"Seru nih kalo aku bikin videonya juga," gumam Dahyun dengan semangat. Perempuan itu sedang mengeringkan rambutnya di kamar, bersiap untuk berangkat kerja.
Tetapi tadi saat leha-leha sebelum mengeringkan rambut, Dahyun iseng membuka sosial media. Akhir-akhir ini Dahyun cukup sibuk, jadi tak sempat bermain lama-lama di dunia maya.
"Gue mau bikin kaya gini, ah..." Dahyun semakin semangat saat melihat beberapa selebgram membuat video yang sama. Video yang mempertanyakan tentang alasan kenapa mereka tidak cantik. Ada yang bertanya pada kekasihnya, kepada para saudara laki-lakinya, ada juga kepada Sang Ayah.
Dahyun akan membuat kepada beberapa diantaranya. Walaupun perempuan itu yakin para saudaranya akan menjawab tidak benar, bisa jadi Jungkook juga terjebak, atau bahkan Sang Ayah juga.
"Target pertama..." gumam Dahyun dengan senyuman miring mengembang di wajahnya.
Anak perempuan satu-satunya itu keluar dari kamar, dan langsung menuju target pertama, Haruto. Pagi ini Si Bungsu masih asik bermain nintendo switch-nya di kamar.
"To... To..." panggil Dahyun yang sudah siap dengan kamera depannya. Sedangkan Haruto hanya berdeham saja, fokusnya masih tertuju pada layar nintendo. "Tau gak kenapa Teteh gak cantik?"
"Karena teteh ganti kelamin," jawab Haruto santai. "Jadinya ganteeeeeessakiiiiit, Teeeh...." Haruto tentu saja mendapatkan tabokan hingga membuatnya merengek kesakitan.
Dahyun tak mempedulikan rengekan Haruto. Perempuan itu dengan santai keluar dari kamar Sang Adik.
"Bisa-bisanya dia jawab gue ganti kelamin," omel Dahyun sebal. Kamera depan sudah ia matikan, dan setelah itu memilih untuk turun ke bawah, dan bersiap berangkat kerja.
Sebenarnya Dahyun sudah menyiapkan mental akan jawaban melenceng selayaknya otak para saudara. Tetapi 'ganti kelamin' gak ada di dalam list persiapan mental Dahyun.
"Yakin nih gue banyak yang ngumpat nanti," gumam Dahyun saat siap memposting videonya tadi dengan Haruto ke akun media sosialnya. "Siang nanti bagian siapa lagi ya?"
💃
"Hyun mau makan siang dulu, gak?"
"Mba dulu deh, nanti gantian..." kata Dahyun. "Aku sekalian pulang aja."
Wanita berseragam yang sama dengan Dahyun langsung mengangguk. Sedangkan Dahyun lanjut memanggil nama-nama pasien yang ada di poli anak. Tidak terlalu banyak, 3 pasien lagi selesai. Jadi Dahyun bisa langsung beristirahat.
From: Ayah
Hyun udah selesai belum? Nih ayah beliin steak kesukaan kamu. Ke ruangan ayah aja ya.
Ini nih enaknya kerja gak jauh dari orang tua. Uang makan aman, tapi lambung gak akan sakit.
Dahyun: Nanti, Yah
Dahyun: Lagi gantian sama Mba Riri.
"Oh iya, sekalian aja kali ya nanti gue bikin konten yang kaya Haruto tadi."
Dahyun langsung memanggil pasien terakhir sebelum akhirnya merekap semua pasien yang hari ini datang ke poli anak. Besok Dahyun bagian berjaga di poli Paru, jadi ia akan datang sedikit lebih siang karena poli paru dimulai pukul tiga sore.
"Hyun, udah belum?"
"Lo tinggal ngerekap aja, Mba..." jelas Dahyun. "Udah aku urutin datanya, ya."
Riri langsung mengangguk, mengacungkan jempolnya tanda paham. "Oke, biar gue yang pegang."
"Oke deeeh," jawab Dahyun yang langsung semangat mengambil ponsel dan tasnya. "Aku ke ruangan ayah ya, steak udah menunggu."
Mba Riri hanya mengacungkan ibu jaringannya, dan setelah itu fokus pada layar komputer untuk menginput data masuk. Sedangkan Dahyun sudah menuju lantai satu, tempat poli jantung berada.
"Mba Dea, ayah lagi ada pasien?"
"Nggak, Hyun. Masuk aja, tadi nyariin lo tuh," jawab wanita yang sedang berjaga di poli kandungan itu. Dahyun sendiri hanya mengangguk saja, dan setelah itu masuk ke dalam ruangan Sang Ayah.
"Ayaaah..." Dahyun dengan semangat memanggil Sang Ayah.
"Dahyuuuuun..." balas Ayah yang tak kalah semangat memanggil putrinya. "Nih ayah pesenin kesukaan kamu, ekstra kentang goreng."
Ayah dengan semangat membukakan plastik makanan untuk Dahyun, Si Anak perempuan satu-satunya ini memang selalu diperlakukan layaknya tuan putri oleh Sang Ayah.
"Ayah juga makan," kata Dahyun yang kini sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Sang Ayah.
Makan siang yang terlambat ini disponsori oleh steak ayam untuk Dahyun, dan lunch box kiriman bunda untuk Ayah.
Iya cuma Ayah yang dikirmin makanan, Dahyunmah nggak.
"Ayah..." panggil Dahyun yang sudah memegang ponselnya. Sedangkan Sang Ayah menegakkan kepalanya dan langsung melihat pada kamera depan yang menyorot ia dan putrinya. "Ayah tau gak kenapa aku gak cantik?"
"Siapa yang bilang tuan putrinya Ayah gak cantik?" bukannya menjawab, ayah justru balik bertanya. Pria awet muda itu menatap lurus ke depan ponsel Dahyun. "Bisa-bisanya ada yang bilang tuan putri jelek. Gak tau apa itu skincare perbulannya berapa? Bisa buat beli sepeda roda tujuh!"
Paham kan dari siapa bibit heboh dan penuh drama para manusia gila itu berasal?
"Siapa yang bilang cantiknya ayah jelek?" tanya Ayah masih dengan dramanya. "SK II lebih mahal dari harga diri kalian loh!" lanjut ayah berbicara ke depan kamera.
Tawa Dahyun langsung pecah. Padahal ia tak memakai merek skincare yang ayahnya sebutkan. Hanya saja Sang Ayah hanya tahu merek itu, merek dengan harga yang membuat dompetnya trauma.
"Siapa yang bilang tuan putri ayah jelek?"
Dahyun masih tetap tertawa, sepertinya Sang Ayah mengira bahwa ini bukan sebuah konten video.
Ya... walaupun jawaban ayah juga jauh dari ekspetasi Dahyun. Tetapi setidaknya lebih baik daripada Haruto. Bahkan jauh lebih baik.
💃
"Emang bunda kemana?" tanya Jinwan saat melihat Dahyun dan Haruto mendatangi cafenya. Barisan bungsu itu sedang numpang makan.
"Gak ada," jawab Haruto. "Pergi belanja sama pasukan Rangers-nya."
"Lo kaga diajak, Hyun?"
"Lah, ranger-nya mah Kak Juki..." jawab Dahyun santai. Perempuan itu menikmati camilan sorenya.
"Mara ikut kaga, To?" tanya Jinhwan dengan nada menggoda adik bungsunya. Sedangkan Haruto sendiri hanya mengedikkan bahunya saja, tidak mempedulikan perkataan Jinhwan.
"Ikut laaah," saut Dahyun. "Anggota rangers kesayangan itu."
"To, ribet lo nanti kalo punya cewek... anggota Rangers-nya susah diganti."
Haruto tak mempedulikan perkataan Sang Kakak tertua. "Mas mau es krim ya..." Si bungsu itu justru beranjak dari posisi duduknya, dan mengambil es krim sendiri menuju area dapur. Sedangkan Dahyun dan Jinhwan sudah tertawa puas karena berhasil menggoda Si Bungsu.
"Oh iya, Mas... Mas..." Dahyun seketika ingat tentang rencananya hari ini. Ia akan bertanya tentang pertanyaan yang sama seperti kepada adik dan Ayahnya.
"Apa?"
"Mas tau gak kenapa Dahyun jelek?"
"Kenapa?" bukannya menjawab, Jinhwan justru balik bertanya. Sedangkan Dahyun sudah memanyunkan bibirnya dengan sebal. "Emang kenapa?" Jinhwan masih penasaran dan terus bertanya. "Karena lo pendek?"
"Lo juga pendek anjir!"
Udah lah Hyun. Nanya ke Mas yang paling waras aja jawabannya gak bener. Apalagi ke Bobby, Hanbin sama Donghyuk.
.
.
.
View all 2763 comments
k.bobby Harusnya lo nanya juga ke gue. Nanti gue jawab, "Karena saingan lo Jihan." Wkwkwkwk
d.hyun @k.bobby :)
jennie.kim Dari video Pakde Heechul kita tahu siapa yang menjadi bibit dramatis Bobby, Hanbin, Uto.
oci.rose Huhuhu kok bisa sih lo dipanggil tuan putri sama bapak lo?
joy_sooyoung @oci.rose Kasian upik abu
yerim.kim Jawaban Haruto adalah jawaban paling out of the box. Mantep banget emang mantan admin lambe itu.
hayi_lee Gue nanya gitu juga ke Abang gue. Malah bilang, "Emang lo jelek." Bangsul emang.
hyo_jihyo Mau coba aah ke Papah
jeon_kookie @hyo_jihyo Tanya ke Kakak atau adeknya juga dong^^
jisoo.kim Gue nanya ke Mas gue, dia malah bales, "Karena lebih cantik gue."
k.hanbin @jisoo.kim tapi emang iya.
ha.ruto Kenapa gak bilang buat konten sih? Kan harusnya aku pencitraan.
chan_w00 @ha.ruto hilih bicit.
somi_jeon Sama Jungkook kok gak bikin sih?
wonwoo_jeon @somi_jeon Kan udah putus.
jeon_kookie Manusia-manusia iriiii. Itu @wonwoo_jeon
Tbc