BINGO!

By Lastjunkblood

3.7K 557 113

Kehidupan Taehyung berubah saat Jeongguk, si Alpha paling terkenal disekolahnya tak sengaja hirup feromonnya... More

Introduction 🕊️
🕊️
penasaran

who are you?

662 113 28
By Lastjunkblood

Bingo bagian 1

Who are you?

“Lo sebenernya niat sekolah gak lah? Eh tapi lo wangi banget hari ini? Pake parfum apa?” suara Jimin menggema dalam telinga, sisakan Taehyung yang kini tengah teggelamkan wajah diantara kedua lengannya yang ia letakkan diatas meja.

Kelas sudah ramai harusnya,  pelajaran sastra Inggris yang harusnya mereka dapatkan sekarang. Namun karena guru-guru tengah adakan rapat susulan untuk bentuk rangkaian pembelajaran pada semester baru, kelas terpaksa dianggurkan. Seolah tau, teman-temannya banyak yang absen hari ini. Hanya ada sepuluh orang termasuk mereka berdua. Padahal total siswa dikelas sekitar tigapuluh orang.

“Diem deh Jim daripada gue makan bekal lo nanti. Gue itu telat ya anjir, gimana gue bisa sempet parfuman?” suara pria bersurai caramel itu hampir tak dapat Jimin dengar.

Omega cantik itu hela nafas berat, sepertinya Taehyung memang kelelahan. Biasanya ia akan sibuk bergosip ria dengan Lisa, kali ini ia lebih memilih untuk duduk diam dibangkunya.

Namun Taehyung teringat sesuatu, bayangan alpha ampan itu masih bersarang dalam kepalanya. Bagaimana feromon alpha itu buat jantngnya berdegup kencang. Aneh memang, padahan Taehyung tak pandang wajah itu terang-terangan, namun dengan begitu saja sudah buat Taehyung salting tak karuan.

“Jim, lo kenal Jeongguk gak? Kak Jeongguk?” Taehyung angkat kepalanya. Rambut cantik itu jadi acak-acakan, Jimin tahan senyuman saat melhat sahabatnya yang seorang beta ini kadang terlihat jauh menggemaskan darinya.

Pria omega itu mengawang, namanya familiar. “Ah, anak 12 itu ya? Yang katanya paling ganteng bukan? “ tanyanya untuk memvalidasi. 

“Paling ganteng mungkin enggak, karena gue belom tau satu-persatu penhuni sekolah ini. Tapi lo tau kan Jim?” Taehyung bertanya kembali. Obrolan mereka makin menarik, Jimin yang tadinya malas menjawabpun kini menegakkan badannya. Ada sekotak coklat disamping pria itu, yah dia adalah omega yang sangat terkenal bahkan untuk kakak tingkatnya, pasti banyak yang menginginkan bersanding dengan Jimin.

“Tau sih kayaknya. Dia temen kak Mingyu kayaknya” Jimin mengambil sepotong cokelat dan memasukkan kedalam mulutnya.

Taehyung melongo, hampir tak percaya “Kak Mingyu? Orang yang minggu lalu jatoh dari pohon mangga depan sekolah? Yang pernah mau nembak lo di parkiran tapi malah kembangnya layu duluan?”  Jimin anggukan kepala, Taehyung masih tak percaya.

“Tapi kan Kak Mingyu tajir abis, Tae. Mana cakep juga kan orangnya? Ini coklat juga dari dia” Jimin pamerkan sekotak cokelat yang ada disampingnya. Mau tak mau Taehyung harus percaya, dibalik ketololan Mingyu memang tak bisa ia pungkiri bahwa Mingyu itu tampan, satu dari beberapa siswa paling populer disekolah.
“Eh, emang kenapa sama Kak Jeongguk? Tumben deh lo peduli sama hal-hal begini” Jimin arahkan kembali ke topk pembahasan.

“Enggak, tadi gue ketemu aja sama kak Jeongguk”

“Ganteng ya?” sambar Jimin.

Taehyung hela nafasnya “Bohong kalo gue bilang enggak, Jim. Dia cakep banget sih. Feromonnya enak”

Sejenak mereka diam, Jimin pandang Taehyung lekat-lekat, seolah apa yang dikatakan Taehyung tak masuk akal. Seperti hujan dimusim panas, seperti senja yang tak indah. Itu tak dapat masuk dalam logika.

“Maksud lo apa Kim Taehyung?” Jimin menyudutkan, pasang wajah paling garang yang ia bisa.

Pria bersurai karamel itu heran saat pandang wajah sahabatnya. Ia terlihat seperti kerasukan setan pengunggu sekolah, tapi saat ingat bahwa tingkahnya melebihi setan, Taehyung urunkan prasangkanya.

“Ya.. kak Jeongguk ganteng feromonnya enak jug---“ belum sempat Taehyung selesaikan kalimatnya, Jimin sudah potong dengan gebrakan meja yang buat seluruh atensi mata tertuju padanya “TAPI KAK JEONGGUK GAK PUNYA FEROMONG APA-APA”.

Bukan hanya Jimin, bahkan Taehyung juga tak percaya. Masih teringat jelas bagaimana feromon Jeongguk penuhi rongga pernafasannya. Bahkan Taehyung yakin ia dapat jelaskan detil bagaimana feromon pria tampan itu tercium bahkan dari kejauhan.

“Maksud lo apa sih Jim? Gue cium sendiri kok feromonnya” Taehyung jelas tak percaya tentang omong kosong yang diutarakan sahabatnya itu.

Jimin berdecih, tak pedulikan Lisa dan Jisoo yang mendekat kearah mereka “Tae, seluruh orang tau kalo Jeongguk itu alpha, tapi dia gak punya feromon. Dia ganteng banget kan? Tapi apa coba yang buat dia gak seterkenal kak Bogum sama kak Wonu? Ya karena kak Jeongguk gak punya feromon” bahkan Taehyung tak pernh melihat sahabatnya seserius ini. Ia tenggak ludahnya sendiri. Feromon siapa yang ia hirup tadi?

“Tae, lo beneran cium feromon kak Jeongguk? Gue jadi inget dongeng yang tentang true alpha yang feromonnya bakal keluar kalo udah temuin ‘luna’ nya” gadis Thailand berambut pirang itu berujar pelan, buat kedua pria yang tengah berdebat itu terdiam.

“Gue beta, Lis. Mana mungkin” Taehyung menggeleng tak percaya. Bukan menyangkal, tapi kenapa tahun dimana ponsel sudah menjadi kebutuhan primer seperti saat ini masih ada saja yang percaya dengan legenda karangan orang gila seperti itu.

Jisoo melipat kedua lengannya kedepan, pandang Taehyung lekat-lekat “Tae, lo udah periksa? Lo yakin lo beta?”
“Gue bisa bawain surat-suratnya sekarang, Jis. Gue beta. “ Taehyung senderkan punggungnya dikursi. Ayolah, ini bukan masalah yang terlalu besar bukan? Mungkin saja ia salah menghirup feromon? Atau mungkin saja hidungnya yang salah.

Tok ... tok .. tok ....
Pintu diketuk ringan, kemudian muncul Bae Joohyun, si ketua osis untuk meminta waktu sebentar. Perdebatan panas itu harus mereka jeda, tak etis rasanya melanjutkan huru hara saat seseorang akan berbicara didepan.

“Adik-adik kelas 10 Bahasa 2, silakan berkumpul dilapangan ya. Karena guru- guru tengah adakan rapat semester, teman teman diharapkan untuk berkumpul di lapangan. Karena ada pembagian tugas untuk kerja bakti. Terimakasih. Ditunggu ya, sepuluh menit” Joohyun tampak selalu bersinar, salah satu kakak tingkat yang Taehyung kagumi. Bukan saja karena wanita alpha itu cantik, namun ia adalah paket lengkap bagaimana kekuatan dan kecantikan disatukan. Joohyun itu cantik namun kuat secara bersamaan. Taehyung ingin jadi seperti wanita itu.

“Baik kak” seru seluruh penghuni kelas serempak. Setelah berpamitan, Joohyun keluar dari kelas Taehyung dengan wajah cerianya. Ah, pantas saja tak ada yang bisa mendapatkan wanita itu. Joohyun terlalu sempurna untuk dimiliki sepertinya.
Mereka semua berbondong-bondong  keluar menuju lapangan. “Kita sambung nanti, Kim Taehyung” ujar Jimin sesaat sebelum ia tarik lengan Taehyung untuk bergegas kelapangan.

“Jim, potong kuping gue kalo gue bohong. Aakk kenapa lo nariknya kenceng amat sih Jim” jika ini didalam rumahnya, mungkin Taehyung akan merengek kesakitan pada sahabatnya itu. Jimin memang omega, tapi terkutuklah otot biadab itu yang bahkan lebih bagus ketimbang kepunyaannya.

Dari jauh Taehyung melihatnya, ada lima orang sepertinya. Taehyung menunduk, tak sanggup rasanya menatap pria itu disana. Pria yang pagi tadi jadi saksi keterlambatannya. Astaga, liatlah jakun yang turun naik itu. Rahangnya, mata bulat tajamnya, alis menukiknya. Dan ... apa ini? Kenapa Taehyung merasa ia diperhatikan? Dan apa tatapan mengerikan itu? Buat takut saja!.
Sementara dibawah net bola basket itu Jeongguk duduk, dengan keempat teman dan satu pacarnya. Benar, pacar.

Walaupun tak punya feromon, astaga siapa orang yang akan menolak Jeon Jeongguk? Ketampanannya dapat peringkat nomer satu disekolah, tak heran ketidakpunya feromonnya itu tak menjadi masalah besar. Ia duduk digelayuti sang pacar, Rena namanya, jika Joohyun terkenal karena kecantikan dan kehebatannya, berbeda dengan Rena. Wanita omega itu adalah standar kecantikan orang-orang. Wanita lemah lembut dengan wajah yang begitu cantik. Rena dan Jeongguk seperti pasangan tuan puteri dan pangeran, selalu dielukan, selalu menjadi pembicaraan paling hangat disekolah.

“Sayang, kenapa? Ngeliatin siapa?” oh Tuhan, suaranya saja begitu lembut. Jeongguk tersadar dalam lamunanya, atensinya kini berpindah untuk sang kekasih “Enggak, tadi ada yang kayaknya saya kenal” jawab Jeongguk sekenanya. Astaga, hanya dengan berucap beberapa kata saja kini dirinya dipenuhi padangan penuh damba oleh semua omega dan beta disekelilingnya. Jeongguk memang punya sesuatu dari dirinya yang berbeda, yang buat semua orang terpesona. Semua orang, termsuk Taehyung tentunya.

“Liatin kak Jeongguk lo ya?” Jimin berujar, astaga dia masih ketus ternyata.

“Jangan-jangan selama ini lo ada hubungan sama dia? Terus gak kasih tau gue? Parah sih” suara Jimin terdengar samar ditengah Joohyun yang tengah berikan instruksi pembagian jatah bersih-bersih.

Taehyung berdecih kesal, Jimin kali ini benar-benar tak masuk akal “Kalo gue pacaran sama kak Jeongguk, terus gue bakal diem aja pacar gue digelayutin pacar lainnya? Ini kalo ada batu kali udah gue jedotin ke pala lo Jim” Taehyung gusar tentu saja.

Jimin pandang Jeongguk dan teman-temannya disudut kanan lapangan. Ada Mingyu yang melambai genit padanya, ia bergidik geli, kakak tingkatnya itu sudah gila rupanya.

“Okay, terakhir kelas 10 Bahasa 2 silakan bersihkan seluruh jalan yang kelilingin lapangan ya. Usahakan saat bel istirahat berbunyi semuanya sudah selesai ya. Kemudian silakan kembali ke kelas masing-masing. Terimakasih”  Joohyun selesaikan pembagian tugas, ia meletakkan mic dengan hati-hati agar tak menimbulkan suara bising kemudian bergabung dengan rekan kelasnya.

Jimin dan Taehyung menuruti perkataan sang ketua osis, ia punuti sampah yang berserakan kemudian beberapa orang dari kelasnya mengambil sapu lidi dalam kelas. Jalan sekitar lapangan dipenuhi oleh rumput hijau, sementara lapangannya sendiri sudah disemen halus sehingga memudahkan saat ingin berolahraga disana.

Mereka bedua sesaat melupakan fakta bahwa Jeongguk masih disana. Seperti pria-pria populer lainnya, Jeongguk tak turuti apa yang sudah dinstruksikan. Ia sibuk, sibuk tatap pria kecil yang kini tengah bermain main dengan rekannnya. Oh, dia tak ada apa-apanya dibanding Rena. Badannya, ataupun wajahnya sekalipun. Rena lebih cantik, lebih seksi. Namun ada satu, satu yang buat Jeongguk penasaran. Satu yang tak dimiliki orang-orang.

“Ggukie.. kayaknya kamu wangi banget hari ini” Rena berujar, wanita itu ikut-ikutan tak turuti perkataan Joohyun, ia lebih memilih berlengket ria dengan sang pacar.

“Iya gguk. Lo pake parfum apa deh?” divalidasi oleh Jaehyun. Lihatlah wakil ketua osis itu yang kini malah duduk bersantai dibawah net bola basket.

“Kalian ngomong apa? Gue gak pake apapun” bahkan saat menjawabnya Jeongguk tak berpalig dari Taehyung. Pria kecil itu tengah memainkan rumput liar, ia rangkai menjadi mahkota kecil yang kemudian ia pasangkan sendiri di kepalanya.

“cantik”

Jeongguk bergumam kecil. Astaga, senyumnya tak dapat ia sembunyikan saat pria itu tengah berputar-putar dengan masih begitu cantik. Padahal Rena jauh lebih cantik, tapi Jeongguk tak tau rasa apakah ini.

“Astaga kenapa masih disini? Ini Jaehyun juga malah kasih contoh gak bener. Udah sekarang Jaehyun, Mingyu, Eun Woo bersih-bersih sana. Ren, gue gak mau ocehin lo lagi. Lo pasti malu sendiri kan?” Joohyun yang berujar, keringat sudah banjiri dahi wanita alpha itu. Sudah berulang kali ia peringatkan ke orang-orang ini, tapi sepertinya ocehan panjangnya hanya menjadi angin lalu saja.

“Galak amat neng, sini duduk bareng aa’ “ Jaehyun tepuk ruang kosong disampingnya yang tentu saja malah buat jengah.

“Gue duduk abis itu gue laporin ke pak sis, ya? Biar sekalian aja lo duduk disini, gak dikelas”

“ Yaudah deh, males gue urusan sama alpha cewek ini. Sayang, cabut yuk?” kini sang omega milik Jeongguk yang berujar.

Sayangnya Jeongguk lebih memilih pandang pria kecil itu, tak pedulikan orang-orang disampingnya.
Joohyun menerawang apa yang sebenarnya diperhatikan Jeongguk. Dilihatnya pemuda kecil yang tengah berlarian dengan temannya. Senyum licik Joohyun hadir begitu saja.

“Dek... dek.. iya kamu. Kesini” Joohyun memanggilnya. Benar, Joohyun panggil Taehyung yang sekarang kebingungan. Menunjuk dirinya sendiri menggunakan telunjuk kemudian berlari kearah Joohyun.

Jeongguk jelas tak terima, ia edarkan manik sekelam malam itu untuk menatap marah Joohyun “Joo, ngapain sih” ucap Jeongguk, ketus sekali.

Taehyung berjengit saat sadar bahwa disamping Joohyun ada Jeongguk dan rombongannya yang belum bubar. Ia menundukkan kepalanya, rambut karamel lembutnya buat Jeongguk salah fokus, bayangkan bagaimana rambut itu begitu halus saat kenai telapak tangannya.

“S-saya kak?” suara Taehyung bergetar.

“Kamu udah selesai kan? Nah kakak ini namanya Jeongguk” Joohyun berkata  “Tolong anter Jeongguk ke toilet ya. Dia bakal bersih-bersih disana. Terimakasih dek. Kalau dia gak mau kerja, bilang ke saya, bye-byee” Joohyun berlarian menuju kelasnya sembari ucapkan selamat tinggal.

Taehyung mematung, astaga kenapa dirinya ada dalam diantara kelas 12 yang menakutkan seperti ini? Bahkan untuk pandang wajah mereka satu persatu ia tak sanggup.

“Udah, babe. Ayo kita cabut aja” Rena genggam tangan Jeongguk, hendak ajak pria itu pergi.

Namun tak disangka-sangka, Jeongguk melepasnya. Entah kenapa Rena menjadi tak begitu menarik sekarang. “Gak papa, kalian cabut aja. Gue mau bebersih toilet” suara Jeongguk begitu dalam, dingin, tak terjangkau. Taehyung lemas, ini petama kalinya mendengar suara Jeongguk sedekat ini.

Rena terkekeh geli “Udahlah, ayok babe. Gak usah bercanda” “Saya gak bercanda”
Wanita itu diam seketika “Maksudnya?”.

“Lagi gak pengen berhubungan sama pak sis. Eh, lo .. ayo ke toilet bareng gue” Jeongguk berdiri, buat cahaya matahari yang tadinya silaukan Taehyung mendadak seluruhnya terbloking Jeongguk. Astaga ... badan pria ini besar sekali.

“E-eh ... um.. ayo kak” Taehyung masih menunduk, masih tak berani pandang wajah tampan itu.

Jeongguk yang melangkah duluan, tak peduli dengan teriakan Rena dari belakang. Jeongguk dengar suara ketukan sepatu Taehyung dari belakang. Jeongguk diam-diam tersenyum tanpa diketahui siapapun.

“Ngomong sama gue, lo siapa?”

Padahal Taehyung ingin kembali ke kelas dengan aman dan tentram, namun semua buyar karena Jeongguk yang tiba-tiba mencengkram lengannya sesudah mereka masuki toilet khusus siswa itu.

“Kim Taehyung” suaranya tercekat, pergelangan tangannya sakit tak terkira. Astaga, itu mungkin akan sebabkan lebam.
Jeongguk menggertakkan giginya, kenapa pemuda ini begitu sok polos? “Ngomong sama gue lo siapa! Kenapa pas ketemu sama lo feromon gue bisa kecium?” Jeongguk sudutkan Taehyung ditoilet itu, kerah pria kecil itu ia angkat dengan mudah, buat Taehyung tercekik kerahnya sendiri.

“S—saya Kim Taehyung. K—kelas 10 B—ahasa”  ia tak punya jawaban lain. Sebenarnya ada apa? Kenapa? Feromon apa? Taehyung tak mengerti. Taehyung tak faham sama sekali.

“Shit!” Jeongguk lepaskan tangannya yang mencengkram lenan dan kemeja Taehyung, berikan kesempatan untuk Taehyung bernafas. Tak lucu rasanya jika ia masuk BK lagi.

Taehyung akhirnya dapat hirup napas sebanyak-banyaknya. Kepalanya pusing. Astaga, kenapa ia malah dianiyaya.
“Sekali lagi, gue nanya. Lo siapa? Kenapa feromon gue kecium pas deket sama lo?” Jeongguk sandarkan punggungnya di dinding toilet, tunggu jawaban dari Taehyung.

“Kak, aku Kim Taehyung. Dan soal feromon aku gak tau” suaranya masih terputus-putus, ia segera jawab karena tak ingin Jeongguk cengkram kerahnya lagi.
“Lo bisa cium feromon gue?” Jeongguk bertanya, yang dibalas anggukan lemah dari Taehyung.

“Sialan. Kenapa feromon lo juga familiar” Jeongguk berujar lagi. Taehyung melotot tak percaya apa yang disampaikan Jeongguk barusan.

“M-maksud kakak apa?” Taehyung bertany apenh selidik.

“Feromon lo gak asing di gue. Gue kayak kenal banget” jawab Jeongguk sekenanya.

“Kak.. “

“Hm? “

“Aku beta. Daridulu gak pernah punya feromon”


Halo! Irene disini. Sebelum melanjutkan, aku mau kasih tau ke kalian kalau semisal cerita ini dilanjut, bakal banyak trigger warning didalamnya. Kayak bullying, sexual harassment, rape (maybe). Gimana? Apa kalian masih mau membacanya? Tolong dijawab ya huhuhu. Terimakasih banyaak <3

Oh iya, sehat sehat selalu teman teman <3 Irene loves you 💕💜

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 67.2K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
158K 13.8K 103
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
254K 27.9K 94
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
1.5M 116K 53
Tetep baca dan vote walaupun cerita ini sudah end. Publish Juni 3 2023 End Oktober 2 2023 Bagaimana jika seorang CEO muda yang dingin dan tidak terse...