BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]...

By SkyRein-

542K 73.4K 26.7K

━━━ Menceritakan tentang episode-episode BoBoiBoy Galaxy S1 bersama Reader. Cuma agak beda alurnya. Iya, dong... More

✨Bacotan Re: Catatan Kecil✨
🍁Let's See [Name]🍁
Prolog: Tentang [Name]
Episode 1 : BoBoiBoy Kembali [FULL]
Episode 2 : MotoBot! [1]
Episode 2 : MotoBot! [2]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [1]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [2]
💫Special Episodes💫
✨Pengumuman✨
✨Konfirmasi & Promosi✨
Episode 4 : Gergasi Cattus [1]
Episode 4 : Gergasi Cattus [2]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [1]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [2]
Episode 6 : Fang Penyelamat [1]
Episode 6 : Fang Penyelamat [2]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [1]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [2]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [1]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [2]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [2]
Episode 10 : Ujian KENTAL [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [2]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [1]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [2]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [1]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [2]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [1]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [2]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [1]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [2]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [2]
Episode 16 : Loopa Lupa? [1]
Episode 16 : Loopa Lupa? [2]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [2]
🌠Main ToD, Kuy! [CLOSE]🌠
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [1]
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]
Episode 19 : Pencetak Rompak [1]
Episode 19 : Pencetak Rompak [2]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [1]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [2]
Episode 21 : Jagara si Jaga [1]
Episode 21 : Jagara si Jaga [2]
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [1] + Fanart
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [2]
Episode 23 : Ancaman Armada [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [FINALE]
✨ From Re to Reader's! ✨
📕 BBBM2 x Reader 📕

Episode 23 : Ancaman Armada [2]

6.1K 1.1K 477
By SkyRein-

Yang kemaren gak percayaan, sini saia botakin 😊

* * *

"Cepat buka pintu tu!" seru BoBoiBoy.

"TUNGGU!" [Name] menjerit.

Benar, Kapten Vargoba tiba di sana tak beberapa lama kemudian. "HAHAHA, NAK PERGI KEMANA KAU?!"

[Name] menatap tajam sambil melepaskan rangkulan Gopal. Menciptakan sebuah tombak lalu memutar-mutarnya. "Enyahlah kau!"

* * *

[Name] dan Vargoba akhirnya terlibat pertarungan jarak dekat dengan [Name] yang hilang-muncul lalu menyerang.

Suara besi yang berdecit, suara gebrakan, pukulan dan sesuatu yang terlempar berkali-kali terdengar, hal itu membuat yang ada di dalam khawatir dan panik.

[Name] kembali melesat ke arah Vargoba dengan mata tombak tepat mengarah ke wajah Vargoba. Vargoba menghindari dan otomatis serangan [Name] meleset.

[Name] diam-diam bersorak, fokusnya adalah mata tombak di ujung tombaknya yang lain yang kini tepat mengenai leher Vargoba yang lengah.

"AAHH!" Vargoba berteriak.

[Name] melesat lagi, namun tombaknya kini tertarik ke arah Vargoba, kemudian dipatahkannya menjadi dua.

"Merimaskan!" Vargoba kembali menarik [Name], menggapai lehernya sebelum melemparnya hingga kembali menghantam barang-barang yang ada.

"Sialan, lagi-lagi leher yang jadi korban!" seru [Name] saat menyadari lehernya berbekas cekikan Vargoba.

Kini, [Name] berada diantara sadar dan tidak.

Melihat hal itu, Gopal menarik shotgun-nya kembali lalu mulai menembaki Vargoba.

Bukan luka yang vatal, tapi itu berhasil membuat Vargoba sedikit kesakitan, setidaknya itu bisa membuat Gopal meluapkan emosinya karena sudah menyakiti [Name] yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

Melakukan taruhan yang beresiko, Kapten Vargoba maju perlahan-lahan mendekati Gopal meski dirinya harus terus tertembak. Gopal semakin berjalan mundur dan berakhir terjatuh karena tak sanggup menahan tekanan dari Vargoba.

Vargoba yang menenangkan pertaruhan.

Vargoba yang sudah kesal langsung menarik leher belakang Gopal dan Kapten Papa.

"Aaaaa! Tolong, BoBoiBoy! Tolong!"

Teriakan Gopal disusul dengan teriakan Kapten Papa yang sama-sama menjerit kesakitan.

"Kita kena tolong diorang!" seru BoBoiBoy sebelum tangannya ditarik oleh Sai.

"Nanti dulu, BoBoiBoy!"

"Buka pintu tu!" seru Vargoba kepada anak buahnya.

"Kita perlukan kata laluan!"

Vargoba langsung tersenyum lebar ke arah Gopal dan Kapten Papa. Lalu, Vargoba meremas pundak Gopal dan Kapten Papa kuat-kuat.

"SAKITT! AAA!"

"GOPAL!!" [Name] menjerit, ingin berlari, Teleportasi, apapun untuk melindungi Gopal, namun seluruh tubuhnya seakan  mati rasa.

"BERHENTI!" BoBoiBoy berseru dari seberang dibarengi dengan pintu besar di hadapan mereka terbuka, menampilkan wajah BoBoiBoy yang menatap tajam.

"Ahaha, betul kan kata laluan aku!"

"Lepaskan mereka!" bentak BoBoiBoy setelah melihat Gopal dan Kapten Papa yang kesakitan dan [Name] yang hampir kehilangan kesadaran di tepi.

"Baiklah!" Vargoba langsung melempar Gopal dan Kapten Papa tanpa beban.

Yaya dan Ying langsung berlari menghampiri Gopal dan Kapten Papa. "Mereka dah pingsan!"

Fang langsung membawa [Name] ke samping Ochobot dan Nut yang tersembunyi di balik bayangnya.

Di saat Fang tengah memeriksa leher [Name], semua langsung menutup telinganya masing-masing karena auman Kapten Vargoba yang bergema.

"Kau datang ke tempat aku, curi StealthBot, dan sekarang ... kau kata aku yang melampau?!" tanya Kapten Vargoba dengan penuh penekanan. "Tapi tak mengapa, di sebabkan tindakan kau, aku datang ke sini. Tempat pengumpulan Power Sphera."

"Terima kasih, BoBoiBoy. Kesemua Power Sphera akan aku rampas!"

"Kau jangan ingat kami akan bagi kau StealthBot tu semula!" seru Fang sambil berdiri di hadapan [Name].

"StealthBot?" Vargoba mengulang perkataan Fang. "Hah, bukan StealthBot yang aku mahukan, tetapi Power Sphera dan budak yang ada Kuasa Teleportasi tu!"

Ochobot yang tak sengaja keluar dari Kuasa Bayang Fang langsung terkejut bukan main.

"Ochobot dan [Name]?!" BoBoiBoy langsung menoleh ke belakang.

[Name] mencoba berdiri di depan Ochobot sambil membawa pedangnya. "Jangan berani! Lagipun, kenapa aku kena sekali, tak ada 50% pun Kuasa Teleportasi kat aku!"

Vargoba terkekeh. "Kau pikir hanya itu? Dengan Kuasa Penciptaan Senjata kau, aku dan Armadaku boleh dapatkan senjata yang tak terbatas untuk menyerang di seluruh Galaxy!"

"Sialan, dipikir aku nih pabrik senjata apa?!" gumam [Name] kesal. "Ochobot, kenapa kau keluar?"

Ochobot yang sadar langsung kembali mundur ke belakang—bersembunyi.

"Jangan kau berani apa-apakan mereka!" seru BoBoiBoy yang sudah kesal.

"Kau tahu, aku sepatutnya menyerang Sunnova Station. Yang boleh jadikan aku kaya dan berkuasa!" ujar Kapten Vargoba sambil berjalan mendekat. "Tapi, setelah aku saksikan Kuasa Ochobot dan [Name], ck ck ck, mereka itu lebih berharga!"

Ochobot sudah gemetaran karena ketakutan, sementara [Name] memandang jijik ke arah Vargoba, tidak sudi namanya kembali disebut-sebut bahkan dirinya ikut diincar oleh alien semacam Vargoba.

"Dengan Kuasa Teleportasi tu, Armada Lanun aku, akan dapat menyerang, muncul dan hilang, di seantero Galaxy!"

"Tamak!" sinis Sai.

"Tamak? Whahaha! Salah! Tamak dan Kejam!" seru Kapten Vargoba dengan yakin. "Aku sanggup korbankan keseluruhan Armada untuk alih perhatian Laksamana kau!"

"Alien gendheng," cibir [Name] pelan.

"Dasar alien tak bermaruah!" seru Shielda lantang.

"APA KAU CAKAP?! Mari sini kau! Kuasa Tarikan Magnet!" Kapten Vargoba mengaktifkan Kuasa Magnetnya.

Shielda tertarik dan terangkat ke atas karena armor besi miliknya. "LEPASKAN AKU!"

Sai menggeram marah. "HIIH! Balingan Topi Zig-Zag!"

Topi besi milik Sai melesat cepat ke arah Kapten Vargoba, siap menerjang. Kapten Vargoba segera mengerakkan Shielda sebagai tamengnya. Sai terkejut dan dengan cepat langsung mengubah arah topinya sampai membentur tembok.

"Kenapa alihkan? Takut terkena, kah?" ejek Vargoba.

"Heleh, situ sendiri kenapa halang guna Shielda? Takut, kah? Cupu!" seru [Name] dari tempatnya.

Kapten Vargoba langsung menatap tajam [Name].

"Dia boleh tarik Shielda sebab baju besi dia!" seru Fang.

"Hah, bukan sahaja tarik, Tolakan Magnet!" Vargoba langsung mendorong Shielda dengan kecepatan tinggi sampai menabrak Sai.

[Name] langsung berteleportasi ke belakang Sai lalu menempelkan punggungnya. Menahan dua alien yang terpental di belakangnya hingga berhenti, meskipun harus sedikit terpental terlebih dahulu.

Setidaknya, Sai dan Shielda tidak sampai menghantam perabotan besi yang ada di sana.

"[Name] kau tak apa-apa, kah?!" Sai langsung berbalik dan menatap [Name] yang wajahnya sedikit terhantam sebuah kotak.

"Uh, aku oke, hanya hidungku yang tambah pesek!" seru [Name] sambil memberikan jempolnya.

Vargoba tertawa. "Budak-budak, serang mereka semua!"

Armada Lanunnya langsung menyerbu.

[Name] memunculkan pedangnya segera. Berlari ke depan untuk melindungi Sai dan Shielda, juga Gopal dan Kapten Papa yang masih pingsan. "Kita kena serang balik!"

* * *

Serangan serentak dilakukan. Menyebar ke berbagai sisi agar dapat menghabisi Lanun-lanun itu hingga rata.

"Serangan Graviti!"

"Serangan Laju!"

"Giliran aku! BoBoiBoy Kuasa Tiga!" BoBoiBoy langsung berpecah tiga menjadi Petir, Api dan Air.

"Rendang Berapi!"

"Tatakan Pedang Petir!"

"Woe! Pedangku patah!" —[Name] 2022.

Api dan Petir langsung melancarkan serangannya secara bersamaan ke arah Vargoba.

Vargoba dengan Kuasa Magnetnya langsung merusak pintu besi di TAPOPS agar dapat digunakannya sebagai tameng untuk menahan kombo Api dan Petir.

"Geyser Air!" seru Air sambil menembakkan serangannya.

Vargoba langsung memindahkan perisainya ke depan untuk menghalanginya. Memanfaatkan kesempatan, Api dan Petir langsung kembali menyerang.

Sebelum itu, terasa seperti ada sedikit guncangan dan aura yang kurang mengenakkan, namun tak ada yang menyadarinya.

"Tumbukan Berapi! Bertubi-tubi!"

"Tusukan Kilat!"

"Merimaskan!" Vargoba mati-matian menahan kombo Api dan Petir hingga kesal sebelum merubah gaya serangannya—memutar besi-besi itu di sekitarnya. "Pusingan Besi!"

Air berseru panik. "Jangan dekat! Bahaya!"

Api dan Petir langsung menjauhi Vargoba.

"Kenapa jauh sangat? Mari sini mendekat!" Vargoba langsung mengarahkan kedua besi yang dikendalikannya ke arah BoBoiBoy. Ya, seperti ingin menggepreknya.

Sebelum itu terjadi, seseorang langsung melompat dan menebas dua besi sebesar itu hingga menjadi dua bagian. Yap, dalam sekali tebasan.

[Name] berdiri dengan tegap di tengah-tengah, tersenyum puas sambil membawa pedang barunya. Pedang yang didominasi dengan warna hitam dan seakan menguarkan aura kemerahan.

"[Name]?! Memotong besi sebesar itu dalam sekali tebas?! Pedang apa tu?!" Petir saking kagetnya sampai tidak sadar kalau dirinya agak OOC sebelum dirinya kembali menjadi BoBoiBoy Ori.

[Name] berbalik. Terkekeh seperti biasanya. "Ehehe, tak tau. Tiba-tiba je aku ciptakan pedang ni. Tapi aku rasa, aura pedang ni memang agak berbeza dari semua senjata yang pernah aku ciptakan. Agaknya ... aku akan menamainya, Demonic?"

BoBoiBoy menatap datar saat mendengar nada keraguan dari [Name].

[Name] dan BoBoiBoy langsung kembali menatap depan saat Vargoba tiba-tiba terkekeh kesetanan sebelum kembali menggerakkan besi yang sudah terpotong menjadi empat.

[Name] melompat ke pinggir saat Vargoba mengarahkan besi-besi itu ke arahnya.

Melompat dari sisi dinding, [Name] melesat ke arah Vargoba, mendorong dengan Demonic hingga memojokkannya di dinding.

"Kau tahu? Aku tak sudi nama aku disebut-sebut seolah aku ini berguna, tapi akhirnya hanya dimanfaatkan. Ck, mengulang masa lalu saja." [Name] langsung menusukkan Demonic ke perut Vargoba.

"ARGH! KAU MERIMASKAN!"

"Alien seperti kau, harus dimusnahkan." [Name] menarik pedangnya cepat lalu mengarahkan kembali tepat ke jantung Vargoba.

Belum sempat menusuk, dia malah terpental ke belakang hingga menabrak perabotan karena tendangan Vargoba.

[Name] mengusap ujung bibirnya, berdiri kembali.

Vargoba kembali menarik besi-besinya.

"Hm, semakin menarik! Aku pastikan akan—"

"Graviti Pemberat!" Yaya segera mengambil alih besi yang kini melayang di atas Vargoba. Memanipulasi gravitasi pada besi itu sehingga terjatuh dan hampir mengenai Vargoba yang berhasil menghindar.

Namun sebelum itu, Vargoba sempat mendorong salah satu besi itu hingga menghantam [Name].

"Babik!"

Setelah berhasil memukul mundur [Name], Vargoba langsung mengendalikan besi-besi tajam di sekitaran dinding TAPOPS ke arah Yaya. "Rasakan!"

"HAH?!"

Semua tercengang melihat kejadian menegangkan di hadapan mereka itu.

"YAYA!!" Ying langsung menjerit saat melihat Yaya yang tak berkutik disaat besi-besi tajam itu tepat mengarah kepadanya. Ying segera menghabisi semua lawannya dan langsung melompat mendorong Yaya—mencoba melindunginya.

Namun naasnya, keduanya malah terjebak  di dinding TAPOPS dengan besi-besi tajam yang menjepit mereka dari ujung kepala hingga kaki. Untungnya tidak ada satupun besi yang menusuk tubuh mereka.

"Gerakan yang hebat, tetapi kau dah terperangkap! Jangan ingat kau boleh lepas! Duduk situ!" seru Vargoba sambil mempererat kuncian besinya.

"Erghh!" Ying dan Yaya terus mengerang kesakitan.

"Berhenti ciderakan kawan aku!

Fang semakin menggeram marah melihat pemandangan di hadapannya.

"Jangan, Fang. Kau kena lindungi kitorang!" bisik Nut mengingatkan.

Sai dan Shielda yang sudah mendingan langsung berdiri di depan BoBoiBoy dan [Name].

"Masih lagi nak lawan?" Vargoba dengan mudah langsung menarik Sai dan Shielda dengan Kuasa Magnetnya. "Nak lawan masih pakai baju besi? Memang mencari naas!"

"Lepaskan kawan-kawan aku!" seru BoBoiBoy kesal.

"Oh, boleh. Dengan syarat, kau serahkan Power Sphera Ochobot kau tu dan budak [Name] tanpa sembarang perlawanan!"

[Name] mencak-mencak. "HEH! KAU PIKIR AKU NI TAK ADA HARGA KAH, BOLEH BAGI-BAGI SEENAK GIGI BUTO KAU! TANPA PERLAWANAN PULA TU! KALAU KALIAN DUET TERUS BOBOIBOY KALAH, ITU MENDING, SEKIRANYA AKU MASIH ADA HARGA, LAH INI CUMA-CUMA, GAK SUDI!"

"Tak mungkin!" seru BoBoiBoy sambil mendelik tajam.

"Tak mungkin?! Baiklah, aku bagi dua pilihan, Ochobot dan [Name] atau biar aku hancurkan kawan-kawan kau!" Vargoba semakin mencengkeram Yaya, Ying, Sai dan Shielda erat.

[Name] berlari kesetanan sambil mengacungkan Demonic. "Kalau besi pun boleh tebas, tangan kau pasti mudah 'kan?!"

Vargoba mendelik sebelum menghindar dengan cepat, namun serangan [Name] berhasil mengenai mata kirinya. [Name] kembali berputar dan memberikan tebasan lagi sebelum dirinya kembali ditendang dengan tidak elitnya hingga pedangnya terlempar.

Vargoba mengalihkan kendalinya, hingga kini satu tangannya digunakan untuk mencengkram Ying, Yaya, Sai dan Shielda bersamaan dan satu tangannya lagi digunakan untuk kembali mencekik [Name].

"Lweher mwulu yang kenak!" gumam [Name] sambil mangap-mangap seperti cicak kecekek.

"Pilih BoBoiBoy! Pilih! Aku beri kau 10 saat!" seru Vargoba.

"Gwila kau! Aku pastikan akan, ekh, tebas tangan dan gigi kau nanti!" jerit [Name] yang semakin kesulitan bernapas.

Hitung mundur dimulai. BoBoiBoy masih belum bisa memilih, ralat, tidak akan pernah bisa memilih.

"AAAA!"

"COK, YANG LAIN CWUMAN KAU CENGKRAM! LHA AKU KAU CEKEK! JANGAN PULA KAW KUATKAN CEKIKAN! KALAU AKU MATI, DAH TAK BERHARGA LAGI ASTAGA!"

Hebat sih, udah dicekik masih bisa ngomong panjang—

"Kosong." Hitungan Vargoba sudah habis dan BoBoiBoy masih tak memilih. "Kalau kau tak boleh pilih, meh aku pilihkan untuk kau. Aku akan bawa paksa [Name] dan Ochobot dan hancurkan kawan-kawan kau!"

"JANGANNN!" BoBoiBoy menjerit sekuat-kuatnya.

Tiba-tiba saja, sebuah bayangan hitam-ungu melesat dengan cepat. Menyambar [Name] dari tangan Vargoba, lalu kembali ke sisi BoBoiBoy dengan cepat.

"Fang?" BoBoiBoy agak ngelag.

"Gilak ... apaan tuh tadi?" gumam [Name] yang masih linglung sambil turun dari gendongan Fang.

"Kuasa Bayang Tahap Kedua?" gumam Yaya dan Ying.

"Maaf lambat, BoBoiBoy, [Name]. Sekarang, serahkan dia pada aku!" Fang langsung fokus ke arah Vargoba. "Terkaman Harimau Bayang!"

Fang dengan wujud Harimau Bayangnya langsung berlari menerkam ke arah Vargoba, menyebabkan kendali Vargoba atas Yaya, Ying, Sai dan Shielda terlepas.

Vargoba langsung mengendalikan beberapa besi raksasa sekaligus dan langsung mengarahkannya ke Fang.

Fang menghindarinya dengan cepat dan melompat ke arah Vargoba. "Cakaran Bayang!"

"BHAHAHA! HEADSHOT!" [Name] berseru girang.

"Berani kau cakar aku?!"

"Rancangan BoBoiBoy dah berjaya!" seru Ochobot senang.

Ternyata, sebelum mereka membuka pintu ruangan ini tadi, BoBoiBoy sudah menyiapkan rencana darurat. Dengan meminta Nut agar mengecas tenaga Ochobot dengan cepat, menenangkan Fang agar dia mau bersabar untuk menutupi Ochobot dan juga mengumpulkan tenaga untuk Kuasa Bayang Tahap Kedua.

Fang kembali melesat ke arah Vargoba lalu mengigit lehernya.

"WAW! Fang jadi ganas kalau disuruh gigit-gigit," gumam [Name] merinding sambil mengusap lehernya sendiri.

Tanpa sadar, Jam Kuasa BoBoiBoy bersinar-sinar.

BoBoiBoy langsung bertanya kepada Nut dan ternyata mereka masih harus mengulur waktu lagi.

"Macam mana kalau aku bantu? Bisa, 'kan?" tanya [Name] menawarkan diri.

"Hm, boleh tingkatkan keberhasilan sampai beberapa peratus dan mempersingkat masa. Tapi, kau kena simpan tenaga mulai sekarang," ujar Nut serius.

[Name] mengangguk.

Vargoba yang masih digigit Fang menggeram marah saat melihat Ochobot. "Kau nak guna Kuasa Teleportasi?! Jangan harap!"

Vargoba langsung meraih kepala Fang lalu melemparnya ke depan, tepat ke arah [Name]. [Name] mencoba menahan tubuhnya juga Fang agar tidak terpental semakin jauh.

"Minggir, oi. Kau berat!"

Akibat Vargoba melempar Fang barusan, jubah yang sendari tadi menutupi tubuh kekarnya terlempar.

BoBoiBoy ternganga melihat pemandangan di depannya.

"Hari ini pasti hari bertuah kau, BoBoiBoy!" seru Vargoba yang ternyata memiliki empat tangan.

"HAH?!"

"Dia ada empat tangan?!"

"Ahahaha, kau yang paksa aku untuk tunjukkan kuasa penuh aku!" seru Vargoba sambil mengumpulkan banyak potongan-potongan besi diatasnya.

Lalu melemparnya sekaligus ke arah Nut dan Ochobot.

"Sambaran Beruang Bayang!" Fang dengan sigap langsung melesat ke arah mereka berdua dan menahan serangan-serangan Vargoba.

"Aku akan lenyekkan korang semua!" Vargoba benar-benar kesetanan saat ini sambil menambah bebannya hingga Fang semakin kesulitan menahannya.

Fang semakin terpukul mundur. "Hahh, dia terlalu kuat!"

"Kita kena lakukan sesuatu, BoBoiBoy!" seru [Name] panik.

BoBoiBoy langsung berpikir. "Teleportkan saja, Ochobot, [Name]!"

"Apa?!"

"Janji kita terlepas dari alat penghalang komunikasi tu!" seru BoBoiBoy.

Karena keadaan yang semakin mendesak, mau tidak mau mereka memang harus segara mengambil jalan yang sekiranya bisa membuat mereka keluar dari tekanan.

[Name] dan Ochobot saling tatap sebelum mengangguk. "Kuasa Teleportasi!"

Dengan kombo keduanya, Kuasa Teleportasi dapat mencapai 100% atau bahkan lebih hingga dapat memindahkan seluruh Stesen TAPOPS.

Tanpa sadar, [Name] dan Ochobot yang pikirannya sinkron menteleportasikan Stesen TAPOPS di dekat Sunnova Stesen, tempat lain yang terakhir mereka ingat.

"Ha! Kita dah boleh hantar pesan kecemasan!" seru Nut sambil mengirimkan pesan ke Koko Ci.

* * *

Koko Ci yang tengah memperhatikannya pertempuran di depannya langsung menoleh tatkala menyadari dirinya mendapat pesan darurat. "Hah? Pesan kecemasan dari TAPOPS? Tapi kenapa dekat dengan Sunnova Stesen?"

"Mop mop mop mop mop!" seru Alien Mop yang bersama Koko Ci sambil menunjuk ke suatu tempat.

"Hah? Kenapa?" Koko Ci langsung merebut teropong dari tangan alien itu dan mulai meneropong. "Eh? Stesen TAPOPS kat sini?!"

"Kita dah teleport berdekatan dengan Sunnova Stesen!" seru Nut.

"Sangat dekat malah! Tengok tu!" seru [Name] yang jatuh terduduk sambil menunjuk ke salah satu jendela TAPOPS dan melihat pertempuran tak jauh dari sini.

BoBoiBoy kini baru menyadari, bahwa Jam Kuasanya bersinar.

"Sementara bantuan kau nak sampai, kamu semua telah pun aku hancurkan!" Menggunakan dua tangannya yang lain, Vargoba melemparkan besi-besi lagi. "Rasakan ni!"

"Aku dah tak boleh bertahan!" seru Fang.

"BOBOIBOY!" jerit [Name] gak ketulungan sebelum melihat BoBoiBoy yang berubah wujud.

Seberkas cahaya bersinar terang di hadapan Fang tepat sebelum besi-besi yang baru dilemparkan Vargoba berdatangan. Hebatnya, cahaya tersebut berhasil melenyapkan semua besi yang ada.

"Apakah?" gumam Fang tak percaya.

Sosok BoBoiBoy dengan wujud barunya berdiri tegap dengan tatapan tajam tepat ke arah Vargoba. Tangannya yang dilapisi sarung tangan putih mengacung. Dengan pakaian serba putih itu, BoBoiBoy yang ini masih lumayan asing di hadapan teman-temannya, apalagi [Name].

"Ke-keren ...." [Name] ternganga.


====
TBC,
====

Ayo vote banyak-banyak, biar Re rajin up biar book ini cepet tamat! 🌟





Next, Episode 24: Sinaran Penamat! Bagian 1

Continue Reading

You'll Also Like

116K 11.9K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
224K 22.2K 30
Setelah pertarungan Boboiboy dan Fang melawan Kapten Kaizo yang ternyata ialah abang Fang, Boboiboy dan kawan-kawan kembali ke bumi. Beberapa hari k...
75.6K 5K 21
[ 2 ] Melanjutkan Petualangan Boboiboy dan Teman-temannya untuk melawan Retakka yang bangkit setelah 100 tahun berlalu. ↓↓↓ Spoiler ↓↓↓ ↓↓↓ ***** "A...
160K 14.5K 37
Saat kecil (Name) dibuang di panti asuhan oleh ayahnya. Lingkungan yg terus menyakitinya, membuat diri nya depresi. Sampai pada suatu saat, (Name) be...