AZKALIYA

By diniispy

3.4M 417K 94.9K

#1 in Indonesia (25 Juni 2021) #2 dingin (21 November 2021) #2 teenfiction (12 Maret 2024) Di awal part emang... More

AZKALIYA || PROLOG
AZKALIYA || PART 1
AZKALIYA || PART 2
AZKALIYA || PART 3
AZKALIYA || PART 4
AZKALIYA || PART 5
AZKALIYA || PART 6
AZKALIYA || PART 7
AZKALIYA || PART 8
AZKALIYA || PART 9
AZKALIYA || PART 10
AZKALIYA || PART 12
AZKALIYA || PART 13
AZKALIYA || PART 14
AZKALIYA || PART 15
AZKALIYA || PART 16
AZKALIYA || PART 17
AZKALIYA || PART 18
AZKALIYA || PART 19
AZKALIYA || PART 20
AZKALIYA || PART 21
AZKALIYA || CAST
AZKALIYA || PART 22
AZKALIYA || PART 23
AZKALIYA || PART 24
AZKALIYA || PART 25
AZKALIYA || PART 26
AZKALIYA || PART 27
AZKALIYA || PART 28
AZKALIYA || PART 29
AZKALIYA || PART 30
AZKALIYA || PART 31
AZKALIYA || PART 32
AZKALIYA || PART 33
AZKALIYA || PART 34
AZKALIYA || PART 35
AZKALIYA || PART 36
AZKALIYA || PART 37
AZKALIYA || PART 38
AZKALIYA || PART 39
AZKALIYA || PART 40
AZKALIYA || PART 41
AZKALIYA || PART 42
AZKALIYA || PART 43
AZKALIYA || PART 44
AZKALIYA || PART 45
AZKALIYA || PART 46
AZKALIYA || PART 47
AZKALIYA || PART 48
AZKALIYA || PART 49
AZKALIYA || PART 50
AZKALIYA || PART 51
AZKALIYA || PART 52
AZKALIYA || PART 53
AZKALIYA || PART 54
AZKALIYA || PART 55
AZKALIYA PART 56
AZKALIYA || PART 57
AZKALIYA || BAB 58

AZKALIYA || PART 11

63.2K 7.9K 597
By diniispy

🤍🤍🤍

"Mana buktinya?"

"Nih. Tutup dulu mata lo!"

"Oke," Azka mulai memejamkan kedua matanya.

Aliya tersenyum licik. "Bentar jangan di buka dulu."

"Iya."

"Gue hitung sampe tiga ya. Nanti Lo langsung buka mata."

"Iya Aliya."

Aliya mulai mencopot sandal jepit nya, lalu mengarahkan ke pantatnya Azka.

"Gue hitung ya," dibalas anggukan oleh Azka.

"Satu ... Dua ... Tiga," Aliya langsung menabok pantat Azka dengan keras. Lalu berlari ngacir meninggalkan Azka yang sedang meringis kesakitan.

"PANTAT GUE SAKIT ALIYA!!" teriak Azka sambil mengelus pelan pantatnya yang terasa perih.

Aliya berhenti berlari lalu berbalik ke belakang. "MAMPUS! LO PIKIR GUE MAU BUKTIIN APA? DASAR MESUM!!" teriak Aliya sambil memeletkan lidahnya meledek Azka.

"AWAS YA! GUE KEJAR LO!!" Azka mulai berlari mengejar Aliya yang terus tertawa mengejek.

Mereka berdua terus berlari kejar kejaran seperti tikus dan kucing mengelilingi halaman rumah Azka yang sangat luas.

Aliya mulai capek, tapi Azka terus saja mengejarnya.

"Huhu, AZKA UDAH DONG JANGAN NGEJAR MULU!!" teriak Aliya sambil terus berlari.

"GAK! GUE BAKAL KASIH LO HUKUMAN!" teriak Azka dibelakang Aliya. Azka terlihat biasa saja padahal Aliya rasanya sudah mau pingsan.

"AMPUNNN! GUE CAPEK," teriak Aliya.

"BODOAMAT!!"

"UDAH DONG KA! JANGAN NGEJAR TERUS!" teriak Aliya dengan nafas yang memburu.

"Gak!"

"BUNDA MAWAR, TOLONGIN ALIYA! ADA ORANG GILA YANG TERUS NGEJAR-NGEJAR AKU," teriak Aliya kencang supaya Mawar mendengar suaranya.

"Bunda lagi fokus liat Azab, jadi gak mungkin denger teriakan lo." ujar Azka sambil terus berlari.

"BUAH NANGKA BUAH PEPAYA, AZKA MAAFIIN ALIYA," teriak Aliya sambil menoleh ke belakang memastikan kalo Azka belum mendekat.

"Maaf di tolak."

Aliya terus berlari tanpa melihat ke arah depan. Dia terus melihat ke belakang. Sampai tidak menyadari ada lubang keramat di hadapannya.

Byurr

Aliya terpeleset sampai badannya masuk kedalam got samping rumah Azka. Aliya diam saja sambil melirik ke bawah seluruh badannya jadi hitam karena air got.

Azka langsung berlari menemui Aliya. Azka menatap Aliya dibawah sana sambil mati-matian menahan tawanya.

"Azka ... Bau," rengek Aliya ingin menangis.

"Bwahahahaha." tawa Azka pecah sambil memegangi perutnya. Azka terus saja tertawa sampai tak terasa butiran air mata menetes.

"Bantuin ih ... " rengek Aliya matanya mulai berkaca-kaca.

"Iya, siniin tangan lo!" ucap Azka sambil mengulurkan tangannya.

Aliya menjabat tangan Azka. Azka mulai menarik tangan Aliya supaya naik ke atas.

"Azka, kaki gue gatel!" rengek Aliya setelah keluar dari got.

"Huwaa, MAMAH ALIYA MASUK GOT." teriak Aliya seperti toa sambil menangis.

"Kaki Liya juga sakit," ucap Aliya sambil memegang kakinya yang terasa sakit.

"Aliya kamu kenapa?" tanya Mawar sambil mendekati Aliya.

"Bunda, tadi Aliya nyemplung ke got," ucap Aliya sambil terus menangis. Mawar bingung mau sedih atau ngakak.

"Kenapa kamu bisa nyemplung?"

"Gara-gara Azka. Dia ngejar Aliya mulu, benci Azka."

"Eh, Lo duluan ya. Bund, Aliya nabok pantat Azka sampe merah. Jadi Azka kejar," jelas Azka tidak mau mengalah.

"Azka duluan. Dia terus ejek Aliya. Katanya Aliya tepos, padahal kan nggak ya bund?" tanya Aliya.

"Udah-udah, dari kecil sampe besar kalian gak ada berubahnya. Aliya sana masuk kamar Azka, mandi ya. Biar Azka yang ambil pakaian kamu."

"Loh, kenapa gak langsung balik aja sih bund?" protes Azka.

"Kamu gak kasian, rumah Aliya lebih jauh."

"Jauh gimana? Lima langkah aja sampe!!"

Aliya hanya diam melihat perdebatan Mak dan anak itu.

"Turutin atau uang sa-"

"Iya bund." ucap Azka pasrah.

°°°°

"Aww, sakit Azka!" ucap Aliya menangis sambil memukul lengan Azka dengan kuat.

"Sabar sebentar lagi juga selesai."

"Udahlah gak usah dilanjutin. Sakit ..." rengek Aliya.

"Tahan Aliya."

"Sakit banget Azka, hiks."

"Huh, cengeng."

"Emang rasanya sakit. Lo gak pelan sih."

"Gue udah pelan-pelan."

Azka terus mengurut kaki kanan Aliya dengan hati-hati.

"Selesai." ucap Azka sambil menatap kaki Aliya yang sudah dirinya urut.

"Udah gak usah nangis terus." ujar Azka.

"Ini udah mau magrib pasti Mpok Tati udah pulang. Gara-gara lo sih. Gue jadi gak bisa nyolong jambu nya Mpok Tati!" kesal Aliya sambil menatap tajam pria dihadapannya ini.

"Kaki lagi sakit. Masih sempat-sempatnya lo mikirin nyolong jambu!!"

"Biarin!"

"Stres!!"

"Apa lo! Kemarin aja ngajak pacaran maksa."

"Suka-suka,"

"Kita masih pacaran gak sih?" tanya Aliya.

"Masih."

Aliya menghembuskan nafasnya kasar. "Oh masih ..."

"Kenapa?"

"Gak papa. Mau temenan ataupun pacaran. Sifat lo sama aja. Ngeselin."

"Yaiyalah. Orang nya juga masih sama."

"Orang lain pacaran pada senang. Bahagia. Lah gua?"

"Gua apa?" tanya Azka menatap Aliya tajam.

"Gua boro-boro bahagia. Yang ada darah tinggi mulu tiap hari!"

"Terus, Lo mau nya apa?"

"Gak mau apa-apa."

"Mau romantis juga? Hm?" tanya Azka dengan lembut.

Aliya menggeleng, lalu menatap Azka sengit.

"Yaudah kalo gak mau romantisan," ujar Azka membuat Aliya geram.

"Ya maulah. Gak ada cewek yang gak mau di romantisin!" Kesal Aliya.

Azka terkekeh. Lalu menekan-nekan pipi Aliya dengan gemas.

"Kalo gue bersikap romantis kaya bukan gue. Jahilin Aliya adalah hobi Azka."

"Jihilin iliyi idilih hibi izki!" Aliya berkomat-kamit mengikuti apa yang Azka ucapkan.

"Gak boleh gitu!"

"Udahlah. Gue mau cari cowok lain yang bisa jagain gue, perhatian ke gue, sayang ke gue. Gak mau pacaran kontak dua tahun sama lo!"

Raut wajah Azka berubah datar.

"Lo bukannya jagain malah nyemplungin gue ke got!"

"Salah sendiri."

"Salah lo! Kalo lo gak ngejar gue, mungkin sekarang gue lagi bersantai makan jambu nya Mpok Tati."

"Jambu mulu! Kasian Mpok Tati yang nanam lo yang makan!"

"Beramal Ka."

"Iya Mpok Tati beramal. Kalo lo? Berdosa!"

"Issh kurang asem emang!! Lo bohong sama gue!"

"Bohong apa?"

"Kata lo kemarin mau ngembaliin sandal kucing gue!"

"Oh iya lupa."

"Sekarang udah inget kan? Mana sendalnya?"

"Di bawah kasur," ujar Azka.

Aliya langsung turun dari kasur Azka. Lalu berjongkok untuk mengambil sandal kucing kesayangannya.

"Sandal gue ngapain lo taro sembarangan!" ujar Aliya menatap Azka tajam.

"Jadi bulukan kaya muka lo!"

"Enak aja! Dari dulu juga tuh sandal udah bulukan!"

"Semenjak sandal gue di sekap lo, jadi bulukan!"

"Terserah lo aja!"

"Cepat tanggung jawab!"

"Heh, gue bahkan belum nyentuh lo! Masa disuruh tanggung jawab!"

"Bukan tanggung jawab itu!" Kesal Aliya.

"Terus?"

"Tanggung jawab karena lo udah bulukin sandal kesayangan gue!"

"Kan gue udah bilang, itu sandal emang udah buluk dari dulu!"

"Gak mau tau! Pokoknya lo harus tanggung jawab!" Aliya terus memaksa Azka.

"Iya iya. Gue harus apa?"

"Beliin gue boneka kucing lagi tapi yang ada sama anak-anak nya."

"Emang ada? Mana bisa boneka punya anak!"

"Yabisalah."

"Gue kira, cuma kita aja nanti yang bisa bikin anak."

°°°°

"Kakak Aliya gak papa?" tanya Noval sambil mengecek kaki Aliya.

"Kakak udah gak papa Opal," ujar Aliya lembut sambil mengelus kepala Noval.

"Pasti ini ulah bang Azka kan?" tanya Noval.

"Iya kok tau."

"Tau lah, tega banget Abang udah nyemplungin kak Aliya ke got!"

"Kamu tau gak. Got nya bau banget!"

"Kan disitu banyak tai nya kak."

"Hah! Serius? Tai?"

"Iya."

"AZKA!!" teriak Aliya di rumah Azka. Mawar sama Galih lagi keluar jadi di rumah itu cuma ada Azka, Aliya dan Noval.

"Berisik! Malem-malem teriak di rumah gue!!"

"Gue mau tanya!!"

"Tanya apa?" ucap Azka sambil duduk di samping Noval yang sedang nonton Upin Ipin.

"Emang di got ada tai nya?"

"Ya jelas ada lah!"

"Serius?"

"Iya. Kenapa sih?"

"OH TIDAK!! KULIT GUE UDAH TERNODAI SAMA TAI."

❤️❤️❤️


Continue Reading

You'll Also Like

834K 82.5K 47
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
5M 376K 52
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
792K 42K 75
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
3.2M 265K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...