Necromancer [Slow Update]

By Bintang_Injunie

32.7K 5.5K 691

Necromancer memberikan kesempatan kepada 3 Kingdom untuk memperbaiki kesalahan mereka. Benarkah Rainkarnasi... More

Ilusion
Orbis Terratum
Archerious Kingdom
Something behind you
find your memory
We meet again
Merangkai Puzzle
Secret
Keberanian
Siapa dia ?
Pantaskah disebut Cinta ?
pertemuan tak sengaja
Harus pulang sama-sama
kesalahan terbesar ( 1 )
Kesalahan terbesar ( 2 )
Cinta yang menakutkan
Jamuan Hangat
Dimana mereka ??
Ikatan Pertama
Our Dream

loss Memory

1.7K 333 62
By Bintang_Injunie

Suasana mencekam mengelilingi atmosfir ruangan berlapis titanium dengan warna ocean blue yang mendominasi istana, Enchancia Kingdom.

"Berani sekali dia membawa putraku ke istana tua itu"
Suara keras sang Raja membuat seluruh ksatria yang berada disana menegakkan tubuhnya

"Bawa kembali putra ku, jika sedikit aja tergores. Nyawa kalian taruhannya. Cepat pergi"

Seluruh kstaria membungkukkan tubuhnya kemudian pergi meninggalkan istana

"Ayah, tahan emosi mu"
"Bagaimana ayah bisa menahan emosi, Adikmu dibawa pergi oleh Jung Mark, xiaojun"
Xiaojun melirik kearah bundanya yang masih belum meredakan tangisnya ditemani bungsu kesayangan

"Bunda, jangan menangis seperti itu, kaka pasti membawa kak Injun kembali, iya kan kak ?"
Xiaojun tersenyum mendengar kepolosan adik menggemaskannya itu

"Iyaa Taro, Kaka jemput Kak Injun mu dulu ya"
Shotaro memekik keras
"YEAYY, hati-hati kak"
Dekapan hangat menyambut xiaojun

"Kamu jaga bunda ya"
Shotaro mengangguk kecil, jemari mungil nya merengkuh jemari cantik sang Ratu

"Ayah, biarkan aku pergi ke istana itu"
Yuta menatap putra sulung nya ragu, meski dia tau kekuatan putranya tetapi rasa khawatirnya lebih mendominasi

"Kau yakin ?"
Anggukan mantap xiaojun berikan pada sang Raja kebanggaannya

"Bawa adikmu kembali"
yuta menepuk pelan bahu putranya, sekedar Memberikan semangat moral

"Tidak xiaojun, kau tidak boleh pergi"
Gumam sang Ratu yang terdengar sarat akan rasa khawatir

"Bunda" xiaojun melangkah pelan menghampiri sang bunda

"Tidak xiaojun, kau tidak boleh pergi kesana"
"Bunda lihat aku"
Winwin menatap wajah sang putra tampan kebanggaan nya dengan air mata yang siap kembali menetes

"aku & Renjun pasti selamat, aku janji"
Winwin tidak kuasa menahan air matanya, wajahnya menunduk dalam, tubuhnya kembali bergetar hebat, dia tidak ingin kehilangan lagi

"Bundaaaa jangan menangis, Bunda jelek kalau menangis"
Xiaojun dan yuta tertawa kecil karena keluguan shotaro

Yuta menepuk bahu xiaojun pelan, mengizinkan xiaojun untuk pergi menjemput adiknya

Xiaojun mengangguk kecil. Langkahnya penuh keyakinan bahwa dia akan menjemput adiknya pulang tanpa tergores sedikitpun

"Shotaro, sekarang ke kamar dulu ya. Bunda biar ayah yang temani"
Putra bungsu Enchancia kingdom itu mengangguk-anggukkan kepala nya, lalu berlari pelan menuju kamarnya

"Hei, lihat aku"
Winwin mendongak menatap wajah tampan rajanya

"Renjun akan baik-baik saja"
Winwin menghambur ke dalam pelukan hangat Yuta

Yuta mengusap pelan punggung ratu terkasihnya guna memberikan ketenangan

Gejolak amarah yuta berhasil mereda ketika melihat winwin menangis hebat seperti saat ini

"Renjun aman sayang, kau tau kan renjun tidak akan membiarkan otak cerdasnya tidak berguna"
Winwin masih mencoba meredakan tangisnya

"Tapi aku takut, aku takut kejadian _"
"Sssttt Tidak lagi, aku janji"
Yuta mencium penuh sayang kening winwin.

"Jika dalam 2 jam xiaojun tidak kembali, aku akan menyusul mereka"

_________~~

"Jung Jeno" suara sang raja menggema sepanjang lorong menuju kamar Jeno.
Laki-laki pemilik nama Lee Jeno itu sedikit tersentak, telinganya canggung ketika marganya berubah membawa ' Jung '

"Renjun, kau yakin ?"
Renjun yang tengah sibuk memperhatikan sekeliling mereka, mengangguk yakin

"Cepatlah, aku akan aman disini" bisik Renjun
"Benar ?"
Renjun dengan kesabaran tipisnya memukul lengan Jeno

"Cepat, sebelum aku memukul kepalamu itu bodoh"
"Hei, coba katakan sekali lagi"
Jeno mendekatkan wajahnya, hingga hidung keduanya nyaris saja bergesekan

"Pergi cepat"
Geram Renjun sembari mendorong tubuh Jeno hingga membuat tubuh Jeno membentur dinding lemari.

Benar, Saat ini mereka tengah bersembunyi di dalam lemari kamar yang Renjun yakini merupakan kamar Jeno di istana ini

"Jung Jeno"
Teriakan itu kembali menggema

"Cepat pergi, katakan apa yang aku beri tau tadi"
Jeno mengangguk kecil lalu dengan perlahan dia keluar dari persembunyian nya.

Dengan langkah pelan dia membuka knop pintu, berharap bahwa ruangan yang selanjutnya dia temui adalah ruang tamu dorm Dream

Namun itu semua hanya harapan, ruangan yang dia temui bukanlah ruang tamu dorm melainkan lorong berdinding lapis emas dengan warna merah yang cukup mendominasi

Jeno memperhatikan tubuhnya, dia baru menyadari bahwa baju tidur yang dia gunakan sangat berbeda, corak keemasan mendominasi baju tidur yang dia gunakan

"Jung Jeno"
Jeno kembali tersentak 

"Iyaa"
Teriakan Jeno menggema sepanjang lorong

"Permisi tuan"
"Astaga"
Jeno tergelonjak

"Maafkan saya tuan, saya tidak bermaksud mengangetkan tuan muda"
"Tidak masalah, ada apa ?"
"Tuan muda dipanggil raja di ruang keluarga"
"Sekarang ?"
" Iya tuan "
" Hmm boleh aku bertanya ? "
"Silahkan tuan"
"Bagaimana caraku memanggil raja
dan ratu ?"
Maid yang sejak tadi menunduk kini mendongak
Alisnya bertaut

"Daddy dan Bubu"
"Hah ? Daddy Bubu ?"
Sang maid menganggukkan kepalanya yakin

"Ah baiklah, terimakasih ya"
Jeno berjalan pelan melewati lorong, dia sangat terkesima dengan desain seisi istana. Satu kata yang dia yakini sangat menggambarkan kerajaan ini
yaitu "Kekayaan"

Jeno sampai pada ujung lorong, dia berusaha menutupi keterkejutannya. Bagaimana tidak
Ruangan dihadapannya saat ini sangat diluar dugaan, seluruh peralatan berwarna keemasan, corak naga mendominasi sebagian sisi kosong kursi serta meja yang tertata begitu indah disana

Sudut matanya mendongak, lagi-lagi dia terkejut dengan foto-foto yang tergantung apik di dinding utama

Foto Jaehyun dan Taeyong terpajang indah dengan ukuran yang cukup membuat siapapun yang melihat segera menyadari bahwa seluruh wilayah ini adalah milik keduanya

Taeyong yang duduk dengan anggun didampingi Jaehyun yang berdiri tepat disisinya merupakan kombinasi yang begitu sempurna. Keindahan yang tidak bisa terlewatkan sedikit pun.

Mata Jeno kembali memperhatikan sisi bawah foto Jaehyun dan Taeyong. Matanya membulat sempurna

Tiga foto yang dia ingat merupakan foto nya dan 2 member NCT pada album resonance 2020 terpajang di sisi bawah.

Dua foto lain adalah foto Mark dan Sungchan, bukankah sungchan adalah member baru NCT. Otaknya sedikit bercanda, apa sungchan yang dipilih sebagai bungsu karena dia member baru ya ? Ah Jaehyun Hyung dan Taeyong Hyung pintar juga dalam memilih anak mereka bukanlah kami bertiga sangat tampan diantara member NCT yang lain ?

Oh ayolah Jen ini bukan saatnya untuk narsis, kau terlempar ke dunia yang penuh misteri.

"Jung Jeno"

Jeno menoleh, tubuhnya terdiam sejenak. Saraf sensorik nya mendadak tidak berfungsi ketika melihat 2 Hyung kebanggaan NCT berdiri berdampingan dengan mahkota di masing-masing kepala mereka

Jaehyun dengan mahkota indah berwarna silver mengkilat dan Taeyong dengan mahkota indah berwarna keemasan

"Dimana Kaka mu ?"
Taeyong membuka suara pertama kali

Jeno masih diam, matanya meneliti keduanya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Jubah kebanggaan Jaehyun berwarna keemasan benar-benar membuat Jaehyun berkharisma. Taeyong dengan jubah berwarna senada dengan sedikit lebih transparan membuatnya terlihat sangat cantik ?

Jeno bukan tidak paham mengenai homo seksual, hanya saja rasanya sedikit mengejutkan ketika dilihat secara dekat seperti saat ini

"Jeno, ada apa denganmu ?"
"Iya Hyung _ eh Dad ?"
Jeno mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha menetralkan raut wajahnya yang masih penuh keterkejutan

Taeyong berjalan mendekat, Rasanya jantung Jeno seperti merosot ke dekat ginjal. Sedikit menyesal mengikuti perkataan renjun

"Kau baru bangun ?"
Satu tangan Taeyong terulur mengusap puncak kepala Jeno penuh kasih

Jeno sedikit merasa canggung, namun rasa penasaran nya lebih mendominasi
Kenapa hanya dia dan Renjun yang merasa bahwa dunia ini begitu asing. Sebenarnya siapa yang hilang ingatan disini ? Dirinya dan Renjun atau mereka yang berwajah seperti member NCT ?

Ah tidak Jeno, mereka memang member NCT, bahkan nama mereka saja sama. Jeno membatin

"Dimana Kaka mu ?"
"Di_di kamar, bubu"
Ucapan Jeno yang gugup membuat dirinya terlihat begitu menggemaskan dimata sang Ratu

"Menggemaskan"
Taeyong mencubit hidung putranya pelan

"Lihatlah Dad, putramu sangat menggemaskan, bahkan bungsu saja kalah menggemaskan dengannya"

Jeno terkesiap ketika Jaehyun menghampiri mereka dan ikut mengusap puncak kepalanya penuh kasih

"Jeno menggemaskan karena dirimu sayang"
Taeyong memukul pelan lengan Jaehyun, menyadarkannya bahwa masih ada Jeno diantara mereka

Jeno tersenyum kecil, Lucu juga ternyata mereka. Apa selama ini di dorm mereka juga bertingkah menggemaskan ya ? Pantas saja banyak penggemar menginginkan banyak moment mereka

Brakk ...

Bunyi hantaman pintu dengan dinding menggema, membuat ketiganya menoleh bersamaan

"Maaf kan saya raja, maaf"
Salah satu ksatria menundukan tubuhnya 90 derajat

"Katakan"

Jeno terkesiap, bagaimana Jaehyun bisa mengubah sikap nya dalam hitungan detik. Baru saja Jaehyun bersikap manis pada ratunya detik berikutnya Jaehyun bersikap begitu tegas pada pasukannya

"Seo Hendry dari Archerious Kingdom datang membawa pasukan"
Bisik ksatria pada Jaehyun

"Ada apa Dad ?"
Tanya Taeyong pelan.
Jaehyun menggenggam jemari mungil Taeyong penuh kasih

"Tidak ada, kau masuklah ke kamar. Katakan pada anak-anak jangan keluar dari kamar mereka"
Taeyong mengangguk kecil

"Hati-hati"
Jaehyun tersenyum kecil

"Hati-hati Dad"
Jaehyun mengusak surai rambut Jeno gemas, hingga membuat rambut putra keduanya itu menutupi dahi

"Masuk ke kamarmu, dan jangan keluar sampai Bubu bilang aman ya"
Jeno hanya mengangguk patuh

Belum sempat Taeyong melangkahkan kakinya, Jeno menahan pergelangan tangan Taeyong

"Ada apa ?"
"Bubu, kenapa Mark Hyung tidak menyukai Renjun ?"

Taeyong terkesiap sejenak
"Hyung ?"
"Hmm maksudku Kak Mark"
"Renjun putra kedua Enchancia Kingdom ?"

Jeno mengerjapkan matanya, Enchancia kingdom, apalagi itu astaga

" Kita bicarakan nanti ya, sekarang masuklah dulu ke kamarmu"

Jeno mengangguk kecil, dia melangkah menuju kamarnya

"Kalau kuceritakan pada Huang, dia pasti mengamuk karena gagal mendapatkan jawaban nih"
Gumam nya sepanjang langkah

"Eh maid, ah apalah itu"
Maid yang diberhentikan langkahnya oleh Jeno, mendekat

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda ?"
"Nama kerajaan ini apa ?"
"Elvishern Kingdom tuan"

Jeno mengangguk paham
"Terimakasih"
"Saya permisi"

"Renjun" bisik Jeno di celah lemari setinggi hampir 5 meter itu

"Sudah ?"
"Keluarlah"

Renjun keluar dari persembunyian nya

"Bagaimana ?"
"Kita bahas itu nanti, sekarang aku akan beritahu informasi yang kudapat"

Renjun mulai fokus mendengarkan apa yang Jeno katakan padanya

"Aku ? Putra Enchancia kingdom ?
Jaehyun Hyung & Taeyong Hyung sepasang kekasih ? Kau, Mark Hyung dan sungchan Kaka beradik ?"
Jeno menganggukkan kepalanya

"Oh astaga, di dongeng apa kita terjebak Jen"
Renjun memegang leher belakangnya, menandakan dirinya sedikit tidak percaya dan frustasi dengan keadaannya saat ini

"Dengar renjun, dimana pun kita saat ini. Kuharap kita tidak terluka. Tetaplah saling melindungi, karena yang aku takutkan adalah jika kita mati di negeri aneh ini kita tidak bisa kembali ke dunia kita renjun"

Renjun menutup matanya beberapa saat, berusaha mengenyahkan pikiran buruknya

"Jen, bagaimana kalau 2 kingdom kita bermusuhan ?"

"Mark, dimana kau !"
Teriakan dari luar ruangan mengangetkan Jeno dan Renjun

Jeno melirik Mark yang masih terkulai tak berdaya dengan 2 pengawal yang berada disisinya

"Renjun, kau dimana ? Kaka disini Njun"

Renjun terkesiap dengan suara yang baru meneriakkan namanya

"Renjun, kau harus sembunyi"
Jeno membawa tubuh mungil renjun kembali ke dalam lemari miliknya, menutupnya pelan

Tak lama knop pintu terbuka

"Kau melihat Mark ?"

Jeno berusaha menetralkan wajah ketakutan nya

"Disana, sejak tadi tertidur. Ada apa ?"
"Bangunkan dia, aku tunggu di halaman belakang"

Jeno mengangguk kecil, pintu tertutup kembali. Helaan nafas lega terdengar dari mulutnya

"Astaga, Hendry Hyung mengapa begitu menakutkan"
Jeno mengusap pelan dadanya

"Kak, Kak Mark bangun"
Jeno berusaha menyadarkan Mark dari pingsan nya

Tak lama Mark menggeliat, dan perlahan matanya terbuka

"Berhenti menatapku seperti itu"
"Seperti apa ?" Tanya Jeno
" Jung Jeno, hentikan ini semua "

Jeno semakin dibuat bingung oleh perkataan Mark

"Sudahlah, aku tidak mengerti situasi yang terjadi. Kak Hendry menunggumu di halaman belakang istana"

Mark mengerjapkan matanya beberapa kali

"Seo Hendry ?"

Tunggu, Jeno baru menyadari
Hendry membawa marga SEO, bukankah itu adalah marga Johnny Hyung ?

Knop Pintu kamar Jeno kembali terbuka, keduanya menoleh

"Dimana Renjun ?"

Jeno dengan cepat mundur membelakangi lemari

"Ohh tenangkan dirimu Nakamoto Xiaojun, bagaimana jika kita mengobrol santai dulu di halaman belakang ?"
"Berhenti bergurau Jung Mark, ku tanya sekali lagi. Dimana Renjun adikku ?"

Pintu lemari di gedor keras.

Astaga, apa yang ada dipikiran si Huang kali ini, Jeno membatin

Xiaojun dengan cepat menyingkirkan tubuh Jeno.

Renjun dengan cepat keluar dari lemari, dan menghambur ke pelukan xiaojun

Membuat Jeno melongo tak percaya.
Memang benar, isi otak renjun sulit untuk ditebak

"Kau baik-baik saja ?"
Renjun mengangguk kecil.

"Kak, ayo pulang"
"Baiklah"

Belum sempat keduanya melangkah, Jeno menarik pergelangan tangan Renjun

"Tidak, Renjun tidak boleh pergi"
Xiaojun refleks mengeluarkan pedang nya

Jeno menarik Renjun ke dalam dekapannya. Mark juga sudah siaga dengan pedang kebanggaan nya

Xiaojun mengarahkan pedangnya pada Jeno, Mark mengarahkan pedangnya pada xiaojun

Suasana seperti saat ini membuat mereka sangat sulit untuk bergerak sedikitpun

"Jeno, percayalah padaku" bisik Renjun pelan
"Tidak, bagaimana jika kau dibawa pergi jauh renjun"

Renjun menghela nafasnya pelan
"Jeno, kau tau aku cerdas bukan ?"
"Diamlah"

"Wahh aku ketinggalan banyak adegan menyenangkan ternyata ya"

Mereka menoleh kearah sumber suara

"Jung Jeno, hebat sekali kau sudah mendahului ku, atau aku yang terlambat ?"

"Hendry, kita bicarakan itu nanti"

Hendry yang kembali muncul di kamar Jeno melirik Mark dari sudut matanya

"Kau Renjun putra kedua Enchancia Kingdom bukan ?"

Renjun sedikit menoleh, cukup sulit baginya karena dekapan Jeno mengerat ketika namanya mulai dibahas Mark dan Hendry

Belum sempat Renjun bersuara

"Sudah selesai ?"

Mereka yang berada dalam ruangan menoleh

"Jadi Renjun, siapa yang ingin kau jadikan kekasih ? Seo Hendry dari Archerious atau anakku yang tengah mendekapmu erat itu ?"

Renjun mendongak, netra biru terang nya bertemu dengan netra keemasan milik Jeno

Keduanya baru menyadari bahwa warna mata mereka bukanlah hitam seperti manusia pada umumnya

"Hei Huang, kenapa kau tiba-tiba terlihat cantik ?"
Gumam Jeno pelan.

"Diam bodoh"
Renjun memukul lengan kekar Jeno

"Cepat lepaskan aku"
"Tidak"
Jeno semakin mengeratkan pelukannya

"Astaga Jeno, aku harus mencari tau kita berada dimana saat ini"
"Diamlah"

Renjun dan Jeno yang masih sibuk dengan pergulatan pemikiran mereka, membuat Jaehyun yang sejak tadi memperhatikan keduanya dan juga putra mahkota Hendry, xiaojun serta putra sulung nya Mark. Menggeram pelan

"Naiklah ke ruang pertemuan, kita bicarakan ini semua disana"
Final Sang Raja Elvishern Kingdom, sebelum melangkah meninggalkan kamar Jeno

"Hei, kau tidak lelah menodongkan pedang seperti itu ?"

Xiajun melirik Hendry dari sudut matanya

"Tidak perlu ikut campur"

Hendry tertawa kecil, dia menepuk bahu Mark pelan

"Sudahlah Mark, kita selesaikan ini seperti kata ayahmu tadi"

Mark memasukkan pedangnya, begitu pun dengan xiaojun.

"Renjun, ayo"
Xiajun mengulurkan tangannya.

Renjun berusaha mendorong tubuh Jeno untuk melepaskan dekapannya

"Biarkan dia bersamaku kak"
Renjun terkesiap mendengar ucapan Jeno

Xiaojun menghela nafasnya pelan

"Sedikit saja dia tergores, nyawamu ada di ujung pedangku Jung Jeno"

Hendry yang masih memperhatikan mereka, menyeringai kecil

"Jeno, lepaskan" bisik Renjun lagi
"Diamlah, atau ku jadikan kau istri saat ini juga"
"Ku hajar kau bodoh"

Jeno tidak menggubris perkataan Renjun.

* Hallo, Semoga suka dengan work ku yaa *
" Say Hii pada noren di keluarga Jung " ❤️❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

525K 45.5K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...
1.5M 136K 74
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood 🙂 Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
94.9K 6.1K 16
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
1M 91.6K 45
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...