BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]...

By SkyRein-

554K 74.4K 27.1K

━━━ Menceritakan tentang episode-episode BoBoiBoy Galaxy S1 bersama Reader. Cuma agak beda alurnya. Iya, dong... More

✨Bacotan Re: Catatan Kecil✨
🍁Let's See [Name]🍁
Prolog: Tentang [Name]
Episode 1 : BoBoiBoy Kembali [FULL]
Episode 2 : MotoBot! [1]
Episode 2 : MotoBot! [2]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [1]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [2]
💫Special Episodes💫
✨Pengumuman✨
✨Konfirmasi & Promosi✨
Episode 4 : Gergasi Cattus [1]
Episode 4 : Gergasi Cattus [2]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [1]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [2]
Episode 6 : Fang Penyelamat [1]
Episode 6 : Fang Penyelamat [2]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [1]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [2]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [1]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [2]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [2]
Episode 10 : Ujian KENTAL [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [2]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [1]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [2]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [1]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [2]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [1]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [2]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [1]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [2]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [2]
Episode 16 : Loopa Lupa? [2]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [2]
🌠Main ToD, Kuy! [CLOSE]🌠
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [1]
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]
Episode 19 : Pencetak Rompak [1]
Episode 19 : Pencetak Rompak [2]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [1]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [2]
Episode 21 : Jagara si Jaga [1]
Episode 21 : Jagara si Jaga [2]
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [1] + Fanart
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [2]
Episode 23 : Ancaman Armada [1]
Episode 23 : Ancaman Armada [2]
Episode 24 : Sinaran Penamat [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [FINALE]
✨ From Re to Reader's! ✨
📕 BBBM2 x Reader 📕

Episode 16 : Loopa Lupa? [1]

8.7K 1.2K 614
By SkyRein-

Power Sphera adalah robot berteknologi tinggi yang mengandungi kuasa-kuasa yang hebat. Menjadi rebutan ramai. Power Sphera telah lari dan bersembunyi di sekitar Galaxy. Satu persatu, Power Sphera telah diburu dan dijumpai oleh kuasa jahat. Kini, Power Sphera digunakan untuk kemusnahan dan kehancuran sejagat. Ini adalah kisah pengembaraan seorang Superhero Bumi, BoBoiBoy dalam misinya untuk menyelamatkan Power Sphera dan mempertahankan Galaxy.

***

Di suatu tempat di Galaxy, nampak kapal angkasa Adu Du yang tengah semangat mengejar sebuah Power Sphera yang terus berusaha melarikan diri. Juga tak lupa terus menembaki Power Sphera itu.

"Kau ingat kau boleh lari?!" seru Adu Du sambil tersenyum miring.

"Kejar dia Incik Bos! Jangan kasih LoopBot tu terlepas!" seru Probe menyemangati.

Si Power Sphera yang sudah panik pun langsung nengaktifkan mode 'hyperjump' pada kendaraan angkasanya dan menyebabkan kendaraan angkasanya melesat dengan kecepatan tinggi.

Adu Du yang tak ingin kehilangan kesempatan pun ikutan mengaktifkan suatu fitur di kapal angkasanya yang kemudian ikutan melesat mengejar LoopBot.

Adu Du berusaha penuh saat ini, karena dia ingin impiannya untuk mengoleksi Power Sphera segera terwujud. Tapi, susah sih, satu aja ga dapet-dapet, gimana mau ngoleksi.

***

Di sisi lain, kapal angkasa Koko Ci juga tengah mengudara.

"Bersedia Anak-anak Kapal! Kita dah nak tiba!" seru Kapten Papa.

"Yeay! Akhirnya sampai juga!" BoBoiBoy dan yang lainnya yang tadinya tengah duduk bersama langsung bersorak gembira.

Karena nyatanya, mereka sudah hampir tiba di Bumi, planet mereka.

[Name] menatap sendu pada layar yang menampilkan Planet Bumi, tepatnya ke arah beberapa pulau yang bersatu dan disebut ... Indonesia.

Gopal yang mengerti arah pandang [Name] tersenyum menyemangati sambil menepuk bahu [Name].

"Oh, ya, aku nanti ... nak tidur kat mana?" tanya [Name] yang membuat suasana menjadi hening.

Yaya meraih tangan kanan [Name]. "Kau boleh tidur kat rumah aku, [Name]! Nanti aku buatkan biskut aku banyak-banyak, nak?"

Semua melotot.

[Name] terkekeh sambil mengibaskan tangan kirinya. "Aa, tak apa, Yaya. Aku ... aku ...."

"[Name] tidur kat rumahku saja, wo!" seru Ying sambil terkekeh dan menarik tangan kiri [Name].

"He, aku yang ajak dia dulu!" seru Yaya.

"Tak, demi keselamatan [Name], baik dia tidur kat rumahku saja, ma!" seru Ying tak mau kalah.

Akhirnya terjadilah aksi tarik menarik antara Yaya dan Ying dengan [Name] yang menjadi korban. [Name] sendiri hanya bisa menunjukkan wajah memelas. "Helpppp!"

BoBoiBoy dan Gopal hanya terkekeh, tanda tak dapat membantu melerai jika kedua gadis itu sudah mulai bertengkar berebut sesuatu.

"Kalau macam tu, biar [Name] menginap di rumah Kebenaran!" seru Kapten Papa menengahi.

"Aaa, kalau macam tu, boleh la! Biar aku menginap kat rumah Kapten Papa je, hehe!" seru [Name] sambil menarik tangannya dan berlari untuk bersembunyi di belakang BoBoiBoy dan Gopal.

Tak lama, semua perhatian mereka teralihkan ke arah layar saat Laksamana Tarung tiba-tiba menghubungi.

"Komander, kamu semua sudah tiba?" tanya Laksamana.

Koko Ci lantas hormat TAPOPS. "Sudah, Laksamana."

[Name], BoBoiBoy dan Gopal berjalan mendekat dan langsung hormat TAPOPS.

"Em, terima kasih bagi kami cuti, Laksamana!" seru BoBoiBoy sambil tersenyum.

"Sama-sama, kamu semua memang layak diberikan cuti. Berehatlah," jawab Laksamana.

"Tapi ... tak apa ke tak ada kita kat TAPOPS?" tanya Gopal.

"Ha'ah, kalau TAPOPS kena serang macam mana?"

"Kena serang? Heh, memang dah kena serang pun!" seru Laksamana dan seketika layar beralih menjadi gambar TAPOPS yang tengah diserang oleh Lanun-lanun Angkasa.

Terlihat Fang, Sai dan Shielda yang berusaha melindungi diri dari serangan dari berbagai penjuru.

[Name] ternganga, tak habis thinking dengan Laksamananya yang satu ini. "Itupun Laksamana masih santai je ...?"

"Kita kena berpantang balik, Komander!" seru BoBoiBoy panik.

"Heh, tak perlu." Laksamana langsung menghilang dari layar. "Sarung Tarung!"

"Ha? Laksamana guna kuasa dia?" gumam BoBoiBoy.

"Ha'ah, lah. Baru teringat, selama ni, kita belum nampak Kuasa Laksamana Tarung! Yang kita tahu selama ni hanya gertakannya yang GYAHH, juga tenaganya yang, BUMM!"

Gopal menatap datar ke arah [Name] setelah mendengar cara [Name] berbicara. "Kau ni cakap bahasa apa? Gyah, bum."

[Name] hanya mengendikkan bahunya.

Mereka semua langsung kembali menatap layar. Laksamana melesat ke sana kemari untuk menyerang lawan. Tetapi, Laksamana Tarung sama sekali tidak terlihat.

Semua menatap Laksamana dengan tatapan kagum.

"Kuasa apa tu?" tanya Yaya dan Ying.

"Hebatnya serangan tu!" seru BoBoiBoy kagum.

"Foyyoh! Macam tengok film action secara live la!" seru [Name] dan Gopal sambil menatap bling-bling.

Terlihat Laksamana yang melesat ke arah kamera alias semakin mendekat ke arah layar sebelum panggilan dimatikan oleh Koko Ci.

"Besedia untuk mendarat!" seru Koko Ci tanpa beban.

"Alahhh!" Semua langsung menatap kecewa ke arah Koko Ci yang tiba-tiba mematikan TV-nya/plak.

"Berasa waktu tengok TV waktu scene yang best sangat tapi tiba-tiba remote-nya direbut adek😭" keluh [Name] sebelum merosot ke lantai diikuti oleh Gopal dan BoBoiBoy yang sama-sama kecewa.

"Alah ... tak boleh nampak cahaya ilahinya Laksamana ...." gumam [Name] semakin kecewa.

***

Sementara di Bumi, tepatnya di Tok Aba's Kokotiam, nampak Pakcik Kumar alias ayahnya Gopal yang tengah meminum special hot cokelat Tok Aba sambil menunggu anaknya balik.

Disampingnya juga ada Ibunya Yaya dan Mamanya Ying yang tengah mengobrol.

"Yey! Diorang dah sampai!" seru Ibunya Yaya dan Mamanya Ying bersamaan saat kapal angkasa Koko Ci mulai mendarat.

"Uhuhuhu! Anakku Gopal!!" seru Pakcik Kumar sambil menangis terharu.

Tok Aba yang tadinya tengah sibuk sendiri pun langsung tersenyum dan menghentikan pekerjaannya untuk menyambut cucunya yang sangat ia rindukan.

Yah ... kasian Nem gaada yang nungguin, ga papa, Re sebagai walinya Nem siap menemani kalian, tapi bentar ni mesin teleportasinya malah meletup.

"Atok!"

"Appa!"

"Mak!"

"Mama!"

[Name] memandang cengo sekeliling sambil menitikkan air mata. "Hiksrot! Ochobot! Huaaa!"

Semua langsung berlari untuk memeluk orang yang mereka rindukan selama ini, ya, kecuali [Name] yang berakhir memeluk Ochobot karena tidak ada yang bisa dipeluknya selain Ochobot.

Ochobot sendiri hanya menepuk-nepuk punggung [Name] sambil sweatdrop.

Pertemuan kali ini dipenuhi dengan suasana haru.

"Oh, Dinda ...." Kapten Papa melompat sambil berjongkok, tak lupa dengan aura lope-lope dibelakangnya.

Krik-krik, krik-krik ....

Senyap. Semuanya mengabaikan Kapten Papa. Termasuk istri Kapten Papa sendiri yang sangat dinanti-nantikannya.

[Name] sweatdrop. "Err, Kapten Papa oke?"

"Eh? Dimana Dinda Kebenaran?" tanya Kapten Papa kecewa sambil menatap sekeliling.

"Dinda kau kat rumah," jawab Tok Aba.

"Hah?! Kedindaan apakah ini?!"

Tok Aba langsung menunjukkan kertas titipan dari Mama Zila yang berisi daftar belanjaan. "Ni, ha. Dinda kau pesan ni! Belacan, cili serbuk, beras sekampit."

"Huh! Dahlah tak datang sambut Kebenaran, ada hati nak suruh beli belacan. BOLEH JALAN!" seru Kapten Papa yang tidak terima.

[Name] dan BoBoiBoy saling pandang satu sama lain sebelum sweatdrop.

Tak ayal, Tok Aba langsung melapor kepada Mama Zila.

"Ooo, boleh jalan, yeee?" tanya Mama Zila dari seberang sana.

Kapten Papa langsung dipenuhi dengan aura suram. Kapten Papa menatap takut-takut. "Heee, hoooo! Belacan! Cili serbuk! Beras sekampit! Ha, ha, belacan! Cili serbuk-"

Kapten Papa langsung melesat begitu saja.

[Name] menatap cengo. "Ka-kata saya disuruh menginap kat rumah Kapten Papa ...." gumamnya sambil pundung di bawah pohon.

"Jom, [Name]! Kau ikut aku je!" seru Yaya sambil berusaha menarik tangan [Name].

"Ohh, ini kawan baru Yaya yang dari Indonesia tu?" tanya Ibunya Yaya sambil menatap [Name] yang kini mengangguk sambil tersenyum kikuk.

"Jom ikut kami. Saya dah masak nasi goreng sedappp!" seru Ibunya Yaya sambil memegang tangan kanan [Name]. [Name], Yaya, Ying, dan Cattus langsung menatap bling-bling.

"Ikut saya saja! Saya masak lagi sedap! Nasi ayam!" seru Mamanya Ying sambil meraih tangan kiri [Name].

Lagi-lagi mereka menatap bling-bling.

"Hmph! Nasi ayam, aku dah buat biskut asam pedas, lah! Jom ikut saya!"

BoBoiBoy, Ying, [Name] dan Cattus menatap horor. Apalagi [Name] yang ingin menarik tangannya saat ini juga. Oh, lihatlah Cattus. Pandai dia pilih-pilih makanan:")

Berbalikan dengan Yaya yang malah semakin menatap bling-bling. "Jom, [Name]! Jom ke rumah aku!"

"Hii, biskut asam pedas? Tak sedap!" seru Mamanya Ying sambil menarik tangan [Name].

"Kau ingat nasi ayam kau sedap sangat ke?!" seru Ibunya Yaya sambil ikutan menarik tangan [Name].

"Kau nak lawan masakan ke?!"

"Kalau berani, jomlah lawan masak!"

"Huaaa, Tok Abaaaaa! BoBoiBooooy! Helpppp meeehhh ༼;'༎ຶ ۝ ༎ຶ༽!" seru [Name] yang sudah ciut di tengah-tengah pertengkaran emak-emak ini.

Masih mending emak +60 belum +62. Kalau sampai itu terjadi, auto tewaz di tempat [Name].

Yaya dan Ying mencoba menarik tangan emaknya masing-masing sambil berusaha untuk melepaskan [Name] yang ikutan tersengat listrik dari tatapan sengit Ibunya Yaya dan Mamanya Ying.

"Aih, mak diorang pun sama?" gumam Ochobot dan BoBoiBoy sweatdrop sambil menatap datar.

"Jadi [Name]?" tanya Yaya dan Ying setelah berhasil menjauhkan kedua emaknya satu sama lain. Mereka berdua terperangah melihat [Name] yang sudah menghilang.

[Name] tengah bersembunyi dibelakang Tok Aba. "Em ... tak apa lah. Aku ... aku menginap je kat rumah Tok Aba. Hehehe, bo-boleh 'kan, Tok Aba?"

"Boleh, jom!" jawab Tok Aba sambil menarik tangan [Name] dan membuat [Name] menghela napas lega.

"O-oke, jumpa esok. Jangan lupa, Gopal!" seru Yaya yang masih berusaha menarik Ibunya.

"Hei, tak payah ingatkan aku. Ingatkan BoBoiBoy tu!" seru Gopal.

"Aku ingat lah, jumpa esok kat pantai!" seru BoBoiBoy sambil melambaikan tangan.

Saat semua temannya sudah pulang, BoBoiBoy mengalihkan pandangannya ke arah [Name] yang seperti tengah mencari sesuatu.

"Kau cari apa, [Name]?"

"Emm ... agaknya ... aku lupa lah duluuu koperku kutelantarkan kat mana, ye ...?" gumam [Name] sambil nyengir.

Ochobot sweatdrop. "Itulah, barang sendiri tu simpan lah elok-elok."

"Nak simpan kat mana? Lemari pun tak ada, apalagi rumah, Ochobot," jawab [Name] sambil mengangkat bahu.

Nah, iya juga, Ochobot baru teringat dengan [Name] yang terlantar di Negeri Jiran ini.

"Koper kau dah Atok simpankan kat rumah, jangan risau," ujar Tok Aba sambil menyiapkan dua special hot cokelat Tok Aba. "Ha, nah, minum."

"Terima kasih, Tok Aba," jawab [Name] dan BoBoiBoy sambil tersenyum sebelum meminum minuman masing-masing. "Woah, sedapnya!"

"Lepas tutup kedai, jom balik. Korang mesti penat, 'kan?" tanya Tok Aba sambil mulai beberes.

"Eih, bukannya kedai ni selalunya buka sampai malam?" tanya [Name] heran.

"Tak apa, hari ini Atok tutup kedai cepat. Biar kita boleh makan malam bersama," jawab Tok Aba sambil tersenyum.

BoBoiBoy dan [Name] saling lirik satu sama lain sebelum tersenyum lebar. "Baik, Tok Aba! Mari kitorang tolong tutup kedai."

***

[Name] tengah melihat-lihat beberapa bingkai foto yang dipajang di ruang keluarga ini. [Name] tersenyum melihat beberapa foto.

Tak ada satupun potret dirinya yang tertangkap di foto bersama teman-temannya. Iya, kok. [Name] sadar diri, dia cuma orang baru yang tiba-tiba ikutan hinggap di persahabatan para Superhero Bumi ini.

Terkadang [Name] serasa tak enak hati ... tapi ....

"Makanan dah siap! Jom makan, [Name]!" seru BoBoiBoy yang tiba-tiba muncul sambil menyeret tangan [Name].

"Woah ... banyaknya makanan. [Name] jadi tak enak hati tak tolong masak tadi," gumam [Name] sambil menatap meja makan.

"Alah, tak apa. Kau yang sepatutnya kitorang jamu kat sini, [Name]," jawab Tok Aba sambil duduk. "Jomlah, duduk. Sila rasa masakan Malaysia ala Tok Aba dan BoBoiBoy!"

"Ehehe, terima kasih. Jom makan!"

"Wuih! Sedapnya! Kau boleh masak ke, BoBoiBoy?" seru [Name] sambil menoleh ke arah BoBoiBoy di sampingnya.

"Ehehe, bolehlah. Tapi perlu tengok buku resepi atau tak tanya Tok Aba." BoBoiBoy hanya terkekeh sambil menggaruk pipinya.

"Haha, tapi ini sedap tau! Masakan Tok Aba dan BoBoiBoy memang sedap!" Tok Aba dan BoBoiBoy hanya tersenyum bangga.

[Name] menoleh ke arah Ochobot. "Ochobot? Kau nak ke?"

Ochobot menatap datar. "Hmph. Mulai dah ...."

"Ehehe, sorry, gurau je ...." gumam [Name] sambil melanjutkan makan.

"Ha, Tok Aba, BoBoiBoy, [Name] tengok sini!"

Semua langsung menoleh ke arah Ochobot.

Cekrek~!

"Wei! Apesal kau, Ochobot?!" seru [Name] sambil melotot karena tiba-tiba difoto. Padahal dirinya tengah menyumpalkan paha ayam utuh di dalam mulutnya.

"Hahaha, tak. Hanya aku nak simpan foto kau ngan keluarga ni je!" seru Ochobot sebelum melarikan diri. Tetapi sebelum itu, Ochobot harus merasakan lemparan tulang ayam dari [Name] terlebih dahulu.

"Sudahlah, Ochobot tengah jahil tu," lerai Tok Aba.

***

"Nah, [Name], kau tidur kat kamar tamu ni. Atok dah kemas kamar ni dan koper kau ada kat sana, ye?" ujar Tok Aba di depan sebuah kamar.

[Name] terharu melihat kamar yang sudah dibersihkan sedemikian rupa.

"E-eh? Apesal kau nangis ni?" tanya BoBoiBoy panik.

[Name] menggeleng, berkaca-kaca doang dikira nangis.

"Hm, taklah ... aku ... aku hanya tak enak hati je. Kat Indo jadi beban, kat sini pun jadi beban," ujar [Name] sambil memaksakan tersenyum.

"[Name] selama ni hanya orang asing, tapi dah merepotkan banyak orang macam ni. Repotkan Tok Aba, repotkan kau, dan yang lain. [Name] bingung nak balas budi macam mana. [Name] pun hanya ada uang pas-pasan je."

"Kau, Gopal, Yaya, Ying, Fang ... dah berkawan dari kecik, dah lalui banyak hal sama-sama. Lalu datanglah aku, orang asing yang tiba-tiba masuk kat persahabatan kau dan yang lain. Dan di Galaxy pun, aku hanya banyak jadi beban, maaf ye .... Hehe, aku 'kan berusaha lebih lagi lepas ni, untuk balas budi sekali."

Brak!

"Apa yang kau cakap ni, [Name]?!" Semua langsung menoleh ke arah Ochobot yang tiba-tiba muncul.

"Kau bukan orang asing! Kau bagian dari kitorang semua. Kitorang tak anggap kau beban, tapi sebagai kawan. Walaupun kita baru bertemu beberapa waktu lalu, kita semua dah anggap kau kawan, [Name]. Kau pun dah banyak tolong kami," lanjut Ochobot.

"Betul apa cakap Ochobot, [Name]. Kau bukan orang asing. Kau kawan kami semua, keluarga kami semua. Lain kali, jangan berpikiran macam tu lagi, ye?" tanya BoBoiBoy sambil mengacak rambut [Name].

"BoBoiBoy? Berantakan la rambut [Name] macam tu," ujar Tok Aba sambil tersenyum geli.

BoBoiBoy langsung menarik tangannya lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Hehe, benar tu. Kami pun senang dapat tolong kau. Atok dah anggap kau macam cucu sendiri," ujar Tok Aba sambil merapikan rambut [Name].

"Hehe, terima kasih Tok Aba. Tapi ... [Name] taknak dianggap cucu Tok Aba, nanti tak dapat nikah, pffttt-"

Tok Aba dan Ochobot menatap cengo dengan mulut yang terbuka lebar, eh, Ocho ga ada mulut deng.

"AHAHAHA, DAH, DAH. SELAMAT MALAM SEMUA! [NAME] NAK TIDUR, KAT SINI PANAS, HEHE!" seru [Name] sebelum berlari memasuki kamar lalu menutup pintu dengan cukup keras.

Tok Aba dan Ochobot masih menatap cengo.

"Bo-"

BoBoiBoy yang kini menutupi wajahnya dengan lengan yang dilipat di depan wajah untuk menutupi wajahnya sudah memerah padam sampai ke telinga langsung memotong perkataan Tok Aba. "Ye-yelah, Tok Aba. Bo-BoBoiBoy tidur sekarang, selamat malam."

BoBoiBoy langsung berlari ke atas.

Tok Aba dan Ochobot masih cengo sebelum saling tatap satu sama lain lalu terkekeh. Tok Aba langsung berjalan menuju kamarnya dan Ochobot yang menyusul BoBoiBoy.

***

Sementara LoopBot yang dari tadi berusaha melacak keberadaan BoBoiBoy ini sudah menemukan lokasinya.

"Dia nak minta tolong BoBoiBoy, ni!" seru Probe.

"Nak minta tolong BoBoiBoy? Jangan harap!" seru Adu Du sambil menembak kendaraan angkasa LoopBot hingga terjatuh di Bumi.

***

BoBoiBoy yang tengah berjalan ke arah ranjangnya tak sengaja melihat sebuah 'bintang jatuh' yang menurutnya aneh.

Ochobot tiba-tiba memasuki kamar. "Dahlah tu, BoBoiBoy. Esok lagi kau pikirkan dia, sekarang kau tidur dulu."

"E-eh? Siapa pula yang pikirkan dia?" ujar BoBoiBoy sambil manyun sebelum menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

***

Di suatu tempat, Adu Du dan Probe masih berusaha mencari LoopBot yang terjatuh di Bumi.

Sementara LoopBot hanya bisa bersembunyi sambil menahan takut. "Se-selamatkan aku, BoBoiBoy!"

***

"Huaaahh!" BoBoiBoy nampak terlonjak bangun dari tidurnya. Wajahnya sudah dipenuhi dengan keringat.

"Kenapa kau ni, BoBoiBoy?" tanya Ochobot khawatir.

"Huh ... huh ... takda apa. Aku mimpi buruk je tadi. Ehh?"

"Kalau tak ada apa, pergi bersiap!" seru Ochobot tak sabaran sambil mendorong tubuh BoBoiBoy.

"Hiii, sabarlah!"

***

"Selamat pagi, Tok!" sapa BoBoiBoy yang sudah siap sambil menuruni tangga.

"Ha, tidur lagi selepas Subuh. Kan dah lambat bangun," ujar Tok Aba.

BoBoiBoy memandang heran. "Eh? Awallah ni, Tok."

"Awal apanya? Kitorang dah tunggu kau tau tak?" tanya Ochobot.

Terlihat Ochobot, [Name] dan Cattus yang sudah siap dengan topi pantai di kepala masing-masing. [Name] hanya tersenyum kikuk sambil mengelus-elus Cattus dalam gendongannya saat melihat Ochobot yang tiba-tiba menjadi cerewet.

"Pagi, BoBoiBoy."

"Hehe, pagi juga [Name]. Semangat betul!" seru BoBoiBoy saat melihat ketiganya yang sudah siap.

"Assalamualaikum! BoBoiBoy! [Name]!" seru Yaya yang sudah tiba.

"Wa'alaikumsalam, kejap, Yaya! Kitorang datang ni!"

"Kitorang pergi dulu, ya, Tok!" ujar BoBoiBoy dan [Name] sambil bergantian untuk menyalami Tok Aba sebelum berlari keluar.

"A, yelah. Jalan elok-elok."

"Oke, Tok Aba. Jom [Name], Ochobot, Cattus!"

"Yeay! Jom!"

***

"Hm, sini senang, ye. Kalau nak ke pantai, jalanpun jadilah. Kalau kat Indo, aku kena guna kendaraan," ujar [Name] sambil melihat sekeliling.

"Itulah Pulau Rintis. Semua fasilitas ada dan dekat je," jawab Yaya sambil tersenyum.

BoBoiBoy menoleh ke arah bakul yang dibawa oleh Yaya. "Apa yang kau bawa kat bakul ni, Yaya?"

"Oh, takda apa. Biskut aku je," jawab Yaya enteng.

"Biskut kau?!" seru Ochobot, BoBoiBoy dan [Name] bersamaan, tak lupa dengan aura suram dibelakang mereka.

Cattus yang tadinya tengah tertidur di atas bakul Yaya, bahkan sampai melompat dan mendarat di wajah [Name].

"Kenapa?" tanya Yaya heran.

"Eee, takda apa," jawab ketiganya serentak.

BoBoiBoy langsung berjalan duluan dengan langkah cepat dan [Name] yang membawa Cattus ke dalam gendongannya.

"-BoBoiBoy!"

BoBoiBoy langsung menoleh ke belakang saat seperti mendengar 'seseorang' yang memanggil namanya. "Eh? Ada orang panggil nama aku ke?"

"Ha, kita dah sampai! Yey!" seru Yaya.

"Wahh, cantiknya pantai ni, bersih dari sampah pula tu!" seru [Name] lalu menarik tangan Yaya untuk mendekati Ying dan Gopal yang terlihat sudah bermain volly duluan dan Kapten Papa yang menjadi wasit.

"Cayalah, Ying!" seru [Name] saat melihat servis dari Ying.

Gopal yang hendak memukul bola langsung menoleh tanpa memperhatikan tangannya yang memukul bola ke arah mana.

"[Name]? Yaya? Datangpun korang!" seru Gopal.

[Name] mengikuti arah bola yang masih melayang. "Bolanya ...."

Gopal yang sadar lantas berteriak, "Elak BoBoiBoy!"

Terlambat. Bola volly itu sudah mengenai kepala BoBoiBoy yang tadinya tengah mengeryit melihat sesuatu.

"ADEH!" BoBoiBoy yang sudah keliyengan langsung tepar di atas pasir.

"Dey, BoBoiBoy! Apesal tak elak?!" seru Gopal yang bukannya minta maaf.

Akhirnya Gopal diberi kartu kuning dari Kap-Papa Zola.

"BoBoiBoy? Kau oke, ke?" tanya Ying yang baru sampai.

"Jelas-jelas tak lah, aku pernah kena bola macam ni, sakit tau," ujar [Name] sambil membantu BoBoiBoy berdiri.

-Tbc-

Maap lah sloww update. Kalian juga tau, ini udah mulai daring lagi, ya, 'kan. Jadi Re juga sibuk. Apalagi Re juga baru masuk SMA ini. Tiga hari ini, Re sibuk sama MPLS. Jadi harap maklum.

Begitu juga seterusnya, ya. Re gabisa janji fast update kaya sebelumnya. Selain Re mau fokus belajar di SMA ini, Re juga ga mau ganggu waktu kalian belajar. Mungkin hanya akan update seminggu sekali; harap maklum, dan ...

Mari bersama berantas plagiarisme! Lapor ke Re kalau kalian menemukan fanfiction yang sekiranya sama dengan fanfiction yang ditulis oleh Re. Jangan ragu untuk bilang, karena, ada plagiat ada jga undang-undangnya, loh. Bisa terjerat hukum. Biasakan gunakan otak dan bahasa kalian sendiri saat menulis sebuah karya, jangan menjiplak karya orang lain untuk di claim sebagai karya kalian.

Sekian~






Next, Episode 16 : Loopa Lupa? Bagian 2!

Continue Reading

You'll Also Like

168K 15.2K 37
Saat kecil (Name) dibuang di panti asuhan oleh ayahnya. Lingkungan yg terus menyakitinya, membuat diri nya depresi. Sampai pada suatu saat, (Name) be...
57.7K 7.7K 75
masa revisi tapi cerita tidak bakalan berbeda jauh sih baru revisi 30 bab awal sisanya belum karena jiwa magerku kumat My story doesn't exist on watt...
1M 84.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
55.7K 5K 23
[ 4 ] Petualangan Boboiboy dan kawan-kawannya dalam perjalanan untuk mendapatkan Kuasa Elemental tahap ketiga. Tentu saja terdapat perbedaan Scene da...