BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]...

By SkyRein-

543K 73.4K 26.7K

━━━ Menceritakan tentang episode-episode BoBoiBoy Galaxy S1 bersama Reader. Cuma agak beda alurnya. Iya, dong... More

✨Bacotan Re: Catatan Kecil✨
🍁Let's See [Name]🍁
Prolog: Tentang [Name]
Episode 1 : BoBoiBoy Kembali [FULL]
Episode 2 : MotoBot! [1]
Episode 2 : MotoBot! [2]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [1]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [2]
💫Special Episodes💫
✨Pengumuman✨
✨Konfirmasi & Promosi✨
Episode 4 : Gergasi Cattus [1]
Episode 4 : Gergasi Cattus [2]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [1]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [2]
Episode 6 : Fang Penyelamat [1]
Episode 6 : Fang Penyelamat [2]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [1]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [2]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [1]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [2]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [2]
Episode 10 : Ujian KENTAL [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [2]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [1]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [2]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [1]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [2]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [1]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [2]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [2]
Episode 16 : Loopa Lupa? [1]
Episode 16 : Loopa Lupa? [2]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [2]
🌠Main ToD, Kuy! [CLOSE]🌠
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [1]
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]
Episode 19 : Pencetak Rompak [1]
Episode 19 : Pencetak Rompak [2]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [1]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [2]
Episode 21 : Jagara si Jaga [1]
Episode 21 : Jagara si Jaga [2]
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [1] + Fanart
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [2]
Episode 23 : Ancaman Armada [1]
Episode 23 : Ancaman Armada [2]
Episode 24 : Sinaran Penamat [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [FINALE]
✨ From Re to Reader's! ✨
📕 BBBM2 x Reader 📕

Episode 14 : Kemunculan Halilintar [2]

10.3K 1.3K 945
By SkyRein-

Maaf, lambat. Maafin Re, ya??😔💔
Janlup, vote dulu!🌟
Happy reading~!❤️

===

"Tumbukan Gergasi!" Jugglenaut melayangkan sebuah pukulan ke arah Kapten Kaizo.

"Dinding Tenaga!" Beruntung Kapten Kaizo cukup siaga dan langsung menciptakan Dinding Tanaga untuk melindungi tubuhnya dari tumbukan Jugglenaut.

Sayangnya, Dinding Tenaganya tak cukup kuat untuk menahan tumbukan Jugglenaut yang pada dasarnya sudah men-Titan sejak part sebelumnya.

Kapten Kaizo terlempar dan menubruk tempat untuk penonton, tepat di samping Power-power Sphera yang menonton.

Kapten Kaizo langsung membuka topeng miliknya.

"Alamak! Habislah!" seru salah satu Power Sphera berbaling-baling.

"Hah? Go, Bos! Go!" seru GigiBot menyemangati Jugglenaut.

"Kau jangan nak mengampu! Lepas ni, giliran kau pula!" seru Jugglenaut geram sambil menunjuk GigiBot si Power Sphera yang super labil.

GigiBot langsung meringis takut.

"Mari sini kauuuu!" seru Jugglenaut yang sudah melayangkan tinju gergasi ke arah Kapten Kaizo yang baru saja bangun.

Untung saja, Kapten Kaizo tidak kehilangan refleksnya yang bagus. Dengan segera, Kapten Kaizo melompat ke belakang untuk menghindari serangan Jugglenaut yang akhirnya meninju kursi penonton.

"Bagi aku lenyekkan kau!"

Jugglenaut yang tidak puas begitu saja langsung melayangkan beberapa serangan lanjutan dan membuat Kapten Kaizo semakin melompat menghindar ke belakang.

Kapten Kaizo segera melompat ke arena kembali. Jugglenaut yang tak menyia-nyiakan kesempatan langsung melayangkan tinjunya kembali. Namun, Kapten Kaizo masih sanggup menahannya dengan Pedang Tenaga miliknya.

BoBoiBoy yang melihat Kapten Kaizo semakin terdesak pun panik. "Kau perlu tolong Abang kau, Fang!"

"Aa ... ta-tapi ...." Fang terus bergumam dan melihat ke arah Kakaknya yang masih bertarung sendirian.

"Pusaran Pedang Tenaga!" Kapten Kaizo lalu memposisikan pedangnya sebelum bergerak memutar di atas tubuh titan Jugglenaut.

"Tak berkesan!" seru Kapten Kaizo saat melihat serangannya barusan tidak memberikan efek apapun kepada Jugglenaut yang sudah meng-titan.

"Apa kau tunggu lagi, Fang!" seru Yaya dan Ying bersamaan saat melihat Fang yang masih diam di tempatnya.

"Fang ...." gumam [Name].

"Tumbukan Gergasi Berkembar!" Jugglenaut melayangkan dua tinju gergasi ke arah Kapten Kaizo.

"Dinding Tenaga Berlapis!" seru Kapten Kaizo sambil memunculkan tiga Dinding Tanaga sekaligus.

Tumbukan Jugglenaut berhasil menghempaskan Kapten Kaizo hingga menghancurkan dinding arena dan Dinding Tanaga lapisan pertama.

"Inilah akibat menentang aku!" seru Jugglenaut sambil berjalan mendekati Kapten Kaizo.

"Kita, kita kena lakukan sesuatu!" seru BoBoiBoy.

"Argh! Fang! Yakinkan diri kau!" seru [Name] sebelum berlari ke arena sambil memunculkan pedangnya.

"Merimaskan! Geram aku tengok kau tak mati-mati seperti Adu Du tu!" seru [Name] sebelum melompat dan menebas tubuh Jugglenaut dengan pedangnya walaupun tidak berkesan banyak.

"Pengacau!" seru Jugglenaut sambil melayangkan tinju gergasi yang dapat dihindari [Name] dengan teleportasi.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan ikut campur!"

"Kapten! Bukannya saya tak nak dengar apa cakap Kapten. Tapi, apa gunanya pasukan kalau Kapten bertarung sendirian kat sini?!" seru [Name] sambil menghindari tumbukan gergasi dari Jugglenaut.

"Kapten kat sini untuk tolong kami yang pangkat dan kemampuannya masih di bawah Kapten, bukan untuk bertarung sorang-sorang untuk lindungi kami. Saya tau Kapten bersikap macam ni agar tak bahayakan kami, tapi macam mana kami nak bangkit dan semakin berjaya kalau macam ni. Yang kami butuhkan ialah ... tantangan dan bimbingan!"

Semua menatap kagum ke arah [Name] yang tiba-tiba berceramah panjang lebar. Bahkan Gopal dan Re sampai menitikkan air mata, bah ....

Fang dan Kapten Kaizo nampak tengah meresapi ucapan [Name] barusan hingga meresap ke tulang iga mereka.

"Akhhh!" Semua langsung menoleh ke arah [Name] yang menghantam dinding arena hingga hancur.

[Name] langsung terjatuh di arena sebelum berdiri kembali dan menghilang karena teleportasi.

Semua menoleh untuk menelisik seluruh arena. Kemana [Name] teleportasi? Bahkan Jugglenaut juga ikutan mencari kutu yang mengganggunya itu.

Kini, [Name] sudah berada di pundak Jugglenaut.

"[Name]! Apa yang kau buat kat situ?!" seru Ying yang melihat [Name] muncul.

"His! Kenapa kau?!" seru Jugglenaut sambil berusaha menapuk [Name] yang hinggap di pundaknya.

"Nak buktikan, iyakah semua serangan tak berkesan kat kulit kau ni!" seru [Name] sebelum menancapkan pedangnya di pundak Jugglenaut.

Cukup keras hingga [Name] meringis dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menancapkan pedangnya hingga ke dalam. Jeritan Jugglenaut terdengar bersamaan dengan Jugglenaut yang bergerak tidak karuan karena merasakan sakit.

Tubuh [Name] terguncang bersamaan dengan gerakan Jugglenaut yang semakin kacau.

Setelah dirasa cukup dalam, [Name] melompat turun melalui punggung Jugglenaut dengan pedang yang masih menancap dan mengikuti gerakannya merosot ke bawah. Hingga, sebuah luka besar tercipta di pundak kanan sampai ke pinggang Jugglenaut berkat goresan pedang [Name].

Jugglenaut masih bergerak tak terkendali karena kesakitan. Terlihat [Name] yang sudah mendarat di tanah dan tengah terduduk. Sepertinya hampir kehabisan tenaga.

"HAHH! HABISLAH KAU!" seru Jugglenaut sebelum menendang [Name] ke arah dinding arena di samping Kapten Kaizo.

Gopal yang khawatir langsung fokus ke arah dinding yang akan ditubruk [Name]. "Tukaran Bakpau Kacang!"

Tubuh [Name] kini menghantam dinding yang sudah berubah menjadi bakpau kacang yang empuk berkat Gopal.

Berterima kasihlah pada Gopal karena punggung kalian tidak jadi remuk.

"[NAME]!!!" Sayang, [Name] masih berdiam diri di tempatnya.

BoBoiBoy langsung berlari dan menghampiri [Name] yang wajahnya sudah dipenuhi luka. BoBoiBoy langsung membopong [Name] ke tempatnya tadi sebelum terkena dampak dari pertarungan lagi.

Jugglenaut yang masih kesal tetapi melihat [Name] yang sudah tidak bergerak pun melampiaskan kemarahannya ke Kapten Kaizo yang masih terlindung dua lapis Dinding Tenaga.

Jugglenaut memecah Dinding Tanaga lapisan kedua dalam satu cengkraman.

"Keluarlah kau dari bola ni!" seru Jugglenaut sambil mengangkat Dinding Tanaga lapis satu yang di dalamnya masih ada Kapten Kaizo.

Jugglenaut hendak menghempaskan Dinding Tanaga berserta Kapten Kaizo ke arah runtuhan sebuah tiang. Kapten Kaizo hanya bisa diam sambil melihat runtuhan tiang yang akan dituburuknya.

"Jari Bayang!" seru Fang sambil memunculkan Jari Bayang untuk menahan tangan kiri Jugglenaut yang masih memegang Dinding Tanaga dengan kakaknya yang berada di dalam.

Fang langsung berusaha menarik tangan Jugglenaut sekuat tenaganya. Ia menjadi yakin setelah mendengar ucapan [Name] tadi.

"Kenapa kau?!" bentak Kapten Kaizo sambil membuka topengnya.

"Maafkan saya. Tapi benar cakap [Name] tadi, Kapten! Kita, perlu, kerja sama!" seru Fang sambil terus berusaha menarik tangan Jugglenaut.

"Ish! Pengacau! Mari sini kau!" seru Jugglenaut geram sambil menarik tangan kirinya dan membuat Fang terbang ke arahnya.

"Rasakan ni!" Jugglenaut melayangkan tangan kanannya untuk meninju Fang. Melupakan rasa sakit yang sendari tadi dirasakannya.

Kapten Kaizo yang melihat adiknya dalam bahaya tak bisa tinggal diam. "Pindahan Dinding Tanaga!"

Tumbukan Jugglenaut berhasil mengenai Fang yang sudah terlindungi Dinding Tenaga yang dipindahkan oleh Kapten Kaizo.

Dinding Tenaga Kapten Kaizo langsung pecah begitu saja dan membuat Fang terlempar. Melihat Fang yang terlempar, BoBoiBoy hendak menghampirinya.

"Gopal! Kau jaga [Name]!" seru BoBoiBoy lalu berlari menghampiri Fang. "Fang!"

"Kau, kau tak apa-apa ke, Fang?" tanya BoBoiBoy.

"Sa-sakitnya!" seru Fang.

"Kan aku dah kata, JANGAN CAMPUR TANGAN!" bentak Kapten Kaizo saat melihat Fang yang kesakitan.

"[Name]! Kau oke tak?!" Semua langsung menoleh ke arah Gopal yang tengah membantu [Name] bangun.

"Aku, oke, hanya pusing sikit je," jawab [Name] sambil memegang kepalanya.

Jugglenaut lalu tertawa terbahak-bahak. "Usaha yang sia-sia. Kau hanya melengahkan kehancuran kau sahaja."

"Berani kay cederakan kawan-kawan aku?!" bentak BoBoiBoy marah yang dapat dibuktikan dengan pupil matanya yang mengecil.

"Marah? Biar aku hapuskan semua kawan kau!" Jugglenaut lalu melompat ke arah [Name], Gopal, Koko Ci dan Ochobot.

Menyadari ada bahaya, Gopal langsung mendorong tubuh [Name] ke arah Yaya dan Ying.

"Waaaa!"

"Jangannn!" jerit BoBoiBoy.

"Gopal ...." gumam [Name] sambil menatap Gopal yang sudah terpental.

"[Na-Name] lepaskan kitorang dari simen ni!" seru Ying yang masih terjebak dalam Simen Pengeras.

[Name] menoleh dan langsung mengangguk cepat. Dia berusaha menghancurkan Simen Pengeras itu. Namun, nihil. Semen itu sangatlah kuat dan keras.

"Huahahahaha, giliran budak-budak ni pula!"

[Name] mendelik tajam ke arah Jugglenaut yang berjalan mendekatinya, Yaya dan juga Ying. Jugglenaut sudah melompat dan kini sudah mendarat tepat di hadapan [Name], Yaya dan Ying.

[Name] menghentikan kegiatannya dan mendongak untuk menatap Jugglenaut. Tak lama, matanya memincing. [Name] berdiri di hadapan Yaya dan Ying sambil merentangkan kedua tangannya juga menatap tajam Jugglenaut. Apa yang bisa dia lakukan lagi saat tenaganya sudah habis?

"Aku, aku tak boleh biarkan dia lagi!" BoBoiBoy bersiap untuk menekan Jam Kuasanya sebelum Ochobot berteriak.

"Jangan, BoBoiBoy! Kuasa kau masih tak stabil!"

"Aku tak ada pilihan lain!" seru BoBoiBoy yang tetap nekat menekan Jam Kuasanya sebelum berlari ke arah [Name], Yaya dan Ying.

Terlihat [Name] yang masih setia menatap tajam Jugglenaut walaupun sebuah Tumbukan Gergasi sudah siap melayang ke arahnya.

Yaya dan Ying berseru kecil saat Jugglenaut hendak mengarahkan tumbukannya, sementara [Name] masih diam di hadapan mereka.

"Kuasa Elemental!"

BUMMM!

[Name] mengerjap saat tumbukan Jugglenaut tidak mengenai dirinya. Dia menatap punggung seseorang di depannya. Seseorang yang menahan serangan Jugglenaut dengan sebuah tombak. Sosok yang ia kenal, namun dengan wujud yang berbeda.

"Cukup! Kau dah melampau!" seru BoBoiBoy yang dalam wujud Elemental tahap kedua yang identik dengan warna merah-hitam itu.

"Hah? BoBoiBoy Halilintar?!" seru Yaya dan Ying.

"Halilintar?" gumam [Name] sambil terus menatap sosok didepannya. "Tahap kedua dari Kuasa Petir?"

Iris ruby Halilintar semakin mengecil dengan semakin hilangnya kesabarannya saat mengingat kawan-kawannya yang habis dibelasah Jugglenaut.

Dalam sekali dorongan, Halilintar berhasil mendorong tubuh raksasa Jugglenaut dengan tombak miliknya.

"Pusaran Halilintar!" seru Halilintar sambil memutar-mutar tombak bermotif kilat berwarna hitam dengan kombinasi merahnya di depan tubuhnya.

Jugglenaut menggeram kesal sebelum melompat dan berusaha mencengkram Halilintar. Namun, belum sempat dirinya menyentuh tubuh si Gledek Tsun-tsun, dirinya sudah kedjang-kedjang karena tersetrum aliran petir yang tercipta dari pusaran tombak Halilintar.

"BoBoiBoy guna kuasa tahap kedua?" gumam Kapten Kaizo yang melihat kejadian didepannya.

"Jangan guna kuasa tu langsung, BoBoiBoy!" seru Ochobot memperingati.

"---aaaaa! Sakitlah!" seru Jugglenaut saat dirinya berhasil terlepas dari sengatan listrik sambil menggerakkan tangan kirinya dengan cepat untuk meninju Halilintar.

Namun, Jugglenaut kalah cepat dengan Halilintar yang sudah melesat duluan untuk menghindar. Halilintar bergerak sangat cepat kesana-kemari untuk membingungkan Jugglenaut.

"Heh, mengagumkan!" puji Kapten Kaizo setelah melihat aksi Halilintar barusan.

[Name] sendiri juga menatap kagum. Halilintar bergerak cepat kesana-kemari bak berteleportasi, walaupun dia hanya mengandalkan kecepatan, tidak sepertinya yang instan.

Halilintar mendarat di dinding arena sebelum kembali melesat cepat ke arah Jugglenaut hingga menyebabkan dinding yang dipijaknya tadi hancur.

"Belahan Halilintar!" seru Halilintar sambil mengarahkan tombaknya ke arah Jugglenaut sebelum lambang pada Jam Kuasanya tiba-tiba berubah dengan sendirinya dan dirinya tiba-tiba berubah kembali menjadi BoBoiBoy Ori.

Jugglenaut yang melihat hal itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. "Hahahaha, hilang kuasa?"

"Adeh, dia yang mengalami, aku pula yang malu!" gumam [Name] sebelum berteleportasi dengan sisa tenaganya dan menarik tangan BoBoiBoy sebelum terkena tumbukan tiba-tiba dari Jugglenaut.

Karena kakinya sudah sangat lemas, [Name] sedikit oleng saat mereka berdua hendak mendarat dan menyebabkan keduanya terjatuh.

Bzzttt!

"Aw!" [Name] refleks melepaskan tangannya yang masih menggenggam lengan BoBoiBoy saat tangannya terasa disetrum sesuatu. [Name] mendelik horor ke samping saat melihat BoBoiBoy yang sudah berubah menjadi Halilintar kembali.

[Name] refleks merangkak menjauh. Menurutnya BoBoiBoy yang satu ini terlihat ... menyeramkan dan galak. Dia lebih memilih tidak bermain listrik kalau dia tak mau tersetrum.

"Ke-kenapa BoBoiBoy tu?" tanya Fang saat melihat BoBoiBoy yang tiba-tiba berubah kembali menjadi Halilintar.

"Kuasa dia dah mulai tak stabil!" seru Ochobot.

Halilintar menoleh ke arah [Name] dan mengangguk sebelum melesat meninggalkan [Name] yang masih terbengong.

"Itu ucapan terima kasih dia? Angguk je, tapi wajahnya ... garang ...." gumamnya sambil kembali melihat pertarungan di depannya.

Halilintar kembali mengarahkan tombaknya ke arah Jugglenaut. Tetapi, sebelum tombaknya berhasil menebas Jugglenaut, dirinya sudah langsung berubah menjadi BoBoiBoy Ori kembali.

Saat itulah [Name] kembali berteleportasi untuk menarik tangan BoBoiBoy untuk menghindar sebelum BoBoiBoy kembali menjadi Halilintar dan melesat untuk kembali menyerang.

Hal itu terus terjadi hingga kepala [Name] terasa berdenyut-denyut. Melihat hal itu, giliran Halilintar yang menarik tangan [Name] ke pinggir arena dan mendudukkan [Name] yang tengah memijit pangkal hidungnya di sana.

Halilintar kembali melesat ke arena. Sebelumnya, dia sempat mendengar bisikan [Name]. "Jangan memaksakan diri ...."

"Sudah, BoBoiBoy! Berhenti sebelum terlambat!" seru Ochobot saat logo di Jam Kuasa BoBoiBoy mulai berubah-ubah tak stabil.

"Huh, tak boleh jadi!" seru Kapten Kaizo sebelum kembali menggunakan topengnya. Kapten Kaizo mengangkat tangan kanannya sebelum kembali menurunkannya.

"Topeng Jingga!" Seketika, topeng Kapten Kaizo berubah. Mulai dari wujud, hingga aura jingga yang mengelilinginya.

"Eh? Kapten Kaizo ada topeng baru?!" gumam Gopal yang kagum dengan topeng baru milik Kapten Kaizo.

Manik Fang membelalak kaget. "Kapten guna Kuasa Jingga?"

Kapten Kaizo lantas mengeluarkan pedangnya. Kini, aura yang dipancarkan Pedang Tenaga Kapten Kaizo yang tadinya biru menjadi orange. "Pedang Tenaga Jingga!"

"Habislah kau!" seru Jugglenaut setelah mendorong tubuh Halilintar yang terus berubah Halilintar-Ori. Jugglenaut lalu melayangkan tinjunya ke arah Halilintar yang tengah kelelahan.

BoBoiBoy yang terus berubah Halilintar-Ori dan kini tengah dalam mode Halilintar hanya bisa membelalak saat tumbukan Jugglenaut melayang tepat ke arahnya sebelum seseorang menghalangi serangan Jugglenaut barusan.

Mau Halilintar ataupun Jugglenaut sama-sama terkejut dengan sosok yang kembali bergabung dalam pertempuran.

Dengan cepat, Kapten Kaizo melesat untuk menebas tubuh Jugglenaut dari beberapa sisi dengan pedangnya. Semua menatap kagum ke arah Kapten Kaizo yang bergerak sangat cepat itu.

"Ada lagi kau ni?!" bentak Jugglenaut saat melihat Kapten Kaizo. "AAAAA!"

"Dinding Tenaga Jingga!" Kapten Kaizo segera melesat ke depan Halilintar dan membentuk sebuah Dinding Tenaga Jingga untuk melindungi mereka berdua dari gelombang suara yang dihasilkan oleh Jugglenaut.

"Masih nak bersembunyi dalam bola ni lagi?" tanya Jugglenaut bersamaan dengan Halilintar yang kembali berubah menjadi BoBoiBoy.

Jugglenaut melayangkan tinjunya ke Dinding Tanaga Jingga yang nyatanya dapat menahan serangannya. Jugglenaut yang geram melayangkan kedua tangannya untuk kembali mencoba menghancurkan Dinding Tenaga Jingga.

"Ceracat Tenaga!"

"Sakit!" seru Jugglenaut yang tangannya tertusuq Ceracat Tenaga.

"Tukaran Tenaga! Ikatan Tenaga Jingga!" Seketika kaki, tangan, juga tubuh Jugglenaut terikat oleh Ikatan Tenaga Jingga.

"Serang dia sekarang, BoBoiBoy!" seru Kapten Kaizo.

"Hah? Baik!" seru BoBoiBoy yakin. "BoBoiBoy Halilintar!"

Untuk kesekian kalinya, BoBoiBoy kembali berubah menjadi Halilintar. Halilintar langsung melesat dengan Kecepatan Kilat ke arah Jugglenaut hingga dinding di belakangnya rubuh.

Beruntung [Name] yang tadinya terduduk di sana langsung menghindar sebelum ketiban runtuhan dinding.

"Sambaran Mega Halilintar!"

Tubuh Jugglenaut tiba-tiba tersetrum listrik bertegangan tinggi setelah terkena serangan Halilintar.

"Lagi!"

Halilintar segera berbalik dan membelah pedangnya hingga terciptalah dua buah Pedang Halilintar. Halilintar kembali melesat dan menyerang Jugglenaut habis-habisan.

Halilintar langsung melompat dan berputar, menyambung kembali kedua pedangnya menjadi Tombak Halilintar sebelum melesat dan menebas tubuh Jugglenaut.

Sebuah kilat merah menyambar di tengah-tengah arena, mengenai Jugglenaut dan berasal dari Halilintar.

Semua yang ada di sana harus melindungi mata mereka dari cahaya yang begitu terang dan juga debu-debu yang berterbangan.

Jugglenaut kembali dibuat kedjang-kedjang parah karena sambaran dari Halilintar barusan.

Halilintar langsung mendarat di tanah sebelum berubah menjadi BoBoiBoy Ori sementara wajah coolnya masih tertinggal.

Jugglenaut yang sudah gosong kini tumbang.

Power Sphera yang menempel pada hidung Jugglenaut kini menggelinding dan terlepas.

Jam Kuasa BoBoiBoy memercikkan listrik.

[Name] yang melihat BoBoiBoy mulai oleng pun langsung berusaha berdiri dan berteleportasi untuk membantu BoBoiBoy menopang tubuhnya.

"Hebat!" puji Kapten Kaizo.

"Ehek-ehek! Aduh ...."

"Ehhh? Kecil je?" tanya Gopal setelah melihat tubuh Jugglenaut yang sebenarnya.

"Jangan apa-apakan aku!" seru Jugglenaut kecil sambil merangkak menjauh dengan raut wajah ketakutan.

"Comelnya!" seru Yaya dan Ying yang masih terperangkap.

"Comel? Dilihat dari mananya?" gumam [Name] yang masih bisa didengar oleh BoBoiBoy yang kini terkekeh kecil.

"Budak ni rupanya ...." gumam Koko Ci.

"Aik? Komander kenal ke?" tanya Gopal.

"Hm, kenal sangat. Dulu, budak ni selalu datang ke TAPOPS, untuk buat pertunjukan sarkas," jawab Koko Ci.

"Maafkan saya ...." ujar Jugglenaut kecil.

"Sudah! Kumpulkan semua Power Sphera, Gopal!"

"Hah, baik Komander!"

Gopal segera berlari untuk mengumpulkan Power-power Sphera yang ada di sini. Fang membebaskan Yaya dan Ying, duh, mesti mereka berdua pegel ....

[Name] lalu membantu BoBoiBoy berjalan mendekat. Tak lama, Ochobot datang menghampiri mereka berdua.

"Kau, kau oke 'kah, BoBoiBoy?" tanya Ochobot panik.

"Letih, tapi aku oke," jawab BoBoiBoy sebelum tangan kanannya ditarik Ochobot untuk diperiksa Jam Kuasanya.

"Macam mana, Ochobot?"

"Um, oke. Tapi kau tak boleh guna kuasa tahap kedua lagi. Kalau tak, Jam Kuasa ni akan rosak macam dulu!" peringat Ochobot.

"Macam mana kalau aku terpaksa?"

"Tak ada pilihan lain! Kau kena lengkapkan kuasa tahap pertama dulu, baru boleh guna kuasa tahap kedua!" seru Ochobot sambil memegang bahu kanan BoBoiBoy dan bahu kiri [Name] yang masih membantu BoBoiBoy.

Otomatis itu membuat jarak BoBoiBoy dengan [Name] semakin menempel. Ochobot yang sadar segera mendorong tubuh BoBoiBoy ke kanan dan tubuh [Name] ke kiri hingga membuat keduanya terjatuh.

"Apesal kau ni, Ochobot?!" seru [Name] sambil menatap tajam Ochobot.

"Entahlah~" jawab Ochobot sambil mengangkat kedua bahunya dan menampilkan wajah bak emot batu.

"Hebat kau, BoBoiBoy." Kapten Kaizo memuji BoBoiBoy secara terang-terangan.

"Eh, Kapten Kaizo. Terima kasih datang tolong," balas BoBoiBoy.

"Hah? Terima kasih? Kau juga yang kalahkan si badut tu," jawab Kapten Kaizo sebelum menoleh ke arah [Name] yang masih berdebat dengan Ochobot.

"[Name], terima kasih," ujar Kapten Kaizo dan membuat [Name] menghentikan perdebatan unfaedah-nya.

"Eh? Terima kasih? Untuk?" tanya [Name] heran.

"Sudahlah, yang penting badut tu dah kalah," jawab Kapten Kaizo.

"Betul itu! Yang penting, korang dah berjaya selamatkan Power Sphera yang diculik tu!" ujar Ochobot.

Terlihat Gopal yang tengah membawa Power-power Sphera dalam pelukannya.

"Bukan tu je, kami pun dah diselamatkan juga!" seru GigiBot mewakili seluruh Power Sphera milik Jugglenaut.

"Dey, korang bukan penyokong tegar si Juniornaut itu ke?" tanya Gopal penasaran.

"Dey, mereka ni labil lah!" seru [Name] sambil bersedekap dada dan menatap Power-power Sphera milik Jugglenaut, dulu.

"Dulu dia besar, sekarang dia dah kecil!" seru Power Sphera berbentuk seperti semangka.

"Ha'ah, sekarang kami perlukan bos baru!" seru GigiBot.

"Hah! Tak ada masalah." Gopal langsung merebut kacamata hitam milik Koko Ci. "Saksikanlah! Bos baru korang!"

"Taknak lah." Ups, sepertinya Gopal ditolak mentah-mentah oleh Power-power Sphera itu. "Kami nak kakak cantik ni yang jadi bos baru kami!"

"Loh? Aku?" ulang [Name] sambil menunjuk dirinya sendiri. Tak lupa dengan ekspresi bak emot batu.

[Name] langsung merebut kacamata hitam milik Koko Ci dari Gopal dan memakainya. "Saksikanlah! Bos baru korang!"

Power-power Sphera itu bersorak girang. [Name] melepas kacamata hitamnya lalu terkekeh. "Taklah. Korang Power Sphera yang juga butuh kebebasan. Aku taknak kekang korang, korang bebas, tapi ... harus ikut kitorang ke Stesen TAPOPS!"

"Baik, bos!"

"Hehehe, terbaik!" seru BoBoiBoy.

Kapten Kaizo langsung berbalik. "Bawalah mereka pulang ke stesen TAPOPS. Aku kena teruskan misi aku dulu."

"Eh? Kapten Kaizo nak bertolak balik?" tanya Yaya.

"Ha'ah, Kapten Kaizo perlu teruskan misi penyamaran," jawab Fang.

"Fang! Ayuh!"

"Baik, Kapten!" Kapten Kaizo dan Fang lalu menghilang dalam cahaya biru yang berasal dari Kapal Angkasa capung Fang yang kini melesat meninggalkan planet ini.

"Bagus, misi kita dah berjaya! Bertolak balik!" seru Koko Ci.

"Baik!"

***

"Pffttt, Abang! Tau tak, tadi [Name] dan Ochobot cakap kau macam itik! Bhahahahaha!" Fang langsung ngakak parah.

Di sampingnya Kapten Kaizo memutar bola matanya malas. "Hei, aku pun dengarlah yang [Name] dan Ochobot cakap kau macam landak, Apang."

"A-Apang?!"

"Yaa, aPANG. Bukannya itu nama lengkap kau, Pang?" ledek Kapten Kaizo.

"PREBET PANG, LAH! BUKAN APANG!" seru Fang kesal.

"Hm, yelah-yelah, gurau je!" seru Kapten Kaizo sambil mengacak-acak rambut Fang.

"Wah ... andai aku ada Abang," gumam seseorang ditengah-tengah Kaizo dan Fang.

"ALAMAK OCOPOT!" seru Fang dan Kaizo bersamaan. Kapal angkasa ini sampai oleng karena Fang yang terjungkal.

"[Na-Name]?!" seru Kapten Kaizo yang masih jantungan.

"Emm, ya?" jawab [Name] sambil tersenyum tak ada beban.

"Apa yang kau buat kat sini?!" tanya Fang.

[Name] baru sadar. "Ups, salah kapal angkasa, hehe. Byee~ cocwitt, andai aku ada Abang ...."

[Name] menghilang.

"Huh, terlepas jantung aku," gumam Fang dan Kapten Kaizo bersamaan.

-Tbc-

Let's Discuss!

1.


Thanks buat yg udah komen. Re jadi kepikiran buat bahas ini. Soalnya Re gak bisa putusin ini sendirian, Re juga harus mikirin kalian para readers.

So~ kalian maunya gimana?

a.) Scene humornya dikurangin

b.) Scene humornya diilangin aja sekalian

c.) Nurut sama Re alias kaya biasa

d.) [Isi sendiri]

Jawab, ya. Yang paling banyak dipilih, itu yang bakal Re pakai.

2. Next episod 'kan Nova Prix tuh. Sedangkan kalian punya Kuasa Teleportasi. Kalian pilih:

a.) Gak ikut balapan tapi dibikinin scene sendiri

b.) Si [Name] ikut balapan, dibolehin teleportasi

c.) Si [Name] ikut balapan, but, gak boleh pake Kuasa Teleportasi

Bantuin Re, ya. Jujur, Re udah bingung bet ini. Sehebat apapun Re bikin cerita, Re juga butuh saran dari para Readers. Kecuali kalau nanti Re udah kepikiran ide sendiri, nah, itu baru yang Re pakai. Klo sampe beberapa hari belum dapet, pake saran kalian deh:v

Dan Re minta maaf untuk segala kesalahan dan kekurangan pada book ini ....




Next, Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix! Bagian 1

Continue Reading

You'll Also Like

19.2K 2K 14
Apa kalian tahu rasanya menyimpan rahasia yang sangat besar dan tidak boleh siapapun yang tahu rahasia tersebut, Bahkan seorang kakak harus menyimpan...
160K 14.5K 37
Saat kecil (Name) dibuang di panti asuhan oleh ayahnya. Lingkungan yg terus menyakitinya, membuat diri nya depresi. Sampai pada suatu saat, (Name) be...
44.5K 4.8K 44
"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tinggal sedikit hingga menjebak Nene di dunia...
118K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...