[βœ”οΈ ] Magic Portal; DRAMIONE

By hellabour

40.2K 6.2K 1.4K

[ END ] Draco Malfoy dan Hermione Granger dengan tiba-tiba memasuki portal ajaib. Mereka memasuki sebuah wila... More

1. Side by side
2. The mirror
3. When we met
Cast of Magic Portal
4. The handsome prince
5. Back to Hogwarts
6. A date(?)
7. Wait, Narnia??
8. Terbukanya Identitas
9. Coriakin Island
10. Hermione's Regret
11. Another Magic
12. Nightmare
13. Night kiss with Dragon Boy
14. The Jealous One
16. Vulcanic island and Dragon
17. Liliandil
18. Dark Island
19. Cie, Patah Tangan
20. The Real Goodbye
Check this out, baby

15. Ada apa dengan Eustace?

1.1K 200 51
By hellabour

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Heh ga nyangka bisa tembus 30 ya ampun :")

Aku ga sabar banget pengen spoilerin ceritaku tentang The Hobbit sama Lord of the Rings ke kalian. Godaann buat ngepublish tuh semakin menjadi-jadi setiap kali aku buka wattpad.

Apalagi atensi dua bapak-anak: Thranduil dan Legolas yang gantengnya nembus dimensi manapun.

Cr: Pinterest
Yuk kita mutualan pinterest haha. Yang mau bisa drop id, muach~

"Menurutmu apa yang ada di bawah sana?" Draco mengintip dari celah bebatuan. Terlihat sebuah lubang sebagai arena masuk menuju dalam gua.

"Kita tidak akan tahu sebelum kita mencari tahunya sendiri." Edmund mengambil tali tambang yang sedari tadi ia bawa. Pria itu pikir sebuah tali akan sangat beeguna dalam hal seperi ini. Dan tentu saja terbukti. Edmund menyuruh Caspian untuk mengikat di bebatuan besar dengan kuat. Lalu sang raja muda pun mulai turun lebih dulu. Lucy yang khawatir berkata hati-hati kepada Edmund.

Akhirnya mereka bertiga pun turun mengikuti Edmund. Draco agak kesusahan karena ini pertama kalinya ia turun melalui tali. Terlalu dibuai oleh kenikmatan fasilitas Hogwarts sampai lupa berusaha dengan tenaga sendiri. Walaupun terbuai dengan segala fasilitas, pria bersurai platina itu sudah merasakan jatuh dari ketinggian saat bermain Quidditch. Rasanya sungguh tidak menyenangkan. Apalagi waktu itu ia menghantam kerasnya kayu dan tersungkur di lapangan disertai tawaan dari penonton. Ia kembali bergidik kala mengingat kejadian yang satu itu. Pasalnya, saat kembali ke rumah. Lucius yang notabene sangat malu dengan tingkah dari Draco Malfoy akhirnya mencambuk pria itu lima kali. Walau sebentar, sakitnya masih membekas.

Mereka menyusuri gua itu semakin dalam. Terlihat kolam air yang tenang. Draco merasa tidak nyaman berada di dekat sini. Seperti ada rayuan dalam batin untuk menceburkan diri ke dalam kolam yang entah seberapa dalam. Tekanan sihir yang ia rasakan semakin kuat. Kepalanya pening bukan main. Pria itu dapat merasakn tangan besar Caspian yang bertengger di bahu mencoba menguatkan Draco.

Edmund yang pertama kali menemukan sesuatu di bawah air mulai mendekati kolam. Ia memandangnya lama sebelum Caspian bertanya.

"Apa itu?" Caspian berkerut saat melihat patung emas di bawah air.

Pria bersurai cokelat menggeleng. "Entah. Seperti patung emas." Ia mengedarkan pandangan. Menarik akar besar yang merambat di bebatuan. Setelahnya, Edmund mencelupkan setengah akar tersebut ke dalam air. Betapa terkejut saat melihat akar tersebut berubah menjadi emas murni.

Caspian berjongkok. "Ia pasti terjatuh."

"Malang sekali nasipnya." Raut wajah Lucy berubah muram.

Draco yang sedari tadi diam saja mulai menyadari sesuatu. "Lebih tepatnya bangsawan."

"Maksudmu?" Tanya Lucy.

Draco menunjuk sesuatu di dekat patung emas tersebut. "Lihat perisai yang ia bawa. Itu adalah lambang bangsawan."

Lucy menyuruh Edmund untuk mengambil pedang tersebut. Edmund mengeluarkan pedang warisan Peter dari sarungnya kemudian mengambil pedang yang berada di bawah air. Anehnya, pedang tersebut tidak berubah menjadi emas.

Draco benar-benar merasa tidak nyaman. Entah penglihatannya yang memburuk atau faktor halusinasi, ia melihat asap hijau dari bawah air. Kini Edmund tengah mencari sesuatu. Ia mengambil kulit kerang lalu memasukkannya ke dalam air. Dalam sekejap kulit kerang itu menjadi emas. Wajah Edmund tersirat ketamakan semata. Draco merebut emas tersebut berniat untuk menghindari Edmund dari bahaya. Namun, Edmund yang sudah hampir terhasut memukul wajah tampan Draco hingga ujung bibirnya sobek. Lucy berjengit lalu memisahkan keduanya. Karena tenaga yang tidak sepada akhirnya Caspian yang mengambil alih.

Lucy menampar Edmund sedikit kencang guna menyadarkan pria tersebut. Tindakan Lucy membuahkan hasil. Edmund berdiam lalu bergeleng. Wajahnya terlihat linglung. Sedangkan Draco berusaha mengentikan darah yang keluar dari sudut bibir.

••••

Jika Lucy, Draco, Caspian, dan Edmund mencari sesuatu yang bermanfaat. Hermione malah berjalan-jalan tanpa arah bersama bocah berambut pirang. Eustace terlihat kesal dengan semua kejadian yang ia lalui. Pemuda itu menendang setiap kerikil yang ia lihat. Terkadang kerikil yang ia tendang berbalik arah menjadi ke arah dirinya. Hermione tertawa saat hal itu terjadi. Setidaknya gadis itu bisa melepas penat bersama dengan Eustace.

"Mengikuti bintang biru imajinasi dan menuju pulau Rabandoedoe. Menaruh tujuh pisau daging di atas meja singa yang bisa berbicara. Hh, kalian semua gila."

Hermione yang baru saja ingin meminum air malah mengurungkan niat. "It's Ramandul."

"Itu semua omong kosong!" Eustace kembali menendang kerikil yang agak besar. Kedua orang itu mendengar suara kerikil yang terbentur dengan material besi. Mereka berdua bertatapan sebelum melotot saat melihat sekumpulan harta karun di bawah. Mulut yang tidak henti-hentinya mengagum.

Kedua kalinya Hermione melihat setumpukan emas. Karena ia melihat hal yang pertama di bank milik Bellatrix. Sedangkan Eustace, ia tidak pernah melihat keajaiban dunia seperti ini. Tidak sengaja pemuda itu terpeleset karena gundukan tanah yang ia pijaki longsor. Hermione reflek ikut terjun. Sial, pikirnya.

Sikut sang gadis berdarah karena bergesekan dengan bebatuan. Hermione meringis karena perih yang melanda.

"Aku pasti sudah mati." Eustace tercengang dibuatnya.

Hamparan harta karun membentang di kedua semesta mereka berdua. Seperti menantang untuk diambil dan disembunyikan di suatu tempat. Hermione hampir saja tergoda. Ia tidak boleh mengambil barang yang bukan miliknya atau akan berakibat sesuatu yang buruk.

Tanpa arahan yang jelas, Eustace mengambil emas-emas tersebut. Memeluk dalam dada. Ia mengambil semua yang ia lihat sampai tidak tertampung.

"Eustace berhenti! Kau tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan milikmu!" Hermione mengambil semua emas yang sudah pemuda itu kumpulkan.

"Berhenti membual, Miss. Lakukan sesukamu atau kau akan menyesal dikemudian hari." Eustace tidak mengindahkan ucapan sang gadis.

"Bukan tentang menyesal atau yang lain. Pulau ini mengandung misteri. Aku hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu."

Eustace terdiam. Ia memikirkan perkataan yang dilontarkan Hermione. Sebenarnya jauh di lubuk hatinya terdalam, ia ragu untuk melakukan hal ini. Tapi entah kenapa akal pikirannya berkata bahwa ia harus mengambil semua harta karun dan menyimpannya secara pribadi. Eustace semakin bimbang dengan dirinya sendiri. Ia melepaskan emas-emas yang sudah ia peluk. Hermione dapat mendesah lega. Tapi, sedetik kemudian tingkah laku Eustace kembali menjadi normal. Ia mengambil gelang emas yang dilingkupi permata indah di pergelangan mayat bangsawan. Dirinya berteriak sebelum memakai gelang tersebut. Hermione memijat kepalanya pusing. Ternyata sulit juga menjadi Edmund dan Lucy yang harus seatap dengan sepupu menyebalkan.

Hermione melihat banyak asap yang keluar dari emas tersebut. "Eustace, kau pasti membenci ini. Tapi, lihatlah di sekitarmu! Asap hijau apa itu?"

Eustace menghentikan aksinya. Benar apa yang Hermione bilang. Asap hijau melingkupi seluruh hamparan emas. Ia membuang semua emas yang telah ia bawa. Mulai dari kantung celana sampai cela kaus kaki. Yang tersisa hanyalah gelang.

Sial.

Tidak mau terbuka. Eustace terus saja berusaha membuka gelang tersebut. Sangat susah untuk sekedar menariknya. Hermione ingin melakukan sihir bombarda kepada Eustace. Tapi itu akan mengakibatkan lengan pemuda itu ikut hancur. Kenapa semua yang buruk selalu menimpa sang gadis. Pemuda itu mulai panik saat asap menyelimuti dirinya. Kulitnya bahkan melepuh. Hermione yang melihat perubahan dalam diri Eustace ternganga. Pemuda itu mempunyai ekor besar. Kulitnya berganti dengan sisik.

Setelah itu hanya terdengar sebuah ledakan karena Hermione bersembunyi di balik bebatuan.

"Oh shit! Eustace, apa yang terjadi denganmu?"

••••

Lucy yang menyadari bahwa ia tidak melihat tanda kedatangan dari Hermione dan Eustace merasakan sesuatu yang tidak enak. "Firasatku tidak enak."

"Hermione juga bersama dengan Eustace." Timpal Caspian.

"Aku akan mencarinya."

Lucy melongo saat mendengarnya. Bukan dari perkataan yang dilontarkan melainkan kedua pria itu terlihat kompak saat Caspian menyebut bahwa Hermione belum ditemukan. Diam-diam Lucy menaruh curiga pada kakak ketiganya. Edmund tidak pernah menyukai seorang perempuan sebelumnya. Tidak terkecuali perempuan itu adalah Ibu mereka. Mungkin jika Draco, ia masih bisa mentolerir. Karena dari segi manapun, cara pandang yang Draco berikan pada Hermione sudah membuktikan perasaan terselubung.

Kedua pria itu mencari Eustace dan Hermione di dekat tebing bebatuan. Mereka melihat hamparan harta karun. Edmund yang pertama turun. Ia melihat sepatu juga pakaian milik Eustace yang sudah terbakar. Raut menyesal terukir di wajah tampan raja muda tersebut.

Draco tertegun melihatnya. "Aku turut berduka."

Edmund menunduk sembari memeluk pakaian Eustace. "He just a boy."

Mereka berdiam sebelum keduanya bertatapan dengan terkejut. Mereka sadar bahwa Hermione bersama dengan Eustace.

"Lihatlah ada pedang di sini. Dan.. kerangka manusia." Tunjuk Draco sebelum mereka kembali ke pantai.

Edmund mengambil pedang tersebut. "Ini Lord Octesian."

Akhirnya Draco dan Edmund kembali untuk memberitahukan kondisi Eustace kepada yang lain. Sedangkan mereka melaporkan bahwa Hermione menghilang. Lucy terlihat sangat syok mendengar kabar dari Edmund. Draco tidak henti-hentinya berpikir bagaimana caranya mencari gadis tersebut.


As always jangan lupa berikan jejak berupa vote dan komen. Stay safe terus pokoknya ❤️

[ 4 Juni 2021 ]

Continue Reading

You'll Also Like

13.1K 272 20
Sebut Saja Kenn. Seorang CEO disebuah perusahaan properti dibandung. Pria masculine yang berusaha untuk menaikkan citra perusahaan yang diwariskan ol...
233K 34.9K 63
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
935K 45.1K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
23.3K 3.4K 14
|The verry 1st Indonesian Fanfic of DracoxLuna in Wattpad πŸ₯°| #1 in #Wizards 19 July 2023 Prof. Dumbledore tewas, dan banyak kejadian kejadian mengej...