BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]...

By SkyRein-

543K 73.5K 26.7K

━━━ Menceritakan tentang episode-episode BoBoiBoy Galaxy S1 bersama Reader. Cuma agak beda alurnya. Iya, dong... More

✨Bacotan Re: Catatan Kecil✨
🍁Let's See [Name]🍁
Prolog: Tentang [Name]
Episode 1 : BoBoiBoy Kembali [FULL]
Episode 2 : MotoBot! [1]
Episode 2 : MotoBot! [2]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [1]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [2]
💫Special Episodes💫
✨Pengumuman✨
✨Konfirmasi & Promosi✨
Episode 4 : Gergasi Cattus [1]
Episode 4 : Gergasi Cattus [2]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [1]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [2]
Episode 6 : Fang Penyelamat [1]
Episode 6 : Fang Penyelamat [2]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [1]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [2]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [1]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [2]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [2]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [1]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [2]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [1]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [2]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [1]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [2]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [1]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [2]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [2]
Episode 16 : Loopa Lupa? [1]
Episode 16 : Loopa Lupa? [2]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [2]
🌠Main ToD, Kuy! [CLOSE]🌠
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [1]
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]
Episode 19 : Pencetak Rompak [1]
Episode 19 : Pencetak Rompak [2]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [1]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [2]
Episode 21 : Jagara si Jaga [1]
Episode 21 : Jagara si Jaga [2]
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [1] + Fanart
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [2]
Episode 23 : Ancaman Armada [1]
Episode 23 : Ancaman Armada [2]
Episode 24 : Sinaran Penamat [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [FINALE]
✨ From Re to Reader's! ✨
📕 BBBM2 x Reader 📕

Episode 9 : Pukauan Katakululu [2]

7.5K 1.2K 500
By SkyRein-

Kini, BoBoiBoy, Fang, Gopal dan [Name] tengah diangkut paksa oleh Mecha Probe dengan sebuah tongkat kayu panjang. Oh, begitu pula dengan bungkusan dobi mereka.

Katanya sih mau dijual ke pasar gelap.g

"Lepaskan kitorang, Adu Du!" seru Gopal sambil berusaha melepaskan diri.

"His! Berapa kali aku dah cakap?! Aku bukan Adu Du-lulu!" bentak Adu Du geram.

"Yelah-lulu!"

"Arghh! Dendam aku semakin menumpuk kat kau, Adu Duuu!" seru [Name] yang diikat ekstra karena takut dia akan melarikan diri dengan teleportasi. "Aku tak cocok lah kalau nak dijadikan tumballl!"

"Dia dah betul-betul tak sadar diri, tu," ujar Fang yang memang faktanya seperti itu.

"Macam mana diorang boleh lupa diri ni?" tanya BoBoiBoy.

"Diorang? Haih, Incik Bos jelah yang lupa diri," bisik Probe yang ternyata masih sadar. Ya, emanglah dia masih sadar, orang dia ga pingsan:v

BoBoiBoy terhenyak. "Eh, kau masih diri kau ke, Probe?"

"Yelah, sebab tu aku coba hentikan kau tadi. Aku nak bagitahu kau, tapi kena serang pula," ujar Probe jujur. Kesian ....

"Ish, apa yang nak kau bagitahu? Kenapa tak cakap awal-awal?!" bisik [Name] cepat.

"Incik Bos kena pukau dengan katak!" jawab Probe.

"Pukau dengan katak?!" seru BoBoiBoy, Gopal dan [Name] kaget.

"Katak cem apa yang boleh pukau orang ni? Macam tak betul je ...." gumam [Name].

Fang melenguh. "Hah, ni 'kan Planet Dargha'ya, banyak haiwan-haiwan pelik yang hidup kat planet ni."

"Kalau macam tu, apesal kau masih oke?" tanya Gopal penasaran.

"Hei, aku 'kan robot. Mana boleh kena pukau!" seru Probe.

Tapi ... kenapa pas di BoBoiBoy season 3, Probe bisa dihipnotis sama si Baga Ga dah. Eh, waktu itu dihipnotis pa bukan c?

"Hah, apa yang bising-bising kat belakang tu, ha-lulu?!" seru Adu Du sambil menoleh ke belakang.

"Ah, tak de papa! Diam semua!"

"Sudah! Kita dah sampai!" seru Adu Du setelah mereka sampai di suatu tempat.

Probe lantas menjatuhkan bungkusan dobi sekaligus beberapa ekor-uhuk, orang-yang dibawanya ke atas tanah dengan tidak elitnya.

"Oi, jatuhkan pun, elite sikit kek!" seru [Name] kesal saat tubuhnya terhempas dengan sangat kuat.

Probe tidak menghiraukan, dia langsung berubah kembali menjadi wujudnya yang biasa.

"Olulululululu! Olulululululu!" seru Adu Du memanggil arwah-arwah yang mati penasaran di hutan itu.g astage.

Gopal dan [Name] menatap cemas ke sekitar setelah menyadari seruan Adu Du nampak seperti tengah memanggil 'seseorang'.

Tak lama, sosok kecil bermata merah muncul dari kegelapan di hadapan mereka semua.

"Hah?!"

"Apa tuuu?!" seru [Name] yang merinding melihat mata merah menyala itu. "Itukah katak yang pukau Adu Du?!"

Sosok kecil itu langsung melompat ke atas sebuah batu. "Olulululululu."

"Katak? Katak apa ni?!" tanya Gopal aneh setelah melihat rupa katak tersebut.

"A-apesal kepalanya besar sangat?! Katak apa ni?!!" seru [Name].

Adu Du dan Probe lalu berdiri di antara batu yang digunakan untuk katak aneh itu duduk. "Inilah Tuanku, Katakululu."

Katakululu lalu mulai melompat dan melompat mendekati Gopal.

"Hah, apa? Apa yang dia inginkan dari aku ni?!" tanya Gopal panik.

"Jaga-jaga, Gopal. Positif thinking je, mungkin dia nak makan kau untuk makan siang dia! Kan lumayan tuh percuma tapi kenyang!" seru [Name] lantang.

"Dey!" bentak Gopal yang semakin panik.

Kalau bisa, mungkin BoBoiBoy dan Fang akan melempar [Name] ke Sungai Amazon sekarang juga. "Positif thinking macam apa tu_="

Tiba-tiba saja, manik mata Katakululu berubah menjadi lingkaran hitam spiral yang terus berputar-hipnotis.

Gopal yang tidak tahu apapun menatap serius mata Katakululu. [Name] yang berada di belakang Gopal pun ikut-ikutan melihat mata Katakululu itu.

"Hah! Jangan pandang dia, [Name]! Gopal!" seru BoBoiBoy memperingati.

Namun, [Name] dan Gopal semakin terlarut dengan tatapan mendalam dari Katakululu.

Tak lama, mata [Name] dan Gopal berangsur-angsur menjadi merah.

"Habislah ... [Name] dan Gopal dah kena pukau ...." gumam BoBoiBoy dan Fang bersamaan.

[Name] dan Gopal kini berada di suatu tempat asing. Kosong. Luas, tanpa batas. Hanya ada, Katakululu yang berukuran besar, [Name] dan Gopal.

"Apa yang kamu semua buat dekat sini?" tanya Katakululu yang di dunia asli hanya terdengar suara "Olululu olulululululu," saja.

"Kami sedang dalam misi menghantarkan bungkusan dobi," jawab Gopal.

[Name] hanya menyimak. Karena [Name] masih berada di ambang batas antara sadar dan tidak sadar. Tidak seperti Gopal yang tidak sadar secara penuh.

Fang memandang Gopal heran. "Kenapa Gopal bagitahu tentang misi kita ni?"

Katakululu kembali bertanya. "Kepada siapa kau perlu hantar bungkusan tu?"

'Eh, apesal tubuh aku tak boleh gerak ni?!' Pikiran [Name] mulai berpikir keras seiring Katakululu mewawancarai Gopal. "Mungkin ... mungkin aku dah kena pukau! Ta-tapi, kenapa boleh macam ni?"

"Kenapa kau diam saja?!" bentak Katakululu kepada [Name].

[Name] tersentak. "Kan sudah ada Gopal yang jawab pertanyaan kau, kalau ada dia, kenapa harus aku? Lagipun tak guna juga aku jawab soalan kau tu."

Semua terdiam. Bahkan [Name] sendiri.

'Wut?! Mulut gw ngomong sendiri, bjir. Apesal ucapan aku pedas sangat ni? T-T' batin [Name] bingung. 'Tapi ... memang betul, tak guna juga aku jawab soalan dia, xixixi.'

"Apa yang kau merepek ni?!"

"Orang kena pukau, mana boleh merepek. Kau yang cerewet sangat, ingin tau urusan orang je," jawab [Name].

Sementara di luar sana, BoBoiBoy dan Fang sudah terbebas dengan bantuan Probe.

"Gopal! [Name]! Korang oke, tak?!" tanya BoBoiBoy sambil menutup matanya guna menghindari tatapan menghipnotis dari Katakululu. "Jawab Gopal! [Name]!"

'Huwee, macam mana ni, tak boleh gerak!'

"Macam mana kau boleh bebas?!" seru Katakululu.

Adu Du langsung melihat Probe yang berada di belakang BoBoiBoy dan Fang. "Kau, Probo-lulu?!"

"Ma-maafkan aku, Incik Bos! Aku nak selamatkan Incik Bos je!" terang Probe.

"Berani betul-lulu?!"

Adu Du yang marah karena merasa dikhianati pun langsung melesat ke arah Probe dengan rombak yang mengacung.

Fang melihat Probe yang hanya berteriak saja pun langsung memunculkan Elang Bayangnya untuk menyerang Adu Du.

Elang Bayang Fang menubruk tubuh Adu Du hingga terpental ke belakang. Akhirnya terjadilah pertarungan Adu Du Vs Elang Bayang.

Sementara Probe sebagai anak buah yang teramat sangat setia pun hanya bisa mengawatirkan bosnya itu dari jarak jauh.

"Cepat! Dapatkan Gopal dan [Name] tu!" perintah Fang.

BoBoiBoy langsung mengangguk dan berlari menghampiri [Name] dan Gopal.

"[Name]! Sadar! Dia bukan tuan kau! Tuan kau tu aku sorang je! Baliklah macam semula, kau macam Zombie ngan mata merah tuuu!" BoBoiBoy mengguncangkan tubuh [Name] panik.

'Oi! Aks bukan bawahan klean ye, dan wut ... Zo-zombie? Elah, aku disamain ma Zombie?!'

BoBoiBoy menepuk-nepuk pipi [Name] berharap si gadis segera sadar. Namun, tetap saja, mata [Name] masih merah menandakan dirinya masih terkena pukau.

Sementara ....

'Sakit tau nih pipi kena tepuk mulu dah ....'

Tiba-tiba saja, [Name] merasakan tubuhnya bergerak dengan sendirinya.

"Gopal-Lulu! Dan [Name]-Lulu!"

Setelah mendengar seruan itu, kesadaran [Name] semakin terpecah. Apalagi saat tubuhnya dan Gopal bergerak dengan sendirinya untuk memberikan hormat kepada Katakululu.

BoBoiBoy tersentak kaget saat [Name] tiba-tiba berdiri. Dia semakin heran saat melihat [Name] dan Gopal mulai mencoret tangan dan wajah mereka menggunakan lumpur.

"Apa yang dah kau buat dengan kawan-kawan aku?!" seru BoBoiBoy marah.

"Serang mereka, Gopal-Lulu dan [Name]-Lulu!"

'Argh! Taknak lah ikut perintah kau!' batin [Name] namun tak sesuai dengan gerakan tubuhnya karena tangannya mulai memunculkan sebuah pedang.

BoBoiBoy yang melihat kedua temannya memasang kuda-kuda pun langsung berpecah menjadi tiga dengan, Kuasa Tanah, Daun dan Angin.

Angin dan Daun mengatasi [Name] dan Tanah mengatasi Gopal.

[Name] mulai menyerang Daun dan Angin. Angin dan Daun kesulitan menghadapi [Name] yang gerakannya lincah dan lihai dalam berpedang. Apalagi dengan kuasa teleportasi yang dimilikinya.

Seharusnya ada Petir di sini, secara pedang lawan pedang. Tapi ... tak apa lah.

"Daun! Kau ikat dia dengan Akar Menjalar!" seru Angin.

Daun mengangguk, dia langsung melilit tubuh [Name] saat dia lengah. "Dah, Angin! Apa yang kau nak buat?!"

"Ehehehe ...." Angin menyeringai dan mulai mendekati [Name]. Dia lalu menggosok-gosok kedua tangannya. Sesekali dia meludahi tangannya sendiri sebelum mulai menggosoknya kembali, iw:v

Sementara [Name] sendiri tengah berusaha keras untuk merebut kendali atas tubuhnya sendiri.

Sekuat tenaga dia kerahkan. Susah? Sangat. Lawak bukan? Ini tubuhmu sendiri dan kau tidak bisa mengendalikannya, dan hanya dengan pikiran saja kau harus berusaha merebut kesadaranmu kembali.

'Ini tubuh aku .... Tak ada yang boleh rebut kesadaran aku! Aku ... bergerak atas kemauanku sendiri!'

[Name] hampir berhasil. Perlahan tapi pasti dia berhasil merebut kesadarannya kembali.

[Name] melenguh pelan saat dirinya berhasil merebut paksa kesadarannya. Mata merahnya berangsur-angsur berubah menjadi bermanik [e/c] lagi.

Namun ....

"BISMILLAH, SADAR [NAME]!" Angin melayangkan telapak tangannya tepat ke arah pipi [Name].

[Name] menoleh dengan cepat saat sensor kepekaannya mendeteksi akan adanya bahaya yang datang. "TUNGGU, ANG--"

PLAK!

Angin terbelalak saat tadinya dia menarget pipi [Name] kini malah tamparannya tepat mengenai wajah [Name].

"--IN ...." [Name] terdiam saat tangan Angin mendarat tepat di wajahnya. Dia juga mencium bau-bau aneh dari telapak tangan Angin.

Karena [Name] tidak mendeteksi tanda-tanda Angin akan melepaskan tangannya, dia langsung mengigit tangan Angin sekuat tenaga.

Angin yang baru sadar pun melotot. "ARGHH! [NAME] MENGIGITKU! DAUN! SEPERTINYA AKU AKAN ... AKU JUGA AKAN MENJADI ZOMBIE SEPERTINYA, ARGH, SELAMAT TINGGAL!"

"HOI! AKU BUKAN ZOMBIE LAH! DAN APESAL KAU TAMPAR AKU NI?!" seru [Name] ngegas.

"ISH! INI [NAME] BETUL KE?!" seru Angin tak kalah ngegas sambil memegang pipi [Name].

"YELAH INI AKU! SIAPA LAGI?!" seru [Name] saat Angin mulai mengecek setiap inci wajahnya.

Gopal yang mendengar kekacauan dari arah [Name], dia langsung menembakkan Tembakkan Makanan ke arah Daun yang sedang bingung dengan Angin dan [Name] yang tengah bergelud.

"Daun! Elak!" seru [Name] saat Gopal mulai mengarahkan kuasanya ke arah Daun.

Daun yang sendari tadi cengo langsung menunduk saat mendengar teriakan [Name]. Daun lalu menoleh ke belakang dan melihat sebuah tanaman berubah menjadi seonggok ulat busuk setelah terkena kuasa Gopal.

"Ihhh!" Daun menatap jijik hasil karya Gopal itu. "Akar Menjalar!"

"Mana kau nak lari-lulu?!" seru Gopal sambil menembak Akar Menjalar Daun yang tadinya sudah terikat kuat pada sebuah batang pohon.

Akar Menjalar Daun langsung berubah menjadi seekor ular mati yang menggigit apel.

"Hah?! Ular?!" seru Daun kaget, eh, dia malah semakin memeluk tubuh jasad ular itu.

"HAAAA!" barulah dia berteriak dan melepaskan pelukannya. "ADUH!"

Daun lalu terjatuh ke tanah dan otomatis ular mati itu terjatuh dalam pangkuannya. "AAAA! EHEHEHEHEH! ULARRRRRR!"

[Name] menatap datar ke arah Daun yang tadinya ngakak dulu baru berteriak sangat histeris. Yang dapat [Name] simpulkan, "Mayat ular, terkadang mampu membuat seseorang menjadi crazy:v mendadak."

Refleks, Daun melempar ular tersebut ke sembarang arah yang ternyata tepat mengenai Angin yang tadinya masih memeriksa wajah [Name].

"WAAA! APESAL CAMPAK KE AKU?!" seru Angin kaget sambil melempar kembali ular tersebut kepada Daun dengan Bebola Angin miliknya.

"HOI! AMBIK BALIK!" Refleks lagi, Daun kembali melempar bangkai ular tersebut ke arah Angin.

"EH?! KAU NI APESAL?!" seru Angin kesal sambil melempar kembali jasad ular itu.

[Name] kembali menatap datar saat Angin dan Daun malah main lempar-lemparan mayid ular. Dia lalu menggerakkan pedangnya untuk menebas Akar Menjalar yang masih melilit tubuhnya.

Dia dengan cepat meraih mayid ular yang melayang setelah dilempar Angin. [Name] lalu mengubur mayid ular itu di tanah. "Moga khusnul khatimah, Ular ... jangan gentayangin [Name], ya? [Name] udah ngubur kamu loh, kalau mau gentayangan, gangguin BoBoiBoy aja, ya? Tepatnya Angin sama Daun. Aamiin ...."

Lah, situ sehat, Mbak?:v

"HOI!" seru Angin dan Daun bersamaan.

Gopal yang melihat ketiganya tengah lengah langsung bersiap untuk menembakkan kuasanya.

"Tembakan--"

Namun, Tanah sudah terlebih dahulu menyadari gerakan Gopal. Dia langsung bertindak. "Tanah Pencengkram!"

Gopal lalu terjebak dalam cengkraman tanah dari BoBoiBoy Tanah. "Lepaskan aku, Lulu!"

BoBoiBoy langsung bersatu kembali. "Pulihkan semula kawan aku!"

"Ha'ah! Kau tak ada hak nak rebut kesadaran dia!" seru [Name] yang sudah berdiri di sebelah BoBoiBoy.

BoBoiBoy yang sudah marah pun langsung berjalan mendekati Katakululu dengan tatapan tajam.

Sementara [Name] lebih memilih mendekati Gopal.

Katakululu bingung. "Olululu! Kemari! Lindungi Tuanmu!" serunya memanggil Adu Du yang masih bertarung dengan Elang Bayang milik Fang.

Adu Du dengan cepat langsung 'membantai' Elang Bayang sebelum dia berlari untuk melindungi 'Tuannya' itu.

"Saya datang, Tuan-lulu!" seru Adu Du.

"Tunggu, Incik Bosss!" seru Probe lalu berlari menyusul Adu Du.

"Hah, Ikatan Bayang!" Fang pun ikut membantu dengan cara mengikat tubuh Adu Du menggunakan kuasanya.

Adu Du melompat-lompat bak Pocong kekurangan oksigen sebelum akhirnya ditubruk dengan penuh cinta oleh Probe.

"Bangun! Bangun! Sadarlah diri, Incik Bos!" seru Probe sambil menampar-nampar pipi muluz Adu Du. Bukan pipi, deng. Tapi kepala samping Adu Du.

[Name] yang melihat hal itu pun ikut-ikutan. "GOPAL! SADAR WOE! SADAR! JANGAN MAU DIPUKAU KATAQ JELEK TU!" serunya sambil menampar-nampar Gopal.

"Lepaskan kawan kami cepat!" seru BoBoiBoy setalah menyadari Gopal belum sadar juga setelah berulangkali terkena tamparan maut dari [Name].

Fang berdiri di samping BoBoiBoy. Elah, Nak. Kesian amat kao, daritadi cuman dapet dialog dikit ....

Katakululu mulai berkeringat dingin. "Ouuuuuu! Olulululululululululululululululululu!" seru Katakululu.

Tak lama, bebatuan hidup yang pagi tadi mereka temui mulai muncul satu persatu dari balik pohon.

"Hah?!" seru BoBoiBoy dan Fang bersamaan sambil melihat sekeliling.

"Mereka datang ke sini?!" tanya Fang.

"Konco-konco dia rupanya?!" seru BoBoiBoy.

Tiba-tiba saja, Katakululu melompat mendekati BoBoiBoy dan Fang. Katakululu lalu mulai mengeluarkan kembali mata hipnotisnya.

BoBoiBoy dan Fang yang lengah pun langsung menatap Katakululu. Pandangan mereka terkunci padanya seiring mata mereka memerah.

"Eh?! Jangan pandang!" seru Probe dan [Name] bersamaan.

Namun percuma. BoBoiBoy dan Fang sudah mulai terpukau.

"Berhenti!" Seseorang tiba-tiba muncul di antara BoBoiBoy-Fang dan Katakululu.

Secara otomatis, BoBoiBoy dan Fang langsung tersadar.

"Eh? Siapa ni?" tanya BoBoiBoy saat melihat sosok asing di hadapannya.

"Eh?! Ini, 'kan ... Pakcik Tarung!" seru [Name]. Ngakak, maap.

"Pakcik Tarung?" ulang BoBoiBoy dan Fang bingung.

Tarung pun tersenyum sebelum langsung berjoget tepat di hadapan Katakululu.

Eh, typo, maksudnya berjongqoq. Tiarap deng/diseblak. Yang bener ngapa! >:v

Katakululu mulai berusaha memukau Tarung. Namun, dengan santai, Tarung membalas tatapan Katakululu.

"Apa yang tengah terjadi ni?" tanya Fang.

"Sstttt ...." gumam Tarung sambil semakin merayap mendekati Katakululu.

Tarung lalu membalas tatapan Katakululu. Katakululu semakin memperdalam tatapannya. Begitupula dengan Tarung.

BoBoiBoy, Fang dan [Name] yang menatap interaksi keduanya pun ikutan terhanyut.

Katakululu kembali memperdalam tatapannya, begitupula dengan Tarung, again.

Hingga akhirnya, Katakululu terkena pukauannya sendiri, dilihat dari matanya yang menjadi bulat dan merah menyala.

"Huh, berjaya!" seru Tarung sambil bertolak pinggang.

[Name] mengalihkan pandangannya ke arah Gopal di hadapannya. Mata Gopal kini sudah menjadi seperti semula.

"Ha! Sadar pun!" seru [Name] sambil menabok pipi Gopal dan menyebabkan pipi Gopal kembali penuh dengan bekas merah keunguan.

Begitupula dengan Adu Du yang mulai sadar. Juga bebatuan hidup yang tadinya terkena pukauan Katakululu.

"Adoy ... apa jadi ni?! Apesal aku dalam tanah ni?!" tanya Gopal sambil berusaha melepaskan diri.

"Kau dah terkena pukau!" seru [Name] sambil menendang tanah yang mencengkram tubuh Gopal.

Karena tendangan [Name], tanag itu retak dan menyebabkan Gopal jatuh terguling mengenai bungkusan dobi mereka.

Probe mulai membantu Adu Du berdiri. Adu Du melihat ke arah Tarung yang tengah menutup mata Katakululu dengan sebuah kain merah.

"Katakululu. Katak Pukau yang aku cari-cari selama ni," ujar Tarung. "Terima kasih karena sudah membantu aku menangkap katak ni."

"Itu ... itu Laksamana Tarung!" seru Adu Du ketakutan.

"Laksamana Tarung?" ulang BoBoiBoy dan Fang.

Oke, karena sudah disebutkan, mari kita sebut dia Laksamana Tarung mulai dari sini.

"Ya, saya?" tanya Laksamana Tarung saat namanya dipanggil sambil tersenyum dengan background cahaya ilahi.

"Woah ... shiny ...." gumam [Name] sambil berjalan mendekati BoBoiBoy dan Fang.

"Eh, kau lagi?" tanya Laksamana saat melihat [Name].

"Err ... ha'ah, Laksamana ..? Mereka ni kawan-kawan saya," jawab [Name] sambil tersenyum gugup.

"Siapa tu, Incik Bos?" tanya Probe sambil menatap Adu Du yang gemetaran.

"Bertukar! Lari dulu, Probeee!" seru Adu Du sebelum kabur dengan cepat masuk ke dalam hutan menggunakan Probe mode Kereta.

"Bungkusan apa tu?" tanya Laksamana saat melihat bungkusan dobi di hadapan Gopal yang masih tepar.

Gopal mulai bangun dan mengusap-usap kepalanya. "Adohh, itulah misi kami!"

"Wei! Apesal kau bagitahu?!" seru BoBoiBoy geram dengan kawan baiknya yang bak ember bocor ini.

"Bungkusan dobi ni dari Stesyen TAPOPS, bukan?" tanya Laksamana sambil berjalan mendekati bungkusan dobi itu.

BoBoiBoy mengangguk-angguk. "Er, macam mana Laksamana boleh tahu ni?"

"Dia 'kan anggota TAPOPS," jawab Laksamana sambil menunjuk ke arah [Name]. "Terima kasih sudah hantarkan bungkusan baju aku."

"Lah? Macam mana, ehh--" [Name] memotong perkataannya saat mengingat sesuatu.

"HAH?!" seru semua bersamaan.

"Laksamana ke Penerima Misteri tu?" tanya Gopal.

"Ha'ah. Siapa lagi kalau bukan aku?" jawab Laksamana Tarung sambil kembali tersenyum dengan background cahaya ilahi.

"Whoa ...." Gopal terpukau dengan senyuman Laksamana Tarung.

"Whoaa, shiny ...." gumam [Name].

"Macam mana kita nak sahkan dia penerima tu?" tanya BoBoiBoy kepada Fang.

"Korang tengok kat baju Laksamana tu, ada lencana logo TAPOPS kat situ!" ujar [Name] memberi tahu.

Laksamana Tarung tersenyum miring.
"Hanya anggota TAPOPS yang boleh baca massage kat resi ni," ujarnya sambil mulai membaca massage di resi dobi itu.

"Eh?! Sebuah massage dari Koko Ci?!" seru Laksamana Tarung kaget. "Stesyen TAPOPS dalam bahaya?!"

"Ye, sebab itulah kami ke sini!" jawab BoBoiBoy cepat.

"Kita dah kehabisan masa! Ayo, bergerak sekarang!"

"Ayo!"

BoBoiBoy, Fang dan Gopal langsung meraih bungkusan-bungkusan dobi itu dan Laksamana mengambil Katakululu.

"Kita guna Kuasa Teleportasi aku je!" seru [Name]. Semua mengangguk.

"Kuasa Teleportasi!"

***

"Apesal Incik Bos panik sangat tadi?" tanya Probe ditengah-tengah perjalanan.

"Kau ... kau tak tahu, Probe. Tarung tu merupakan bekas Laksamana TAPOPS! Dia tu terkenal dengan kehebatan dan ketegasannya!" jawab Adu Du.

"Ketegasan? He, aku tengok dia sopan santun je, tadi ...." ujar Probe. Adu Du nampak berpikir. "Apa yang dia buat kat planet ni?"

"Aku tak pasti, dah lama dia menghilangkan diri. Tapi kini, dia muncul semula."

***

Kapal angkasa Fang melaju cepat melintasi angkasa lepas.

"Laksamana, boleh saya tanya sikit?" BoBoiBoy meminta ijin sebelum bertanya.

"Hm, silahkan!"

"Kenapa hantar bungkusan dobi ke TAPOPS?" tanya BoBoiBoy.

"Selepas aku bersara, aku putuskan kesemua komunikasi. Kecuali komunikasi rahasia pasukan TAPOPS. Itulah satu-satunya cara, untuk aku terhubung dengan dunia luar," jawab Laksamana Tarung.

"Ooo, macam tu ...." gumam Gopal.

Lagipun, aku masih perlukan shirt bersih," jawab Laksamana jujur.

"Tapi ... apa yang sebenarnya Laksamana buat kat Planet Dargha'ya tu?" tanya Fang.

"Itulah kerja aku masa lapang. Mencari dan mengkaji spesies-spesies eksotik dan mistik seperti Katakululu ni," jawab Laksamana sambil menunjukkan Katakululu di tangannya.

"Ooo ... macam Komondok hari tu ...?" gumam [Name].

"Ha'ah."

Setelah lama perjalanan, kapal angkasa Fang tiba juga di Stesyen TAPOPS.

"Kita dah sampai!" seru Fang.

"Yeay!" seru BoBoiBoy, Gopal dan [Name] bersemangat.



Tbc,

Fyuh, selesai pun. Maaf lama -3-
Janlup vomentnya! Re narget book ini end dengan 8k vote, yuk bantu yuk -3-

Follow akun Re juga, yak!

Nyeh, apesal jadi promosi ni?,-






Next, Episode 10 : Ujian KENTAL! Bagian 1

Continue Reading

You'll Also Like

27.9K 3.3K 21
"Melindungi adik-adik ku adalah tanggung jawab ku. Tidak peduli seberapa banyak bahaya yang mengancam, nyawa adik-adikku harus ku lindungi walau nyaw...
53.1K 4.1K 27
menceritakan kisah seorang gadis yang bernama (name) mengalami kejadian dari keluarganya sebelum masuk di animasi BoBoiBoy #94 yn (07-01-2024) #2 bob...
75.9K 5.1K 21
[ 2 ] Melanjutkan Petualangan Boboiboy dan Teman-temannya untuk melawan Retakka yang bangkit setelah 100 tahun berlalu. ↓↓↓ Spoiler ↓↓↓ ↓↓↓ ***** "A...
44.5K 4.8K 44
"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tinggal sedikit hingga menjebak Nene di dunia...