halo, maaf baru bisa update sekarang ada suatu alasan yang ga bisa gue kasih tau.
happy reading!🤍
Mereka sudah sampai, Aksa dan Selina disambut oleh kedatangan Aira.
"ABANGGG!!!"Teriak Aira senang sembari berlari menghampiri Aksa.
"Hai"Sapa Selina membuat perhatian Aira tertuju kepada gadis itu.
"Kaka siapa?"Tanya Aira.
"Aku Selina tunangan abang kamu"Jawabnya tersenyum bangga.
"Tunangan?Abang mau selingkuhin ka Aluna?"Mata Aira melotot, ekspersi gadis kecil itu sangat menggemaskan.
"Aira ini urusan orang dewasa"
"Aira aku sama abang kamu mau tunangan jadi Aluna itu bukan lagi pacar abang kamu"Tegas Selina membuat Aira menatap sinis gadis itu.
"Aira ga suka kaka, muka kaka galak kayak tante-tante yang marahin Aira di supermarket lalu"Ucapnya terus terang.
Aksa menahan tawanya, adiknya itu sangat jujur"Bunda mana?"
"Aku ga tau"Aksa menyertikan dahinya.
"Aira sama siapa di rumah?"
"Sama saya, bunda kamu lagi urus restorantnya"Jawab Henry seraya menghampiri mereka.
"Hallo om"Sapa Selina tersenyum ramah lalu menyalimi pria paruh baya itu.
Henry tersenyum, ia tak salah memilih Selina untuk menjadi menantunya selain keluarga gadis itu bisa membuat perusahaannya semakin besar ternyata Selina mempunyai attidude yang bagus.
Henry menatap putrinya"Aira mulai sekarang jangan lagi deket-deket sama ka Aluna, kamu mainnya sekarang sama ka Selina"Ucap Henry kepada Aira.
"Aira ga suka papa, aira suka kaka cantik"Aira marah lalu pergi berlari ke kamarnya.
Henry memanggil pelayan menyuruh untuk pergi menyusul Aira ke kamarnya.
"Jangan kasar sama adik saya"Ucap Aksa tajam.
"Duduk kalian, saya mau bicara"Henry tak menggubris perkataan Aksa barusan membuat cowo itu menggeram dalam hati.
"Ada apa ya om panggil kita kesini?"Tanya Selina sopan.
"Pertunangan dicepetin, selesai kalian ujian tunangan itu bakal di selenggarakan"Ucap Henry membuat Aksa kaget sedangkan Selina ia tersenyum penuh arti.
"Ga!Saya ga mau"Henry menatap tajam Aksa.
"Bukankah kamu setuju Aksa Baskara?"Tanya Henry penuh penekanan.
Aksa menahan amarahnya, sial selalu saja orang-orang yang dia sayang di jadikan senjata oleh papahnya"Seminggu setelah ujian"Jawabnya tanpa berfikir panjang.
"Bagaimana Selina?Apakah kamu setuju?"Tanya Henry.
Selina mengganguk antusias"Iya om, saya gapapa"
"Satu lagi mulai sekarang kamu Aksa harus bersama Selina pergi kesekolah begitu juga pulang, tidak ada bantahan"Ucap Henry terdengar memerintah.
Selina tersenyum penuh kemenangan.
"Ada lagi?Saya banyak urusan"Balas Aksa.
"Cukup, Aksa anter pulang Selina kerumahnya dengan selamat"Setelah itu Henry pamit untuk pergi keruang kerjanya.
GILA! papahnya sudah di gila, ia sendiri tidak tau apa yang pria paruh baya itu pikirkan.
****
Kedua orang itu tengah berada di pusat perbelanjaan bermerk. Selina memaksa Aksa untuk mengantarnya berbelanja, dengan terpaksa Aksa mengiyakan.
Selina yang sedang memilih-milih tas menurutnya cocok untuk ia pakai, Selina bingung mau memilih yang mana. Gadis itu menghampiri Aksa"Menurut lo yang bagus mana?"Selina menunjukan 2 tas bermerek itu.
"Yang kiri"Jawab Aksa asal.
"Okey deh, mba yang ini aja"Ucap Selina.
"Sa boleh bayarin dulu ga?gue lupa bawa dompet"Ucap Selina.
"Bayar sendiri"Cuek Aksa.
"Aksaa"Aksa menghela nafasnya kasar, gadis itu selalu mengancam untuk melaporkan kepada papahnya.
Aksa berdiri lalu membayar tas Selina.
Setelah itu mereka keluar dari toko itu, Selina sudah menenteng tas yang dipilih oleh Aksa tadi. Selina mengandeng tangan Aksa. Aksa hanya diam tak melawan, ia sudah terlalu malas berhadapan dengan gadis itu.
"Hai sa, sel"Sapa Caca tersenyum. Sepertinya Caca tidak membenci Selina tak seperti sahabat-sahabatnya yang lain.
"Lo ngapain njing disini?"Tanya Fajar, ia sedikit melirik Selina yang mengandeng tangan Aksa dengan santai.
"Buta mata lo, kita habis shopping lah"Balas Selina sewot.
"Gue bukan nanya lo ya mak lampir"
"Jar ga boleh gitu"Tegur Caca.
"Apasi ca, emang anaknya pantes digituin"Ucap Fajar.
"Gue balik duluan"Aksa menarik tangan Selina pergi menjauh. Ia sudah terlalu malas untuk berdebat, kepalanya seakan mau pecah memikirkan tentang masalahnya dengan Aluna dan pertunangan itu.
****
Aluna tak tau harus berbuat apa, Aksa tak mau mendengarkan penjelasannya. Aluna tau ia salah karna sudah membohongi cowo itu tetapi Aluna tak ada niatan sedikit pun, gadis itu hanya ingin Aksa tak mengetuhui bahwa ia diterror oleh orang tak dikenal.
Bunyi suara notification dari handphonenya membuat lamunan Aluna buyar. Aluna membuka handphonenya.
❤️ 2314 likes
Selinamr makasi udah di belanjaiin<3
view all comments
@smakar aduh guys gimana nih?apa most wanted kita udah putus dengan di A?
@aksabaskaraa ❤️
@fajarganteng he mak lampir ngabis-ngabisiin duit org aje lu
@aksafanbase yeayy kita udah punya pengantinya
@jodohnyaaksa yang sabar yaa haha @alunaquenby
@damarglndra anjing mata duitan nih cewe
@bagasaldan Yang pada julid siap-siap beso lo pada tinggal nama
@aksabaskaraa hps komen lo pada! @damarglndra @bagasaldan @fajarganteng
Setelah melihat itu Aluna menaruh kembali handphone, ia mengacak-acak rambutnya sepertinya Aksa sangat marah kepadanya. Aluna harus mencari tau siapa yang menjebaknya semalam.
Semua terror yang dia alami dan juga kejadian diclub terjadi ketika Selina pindah ke sekolah mereka lebih tepatnya ketika gadis itu dijodohkan dengan Aksa, tetapi Aluna kenal Selina gadis itu tak berani melalukan hal segila ini sendirian tanpa bantuan dari orang lain atau semua ini dilakukan oleh ayahnya Aksa?Entahlah memikirkan itu semua membuat kepala Aluna pusing.
Aluna mengambil handphonenya kembali lalu menelfon Aksa, tetapi Aksa tak mengangkat telfonnya. Aluna mencoba mengirimi cowo itu pesan setelah itu ia menaruh handphonenya.
****
Aksa membaca semua isi pesan Aluna, tetapi ia tak berniat membalas pesan itu"Lo yang buat gue kayak gini quen"Ucapnya.
Aksa tak tau bagaimana kalau ia sudah bertunangan dengan Selina, Aksa menyetujui pertunangan itu tanpa berfikir, ia terlalu marah kepada Aluna yang kedapatan berciuman dengan cowo tak dikenal diclub sampai menyetujui pertunangan itu.
Udara malam ini sangat dingin, Aksa menghisap rokoknya lalu menghembuskannya ke udara.
"WOI NGAPAIN LU DITEMPAT GUE?"Teriak seorang laki-laki yang besar dan dengan penuh tatto.
Aksa menatapnya"Sorry"Ujarnya lalu beranjak pergi tetapi preman itu langsung menahan Aksa.
"BAYAR DULU, INI WILAYAH GUE"Preman itu menahan Aksa.
"Peduli amat"Balasnya.
Sedetik kemudian preman itu langsung membogem Aksa tetapi cowo itu dapat menahannya. Terjadilah perkelahian antara Aksa dengan preman itu.
Aksa dengan cepat memelintir tangan preman itu, lalu menendangnya. Tak lama kemudian beberapa laki-laki yang berpenampilan seperti preman itu datang dan langsung mengeroyok Aksa.
Dengan sekuat tenaga Aksa menangtangkis semua pukulan preman-preman itu. Tak butuh waktu lama preman-preman itu langsung kabur seraya menenteng temannya yang sudah tidak bisa berjalan. Aksa menaiki motornya lalu menancapkan gas motornya dengan kecepatan penuh.
•
•
•
•
•
Jangan Lupa Vote&Comment! salam sayang dari gue🤍