My Private Life

860 109 14
                                    

Di sebuah mansion megah yang terletak di pusat kota Seoul.

"Lisa, kapan kau akan mengenalkan tunangan mu pada orang-orang?" tanya pria asal Swiss yang tak lain adalah ayah dari Lisa.

"Aku rasa ini belum saatnya Dad" ucap Lisa.

"Kenapa? Kita sudah cukup lama bertunangan Sayang" tanya Dasha tunangannya dengan manja.

"Aku belum siap" jawab Lisa datar seperti biasa.

"Daddy tau kau sudah menentukan kapan waktu yang tepat. Tapi tak lama lagi kalian akan menikah, Daddy mau kau mengenalkannya pada publik dalam waktu dekat" ucap Mr. Manoban.

"Akan aku pikirkan" sahut Lisa.

Lisa, pewaris tunggal Manoban Corp. Diusianya yang baru menginjak 23 tahun ia sudah mampu memegang seluruh perusahaan yang dirintis ayahnya itu.

Sebagai pemegang perusahaan terbesar di Asia Tenggara, tentunya nama Lisa sudah tersohor hingga penjuru negeri.

Namanya dikenal oleh banyak orang, ia juga memiliki banyak kolega bisnis yang datang dari kalangan atas.

Lisa sudah bertunangan dengan seorang wanita bernama Dasha, terhitung sudah satu tahun sejak pertunangan itu terjadi.

"Lisa, menginap lah malam ini" ucap Mr. Manoban.

"Tidak bisa Dad. Besok pagi aku ada meeting penting"

"Apa kau akan pulang sekarang?"

"Hm, ini sudah malam"

"Baiklah, hati-hati dijalan. Antar kan tunangan mu selamat sampai rumah"

"Aku pulang. Sampai nanti Dad" pamit Lisa.

Lisa berjalan meninggalkan Daddy-nya di ruang tengah. Dasha juga mengikuti langkah Lisa, bergelayut manja pada tangan tunangannya itu.

"Pulanglah" titah Lisa ketika mereka sudah ada di pekarangan rumah, Lisa juga melepas paksa tangan Dasha dari tangannya.

"Kau tidak akan mengantarku?" tanya Dasha dengan muka memelasnya.

"Tidak, kau punya supir" jawab Lisa seadanya.

"Tapi Daddy bilang kau harus mengantarku sampai rumah dengan selamat"

"Kau tidak akan mati dijalan walaupun tak pulang bersamaku. Pulanglah"

Lisa meninggalkan Dasha yang mendengus kesal. Lisa memasuki mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah menuju tempat tinggalnya.

"Aku pulang!" teriak Lisa sesampainya ia di sebuah apartemen yang cukup mewah.

Walaupun Lisa punya mansion seperti sang Daddy, ia lebih memilih tinggal di apartemen.

"Babe, kau dimana?" teriak Lisa.

"Aku disini Sayang" sahut seorang wanita yang baru keluar dari kamar dengan piyama tidurnya.

"Aku merindukanmu" Lisa mendekap tubuh wanita itu, sesekali mengecup pucuk kepalanya.

"Kita baru bertemu tadi sore Sayang" balas wanita berambut blonde itu.

"Tetap saja aku merindukanmu"

"Mandilah, kau bau"

"Jinjja? Aku bau?"

"Hm, kau bau parfum seseorang yang aku tidak suka"

"Kekeke, baiklah-baiklah aku mandi sekarang"

Lisa beranjak meninggalkan kekasihnya. Ia segera membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur.

A Book of ChaelisaWhere stories live. Discover now