu yang kau mau. Akan aku lakukan"

"Jadi hubungan kita sudah berakhir, kita bukan lagi sepasang kekasih kan?" tanya Rosé, menyembunyikan semua rasa sakitnya.

"Tunggu sampai aku mengumumkan tunangan ku pada orang-orang. Saat itu, kita bukan lagi sepasang kekasih"




***




Lisa menggelar pesta untuk memperkenalkan tunangannya tanpa sepengetahuan Rosé.

Rosé hanya diberitahu untuk datang dan mendampingi Lisa sebagai sekretaris pribadinya malam hari ini.

Tamu-tamu mulai berdatangan, Lisa mulai menyapa semua kolega bisnisnya bersama Rosé.

Dasha dan Mr. Manoban pun sudah hadir, mereka duduk di meja VVIP.

Semua orang tampak tersenyum dalam pesta itu, tapi ada seseorang yang hanya menampilkan senyum palsunya.

Orang itu adalah Rosé, ia tau Lisa akan memperkenalkan tunangannya sekaligus mengumumkan pernikahannya hari ini. Itu tandanya, hubungannya akan resmi berakhir malam ini.

Ting! Ting! Ting!

Lisa membunyikan sebuah gelas, hingga semua perhatian tertuju pada dirinya yang berdiri di bagian depan tentunya dengan Rosé yang berdiri selangkah dibelakangnya.

Dasha juga mulai berdiri, ia berjalan mendekat kearah depan dengan senyum mengembang.

"Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih atas kehadirannya di malam yang bersejarah bagi saya"

Lisa mulai membuka kata-katanya, memberikan sedikit pidato pembuka pada tamu-tamu yang hadir.

Tapi tiba-tiba, Lisa berlutut dihadapan Rosé dengan sebuah kotak merah kecil yang ia pegang.

"Roseanne Park, will you marry me?"

Singkat, padat dan jelas. Lisa mengucapkannya dengan lantang di hadapan semua orang.

Rosé meneteskan air mata, air mata bahagia tentunya. Ia menatap Lisa tepat pada matanya dan spontan menganggukkan kepalanya.

"Yes, I will" lirih Rosé.

Lisa berdiri, memakaikan cincin berlian di jari manis Rosé dan langsung mengecup bibirnya serta memeluknya.

Suara tepuk tangan dan sorak bahagia memenuhi ruangan, mereka ikut merasa bahagia menyaksikan kejadian didepan sana.

"Kini aku umumkan, secara resmi. Roseanne Park, wanita yang ada di sampingku, wanita yang paling aku cintai, tunangan ku, calon istriku and soon to be Roseanne Manoban"

Dengan bangga, Lisa mengumumkan itu. Ia mengecup kening wanitanya lama.

Tepuk tangan kembali terdengar, bahkan kini semakin kencang.

"Selamat, berbahagialah kalian berdua" ucapan itu keluar dari mulut Dasha dengan tulus.

"Selamat, Nak. Daddy turut bahagia" Mr. Manoban turut memberikan selamat pada anak semata wayangnya.

Pada pertemuan siang itu, Lisa mengutarakan segala perasaannya dihadapan Dasha, Mr. Manoban dan orang tua Dasha.

Lisa mengatakan bahwa ia tak pernah mencintai Dasha dan sudah memiliki pendamping pilihannya sendiri.

Dasha memutuskan membatalkan pertunangannya dengan Lisa, ia tak mau hidup dengan orang yang tidak mencintainya.

"Kini kau bukan kekasihku lagi, kau adalah calon istriku sekarang"

"I Love You Rosé"

by
SEANNIÉ

Continue Reading

You'll Also Like

200K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
320K 24.2K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
303K 9K 30
[Geminifourth area โœ”๏ธ๐Ÿ”ž] END!! #geminifourth#gay#bxb BELUM DI REVISI TYPO BERTEBARAN!! Fourth adalah seseorang yang sangat pendiam,tidak banyak berbi...
494K 49.5K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...