Sandyakala || {ON GOING}

Autorstwa rvcmnda

1.7K 343 99

Akankah sang matahari yang berada di balik langit senja itu akan menjadi matahari yang akan di tunggu-tunggu... Więcej

Awalan.
-One. Sandykala
-Two. Sandyakala
-Three . Sandyakala
-Five . Sandyakala
-Six . Sandyakala
-Seven . Sandyakala
-Eight . Sandyakala
-Nine . Sandyakala
-Ten. Sandyakala
-Eleven . Sandyakala
-Twelve . Sandyakala
-Thirteen. Sandyakala
-Fourteen. Sandyakala
-Fiveteen. Sandyakala

-Four . Sandyakala

90 27 4
Autorstwa rvcmnda



~~~~~

Kringgg ....

Bel pulang sudah berbunyi kali ini hari sudah mulai gelap dan sandy pun harus segera pulang untuk menyiapkan makan malam di rumah.

Hari ini tidak ada yang berubah semua sama saja, dia kira Tiga orang itu tidak akan menganggu nya tapi ternyata Kali ini sandy salah mereka tidak akan diam 1 hari saja tanpa menganggu nya, tas milik sandy di jatuhkan dari lantai 3 dan sandy harus capek-capek ke bawah untuk mengambil nya, belum lagi pas istirahat sandy di kerjain, Makanan nya di beri banyak garam ke dalam soup nya sandy , oleh jeno secara diam-diam.

Ya semua perlakuan itu di lakukan oleh jeno dan antek-anteknya itu.

Dan semua orang saja tidak memperdulikannya.

Tapi ... Hanya ada 1 orang yang memperhatikan terus Sandy

Arunika, ya dari awal dia masuk dia sudah memperhatikan sandy yang menarik perhatiannya bahkan  Arunika penasaran dengan Sandy.

Arunika ingin membantu  Sandy tapi teman sekelas nya malah mengajak dia pergi terus kata nya 'itu bukan urusan kita'.

"hey !! tunggu!!"

sandy yang sedang berjalan di taman kini atensinya teralihkan oleh suara seseorang yang ada jauh dari nya. Sandy berhenti untuk mencari sumber dari suara itu, "hey aduh kau ini jalan cepat sekali, apa di kaki mu ada roda nya hah?!" ujar wanita itu, sumber dari suara tadi.

"hm, kau siapa?" tanya sandy dingin .

"lho? kenalin gua Arunika Frensizka putri yang cantik nan baik hati, hehehe" katanya sembari mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar dan menunjukkan mata nya yang cerah . Sandy pun sontak terkejut karena baru kali ini ada orang yang mengajaknya berkenalan dan bahkan ada yang seceria ini dengan nya.
"gua baru aja pindah ke kelas lu tadi pagi, pasti lu gak merhatiin nya kan?" Lanjut nya panjang lebar, dengan masih posisi yang sama.

"oh hmm, Sandy" jawab sandy dengan singkat dan membalas uluran tangan itu lalu pergi begitu saja meninggalkan arunika, sandy tidak bisa terlalu lama di sana karena sebentar lagi keluarga nya akan pulang.

"hey tunggu kita belum selesai bicara"

Tidak ada jawaban dari sandy, dan sandy pun tidak menghiraukan ucapan nya arunika.

"cih dasar sombong banget si, tapi ga papa gua tau lu gak kaya gitu kok sandy" gumam arunika dia tidak lagi mengejar sandy karena dia pun sudah di jemput oleh papah nya jadi dia harus segera pulang juga. Mungkin besok dia bisa ketemu lagi.

...


"aku pulang~" sandy membuka pelan pintu rumah nya, dan dia masuk pun secara pelan-pelan, sekarang ini sudah jam 9 malam pasti dia akan mendapatkan masalah karena papah dan bang taeil pasti sudah pulang 1 jam yang lalu.

"oh bagus ya sekarang kau sudah berani pulang terlambat?" langkah Sandy terhenti saat mendengar suara berat dan sedikit hentakan, dia tau siapa pemilik dari suara itu.

"ma-maaf pah tadi aku nungguin bus nya agak lama di halte" jawab sandy gemetar, dia takut ayah nya benar-benar akan marah, sandy tidak berani menatap mata sang ayah bahkan dia saja sangat takut untuk berbicara.

"alah bohong, bilang aja lu udah gak mau kan di suruh-suruh lagi?" kini bang taeil yang berbicara, bukan nya meleraikan emosi sang ayah dia malah membuat ayahnya semakin memanas.

"enggak bang aku ga pernah mikir kaya gitu kok" balas nya dengan menatap penuh netra sang kaka.

"Cih alesan" 

"Ikut saya cepat!!" bentakan sang ayah sontak membuat hati sandy sakit dia tau apa yang ayahnya lakukan setelah ini.

Sandy mengikuti sang ayah dari belakang ke ruangan khusus ayah nya itu.

Di dalam sana sandy sudah sangat takut badannya  bergetar.

"Cepat lepas baju mu" sudah terlihat kini ayahnya sangat marah dia jga melepaskan ikat pinggang nya yang terbuat dari kulit itu.

Sandy melepaskan tas dan seragamnya itu lalu dia berlutut di hadapan sang ayah dan berusaha mungkin untuk tidak menangis kali ini.

Ctass ...

Ctass ...

"kalau kau sudah tidak ingin tinggal di sini kau pergi dan tidak usah kembali"
dua pukulan lolos mendarat di punggung sandy, ayah nya terus menerus melakukan itu menggunakan ikat pinggangnya.

Sakit? Sangat itu sangat sakit, perih di tambah lagi ayah nya terus berteriak di telinga nya.

"dasar anak tidak tau diri! pembunu, pembawa sial, mati saja kau, saya tidak pernah mengharap kan kehadiran kau di sini !! Kau bukan anak saya, anak saya hanya taeil !! Hanya taeil !! Kau ingat itu!!"
teriak kang in, dia meledak sangat marah dan emosi, dan tidak pernah berhenti untuk terus memukuli sang anak.

Sandy yang mendengar itu sangat sakit, dia berbohong ketika dia berusaha untuk tidak menangis, buktinya kini dia sudah sesegukkan menangis karena ucapan sang ayah dan perilaku sang ayah.

"cepat balik ke kamar pergi dari hadapan saya" perintah nya, dan kang in memakai ikat pinggang nya dan kembali duduk di kursi kerja nya itu.

Sedangkan sandy dengan sekuat tenaganya yang dia punya dia berusaha untuk bangun dan meraih baju nya, punggung nya sudah di lumuri banyak cairan merah bahkan sedikit-sedikit keluar cairan putih-putih. Dan di ujung bibir nya pun sudah ada cairan kental berwarna merah itu, belum lagi memar di bagian wajah dan lengannya.

Sandy menggunakan seragamnya dengan rasa perih nya itu.

"Cepatt keluar !!" Bentak sang ayah.

"i-iya pah" rintih sandy, karena untuk berbicara pun dia tidak sanggup sangking sakit nya.

Dia pun segera keluar dari tempat itu dan pergi ke kamar nya. Kaki nya lemas, tangis nya pecah dan benar-benar tak sanggup lagi untuk melangkah ke atas kasur.

"ma-mamahhhhhh" teriak sandy, untungnya kamar sandy itu kedap suara jadi tidak ada yang tau sandy di dalam sedang menangis dan kesakitan.

"Sakit mah sakit ..." Rintihnya dia meringkuk dalam tangisan yang pilu itu.

Sandy berusaha untuk bangun dia berjalan untuk mengambil kotak kecil yang ada di laci nakas nya itu.

Kotak kecil yang berisi obat-obatan, sandy meminum beberapa pil dari botol kecil itu. Dia mengalami insomnia parah sejak kecil jadi dia harus meminum obat itu agar dia cepat tidur dan dia juga meminum pil pereda nyeri, dia tau semua ini akan terjadi jadi dia berinisiatif untuk membeli obat pereda nyeri agar badannya tidak terasa sakit lagi.

...

Dear Diary
23.10.21

Kalau memang papah tidak pernah mengharapkan ku ada di dunia ini kenapa papah membesarkan ku sampai sekarang? Kenapa papah tidak membunuh ku saja ?

Senja ini lelah, sangat lelah dia hanya ingin hidupnya damai tanpa ada rasa sakit, air mata dan bentakan.

Senja ini juga ingin usai, dia juga ingin pergi, senja ini juga ingin menjadi mentari di pagi hari,senja ini hanya ingin menyinari seisi nya.

Kapan sang senja akan merasa bebas?
Sampai kapan matahari ini akan terus menjadi senja ?

              -Haechan sandyakala-













Czytaj Dalej